• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Pelaksanaan Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah

B. Penyajian Data dan Analisis

3. Evaluasi Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Pelaksanaan Tata Cara Penyelenggaraan Jenazah

Kelas XI di SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi Tahun Pelajaran 2021/2022

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru dan siswa melakukan evaluasi. Evaluasi yang dilakukan sesuai pada penggunaan metode pembelajaran dan materi. Evaluasi tidak hanya dilakukan setelah pembelajaran namun juga dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran. Seperti pernyataan bapak Akip Effendy sekalu Kepala Sekolah:

“Kalau evaluasi pembelajaran itu dilakukan setelah selesai penyampaian materi mbak dan saat pembelajaran berlangsung, yang dinilai dari segi sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.

Evaluasinya ya tergantung guru pakai metode apa. Yang pasti ada tugas untuk anak-anak sebagai penilaiannya. Ada yang disuruh mengerjakan soal dari buku, ada yang diberi tugas kelompok, dan lainnya kan macam-macam itu mbak. Jadi tergantung gurunya masing-masing mau memberikan evaluasi seperti apa.”130

Dalam hal ini, bu Novida selaku Waka Kurikulum juga menyampaikan bahwa:

“Menurut saya evaluasi adalah cara yang digunakan untuk menilai tujuan pembelajaran berhasil dicapai atau belum. Evaluasi itu diberikan ketika materi yang dibahas tuntas mbak atau ketika penyampaian materi, untuk bentuk evaluasinya ya macam-macam.

Kalau saya selesai ngajar, selalu ngasih tugas buat anak-anak.

Kadang juga saya suruh presentasi tentang materi. Tergantung materinya mbak sama metode yang digunakan juga ya. Dari evaluasi ini saya nanti tahu tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, kurang, atau tidak tercapai. Untuk penilaian ada

130 Akip Effendy, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 09 Maret 2022.

tiga macam ada sikap, pengetahuan, sama keterampilan. Itu harus ada mbak.”131

Dari hasil wawancara tersebut, dapat dipahami bahwa evaluasi merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan dari pencapaian tujuan pembelajaran. Bentuk evaluasi bermacam-macam tergantung pada guru masing-masing, materi, dan metode pembelajaran yang digunakan. Evaluasi dilakukan saat berlangsungnya dan setelah proses pembelajaran, dimana aspek yang dinilai adalah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Evaluasi yang dilakukan melalui penggunaan metode role playing berupa komentar dari siswa dan catatan dari guru selama berlangsungnya pembelajaran. Komentar dari siswa akan ditulis pada lembar evaluasi yang sudah disediakan oleh guru. Siswa bisa memberikan komentar seperti kritik dan saran untuk kelompok yang sudah memperagakan peran sesuai skenario.132

Sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Hery selaku guru mata pelajaran PAI:

“Selesai anak-anak memainkan peran, saya lakukan evaluasi mbak.

Evaluasinya itu nanti saya memberikan lembar evaluasi kepada siswa kemudian mereka saya suruh mengomentari setiap kelompok bagaimana, kurangnya gimana ketika memainkan peran. Saya sendiri juga membuat catatan pribadi untuk setiap kelompok yang maju. Gunanya agar mereka tau jika ada yang keliru dan apa yang perlu diperbaiki.”133

131 Novida Kusuma Wardhani, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 14 Maret 2022.

132 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 23 Maret 2022.

133 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

Gambar 4.7

Siswa mengisi lembar evaluasi134

Dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi di atas, evaluasi dilakukan setelah melaksanakan pembelajaran. Evaluasi berupa komentar dari siswa ditulis dalam lembar evaluasi dan guru membuat catatan pribadi untuk setiap kelompok. Berikut ini analisis dari komentar siswa pada lembar evaluasi:

Tabel 4.1

Evaluasi siswa terhadap kelompok I (laki-laki) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. II Kurang menghayati peran yang dimainkan (malu-malu).

2. III Bagus, tapi masih malu-malu memainkan perannya.

3. IV Bagus, lucu, tapi dibuat mainan, kurang serius.

4. V Semuanya bagus, tapi kurang mendalami peran jadi actingnya kurang natural.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok I masih malu-malu dan kurang serius ketika memainkan peran.

134 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan, 23 Maret 2022.

Tabel 4.2

Evaluasi siswa terhadap kelompok II (laki-laki) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I

Penjelasan tentang cara memandikan jenazah sudah cukup jelas. Namun, ada yang masih bercanda.

2. III

Sudah cukup jelas urutan memandikan jenazah, ada kurangnya (tidak pakai air beneran).

3. IV Bagus, urutannya sesuai tetapi lebih baik ketika memandikan pakai air beneran.

4. V Bagus, cara memandikan jenazah sesuai dengan materi tapi ada yang bercanda.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok II sudah cukup jelas dalam memandikan jenazah namun tidak memakai air dan masih terdapat siswa yang bercanda.

Tabel 4.3

Evaluasi siswa terhadap kelompok III (laki-laki) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I

Harusnya yang jadi jenazah jangan ketawa dan lepas sepatu karena tidak menunjukkan seperti jenazah beneran.

2. II Sudah bagus, tapi yang jadi jenazah kurang serius (seharusnya jangan ketawa-ketawa).

3. IV Bagus, tapi yang jadi jenazah harusnya lepas sepatu agar lebih mendalami peran.

4. V

Seharusnya sepatu yang jadi jenazah dilepas, tapi penjelasan sudah sesuai dengan materi.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok III siswa yang menjadi jenazah ketika melakukan role playing masih bercanda dan tidak melepas sepatu sehingga kurang menunjukkan perannya sebagai jenazah.

Tabel 4.4

Evaluasi siswa terhadap kelompok IV (laki-laki) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I

Tata cara sholat jenazah sudah jelas dan dapat dipahami tapi kurang hafal sama bacaan do‟a.

2. II Urutan sholat jenazah sudah benar, tapi bacaan do‟anya kurang hafal.

3. III

Cukup jelas saat mempraktekkan sholat jenazah, tapi saat membaca do‟a ada yang keliru.

4. V Cara menyalatkannya sudah benar, tapi do‟anya ada yang keliru.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok IV dalam melakukan sholat jenazah tata cara atau urutannya sudah benar namun kurang menghafal do‟a.

Tabel 4.5

Evaluasi siswa terhadap kelompok V (laki-laki) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I Cara menguburnya kurang serius dan suaranya kurang keras.

2. II Bagus, tapi suaranya kurang lantang sehingga penjelasannya kurang jelas.

3. III Sudah bagus, tapi seharusnya suaranya agak dikeraskan.

4. IV Bagus, tapi lebih bagus lagi kalau di lubang kubur beneran.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok V dalam kegiatan mengubur jenazah suaranya kurang keras sehingga siswa yang menyimak juga kurang jelas memahami materi yang disampaikan.

Tabel 4.6

Evaluasi siswa terhadap kelompok I (perempuan) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. II Kurang mendalami peran (masih ada yang bergurau ketika acting).

2. III Bagus, tapi kadang kurang serius (masih ada yang ketawa-ketawa/masih malu-malu).

3. IV Seharusnya lebih menghayati peran, jangan banyak ketawa.

4. V

Sebenarnya para pemain sudah bagus, tapi kadang malu-malu saat berakting jadinya peran yang dimainkan kurang maksimal.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok I masih banyak bercanda dan malu-malu sehingga kurang mendalami peran yang diperagakan.

Tabel 4.7

Evaluasi siswa terhadap kelompok II (perempuan) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I

Penyampaian materi tentang memandikan jenazah sudah jelas, tapi ada yang kurang serius (malu).

2. III Urutan cara memandikan jenazah sudah dapat dipahami.

3. IV Cara memandikan jenazah sudah benar sesuai dengan materi yang ada di buku.

4. V

Penjelasan mengenai urutan memandikan sudah bagus dapat dipahami. Tapi sayangnya tidak pakai air beneran hehe.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok II dalam kegiatan memandikan jenazah sudah benar namun tidak memakai air dan masih terdapat siswa yang kurang serius.

Tabel 4.8

Evaluasi siswa terhadap kelompok III (perempuan) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I Bagus, runtut. Suaranya jelas.

2. II

Bagus, tapi alangkah lebih baiknya menggunakan kain warna putih agar terlihat lebih nyata. Kemudian cara mengkafaninya dibungkus beneran.

3. IV Suaranya jelas, penjelasan sesuai materi yang ada di buku.

4. V

Sudah bagus cara mengkafaninya runtut, tapi kenapa tidak pakai kain putih? Biar kelihatan lebih beneran mengkafani jenazah.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok III sudah bagus ketika mengkafani jenazah namun kain yang digunakan bukan termasuk kriteria kain untuk mengkafani jenazah.

Tabel 4.9

Evaluasi siswa terhadap kelompok IV (perempuan) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I Bacaan do‟a kurang dihafal. Tapi secara keseluruhan sudah bagus.

2. II

Sudah bagus, urutannya juga sudah sesuai, hanya saja bacaan do‟anya masih kurang hafal.

