• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM

C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Implementasi Manajemen

SMA Mahammadiyah Sungguminasa Kec. Somba Opu Kab. Gowa

1. Faktor pendukung

Meningkatkan prestasi belajar peseta didik merupakan hal yang sangat penting. Suatu program yang telah direncanakan tidak akan berjalan dan berhasil dengan maksimal jika tidak tersedianya faktor pendukung. Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) akan berjalan dengan efektif dan efisien jika didukung sumber daya manusia yang profesionl dalam mengatur sekolah, dana sekolah yang cukup, sarana dan prasarana yang memadai dalam mendukung proses pembelajaran, dan adanya dukungan dari masyarakat dan orang tua peserta didik yang tinggi.

Adapun faktor pendukung implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, yaitu:

1) Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra Jumiati, M.M)

“Faktor pendukungnya yakni pendidik mayoritas memiliki tingkat pendidikan di atas rata-rata dan masih ada beberapa guru yang sadar akan pentingnya pendidikan.”31

2) Hasil wawancara Wakasek Kurikulum (Kasmawati, S.Ag, M. Pd.I)

“Faktor pendukungnya, didukung oleh tenaga-tenaga pendidik, guru sesuai dengan bidang studinya dan sudah beberapa guru sekitar 20 % sudah selesai magisternya semua, standar pendidikannya sudah baik.

Latar pendidikannya sudah dicapai master pendidikan termasuk kepala sekolah, wakasek sekolah, guru matematika dua orang, guru penjas.”32 3) Hasil wawancara Waka Sarana dan Prasarana (Aswar Anas, S. Pd., M.

Pd.)

“Faktor pendukung adalah tentunya adanya dukungan dari sekolah sekaligus bantuan-bantuan dana semua menjadi faktor pendukung, namun disamping itu kita tetap masih dalam kategori mengalami

31Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 11.48-11.52 WITA.

32Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Program Pengajaran SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Kamis, 2 Juni 2022 Jam 09.47-10.00 WITA.

kekurangan dalam sarana terutama di bidang olahraga, ini masih sangat kurang.”33

4) Hasil wawancara Waka Peserta Didik (Surianti B, S. Pd)

“Faktor pendukungnya didukung oleh prasarananya yang sudah cukup.”34

5) Hasil wawancara Guru Mapel Matematika (Aswar Anas, S. Pd., M. Pd.)

“Yang menjadi faktor pendukung itu tentunya adalah salah satunya dari kerja sama guru-guru.”35

6) Hasil wawancara Guru Bahasa Indonesia (Iriyanti. Azis S. Pd)

“Pendukungnya masih ada beberapa peserta didik yang rajin ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran.”36

7) Hasil wawancara Guru Seni Budaya (Hj. Suriati)

“Faktor penkukungnya ada juga beberapa peserta didik yang datang tepat waktu.”37

Berdasarkan hasil uraian data, maka peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa faktor pendukung implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa didukung oleh tenaga-tenaga pendidik yang mayoritas memiliki tingkat pendidikan di atas rata-rata dan masih ada beberapa guru yang sadar akan pentingnya pendidikan, latar belakang guru yang sesuai dengan bidang studinya dan sudah beberapa guru sekitar 20 % sudah selesai magisternya semua, standar pendidikannya sudah baik. Latar pendidikannya sudah dicapai magister pendidikan termasuk kepala sekolah, wakasek sekolah, guru matematika dua orang, guru penjas. Ada juga beberapa peserta didik yang disiplin dan rajin ke sekolah untuk mengikuti pembelajaran, didukung oleh bantuan-

33Aswar Anas, “Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Senin, 31 Mei 2022 Jam 08.49-08.58 WITA.

34Surianti, “Wakil Kepala Bidang Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 09.54-10.07 WITA.

35Aswar Anas, “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 11.09-11.20 WITA.

36Iriyanti, “Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.47-08.54 WITA.

37Suriati, “Guru Bidang Studi Seni Budaya SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.59-09.10 WITA

82

bantuan dana dan didukung oleh prasarana seperti rungan kelas yang cukup melebih jumlah peserta didik.

2. Faktor penghambat

Terlepas dari memajukan sebuah lembaga pendidikan tidak bisa dipungkiri akan adanya hambatan-hambatan yang harus dihadapi. Demikian pula impelementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, walaupun sudah diupayakan dengan sebaik-baiknya dalam kegiatan operasionalnya. Namun tidak terlepas dari berbagai hambatan- hambatan. Hambatan merupakan suatu permasalahan yang perlu untuk dicarikan solusinya.

