• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Pelaksanaan Tata Cara Penyelenggaraan

B. Penyajian Data dan Analisis

2. Pelaksanaan Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Pelaksanaan Tata Cara Penyelenggaraan

2. Pelaksanaan Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat

agar bisa mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. Jadi, harus pintar memilih metode dan media yang digunakan untuk menyampaikan materi supaya siswa juga cepat menerima dan memahami materi.”94

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, proses pembelajaran tetap dilaksanakan di sekolah secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XI IPS 1 berlangsung pada hari Rabu pukul 08.00-09.30 dengan total durasi waktu tiga jam pelajaran yakni 1 jam 30 menit. Harapannya dengan waktu yang tersedia tersebut, guru dapat memanfatkaan dengan baik agar siswa bisa mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.

Pelaksanaan metode role playing pada materi pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah terdapat beberapa langkah-langkah yang tertera pada RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat oleh guru.

Pada langkah-langkah pembelajaran tersebut dimulai dari kegiatan pendahuluan hingga kegiatan penutup dengan penjelasan sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan

Kegiatan pendahuluan yang dilakukan guru adalah masuk ke kelas dengan mengucapkan salam dan kemudian dilanjutkan berdoa bersama dipimpin oleh ketua kelas. Setelah selesai berdoa, guru mengabsen siswa sambil memberikan motivasi seperti yel-yel dan ice breaking. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran

94 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

mengenai materi yang akan dipelajari yakni pelaksanaan tata cara penyelanggaraan jenazah.95

b. Kegiatan inti

Pada kegiatan inti ini, guru berperan sebagai fasilitator yakni memberikan arahan dan bimbingan bagi siswa yang mengalami kesulitan dan siswa yang berperan aktif dalam pembelajaran.

Pembelajaran dimulai dengan guru memanggil siswa satu persatu dari kelompok untuk memperagakan peran sesuai skenario. Siswa yang tidak memperagakan peran maka diminta duduk dengan tenang dan menyimak temannya yang sedang memperagakan peran sambil mengamati skenario. Lima kelompok yang sudah dibagi akan memainkan peran secara bergantian dan urut. Pada pertemuan berikutnya giliran siswa perempuan yang memainkan peran.96

Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode role playing yang dilakukan guru tersebut dijabarkan sebagai berikut:

Pertama, guru menyiapkan skenario role playing terkait materi

pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah dan membagi kelompok.

Hal ini sesuai dengan penjelasan bapak Hery ketika wawancara yakni:

“Skenario saya kasih ke anak-anak biar dipelajari dulu. Saya kasihkan waktu pertemuan sebelum materi penyelenggaraan jenazah itu mbak, supaya anak-anak ada waktu seminggu untuk

95 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

96 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

belajar. Waktu itu juga saya bagi anak-anak ada lima kelompok.

Saya nyuruh mereka buat nyiapkan peralatan yang diperlukan saat memainkan peran. Semisal pada bagian yang memandikan, peralatan yang dibutuhkan apa saja nah itu sudah harus siap saat prakteknya.”97

Hasil dari wawancara di atas, dapat dipahami bahwa sebelum pembelajaran dilakukan sesuai jadwal dari materi guru sudah memberikan skenario yang siap diperagakan oleh siswa. Selain itu, guru juga sudah membagi siswa menjadi lima kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru meminta siswa agar menyiapkan media yang diperlukan untuk digunakan saat pembelajaran seperti peralatan penyelenggaraan jenazah. Kemudian guru meminta siswa laki-laki terlebih dahulu beserta kelompoknya masing-masing untuk memainkan peran sesuai dengan skenario yang telah dipelajari. Pada pertemuan berikutnya guru meminta siswa perempuan sesuai kelompoknya masing-masing bergantian untuk memainkan peran.

Kedua, guru memberikan pertanyaan terlebih dahulu terkait

materi.

Guru memberikan pertanyaan sebelum siswa memperagakan peran agar mereka terdorong untuk berpikir sehingga muncul rasa ingin tahu mengenai materi yang akan dipelajari. Pertanyaan diberikan juga bertujuan untuk memfokuskan perhatian siswa agar minat belajarnya meningkat terhadap materi. Pertanyaan yang diberikan guru akan dijawab oleh siswa dengan cara menunjuk secara acak. Jika siswa

97 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

yang ditunjuk tidak dapat menjawab pertanyaan maka mereka harus meminta tolong kepada teman lainnya untuk membantu menjawab.

Jika siswa tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan maka guru yang memberikan jawaban. Begitupun saat pertemuan berikutnya. Guru tetap memberikan pertanyaan sebelum memulai pembelajaran.

Tujuannya agar siswa mengingat materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.98

Sebagaimana ungkapan dari bapak Hery bahwa:

“Sebelum materi disampaikan saya selalu memberikan sedikit pertanyaan yang berkaitan dengan materi mbak. Tujuannya agar mereka fokus pada materi, tahu gambaran dari materi apa yang akan dipelajari, dan mendorong mereka untuk berpikir.

Pertanyaan tidak hanya dari saya saja, tapi saya juga menawarkan kepada anak-anak apakah ada yang mau bertanya gitu. Nanti saya akan menyuruh anak-anak dulu untuk menjawab, kalau mentok tidak bisa maka saya akan memberikan jawaban dan penguatan.”99

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, sebelum mulai membahas materi guru memberikan pertanyaan kepada siswa.

Pertanyaan tidak hanya berasal dari guru saja, tetapi siswa juga ditawari untuk bertanya. Pertanyaan yang muncul akan dijawab oleh siswa terlebih dulu, jika siswa sudah tidak ada yang bisa menjawab maka guru yang akan memberikan jawaban serta penguatan. Tujuan guru memberikan pertanyaan agar siswa fokus pada materi dan mengetahui gambaran dari materi. Pertanyaan tidak hanya berasal dari guru saja, tetapi siswa juga ditawari untuk bertanya. Pertanyaan yang

98 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

99 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

muncul akan dijawab oleh siswa terlebih dulu, jika siswa sudah tidak ada yang bisa menjawab maka guru yang akan memberikan jawaban serta penguatan.

Ketiga, kelompok satu memainkan peran sesuai skenario.

Materi yang akan dibahas mengenai pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah, sehingga ada yang memerankan peran sebagai jenazah. Maka sebelum melaksanakan penyelenggaraan jenazah, ada kejadian yang menyebabkan siswa menjadi jenazah. Jadi, siswa akan memperagakan cerita pendek dimana ada salah satu siswa yang meninggal dunia.100

Seperti pendapat yang dikemukakan bapak Hery saat diwawancarai:

“Iya nyambung mbak. Materinya kan tentang penyelenggaraan jenazah ya otomatis harus ada yang jadi jenazahnya disini mbak. Kalau jadi jenazah harus gimana dulu? Meninggal kan ya? Ya dari situ saya buat skenarionya tentang kematian dulu.

Karena ini di sekolah jadi ceritanya nggak jauh-jauh masih berkaitan dengan anak sekolah, saya buat ceritanya tentang anak sekolah yang bolos terus mereka jalan-jalan dan di tengah perjalanan mereka kecelakaan. Gitu aja sih mbak, nanti nyambung ke kegiatan penyelenggaraan jenazah kayak memandikan, mengkafani, dan selanjutnya.”101

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, cerita dalam skenario yang disajikan sesuai dengan materi yang akan dibahas yakni tentang pelaksanaan tata cara penyelenggaraan jenazah. Skenario yang diperagakan menceritakan peristiwa meninggalnya seorang siswa yang

100 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

101 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

kemudian jenazahnya nanti akan dimandikan, dikafani, dishalati, dan dikubur. Kelompok yang bertugas adalah kelompok satu.

Keempat, kelompok kedua memainkan peran mengenai kegiatan memandikan jenazah.

Gambar 4.2

Siswa memandikan jenazah102

Pada bagian ini, ada siswa yang berperan sebagai jenazah dan menjadi petugas memandikan jenazah. Siswa bermain peran untuk mempraktikkan bagaimana cara memandikan jenazah sesuai ketentuan dalam Islam. Mereka juga menjelaskan semua hal terkait memandikan jenazah, seperti syarat, peralatan yang dibutuhkan, dan tata cara memandikan jenazah.103

Sesuai penjelasan dari bapak Hery ketika wawancara:

“Setelah kelompok satu main peran yang jadi jenazah itu karena kecelakaan. Terus sekarang kelompok dua main peran tentang tata cara memandikan jenazah mbak. Nggak mungkin kan orang memandikan jenazah hanya diam saja pasti ada interaksi antar petugasnya kan. Oh iya, siswa juga nanti menjelaskan dulu mbak hal-hal terkait memandikan jenazah, kayak apa aja yang

102 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan,16 Maret 2022.

103 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

dibutuhkan dan bagaimana tata caranya memandikan jenazah.”104

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, setelah kelompok satu selesai memainkan peran tentang kejadian siswa meninggal, dilanjut kelompok dua memperagakan cara memandikan jenazah.

Siswa juga menjelaskan semua hal yang menyangkut memandikan jenazah.

Kelima, kelompok tiga memainkan peran mengenai kegiatan mengkafani jenazah.

Gambar 4.3

Siswa mengkafani jenazah105

Sama seperti kelompok sebelumnya, siswa ada yang berperan sebagai jenazah dan petugas mengkafani jenazah. Siswa memainkan peran untuk mempraktikkan tata cara mengkafani jenazah sesuai ketentuan dalam Islam. Mereka juga menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan mengkafani jenazah seperti syarat dan tata cara mengkafani jenazah.106

104 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

105 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan, 23 Maret 2022.

106 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh bapak Hery bahwa:

“Dilanjut kelompok tiga main peran tentang tata cara memengkafani jenazah mbak. Sama kayak kelompok dua tadi, siswa juga menjelaskan dulu mbak hal-hal yang berkaitan dengan mengkafani jenazah, ketentuan kain kafannya dan bagaimana caranya mengkafani jenazah.”107

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, kelompok tiga memainkan peran tentang kegiatan mengkafani jenazah. Sama seperti kelompok sebelumnya, siswa juga menjelaskan semua hal yang berhubungan dengan mengkafani jenazah.

Keenam, kelompok empat memainkan peran mengenai kegiatan menyalati jenazah.

Gambar 4.4

Siswa menyalati jenazah108

Selanjutnya pada bagian menyalati jenazah, ada siswa yang berperan sebagai jenazah dan menjadi petugas menyalati jenazah. Pada bagian ini, siswa memainkan peran untuk mempraktikkan shalat jenazah, mereka juga menjelaskan tentang ketentuan dan tata cara melakukan shalat jenazah.109

107 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

108 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan, 23 Maret 2022.

109 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

Sebagaimana pernyataan dari bapak Hery ketika wawancara:

“Iya mbak, selesai mengkafani jenazah, dilanjut kelompok empat yang menyalati jenazah. Seperti kelompok sebelum- sebelumnya, siswa menjelaskan dulu tentang hal-hal yang berhubungan dengan menyalati jenazah, kayak rukun dan pelaksanaanshalat jenazah.”110

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, setelah kelompok tiga selesai memainkan peran tentang kegiatan mengkafani jenazah, dilanjut kelompok empat memperagakan cara menyalati jenazah.

Siswa juga menjelaskan semua hal yang menyangkut menyalati jenazah.

Ketujuh, kelompok lima memainkan peran mengenai kegiatan mengubur jenazah.

Gambar 4.5

Siswa mengubur jenazah111

Bagian terakhir yakni menguburkan jenazah. Terdapat siswa yang berperan menjadi jenazah dan sebagai petugas. Siswa memainkan peran untuk menguburkan jenazah, mereka menjelaskan tentang hal- hal penting yang harus diperhatikan sekaligus tata cara mengubur

110 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

111 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan, 16 Maret 2022.

jenazah kemudian melaksanakan praktek terkait proses penguburan jenazah.112

Hal ini seperti yang dipaparkan oleh bapak Hery saat diwawancarai:

“Iya mbak, kelompok terakhir yaitu kelompok lima yang memperagakan tentang mengubur jenazah mbak. Siswa menjelaskan dulu hal-hal yang menyangkut dengan mengubur jenazah dan bagaimana caranya mengubur jenazah.”113

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, kelompok lima memainkan peran tentang kegiatan mengubur jenazah. Siswa juga menjelaskan semua hal yang berkaitan dengan mengubur jenazah.

Kedelapan, siswa membuat dan menyampaikan kesimpulan.

Gambar 4.6

Siswa menyampaikan kesimpulan114

Setelah mamainkan peran, siswa secara berkelompok membuat sekaligus menyampaikan kesimpulan sesuai dengan kelompoknya masing-masing kemudian dipresentasikan didepan. Tujuannya agar

112 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

113 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

114 SMAN 1 Rogojampi, studi dokumen kegiatan, 16 Maret 2022.

semua siswa dapat mengetahui dan memahami inti dari materi yang telah dipelajari dengan cara bermain peran tersebut.115

Sebagaimana yang dikatakan oleh bapak Hery:

“Saya suruh membuat dan menyampaikan kesimpulan setelah semua kelompok sudah melakukan role playing. Perwakilan saja itu mbak dari setiap kelompok yang maju satu anak.

Tujuannya biar mereka paham dan mengingat poin-poin atau inti dari materi yang sudah disampaikan lewat bermain peran itu tadi. Kalau nggak gitu, biasanya anak-anak langsung lupa mbak.”116

Dari hasil wawancara dan observasi di atas, setelah semua kelompok sudah selesai memainkan peran dengan tugasnya masing- masing, perwakilan dari setiap kelompok untuk menyampaikan kesimpulan. Tujuan dari adanya kesimpulan adalah agar siswa lebih memahami dan mengingat materi yang sudah disampaikan.

Kesembilan, guru memberikan kesimpulan secara umum dan

penguatan terhadap materi.

Setelah semua siswa perwakilan dari setiap kelompok selesai menyampaikan kesimpulan, dilanjutkan guru yang memberikan kesimpulan secara keseluruhan dan sekaligus memberikan penguatan terhadap materi yang telah disampaikan. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memahami dan mengingat materinya lagi.117

Sesuai dengan ungkapan yang dikemukakan oleh bapak Hery yakni sebagai berikut:

115 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

116 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

117 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

“Tujuannya sama, biar mereka lebih ingat dan paham mengenai poin-poin dari materi yang sudah disampaikan lewat role playing itu mbak. Jadi, selesainya anak-anak menyampaikan kesimpulan, lanjut saya yang memberikan kesimpulan langsung secara keseluruhan. Sekaligus saya berikan penguatan itu mbak.”118

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi di atas, guru juga menyampaikan kesimpulan setelah siswanya. Guru memberikan kesimpulan sekaligus dengan memberikan penguatan agar materi yang sudah disampaikan mengena di siswa.

Kesepuluh, evaluasi.

Evaluasi dilakukan dengan cara siswa memberi komentar ditulis pada lembar evaluasi yang diberikan guru. Sedangkan guru juga memberikan komentar yang ditulis dalam bentuk catatan pribadi.119

Seperti yang dituturkan bapak Hery saat diwawancarai:

“Terakhir yang dilakukan yaitu evaluasi mbak. Evaluasinya dari siswa ada dan dari saya juga ada. Kalau dari siswa, saya sediakan lembar evaluasi nanti mereka mengisi komentar.

Sedangkan dari saya, saya juga mengomentari anak-anak yang saya tulis di catatan pribadi saya.”120

Dari hasil wawancara dan observasi diatas, langkah terakhir dari pelaksanaan metode role playing adalah evaluasi. Evaluasi diakukan tidak hanya dari guru saja, namun juga dari siswa. Siswa mengomentari setiap kelompok yang ditulis pada lembar evaluasi.

Sedangkan guru juga mengomentari yang ditulis pada catatan pribadi guru.

118 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

119 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 dan 23 Maret 2022.

120 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa dengan menerapkan langkah-langkah metode role playing di atas, sesuai dengan penjelasan bapak Hery selaku guru mapel PAI ketika diwawancarai oleh peneliti:

“Awal saya siapkan dulu skenario yang akan dimainkan anak- anak, dan sekaligus saya bagi kelompok mbak. Saya selalu memulai pembelajaran dengan pertanyaan dulu mbak. Setelah selesai tanya jawab, di materi penyelenggaraan jenazah ini anak-anak saya suruh untuk menerapkan langkah-langkah dari metode role playing itu mbak, memperagakan peran sesuai skenario yang sudah saya berikan. Saya mengamati setiap siswa yang ada didepan menjalankan perannya masing-masing. Mulai dari memandikan, mengkafani, menyalati, dan mengubur jenazah. Jika ada yang keliru saya nanti yang membenarkan.

Jika dirasa sudah benar maka nanti saya memberikan keismpulan diakhir setelah anak-anak selesai maju dan menyampaikan kesimpulan. Gunanya agar mereka bisa tahu poin yang perlu dipahami dari materi yang disampaikan.

Terakhir, kita lakukan evaluasi.”121

Hal ini diperkuat oleh Alfarie Dwi Saputra salah satu siswa kelas XI IPS 1yang mengatakan bahwa:

“Kemarin pelajaran tentang jenazah itu ya kita disuruh praktek akting gitu mbak sama pak Hery. Mulai dari ceritanya ada yang meninggal terus akting memandikan, mengkafani, menyalati, dan terakhir mengubur jenazahnya. Oh iya, sebelumnya kita tanya jawab tentang materi itu dulu mbak baru lanjut berakting sesuai cerita. Pak Hery nyuruh kita sebisanya dulu kalau salah nggak papa kan belajar, nanti pak Hery yang meluruskan gitu mbak. Selesai semua maju, kita perwakilan setiap kelompok mempresentasikan kesimpulan. Selanjutnya pak Hery yang menyimpulkan dan ngasih penguatan. Terakhirnya pak Hery nyuruh kita ngisi itu mbak komentar.”122

Sama seperti pendapat yang dikatakan oleh Ahmad Rafli Saputra yang juga siswa kelas XI IPS 1:

121 Hery Susanto, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 07 Maret 2022.

122 Alfarie Dwi Saputra, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 30 Maret 2022.

“Pelajaran ketika materi penyelenggaraan jenazah itu diawali dengan pak Hery memberikan pertanyaan gitu mbak.

Pertanyaannya tidak hanya dari pak Hery tapi kalau ada teman- teman yang tanya juga nggak papa. Terus pertanyaannya sesuai dengan materi. Selesai tanya jawab, itu mulai main peran mbak.

Awalnya ada yang meninggal, lalu jenazahnya dimandikan, dikafani, dishalati, terakhir dikubur. Itu sebisanya kita dulu, nanti kalau ada yang keliru baru dibenarkan sama pak Hery.

Setelah selesai semua kita disuruh menyimpulkan perkelompok mbak. Terus dilanjutkan pak Hery memberikan penguatan.

Setelah itu kita diberi lembar evaluasi, suruh mengisi komentar.”123

Senada dengan ungkapan yang disampaikan oleh Syahirah Ramadhani Oktaviano:

“Sebelum materi penyelenggaraan jenazah pak Hery ngasih kita kayak teks cerita gitu mbak, kita disuruh pelajari dulu. Terus sama dibagi kelompok. Nah, pas waktu materinya kita disuruh berakting, kalau pak Hery bilang itu bermain peran mbak. Tapi sebelum mulai berakting itu, pak Hery ngasih pertanyaan seputar materi dulu. Selesai itu baru kita sesuai kelompok masing-masing berakting. Terus setelah itu menyampaikan kesimpulan tapi perwakilan satu anak yang maju mbak. Terus kak Hery ngasih penguatan, selesai itu kita disuruh sama beliau untuk ngisi lembaran gitu mbak. Isinya komentar untuk setiap kelompok.”124

Kemudian dilanjut wawancara dengan siswa lain yakni Qotrunnada Imelia Asmara:

“Pembelajaran dilakukan mulai dari itu mbak, guru ngasih pertanyaan sesuai materi tata cara penyelenggaraan jenazah.

Pertanyaan dari pak Hery itu kita disuruh njawab, kalau nggak bisa dilempar ke temen-temen. Kalau tetap nggak ada yang bisa njawab nanti pak Hery yang njawab mbak. Selesai pertanyaan, baru kita disuruh mainkan peran sesuai skenario yang dikasih pak Hery. Nah terus nanti main perannya itu ada yang jadi jenazah sama petugas gitu-gitu dah mbak. Kalau udah selesai, setiap kelompok disuruh menyimpulkan dan maju ke depan.

123 Ahmad Rafli Saputra, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 30 Maret 2022.

124 Syahirah Ramadhani Oktaviano, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 30 Maret 2022.

Pak Hery juga menyimpulkan sama memberi penguatan, lalu kita disuruh berkomentar.”125

Dari beberapa penjelasan hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode role playing yang diterapkan oleh guru yakni mulai dari menyiapkan skenario kemudian memberikannya kepada siswa untuk dipelajari.

Kemudian guru membentuk siswa menjadi lima kelompok.

Selanjutnya siswa diminta untuk memainkan peran sesuai dengan skenario. Sebelum memainkan peran, guru memberikan pertanyaan terlebih dahulu untuk mendorong siswa agar mau berpikir dan fokus pada materi yang akan disampaikan. Selesai tanya jawab, siswa secara berkelompok memainkan peran terkait materi yang akan dibahas mulai dari memandikan, mengkafani, menyalati, dan mengubur jenazah.

Kemudian siswa diminta untuk menulis kesimpulan dan menyampaikannya agar inti dari materi dapat dipahami. Setelah selesai semua kelompok menyampaikan kesimpulan, giliran guru yang memberikan kesimpulan dan penguatan secara keseluruhan mengenai materi. Dilanjutkan terakhir evaluasi. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, jika ada kesahalan dari siswa maka guru yang membenarkan dengan memberi arahan dan bimbingan.

c. Penutup

Pada kegiatan penutup, guru dan siswa merefleksi kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini bertujuan untuk

125 Qotrunnada Imelia Asmara, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 30 Maret 2022.

mengetahui pemahaman siswa terkait materi dan tidak lupa guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah disampaikan.

Kemudian guru memberikan evaluasi dan penilaian untuk setiap kelompok yang sudah maju memainkan peran. Selanjutnya guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Terakhir, guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama-sama dan keluar kelas mengucapkan salam.126

Dari pelaksanaan metode role playing di atas, mulai dari tahapan awal hingga akhir sesuai dengan pernyataan yang dijelaskan bapak Akip Effendy selaku Kepala Sekolah:

“Kalau pelaksanaan pembelajaran terlepas itu dengan metode role playing atau metode yang lain, dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Pendahuluan dan penutup diselaraskan semua mbak. Hal pokok yang dilakukan saat pendahuluan antara lain berdoa sebelum mulai belajar, absen, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Selebihnya kalau ada tambahan kayak ice breaking tergantung pada gurunya.

Lanjut pada inti, itu sesuai metode yang dipakai. Sedangkan pada penutup yang dilakukan yaitu merefleksi kegiatan pembelajaran, memberikan penguatan terkait materi, menyampaikan rencana pembelajaran pertemuan berikutnya, dan terakhir berdoa mbak.”127

Hal ini juga sama seperti yang dikatakan oleh bu Novida selaku Waka Kurikulum yakni:

“Kegiatan pembelajaran itu dimulai dari pendahuluan, kegiatan inti, dan terakhir penutup mbak. Semua diselaraskan mbak untuk pendahuluan dan penutupnya. Kalau pendahuluan biasanya berdoa dulu, kemudian siswanya diabsen. Kalau guru yang punya yel-yel atau jargon semangat itu disampaikan juga.

Setelah itu guru menjelaskan tujuan pembelajaran sesuai

126 Observasi di SMAN 1 Rogojampi, 16 Maret 2022.

127 Akip Effendy, diwawancarai oleh Penulis, Rogojampi, 09 Maret 2022.