3. III

Sholat jenazah yang diperagakan sudah sesuai dengan materi, kurangnya adalah bacaan do‟anya lebih dihafal lagi.

4. V

Cara-cara/urutan sholat jenazah sudah sesuai, namun bacaannya kurang dihafal.

Jadinya salah-salah saat membaca do‟anya.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok IV sudah benar dan runtut saat melakukan sholat jenazah namun kurang menghafal do‟anya.

Tabel 4.10

Evaluasi siswa terhadap kelompok V (perempuan) No. Kelompok Penilai Deskripsi Penilaian

1. I Ada penjelasan yang masih kurang jelas.

2. II

Harusnya jenazah dibungkus beneran, dan waktunya menguburkan wajahnya diperlihatkan.

3. III

Suaranya kurang jelas, jadi penjelasan tentang cara mengubur kurang sedikit jelas.

Tapi sudah bagus.

4. IV

Sudah bagus, urutannya sesuai dengan materi di buku. Tapi suaranya lebih dikeraskan lagi.

Dapat disimpulkan bahwasanya kelompok V dalam kegiatan mengubur jenazah suaranya kurang keras saat menyampaikan materi sehingga siswa lain yang menyimak juga kurang jelas untuk memahaminya.

Dari deskripsi penilaian di atas, bahwa kelompok I masih malu- malu, bercanda, dan kurang serius. Hal ini perlu diperbaiki kedepannya agar materi yang disampaikan saat melakukan role playing dapat diterima oleh siswa yang menyimak. Maka untuk itu, guru juga perlu lebih tegas lagi kepada kelompok siswa yang maju di depan melakukan role playing agar mereka tidak banyak bercanda dan lebih mendalami perannya masing-masing.

Kelompok II sudah benar dan jelas ketika memandikan jenazah, namun masih terdapat siswa yang bercanda dan kurang serius. Kelompok II juga tidak menggunakan air ketika memandikan jenazah. Hal yang perlu

diperbaiki adalah ketika memandikan jenazah hendaknya menggunakan air agar semua siswa yang menyimak dapat mengetahui secara detail bagaimana tata cara memandikan jenazah yang sesuai dengan syariat Islam.

Pada kelompok III, siswa yang berperan menjadi jenazah kurang mendalami peran karena masih bercanda dan tidak melepas sepatu saat melakukan role playing. Kain yang digunakan juga bukan kriteria kain untuk mengkafani jenazah. Dalam hal ini maka siswa agar lebih mempersiapkan lagi dan tidak asal melakukan role playing, karena pembelajaran yang dilakukan ini sangat penting yakni untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang mengkafani jenazah kepada siswa lain yang menyimak agar dapat menerima materi dengan berkesan serta dapat lebih diingat daripada hanya dengan membaca atau mendengarkan penjelasan saja.

Kelompok IV dalam melakukan kegiatan sholat jenazah cara dan urutannya sudah benar namun bacaan do‟anya kurang dihafal. Maka untuk itu, siswa harus benar-benar mempelajari materi dengan baik dan menghafalkan bacaan do‟a sholat jenazah. Hal ini sangat penting karena saat sholat jenazah bertujuan untuk mendo‟akan jenazah tersebut dan agar mendapat hikmah serta manfaat dari melaksanakan sholat jenazah.

Kelompok V suaranya kurang keras saat melaksanakan kegiatan mengubur jenazah sehingga siswa yang menyimak juga kurang memahami apa yang disampaikan oleh kelompok V. Dalam hal ini guru perlu

menegaskan lagi kepada siswa agar melantangkan suaranya agar penjelasan atau materi yang disampaikan dapat dipahami secara jelas oleh siswa lain yang menyimak.

Selain lembar evaluasi siswa dan catatan yang dibuat oleh guru, guru juga memberikan penugasan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Penugasan yang diberikan guru berupa tes objektif (pilihan ganda) dan tes uraian pada buku pegangan siswa.135 Hal tersebut sesuai dengan penyampaian dari guru mapel PAI yakni Bapak Hery:

“Selain catatan yang saya buat untuk setiap kelompok dan komentar dari siswa, saya juga memberikan penugasan mbak. Saya suruh anak-anak mengisi soal-soal pilihan ganda dan uraian pada bukunya masing-masing. Itu untuk mengetahui tingkat pemahaman mereka. Apakah materi yang disampaikan teman-temannya melalui metode role playing dapat diterima dan dipahami atau belum.

Penilaian yang saya lakukan itu meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kalau sikap saya mengamati anak-anak dalam segi akhlaknya ketika pembelajaran berlangsung dan saat di luar kelas, kalau pengetahuan saya bisa ambil dari nilai tugas, ulangan harian, PR, dan dari ujian, sedangkan keterampilan saya amati ketika anak- anak bermain peran itu.”136

Dari penyampaian tersebut, dapat dipahami bahwa guru tidak hanya memberikan penilaian atas penampilan setiap kelompok saja tetapi juga melakukan penilaian yang meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap dilakukan dengan cara guru mengamati siswa dari segi akhlaknya saat pembelajaran berlangsung maupun di luar kelas. Guru memberikan penugasan untuk menilai pengetahuan siswa

135 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 23 Maret 2022.

136 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

apakah mereka memahami materi yang telah disampaikan. Penugasan diberikan agar siswa juga dapat mengulas kembali materi yang telah disampaikan. Jadi, siswa akan lebih mengingat materi dengan cara menjawab pertanyaan selain dari penyampaian materi. Penugasan yang diberikan guru berupa tes objektif (pilihan ganda) dan tes uraian pada buku pegangan siswa, ulangan harian, pekerjaan rumah dan ujian.

Sedangkan penilaian keterampilan diambil dari kegiatan role playing yang dilakukan siswa.

Berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara peneliti serta dokumentasi di atas, evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dilakukan dengan cara memberikan komentar dari siswa yang ditulis pada lembar evaluasi dan guru yang membuat catatan pribadi, serta melakukan penilaian. Penilaian yang dilakukan guru meliputi aspek sikap (dengan cara mengamati akhlak siswa ketika pembelajaran berlangsung dan di luar kelas), pengetahuan (diambil dari nilai tugas ulangan harian, pekerjaan rumah dan ujian), dan keterampilan (mengamati penampilan siswa bermain peran).

Hasil temuan mengenai implementasi metode role playing untuk meningkatkan minat belajar siswa pada materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah kelas XI di SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi tahun pelajaran 2021/2022 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11 Hasil Temuan

No. Fokus Penelitian Hasil Temuan

1. Perencanaan metode role

playing dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah kelas XI di SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi tahun pelajaran 2021/2022

 Perencanaan yang disiapkan oleh guru adalah membuat RPP dan skenario serta membagi siswa 10 kelompok (siswa laki-laki dan perempuan dipisah) sebelum pembelajaran berlangsung.

 Alasan guru menggunakan metode role playing adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran serta kelebihan dari metode role playing dapat menjadikan pembelajaran yang berkesan dan menyenangkan.

2. Pelaksanaan metode role

playing dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah kelas XI di SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi tahun pelajaran 2021/2022

 Pelaksanaan metode role playing terdapat tiga tahapan kegiatan yakni:

pendahuluan (guru masuk kelas dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa bersama-sama, mengabsen siswa sambil memberi motivasi, dan menyampaikan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (Pertama, guru menyiapkan skenario role playing terkait materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah dan membagi kelompok. Kedua, guru memberikan pertanyaan berkaitan dengan materi. Ketiga, kelompok satu memainkan peran sesuai skenario.

Keempat, kelompok kedua memainkan peran mengenai kegiatan memandikan jenazah. Kelima, kelompok tiga memainkan peran mengenai kegiatan mengkafani jenazah. Keenam, kelompok empat memainkan peran mengenai kegiatan menyalati jenazah.

Ketujuh, kelompok lima memainkan peran mengenai kegiatan menguburkan

No. Fokus Penelitian Hasil Temuan

jenazah. Kedelapan, siswa membuat dan menyampaikan kesimpulan.

Kesembilan, guru memberikan kesimpulan secara umum dan penguatan terhadap materi. Kesepuluh, evaluasi), dan penutup (guru beserta siswa merefleksi kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan, guru memberikan evaluasi dan penilaian untuk setiap kelompok, guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya, terakhir guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama).

 Indikator atau tolak ukur yang digunakan guru untuk mengetahui minat siswa antara lain dari ketertarikan siswa, perhatian siswa, dan perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran.

3. Evaluasi metode role

playing dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah kelas XI di SMAN 1 Rogojampi Banyuwangi tahun pelajaran 2021/2022

 Evaluasi metode role playing dilakukan dengan cara guru dan siswa memberikan komentar. Komentar guru ditulis dalam catatan pribadi sedangkan komentar siswa ditulis pada lembar evaluasi.

 Siswa diberi tugas oleh guru.

 Guru melakukan tiga penilaian meliputi aspek sikap (dengan cara mengamati akhlak siswa di dalam dan di luar kelas), pengetahuan (diambil dari nilai tugas ulangan harian, pekerjaan rumah dan ujian), dan keterampilan (mengamati penampilan siswa melakukan role playing).