Adapun hambatan-hambatan dalam impelemntasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, yaitu:

1) Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra Jumiati, M.M)

“Faktor penghambatnya adalah dalam pelaksanaan kurikulum masih ada beberapa guru tidak/kurang dalam literasi terhadap kurikulum dan program pengajaran. Selain itu, ada beberapa pendidik yang kurang disiplin.”38

2) Hasil wawancara Wakasek Kurikulum (Kasmawati, S.Ag, M. Pd.I)

“Faktor penghambatnya, termasuk dari peserta didik. Peserta didik karena tidak terlalu banyak jumlahnya dan kadang-kadang ada yang malas-malas datang menjadi terhambat. Kemudian ada juga kegiatan- kegiatan kehumamadiyahan sehingga biasa kita tunda pembelajaran.”39 3) Hasil wawancara Waka Sarana dan Prasarana (Aswar Anas, S. Pd., M.

Pd.)

“Tentunya yang menjadi penghambat ialah kurangnya, ada beberapa teman dalam hal ini pendidik yang tidak ingin artinya kurang kesadarannya dalam menjaga tentang sarana yang sudah disiapkan oleh sekolah sehingga membuat sarana itu mudah kalam, mudah rusak karena tidak terkontrol dengan baik.”40

38Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 11.48-11.52 WITA.

39Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Program Pengajaran SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Kamis, 2 Juni 2022 Jam 09.47-10.00 WITA.

40Aswar Anas, “Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Senin, 31 Mei 2022 Jam 08.49-08.58 WITA.

4) Hasil wawancara Waka Peserta Didik (Surianti B, S. Pd)

“Kalau penghambatnya yaitu kurang strategis dalam menerima peserta didik karena banyak yang tidak tahu, jadi kurangnya peserta didik, dan didasarkan beberapa sekolah tingkatan SMA di Kab. Gowa.”41

5) Hasil wawancara Guru Mapel Matematika (Aswar Anas, S. Pd., M. Pd.) “Faktor penghambatnya seperti dalam proses pembelajaran matematika yang menjadi kendala atau permasalahan utama ialah ada sebagian siswa yang dalam hal ini pengetahuan perkalian serta pembagian maupun penjumlahan masih sangat dalam kategori rendah. Sehingga dalam memberikan materi-materi tingkat kesulitan itu kita kewalahan sebab hal itu yang menjadi kendala utama. Kedua faktor penghambatnya kerja sama dengan orang tua siswa karena orang tua siswa ada yang tidak paduli kepada anaknya bahkan mereka sudah tahu bahwa anaknya seperti ini seperti itu. Namun, mereka tidak peduli dengan apa yang disampaikan kepada mereka, bahkan ada beberapa orang tua siswa yang ketika disampaikan tentang permasalahan kepada anaknya malah mereka itu seakan-akan menyalahkan pihak sekolah. Padahal sudah jelas bahwa semenjak masuk sekolah sampainya mungkin kelas tiga memang anak ini tidak jelas arahnya, apakah memang betul-betul mau belajar atau tidak.”42

6) Hasil wawancara Guru Olahraga (Malwadi)

“Faktor penghambat salah satu mungkin segi motivasi baik dari peserta didik maupun ornag tua peserta didik terkait dengan peningkatan dalam proses belajar mengajar.”43

Berdasarkan dari penjelasan beberapa informan, peneliti dapat memberikan kesimpulan bahwa faktor penghambat implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa adalah (1) Pendidik, dalam pelaksanaan kurikulum masih ada beberapa guru kurang dalam literasi terhadap kurikulum dan program pengajaran. (2) Partisifasi masyarakat, masih ada beberapa orang tua peserta didik yang kurang peduli dengan anak mereka. (3) Kedisiplin peserta didik yang masih kurang. (4) Motivasi peserta didik baik dari segi orang tua atau peserta didik itu sendiri terkait peningkatan dalam proses belajar

41Surianti, “Wakil Kepala Bidang Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 09.54-10.07 WITA.

42Aswar Anas, “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 11.09-11.20 WITA.

43Malwadi, “Guru Bidang Studi Penjaskes SMA Muhammadiyah Sungguminasa”

Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 10.49-11.00 WITA.

84

mengajarnya. (5) Kurang strategi dalam penerimaan pesrta didik membuat kurangnya peserta didik dan (6) Kurangnya sarana yang mendukung.

Selain itu diperlukan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengulang pelajaran secara rutin, memanfaatkan waktu luang untuk belajar agar lebih selangkah maju, memperbanyak latihan dan belajar dari berbagai media dan membiasakan untuk bertanya jika kurang memahami materi pelajaran.

D. Solusi yang Dilakukan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah