• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Kajian Teori

1. Metode Role Playing

a. Pengertian Metode Role Playing

Metode role playing adalah pembelajaran yang dilakukan untuk mendapatkan pemahaman dari materi pelajaran dengan cara siswa berakting memainkan peran secara sadar. Metode ini memberikan siswa kesempatan untuk berperan aktif dalam pembelajaran sehingga akan lebih memahami dan mengingat materi pelajaran yang disampaikan.18 Menurut Hamalik sebagaimana dikutip oleh Ismawati Alidha Nurhasanah, Atep Sujana, dan Ali Sudin bahwa role playing merupakan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan belajar mengajar. Siswa menguasai materi pelajaran berdasarkan kreatifitasnya ketika mengekspresikan imajinasi mengenai materi yang dipelajari, namun tidak keluar dari materi.

Dalam metode ini, siswa difasilitasi untuk aktif dengan bermain peran ketika proses pembelajaran.19

Menurut Hamdayana sebagaimana dikutip oleh Arleni Tarigan, role playing memiliki prinsip yakni pembelajaran yang diterapkan dengan cara memainkan peran dalam drama di kelas, yang nantinya dapat dijadikan sebagai bahan refleksi agar siswa memberikan evaluasi

18 Rizki Ananda, “Peningkatan Pembelajaran PKN Dengan Penerapan Metode Role-Playing Siswa Kelas II SDN 003 Bangkinang Kota,” Jurnal Basicedu 2, No. 1 (2018): 37, DOI:

https://doi.org/10.31004/basicedu.v2i1.119.

19 Nurhasanah, Sujana, dan Sudin, “Penerapan Metode Role Playing,” 613.

terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan.20 Menurut Amri dan Ahmadi sebagaimana dikutip oleh Hasan Basri, role playing diartikan sebagai metode pembelajaran yang digunakan untuk upaya memecahkan suatu masalah berkaitan dengan kehidupan siswa. Dari metode ini, siswa akan memperoleh pengalaman belajar seperti kemampuan bekerjasama, komunikatif, dan menggambarkan suatu peristiwa.21

Jadi, metode role playing adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dengan penguasaan bahan pelajaran melalui bermain peran sebagai tokoh hidup atau benda mati yang kemudian dijadikan bahan refleksi siswa agar mereka dapat berpendapat memberikan evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Tujuan Metode Role Playing

Tujuan metode role playing menurut Carciun sebagaimana dikutip oleh Lestari dan Puji adalah sebagai berikut:

1) Untuk memotivasi siswa.

2) Untuk menarik minat dan perhatian siswa.

20 Tarigan, “Penerapan Model Pembelajaran,” 104.

21 Hasan Basri, “Penerapan Model Pembelajaran Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN 032 Kualu Kecamatan Tambang,” Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Riau 1, No. 1 (Juli 2017): 41, https://media.neliti.com/media/publications/258052-penerapan-model-pembelajaran- role-playin-e1a411a7.pdf.

3) Memberi kesempatan siswa untuk mengeksplorasi emosi, perbedaan pendapat, dan permasalahan dalam lingkungan kehidupan sosial anak.

4) Menarik siswa untuk bertanya.

5) Mengembangkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi.

6) Melatih berperan aktif di kehidupan nyata.22 c. Langkah-Langkah Metode Role Playing

Langkah-langkah metode role playing antara lain sebagai berikut:

1) Guru menyusun/menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.

2) Guru menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan belajar mengajar.

3) Guru membentuk kelompok siswa.

4) Guru memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

5) Guru memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.

6) Masing-masing siswa berada di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.

22 Puji Lestari, “Penerapan Metode Bermain Peran (Role Playing) Dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas XII TKJ 2 SMK Negeri 2 Selong Tahun Pelajaran 2018/2019,” Journal Ilmiah Rinjani_Universitas Gunung Rinjani 7, No. 2 (2019): 93, https://jurnal.ugr.ac.id/index.php/jir/article/view/194.

7) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas atau memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.

8) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

9) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

10) Evaluasi.

11) Penutup.23

d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing

Kelebihan dari metode role playing ini melibatkan siswa untuk berpartisipasi, memiliki kesempatan untuk mengembangkan kemampuannya dalam bekerja sama. Siswa pun bisa belajar menggunakan bahasa yang baik dan benar.24

Kelebihan metode role playing menurut Aris Shoimin yaitu:

1) Siswa dapat mengambil keputusan dan berekspresi dengan bebas.

2) Penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.

3) Guru dapat mengevaluasi pengalaman siswa saat permainan berlangsung melalui pengamatan.

4) Berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.

23 Moch. Agus Krisno Budiyanto, Sintaks 45 Metode Pembelajaran dalam Student Centered Learning (SCL) (Malang: UMM Press, 2016), 129-130.

24 Ni Made Mega Hariani, “Penerapan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkembangbiakan Makhluk Hidup,” Widya Genitri: Jurnal Ilmiah Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Hindu 10, No. 2 (2019): 17, DOI:

https://doi.org/10.36417/widyagenitri.v10i2.270.

5) Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi dinamis dan penuh antusias.

6) Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi.

7) Siswa akan menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah sehingga dapat mengambil hikmahnya.

8) Meningkatkan kemampuan profesional siswa.25

Walaupun metode role playing ini memiliki banyak kelebihan, namun juga memiliki kelemahan. Adapun kelemahan dari metode role playing antara lain:

1) Memerlukan waktu yang relatif panjang atau banyak.

2) Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun siswa.

3) Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu.

4) Apabila pelaksanaan role playing mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai.

5) Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini.26

25 Aris Shoimin, 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013 (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017), 162-163.

26 Shoimin, 163.

e. Implementasi Metode Role Playing

Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau penerapan. Implementasi menekankan pada aktivitas dengan adanya tindakan. Implementasi bukan hanya sekedar aktivitas, tetapi tindakan yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan sudah direncakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.27 Adapun implementasi metode role playing ada tiga tahapan yakni:

1) Perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses membuat keputusan untuk mencapai tujuan dalam kegiatan belajar mengajar meliputi memilih materi, metode, media, dan merancang evaluasi pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku.28 Manfaat dari perencanaan pembelajaran adalah sebagai pedoman guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Oleh karena itu, agar pembelajaran dapat berjalan lancar dan terorganisir maka penting adanya suatu perencanaan. Hal ini karena dalam perencanaan berisi langkah-langkah yang dilaksanakan guru untuk berhasil mencapai tujuan pembelajaran.29

27 Eka Syafriyanto, “Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Rekontruksi Sosial,” Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam Volume 6 (November 2015): 217, http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/1515.

28 Mukni‟ah, Perencanaan Pembelajaran Sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013 (K-13) (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), 11.

29 Mukni‟ah, 15.

Adapun berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa, perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).30

2) Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan metode role playing dijabarkan sebagai berikut:

a) Persiapan role playing

(1) Menetapkan masalah yang menarik minat dan perhatian siswa untuk dibahas.

(2) Menyusun atau menyiapkan skenario yang akan ditampilkan.

(3) Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari skenario dalam waktu beberapa hari sebelum pelaksanaan belajar mengajar.

30 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

(4) Membentuk kelompok yang sesuai dengan jumlah siswa dan waktu.

b) Pelaksanaan role playing

(1) Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang ingin dicapai.

(2) Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang sudah dipersiapkan.

(3) Masing-masing siswa duduk di kelompoknya sambil mengamati skenario yang sedang diperagakan.

(4) Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk membahas atau memberi penilaian atas penampilan masing-masing kelompok.

(5) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil kesimpulannya.

(6) Guru memberikan kesimpulan secara umum.

(7) Evaluasi.

c) Penutup role playing

(1) Mengakhiri role playing dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah persoalan yang ada.

(2) Guru memberi penguatan terhadap konsep atau materi dalam permainan role playing.

(3) Salam.31

3) Evaluasi pembelajaran

Evaluasi pembelajaran adalah penilaian keseluruhan dari proses pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, peningkatan kemampuan pendidik, dan manajemen pendidikan secara keseluruhan.32 Sistem penilaian yang dilakukan dengan memadukan tiga pola aspek yaitu, pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan ujian akhir semester (UAS), ujian tengah semester (UTS), kuis, pekerjaan rumah, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dengan penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian terhadap sikap dititik beratkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerja sama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran.33

Evaluasi dalam metode role playing dilakukan dengan cara:

a) Siswa memberikan keterangan secara tertulis maupun lisan mengenai keberhasilan dan hasil yang dicapai dalam role

31 Kiromin Baroroh, “Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Peserta Didik Melalui Penerapan Metode Role Playing,” Jurnal Ekonomi & Pendidikan 8, No. 2 (November 2011): 151-152, https://doi.org/10.21831/jep.v8i2.793.

32 Moh. Sahlan, Evaluasi Pembelajaran (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 8.

33 Awaluddin Sitorus dan Hafni Andriani Harahap, Gerakan Inovasi Mendidik Berkarakter (Lampung: CV Perahu Litera Group, 2019), 52.

playing. Keterangan yang dimaksud berupa komentar evaluatif mengenai role playing yang dilaksanakan, seperti makna role playing, cara yang sudah dilakukan selama role playing, dan cara meningkatkan efektivitas role playing selanjutnya.

b) Guru menilai efektivitas dan keberhasilan role playing yang dilakukan siswa. Dalam kegiatan evaluasi ini, guru menggunakan komentar evaluasi dari siswa dan catatan yang dibuat oleh guru saat pembelajaran berlangsung. Selanjutnya guru bisa menentukan tingkat perkembangan pribadi, sosial, dan akademik siswanya berdasarkan evaluasi tersebut.34

Jadi, implementasi metode role playing ada tiga tahapan yaitu tahap perencanaan (dilakukan dengan penyusunan silabus dan RPP), pelaksanaan (menerapkan langkah-langkah metode role playing), dan evaluasi (guru menilai keberhasilan metode role playing menggunakan komentar evaluasi dan catatan).