BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 42-50
F. Pengujian Keabsahan Data
Kaitannya dengan pengujian keabsahan data, penulis menekankan pada uji kredibilitas data atau kepercayaan data terhadap hasil penelitian melalui beberapa tahap antara lain; memperpanjang pengamatan, melaksanakan triangulasi sumber, teknik maupun triangulasi waktu, melakukan diskusi dengan sejawat/orang yang
8Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.
345
9Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R & D, h.
335-345
berkompoten menyangkut persoalan yang sedang diteliti, serta mengadakan member chek untuk memastikan kesesuaian data yang telah diberikan oleh pemberi data.10
Harapan dalam pengujian keabsahan data ini mempu memberikan penguatan dengan optimal dalam proses pengumpulan data pada komponen penelitian yang berperan penting dalam implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar.
Uji kredibilitas data (kepercayaan data) digunakan untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif yang ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Uji kredibilitas data dapat dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, menggunakan bahan referensi, analisis kasus negatif, dan mengadakan member check.11
Triangulasi pada uji kredibilitas ini menunjukkan sebagai pengecekan data atau teknik pengumpulan data untuk mendapatkan temuan data yang lebih akurat dan kredibel dari beberapa sumber dengan berbagai cara dan sumber dan waktu.
Adapun triangulasi yang digunakan dalam pengujian keabsahan data yaitu:
1) Triangulasi sumber
Untuk menguji kredibilitas data dilakukan melalui cara mengecek data yang telah diperoleh dari beberapa sumber.
10Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.
345.
11Sudaryono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix Method, Edisi 2, h. 554.
50
Menurut Sugiyono triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2) Triangulasi teknik
Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas dan dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya jika data yang diperoleh peneliti dengan wawancara.12
Data diperoleh melalui wawancara kemudian diperiksa melalui observasi, pencatatan, dan angket. Jika ketiga teknik uji kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data yang relevan atau pihak lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin keduanya benar kerena sudut pandang yang berbeda.
3) Triangulasi waktu
Waktu juga sering mempengaruhi kredibiilitas data. Data yang telah dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum banyak masalah akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel. Untuk itu, dalam rangka pengujian krebilitas data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengecekan dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda.
12Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h.
373.
51 BAB IV
IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK
DI SMA MUHAMMADIYAH SUNGGUMINASA KEC. SOMBA OPU KAB. GOWA
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Riwayat Singkat Pendiri dan Pembina SMA Muhammadiyah Sungguminasa
SMA Muhammadiyah Sungguminasa didirikan pada tanggal 18 Juni 1983 M. Pada awal berdirinya, SMA Muhammadiyah Sungguminasa berlokasi di Jl.
Istana Balla Lompoa No. 22 Sungguminasa. Namun karena lokasi yang tidak memungkinkan untuk pengembangan gedung sementara jumlah siswa semakin bertambah, maka pada bulan Januari 2009 sekolah ini akhirnya berpindah lokasi di Jln. Bonto Tangnga No. 50, Kel. Paccinongang, Kec. Somba Opu, Kab. Gowa.
Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa yang memiliki luas tanah 2.585 m2 dan luas seluruh bangunan 1.050 m2, serta memiliki status bagunan milik perserikatan Muhammadiyah. Berlantai dasar yang dilengkapi dengan ruangan kantor, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas yang terdiri dari 6 kelas, fasilitas komputer, perpustakaan, gudang, mushollah dan laboratorium. SMA Muhammadiyah Sungguminasa mempunyai jumlah guru PNS 5 orang, jumlah guru yayasan 6 orang, jumlah guru tidak tetap 12 orang dan jumlah pegawai non guru 2 orang.
Sejak berdirinya, sekolah ini telah dipimpin oleh 7 kepala sekolah, yaitu:
1. Ir. H. Abd. Mannan Wahab : 1983-1987 2. Drs. H. Abd. Rahman Rurung : 1987-2000
52
3. Drs. H. Abd. Rauf Mamang : 2000-2001 4. Drs. Muh. Amin, M.Pd. : 2001-2004 5. Drs. Bahar, S.Pd. : 2004-2008 6. Drs. Sirajuddin Siddiq : 2008-2017 7. Dra. Jumiati M.M : 2017-sekarang
2. Visi dan Misi Sekolah 1. Visi
“Terbentuknya pembelajar yang bertakwa, berakhlak mulia, berkemajuan dan unggul dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) sebagai perwujudam Tajdid Amal Ma’ruf Nahi Mungkar”
2. Misi
1. Meningkatkan imtaq, iptek, Amal dan Mutu berdasarkan manajemen berbasis sekolah
2. Mempersiapkan lulusan untuk dapat bersaing secara sehat.
3. Meningkatkan pelaksanaan kegiatan dan pengalaman islam dan kemuhammadiyahan
4. Memiliki bekal keterampilan komputer, bahasa Arab dan Inggris 5. Meningkatkan kinerja professional guru dan staf lainnya.
6. Menggali dan membawa potensi peserta didik secara optimal melalui kegiatan ekstrakurikuler.
7. Melaksanakan manajemen transparansi dan partisipasi
8. Memberikan pelayanan pendidikan yang baik khususnya pada warga sekolah dan masyarakat pada umumnya.
Fasilitas yang terdapat pada SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab.
Gowa yaitu:
a) Ruang kelas f) Perpustakaan
b) Ruang kepala sekolah g) UKS
c) Ruang guru h) Dapur
d) Lab computer i) Kantin
e) Mushollah j) Toilet
3. Data Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa Adapun jumlah data peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa yang mempunyai tiga rombel kelas yaitu:
Tabel jumlah peserta didik
Kelas Jumlah Peserta Didik
X 18
XI 19
XII 36
Jumlah 73
Sumber data: Waka Peserta Didik, 2 Juni 2022
Sumber data jumlah peserta didik didapatkan dari hasil wawancara dengan Waka peserta didik yang menjelaskan bahwa jumlah peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa tahun ajaran 2022 sebanyak 73 peserta didik.
Peneliti dapat menyimpulkan bahwa jumlah peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kec. Somba Opu Kab. Gowa mengalami penurunan yakni sekarang sebanyak 73 peserta didik, karena pada tahun ajaran 2018/2019 jumlah peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab.
54
Gowa mengalami peningkatan dengan jumlah 146 orang. Namun pada tahun ajaran 2021/2022 dengan jumlah peserta didik 73 orang, hanya terdapat satu kelas untuk setiap tingkatan kelas X, XI, dan XII. Pada hal kelas yang tersedia untuk menampung peserta didik adalah sebanyak 6 kelas, menyebabkan beberapa kelas menjadi kosong. Waka peserta didik dan beberapa informan lainnya mengatakan alasan jumlah peserta didik mengalami penurunan karena adanya kekurangan fasilitas sarana dan dilatar belakangi oleh berdekatannya sekolah tingkatan SMA di daerah sekolah tersebut.
4. Data Guru SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa Tabel Jumlah Guru
No. Nama Jabatan Alamat
2. Dra. Jumiati, M.M. Kepala Sekolah
Jl. Sepakat Penggentungan 3.
Kasmawati, S.Ag. M. Pd.
I
IPA Jl. Biring Kaloro
4. Hasnawati Bakri, S.Pd. I Biologi Jl. Mustafa Dg Bunga 5. Ramlah, S.S Bahasa Inggris
Jl. Sirajuddin Rani No. 48 C
6. Abd. Hamid, S.Pd Bahasa Indonesia
BTN. Griya Barombong Blok CS/5
7. Surianti B. S.Pd Sosiologi
Jl. Abd. Muthalib Dg Narang No. 13
8. Nurdiana, S.Pd Fisika Jl. Poros Malino Pattiro
9. Drs.Chairil Amin Kimia
Jl. Andi Mallobang Sungguminasa
No. Nama Jabatan Alamat 10. Drs. Arifuddin Miseng Ekonomi BTN Gowa Lestari 11. Drs. Abd Haris Geografi Jl. Manuruki 12.
Resky Amalia, S.Pd., M.Pd
Matematika Jl. Beringin Tombolo
13. Aripuddin Abbas, S.Pd. I Kemuhammadiyahan Grand Sulawesi 14. Aswar Anas, S.Pd., M.Pd Matematika Grand Sulawesi 15. Iriyanti Aziz, S.Pd Bahasa Indonesia
Pagentungan Utara Sungguminasa 16. Hj. Suriyati, S.Pd., M.Pd. Seni Budaya Jl. Dakwa
17. Muchlis, S.Pd Sejarah Jl. Abd Kadir Dg Suro 18. Malwadi, S.Pd., M.Pd Penjas Jl. Taeng
19. Yusriyani, SH PKM Sungguminasa
20. Muh. Daud, S.Hum Bahasa Arab Jl. Wijayakusuma 1 21. Hafsah, S.Pd Bahasa Inggris Minasaupa
22. Norma, S.Pd Prakarya Makassar
Sumber data: Dokumen data sekolah, 30 Mei 2022
Sumber data guru SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa didapatkan dari sumber data sekunder yang diambil peneliti dari dokumen- dokumen data sekolah dan dari hasil penjelasan wawancara dengan Wakasek kurikulum.
Hasil data guru SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa yang didapatkan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa jumlah guru yang ada di SMA
56
Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa standar pendidikannya sudah baik, karena didukung oleh tenaga-tenaga pendidik yang sesuai dengan bidang studinya dan sudah beberapa guru sekitar 20 % sudah selesai magisternya semua. Latar pendidikannya sudah dicapai magister pendidikan termasuk kepala sekolah, Wakasek sekolah, guru matematika dua orang dan guru penjaskes.
B. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik di SMA Mahammadiyah Sungguminasa Kec. Somba Opu Kab. Gowa
Manajemen sekolah merupakan proses pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah. Manajemen sekolah secara langsung akan dapat mempengaruhi dan menentukan efektif atau tidaknya kurikulum dan program pengajaran, sarana dan prasarana, kedisiplinan peserta didik, dan proses pembelajaran. Sehingga perlu adanya upaya peningkatan kualitas pendidikan yang dimulai dari manajemen sekolah, disamping itu pembinaan kualitas guru dan pengembangan sumber belajar.
Tujuan implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS) adalah meningkatkan mutu pendidikan, meningkatkan kepedulian warga sekolah, meningkatkan tanggung jawab sekolah, dan meningkatkan kompetensi yang sehat antara sekolah tentang mutu pendidikan yang akan dicapai.
1. Manajemen kurikulum dan program pengajaran
Ada tiga aspek yang menjadi indikator dalam penelitian kurikulum dan program pengajaran yakni:
a. Perencanaan Kurikulum
Perencanaan dan pengembangan kurikulum merupakan aspek utama dalam manajemen kurikulum dan program pengajaran. Tugas seorang guru adalah membuat rencana program pembelajaran (RPP). RPP kurikulum yang dibuat oleh guru merealisasikan dan menyesuaikan standar satuan pendidikan dengan kegiatan pembelajaran.
Perencanaan kurikulum melalui tahapan pengkajian kurikulum secara menyeluruh penyusunan program kurikulum selama satu tahun pelajaran yang tetap mengacuh pada kurikulum satuan pendidikan, penyusunan analisis kurikulum dilakukan oleh masing-masing guru dan pembuatan perencanaan pembelajaran.
Perencanaan manajemen kurikulum di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa mempunyai kurikulum tambahan yaitu kurikulum muatan lokal, mata pelajaran al-islam kemuhammadiyahan, dan tambahan mata pelajaran bahasa Arab yang merupakan ciri khas dari sekolah Muhammadiyah. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam merealisasikan kurikulum, yaitu:
1) Hasil wawancara dengan Wakasek Kurikulum (Kasmawati, S. Ag, M.Pd.I)
“Dalam perencanaan kurikulum mengacuh pada kurikulum Nasional Pendidikan. Sebelum memulai pembelajaran kita menyusun perencanaan dalam bentuk dokumen kurikulum satuan pendidikan, setelah dibuat oleh sekolah kemudian diverifikasi oleh pengawas Dinas Pendidikan yang kemudian dilanjutkan ke dinas pendidikan untuk pengesahan atau SP tingkat satuan pendidikan. Jadi mengacuh pada standar satuan pendidikan. Ditambah dengan kurikulum muatan lokal, sebagai ciri khas dari sekolah Muhammadiyah yaitu mata pelajaran al- islam kemuhammadiyahan dan ditambah dengan mata pelajaran bahasa Arab yang semua itu masuk pada muatan lokal. Selain itu dalam perencanaan kurikulum kami juga mengacuh pada masa yang akan datang sesuai dengan apa yang menjadi visi dan misi dari sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa. Kami juga melibatkan dari berbagai pihak seperti tokoh masyarakat dan para guru.”1
1Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 11.48-11.52 WITA.
58
2) “Dalam kurikulum pembelajaran semua mata pelajaran berjalan dengan baik karena dipegang oleh guru bidang studi yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sesuai dengan mapel yang diampuhni. Guru sudah dibagi-bagi tugas sehingga semua berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Jadi apa yang telah direncanakan di kurikulum itu baik jumlah jamnya itu semuanya mengacuh pada standar pendidikan nasional. Dan dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.”2
3) Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra Jumiati, M.M)
“Dalam manajemen kurikulum dan program pengajaran pertama melakukan perencanaan, pelaksanaan sampai kepada evaluasi atau penilaian pelajaran meliputi kegiatan perumusan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran, serta metode yang akan digunakaan untuk menilai pencapaian tujuan tersebut yang diserahkan kepada guru bidang studi masing-masing.”3
Berdasarkan wawancara dengan informan, peneliti dapat memahami beberapa hal yang terkait dengan perencanaan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Sungguminas Kab. Gowa yang menyusun perencanaan dalam bentuk dokumen kurikulum satuan pendidikan yang tetap mengacuh pada standar satuan pendidikan. Kemudian diverifikasi oleh pengawas Dinas Pendidikan. Dalam merancang pembelajaran terdapat kurikulum tambahan yaitu muatan lokal yaitu pelajaran bahasa Arab dan mata pelajaran al-islam Kemuhammadiyahan sebagai ciri khas dari SMA Muhammadiyah Sungguminas Kab. Gowa. Selain itu dalam perencanaan kurikulum SMA Muhammadiyah tetap menyangkut masa depan yang mengacuh pada visi dan misi sekolah serta dalam perencanaannya tetap melibatkan pihak tokoh masyarakat, para guru dan pihak yang terkait.
b. Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksaan kurikulum dan pembelajaran merupakan perwujudan kurikulum yang masih bersifat dokumen tertulis menjadi aktual dalam serangkaian aktivitas
2Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 11.48-11.52 WITA.
3Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Program Pengajaran SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Kamis, 2 Juni 2022 Jam 09.47-10.00 WITA.
pembelajaran. Perencanaan kurikulum dan pembelajaran (yang berupa kebijakan) tidak akan memberikan makna apapun apabila kebijakan tersebut tidak diimpelementasikan dalam bentuk program kurikuler dan kegiatan pembelajaran.
Untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, rekomendasi kebijakan yang telah dirumuskan perlu dimasukkan kedalam program kurikulum atau kegiatan pembelajaran.
Sesuai yang dikatakan oleh informen dalam pelaksanaan kurikulum, Wakasek Kurikulum (Kasmawati, S. Ag, M.Pd.I):
“Dalam pelaksanaan kurikulum dilaksanakan sesuai dengan kondisi dan situasi serta mengacuh pada standar pendidikan dengan mengatur jadwal pelajaran, penggunaan hari efektif sekolah, dan pengelolaan pembelajaran di kelas. Pelaksanaan materi disusun mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan, pertanyaan, pengumpulan data, penalaran dan penyajian hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber belajar (siswa mencari tahu) penilaian autentik pada aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.Dalam pelaksanaan kurikulum pada pembelajaran berjalan dengan baik karena dipegang oleh guru bidang studi yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sesuai dengan mapel yang diampuhni. Guru sudah dibagi-bagi tugas sehingga semua berjalan dengan lancar sesuai dengan perencanaan. Jadi apa yang telah direncanakan di kurikulum itu baik jumlah jamnya itu semuanya mengacuh pada standar pendidikan nasional.”4
Pelaksanaan kurikulum pembelajaran yang dipegang oleh masing-masing guru mapel yang mengatur jadwal pelajaran, penggunaan hari efektif sekolah, dan pengelolaan pembelajaran di kelas. Pelakasanaan kurikulum di Muhammadiyah meliputi empat kegiatan yaitu: pembagian tugas guru, pengaturan jadwal mengajar, pengaturan pembelajaran di kelas dan penilaian pembelajaran.
Kegiatan yang berkaitan dengan tugas tenaga pendidik dalam proses pembelajaran di kelas, yaitu Pertama kegiatan yang berkaitan dengan tugas guru mengenai proses pembagian tugas guru yang dilakukan dalam rapat pada awal tahun pelajaran atau menjelang semester baru. Pembagian tugas tentang pembina
4Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Program Pengajaran SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Kamis, 2 Juni 2022 Jam 09.47-10.00 WITA
60
kegiatan ekstrakurikuler dan pembagian tugas mengajar. Kedua kegiatan yang berkaitan pada proses pelaksanaan pembelajaran dimana dalam penyusunan jadwal pelajaran yakni penjabaran dari seluruh program pembelajran di Muhammadiyah.
Jadwal pelajaran sebagai pedoman guru untuk memberikan pelajaran materi kepada peserta didik di kelas mana dan hari apa serta jam berapa. Penyusunan program pembelajaran, meliputi penyususnan, menghitung jumlah pokok bahasan yang akan disampaikan, menghitung jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam kurikulum, menghitung jumlah jam efektif pada semester atau catur wulan berdasarkan kelender akademik, membuat rencana pelaksanaan pembelajran untuk jangka waktu tertentu.
Hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai kegiatan awal pelaksanaan pembelajaran:
1) Hasil wawancara dengan Guru Mapel Matematika (Aswar Anas, S.Pd., M.Pd.)
“Kita selalu melakukan apersepsi untuk mengecek sejauh mana pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan kita ajarkan.
Terkadang menggunakan metode diskusi, metode ceramah. Namun penggunaan meode diskusi yang kurang lebih 50 % yang aktif dan sebagian yang pasif dalam proses berjalannya diskusi.”5
2) Hasil wawancara dengan Guru Bahasa Indonesia (Iriyanti. Azis S.Pd)
“Tahapan-tahapannya semuanya mengacuh pada RPP yang sebelumnya sudah dibuat, sebelumnya dari awal salam pembuka terlebih dulu, doa terus setelah itu absen anak-anak dan masuk di pembelajarannya.
Penggunaan metode itu ada banyak tergantung apa materinya. Misalnya kalau untuk banyak siswa mungkin menggunakan metode diskusi bagus juga, tapi karena disini sedikit siswanya. Jadi metode itu tidak digunakan, paling apa yang membuat anak-anak menarik. Misalnya kalau materinya untuk membaca artinya kita dulu memberikan materi yang lebih apdet seperti itu.”6
5Aswar Anas, “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 11.09-11.20 WITA.
6Iriyanti, “Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.47-08.54 WITA.
3) Hasil wawancara dengan Guru Seni Budaya (Hj. Suriati)
“Salam, doa, dan pembuka untuk mengantisifasi keadaan siswa, mengulangi pembelajaran yang minggu lalu supaya mereka mengingat.
Kemudian sekitar 15 menit kita masuk pada inti. Inti itu materi-materi pembelajaran yang kita lakukan. Misalnya sesuai dengan silabus dan RPP yang kita buat, kemudian terakhir evaluasi tentang pembelajaran yang kita arahkan tadi, dan penutup untuk mengingatkan siswa, memberikan amanah-amanah yang baik, supaya apa yang salah tidak terulang lagi. Penggunaan dengan menggunakan metode bermacam- macam ada learning, becic learning, ada becic projeck, kalau seni rupa itu rata-rata itu becic projeck, maksudnya itu mengerjakan tugas, mengedepankan dan melihat. Misalnya membuat karya tiga dimensi, dua dimensi yang tinggal diarahkan kepada siswa untuk tinggal mengambar, membuat benda-benda yang bisa dilihat dari segala arah.
Seperti gambar karikatun. Yang lebih banyak berbacic projeck.”7 4) Hasil wawancara dengan Guru Olahraga (Malwadi)
“Untuk diawal pembelajaran itu otomatis kita berdoa terlebih dulu, pengantar sedikit dengan pencerahan motivasi kemudian masuk di materi. Dengan menggunakan metode yang disesuaikan, kita kondisikan siswa kalau memang memungkinkan bisa kita pake diskusi, kalau misal tidak memungkinkan kita bisa menggunakan tanya jawab dan selebihnya itu kita praktek.”8
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan kurikulum dan pembelajaran di SMA Muhammadiyah Sungguminasa berjalan dengan baik karena materi disusun dalam bentuk dukumen yang seimbang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan dan pelaksanaan pembelajaran dipegang oleh guru bidang studinya masing-masing. Menggunakan metode pembelajaran yang dikondisikan. Dimana pembelajaran dengan menggunakan metode yang dikondisikan dengan mata pelajaran yang pada dasarnya memberikan pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan berdasarkan metode yang diberikan. Kegiatan di awal pembelajaran dengan perencanaan kegiatan pendahuluan pembelajaran
7Suriati, “Guru Bidang Studi Seni Budaya SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.59-09.10 WITA.
8Malwadi, “Guru Bidang Studi Penjaskes SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 10.49-11.00 WITA.
62
menyesuaikan dengan silabus dan RPP yang telah dibuat oleh masing-masing guru.
Guru sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran untuk memfasilitasi peserta didik agar mereka aktif dalam kelas.
c. Evaluasi Kurikulum
Evaluasi berfokus pada upaya untuk menentukan tingkat perubahan yang terjadi pada hasil belajar (behavior). Evaluasi kurikulum sebagai usaha sistematis mengumpulkan informasi mengenai suatu kurikulum untuk digunakan sebagai pertimbangan mengenai nilai dan arti dari kurikulum dalam suatu konteks tertentu.
Evaluasi merupakan proses menilai keberhasilan dari suatu program yang dilaksanakan, apakah sudah mencapai tujuan atau belum dalam rangka memberikan masukan dan membuat keputusan untuk perbaikan program yang dilaksanakan lebih lanjut, salah satu untuk melihat keberhasilan kurikulum dilihat dari pelaksanaan pembelajaran pada penilaian hasil belajar peserta didik.
Penilaian dalam kurikulum 2013 bukan hanya berfokus pada hasil saja tetapi juga pada prosesnya. Penilaian proses dapat berupa format penilaian diri, penilaian antar teman, tes tulis, tugas dan praktek. Selaian itu observasi kepada peserta didik juga dilakukan untuk menilai proses. Terakhir adalah evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Evaluasi proses dan hasil pembelajaran merupakan kegiatan dalam bentuk penilaian. Seperti penilaian dalam kemajuan kelas mengenai penguasaan materi pelajaran, evaluasi hasil belajar pesert didik, laporan hasil belajar peserta didik, bimbingan dan penyuluhan. Berdasarkan Permendikbud no.
66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan maka penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian auntetik yakni dapat dipercaya, asli atau
sah. Penilaian kurikulum 2013 menekankan pada tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Hasil wawancara dengan beberapa informen yaitu:
1) Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Dra. Jumiati, M.M)
“Evaluasi kurikulum dan program pengajaran digunakan sebagai bahan untuk memotivasi guru dalam meningkatkan keterampilan dalam mengajar untuk diperbaiki lagi.”9
2) Hasil wawancara dengan Wakasek Kurikulum (Kasmawati, S. Ag, M.Pd.I)
“Evaluasi pembelajaran mengacuh pada beberapa evaluasi, yaitu evaluasi penilaian harian yang diberikan kepada guru bidang studi masing-masing. Evaluasi ujian tengah semester, kemudian ujian semester yang diprogramkan dan sesuai dengan mengikuti kelender pendidikan nasional di provinsi. Kita mengacuh pada kelender pendidikan karena jadwalnya untuk diberikan ujian tengah semester seperti itu. Sama dengan ujian akhir tahun seperti sekarang yang sudah berlangsung sesuai dengan jadwal kurikulum di kelender pendidikan tingkat provinsi. Karena disini dibawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi.”10
3) Hasil wawancara dengan guru (Aswar Anas, S.Pd., M.Pd.)
“Kalau dari segi kognitif terkadang kita melakukan ujian, ulangan harian kemudian pemberian-pemberian tugas serta ulangan semester.
Kemudian aspek afektif sikap terkadang kita melakukan penilaian- penilaian secara observasional, jadi kita mengobservasi peserta didik bagaimana tingkah lakunya terhadap berjalannya proses pembelajaran, kemudian aspek psikomotorik itu terkadang kita melakukan, menjas siswa tampil di depan untuk mengerjakan soal di papan tulis sehingga kita melihat dari segi mana skillnya atau kemampuan mereka sehingga dalam proses penilaian itu jauh lebih dan secara menyeluruh.”11
4) Hasil wawancara dengan guru (Iriyanti. Azis S.Pd)
“Kalau saya pribadi itu setiap tugas yang saya berikan langsung saya nilai di depan anak. Jadi anak itu akan berlomba-lomba untuk mengerjakannya karena kapan tidak selesai berarti tidak ada nilai, pribadi saya seperti itu. Ketika kita memberikan tugas kepada anak- anak, anak-anak langsung respon disitulah berarti kita sudah nilai sikapnya, sudah ada pengetahuannya dan keterampilannya, atau pun
9Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 11.48-11.52 WITA
10Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah Kurikulum dan Program Pengajaran SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Kamis, 2 Juni 2022 Jam 09.47-10.00 WITA.
11Aswar Anas, “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 11.09-11.20 WITA.