BAB IV IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM
D. Solusi yang Dilakukan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
84
mengajarnya. (5) Kurang strategi dalam penerimaan pesrta didik membuat kurangnya peserta didik dan (6) Kurangnya sarana yang mendukung.
Selain itu diperlukan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengulang pelajaran secara rutin, memanfaatkan waktu luang untuk belajar agar lebih selangkah maju, memperbanyak latihan dan belajar dari berbagai media dan membiasakan untuk bertanya jika kurang memahami materi pelajaran.
D. Solusi yang Dilakukan dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
3) Hasil wawancara Waka Peserta Didik (Surianti B, S.Pd.)
“Yang selama itu, solusinya adalah mengadakan sosialisasi untuk mendapatkan peserta didik, membagikan browsur, membuat spanduk.
Namun kita tidak mengetahui apa yang harus dilakukan lagi supaya tetap termotivasi untuk datang. Dari sistem kelulusan juga banyak sekali yang bisa kelulusannya siswa banyak yang lulus Negeri, banyak yang menggunakan jalur undangan, tetapi nanti kita liat kedepannya bagaimana karena sudah berbagai cara kita lakukan untuk menarik minat belajarnya siswa dan menarik banyak peserta didik untuk masuk ke sekolah disini.”46
4) Hasil wawancara Guru (Aswar Anas, S.Pd., M.Pd.)
“Tuntunya untuk mengatasi hambatan itu adalah kita harus secara perlahan-lahan menghubungi sekaligus membangkitkan semangat guru dan orang tua sehingga hubungan kerja sama itu dalam membina peserta didik itu menjadi jauh lebih mudah dan terkontrol. Sebab ketika hubungan kerja sama itu tidak ada maka yakin ini tidak akan sukses pembelajaran.” 47
5) Hasil wawancara Guru (Iriyanti. Azis S.Pd)
“Solusinya memberikan metode-metode pengajaran yang cocok, melakukan pendekatan kepada peserta didik, dijadikan sahabat untuk membangun hubungan yang baik dengan peserta didik agar mereka merasa nyaman dengan guru-guru di sekolah. Serta dari guru juga harus mengembangkan potensinya seperti ikut diklat-diklat kelas, dan latihan pengembangan potensi lain.”48
6) Hasil wawancara Guru (Hj. Suriati)
“Tetap menanamkan kedisiplinan kepada anak-anak, misalnya kalau datang jam tujuh tiga puluh terus masuk, kadang ada siswa masuk jam delapan itu yang dikasih sansi supaya tidak terulang lagi, dan biasanya kalau terlambat itu biasanya dihukum, seperti pungut sampah, bersikan ruangan ini seperti itu. Tapi dari yang saya liat selama disini hal tersebut tidak membuat peserta didik jerah. Selaian itu solusinya sekolah juga harus terus disiplin supaya peserta didik bisa mengikuti kedisiplinan.
Karena kapan guru tidak disiplin yakin peserta didik juga ikut. 49
Berdasarkan uraian hasil wawancara dengan beberapa informan mengenai solusi dari faktor penghambat dalam implementasi manajemen berbasis sekolah
46Surianti, “Wakil Kepala Bidang Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 09.54-10.07 WITA.
47Aswar Anas, “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 11.09-11.20 WITA.
48Iriyanti, “Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.47-08.54 WITA.
49Suriati, “Guru Bidang Studi Seni Budaya SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei 2022 Jam 08.59-09.10 WITA
86
dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kec. Somba Opu Kab. Gowa, maka peneliti dapat menyimpulkan pertama untuk orang tua yang kurang peduli dengan pertumbungan dan perkembangan anaknya, solusinya guru secara perlahan-lahan menghubungi orang tua peserta didik, membangkitkan semangat guru dan orang tua sehingga hubungan kerja sama dapat terbina dan mudah terkontrol untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Kedua dengan kurangnya kedisiplinan peserta didik, perlu dilakukan pendekatan kepada peserta didik seperti dijadikan sahabat untuk membangun hubungan yang baik dengan peserta didik agar mereka merasa nyaman dengan guru-guru di sekolah dan dapat meningkatkan prestasi belajar mereka serta sekolah juga harus terus disiplin untuk memberikan contoh kepada peserta didik.
Ketiga untuk sarana yang kurang memadai, solusinya mengadakan rapat antara sekolah dengan orang tua peserta didik yang membahas tentang sarana yang kurang memadai untuk bahu membahu mengadakan perencanaan sarana tersebut agar dapat diadakan untuk menunjang proses belajar mengajar serta perlu dilakukan sosialisasi dalam mengajak kebersamaan dalam menggunakan dan merawat fasilitas agar tetap terkontrol dengan baik, sehingga dapat digunakan saat diperlukan dalam menungjang proses pembelajaran. Keempat untuk jumlah peserta didik yang kurang, solusinya yakni tetap mengadakan sosialisasi kepada sekolah tingkat SMP, membagikan browsur, dan membuat spanduk untuk memperkenalakan sokolah tersebut serta memperkenalkan prestasi-prestasi dan keunggulan yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
Selain itu terdapat pandangan dari informan dalam upaya yang harus dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik yaitu:
“Yang harus dilakukan oleh sekolah tentunya adalah mereka itu harus terus terlebih dahulu tidak sembarang dalam menerima siswa, jadi kita harus betul-betul memberikan penilaian kepada siswa secara maksimal, apalagi pada proses penaikan-penaikan kelas di seorang guru dalam hal
ini pelaksana lingkup sekolah itu tidak boleh memberikan nilai begitu saja kepada siswa karena inilah yang akan menjadi membuat prestasi belajar itu menurun secara drastis. Membuat siswa bermasa bodoh sehingga mereka malas belajar dari tahun ke tahun berikutnya.”50 Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa informan, maka peneliti dapat menyimpulkan mengenai pandangan dari beberapa informan terkait apa yang harus dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan tidak sembarang dalam menerima peserta didik dan harus betul-betul memberikan penilaian kepada peserta didik berdasarkan hasil kemampuan yang telah dicapai dalam pembelajaran dan tidak memberikan nilai secara begitu saja karena hal membuat peserta didik acuh tak acuh terhadap pelajarannya mengakibatkan pretasi belajar peserta didik menurun.
Dengan solusi yang diberikan dan pandangan dari informan dalam upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik tersebut maka faktor penghambat yang ada kecil kemungkinan untuk mempengaruhi pelaksanan manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan belajar peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa.
50Surianti, “Wakil Kepala Bidang Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei 2022 Jam 09.54-10.07 WITA.
88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab empat tentang impelemntasi manajemen berbasis sekolah (MBS) dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, yang dilihat dari pengelolaan komponen- komponen sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa yang meliputi manajemen kurikulum dan program pengajaran yang telah terlaksana dengan baik, manajemen sarana dan prasarana dan manajemen kesiswaan yang memerlukan strategi dalam pengadaan dan pengelolaan pada penyelenggaraan pendidikan yang menekankan pada pengarahan dalam pendayagunaan sumber internal dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
2. Faktor pendukung dan penghambat impelemntasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, yaitu:
a. Faktor pendukung
1) Adanya kerja sama yang baik antara guru-guru 2) Prasarana yaitu ruang kelas yang sudah cukup
3) Tenaga pendidikan mayoritas memiliki tingkat pendidikan di atas rata- rata sehingga dapat mengembangkan pertumbuhan dan perkembangan prestasi belajar peserta didik.
4) Beberapa peserta didik yang disiplin dan rajin ke sekolah dalam mengikuti pembelajaran
b. Faktor penghambat
1) Kedisiplilan peserta didik yang masih kurang
2) Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang belum memadahi
3) Motivasi peserta didik masih kurang
4) Kurangnya kepedulian orang tua kepada anaknya dalam pertumbuhan dan pengembangan prestasi belajar peserta didik.
5) Kurangnya jumlah peserta didik
3. Solusi dalam impelemntasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab. Gowa, yaitu:
1) Dengan kurangnya kedisiplinan peserta didik, perlu dilakukan pendekatan kepada untuk membuat peserta didik nyaman di sekolah serta sekolah juga harus terus disiplin untuk memberikan contoh kepada peserta didik akan pentingnya kesiplinan.
2) Untuk sarana yang kurang memadai, solusinya mengadakan rapat antara sekolah dengan orang tua peserta didik yang membahas tentang sarana yang kurang memadai untuk bahu membahu mengadakan perencanaan sarana tersebut agar dapat diadakan untuk menunjang proses belajar mengajar serta perlu dilakukan sosialisasi dalam mengajak kebersamaan dalam menggunakan dan merawat fasilitas agar tetap terkontrol dengan baik
3) Untuk orang tua yang tidak peduli dengan pertumbungan dan perkembangan anaknya, yakni secara perlahan-lahan menghubungi
90
orang tua peserta didik, membangkitkan semangat guru dan orang tua sehingga hubungan kerja sama dapat terbina dan mudah terkontrol untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
4) Untuk jumlah peserta didik yang kurang, tetap mengadakan sosialisasi kepada sekolah tingkat SMP, membuat spanduk secara terbuka di depan sekolah baik maupun secara online di media sosial.
5) Untuk motivasi peserta didik masih kurang, perlu membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik, serta memberikan motivasi dan semangat akan penting pendidikan di awal pembelajaran.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan rumusan kesimpulan yang sudah dikemukakan, maka implikasi dalam penelitian ini adalah:
1) Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara efektif dan efisien, kepala sekolah mempunyai andil besar terhadap pengaturan situasi dan kondisi sekolah, terutama pada kedisiplinan baik pada guru maupun peserta didik, serta memberikan motivasi dan guru untuk dapat professional dan mampu berkreasi dalam meningkatkan manajemen kelas karena guru sebagai panutan bagi peserta didik di kelas yang diperlukan kesiapan guru dengan segala kewajiban.
2) Memanfaatkan faktor pendukung agar implementasi manajemen berbasis sekolah dapat mencapai tujuan dan harapan yang telah ditentukan secara optimal.
3) Mengantisifasi dan meminimalisir faktor-faktor penghambat, sehingga dampaknya dapat diselesaikan atau dicegah.
DAFTAR PUSTAKA
Alimuddin, Muh. Takdir, Muh. Yusuf. Analisis Implementasi Kebijakan Manajemen Berbasis Sekolah Pada Madrasah Aliyah Di Kabupaten Luwu Utara, Jurnal Idaarah, Vol. IV. no. 2 2020.
Anas, Aswar “Guru Bidang Studi Matematika SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Senin, 25 Mei Jam 11.09-11.20 WITA.
2022.
. “Wakil Kepala Bidang Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Senin, 31 Mei Jam 08.49-08.58 WITA.
2022
Bungin, Buhan. Metodelogi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis Kea Rah Ragam Varian Kontemporer. Cet. I: Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2010.
Devi, Aulia Diana dan Subiyantoro, Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Kualitas di Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Ilmu Pendidikan 3, no. 3 2021.
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2012.
Fathurrahman, Muhammad & Sulistyorini. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Teras, 2012.
Hanifah, Harsono. Implementasi Kebijakan dan Politik, Bandung: PT Mutiara, 2002.
Hidayah, Nur. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MTs Darul Ilmi Batang Kuis, Skripsi. Medan:
Fak.Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sumatra Utara, 2018.
Iriyanti, “Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Senin, 25 Mei Jam 08.47-08.54 WITA.
2022.
Ismaya, Bambang. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Refika Aditama, 2015.
Juhri, Perspektif Manajemen Pendidikan Persekolahan, Lembaga Penelitian UM Metro Press, 2013.
Jumiati, “Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei Jam 11.48-11.52 WITA. 2022
Kasmawati. Gambaran Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika dalam Kaitannya dengan Peminatan Pilihan dalam Proses Penerimaan Mahasiswa Baru. Jurnal Idaarah 1, no. 1 2017
Kasmawati, “Wakil Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 15 Agustus Jam 09.55-10.05 WITA. 2022
Kurniawan R. Pengaruh Manajemen Berbasis Sekolah/Madrasah Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan di MI Negeri 1 Kolaka Utara Kab. Kolaka Utara. Skripsi Makassar: Fak. Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin, 2021.
92
Kementrian Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta:
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, 2019.
Malaikosa, Yes Matheos Lasarus. Strategi Kepala Sekolah dalam Mengimplementasikan Manajemen Berbasis Sekolah untuk Meningkatkan Mutu Sekolah. Jurnal Idaarah, Vol. V, no. 1 2021.
Malwadi, “Guru Bidang Studi Penjaskes SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei Jam 10.49-11.00 WITA. 2022
Mujiburrahman, Ridha dan Mahmuddin. Manajemen Berbasis Sekolah Berorientasi Pelayanan Publik: Teori dan Implementasinya. Yogyakarta:
Zahir Publishing, 2018.
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.
. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Ramaja Rosdakarya, 2005.
. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
. Manajemen Berbasis Sekolah Konsep, Strategi, dan Implementasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017.
Mulyono. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar- ruzz Media, 2008.
Nurkolis. Manajemen Berbasis Sekolah, Teori, Model dan Aplikasi. Jakarta: PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2003.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tantang Standar Nasional Pendidikan.
Pasaribu, Asbin. Implementasi manajemen barbasis sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan nasional di madrasah, Jurnal Edu Tech 3, no. 1 2017.
Priyanto, Eko. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah di MIN 8 Bandar Lampung, Skripsi. Lampung: Fak. Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Raden Intan Lampung, 2019.
Ramlan, Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dalam Meningkatkan Peran Aktif Masyarakat untuk Pengambangan Sekolah di SMA Negeri 11 Makassar. Skripsi Makassar: Fak. Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, 2016.
Republik Indonesia. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional.
Rohiat. Manajemen Sekolah Teori Dasar dan Praktik. Bandung: PT Refika Aditama, 2009.
Rosyid, Zaiful dkk, Prestasi Belajar. Malang: Literasi Nusantara, 2019.
Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol 1. Jakarta: Lentera Hati, 2002.
. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol 2.
Jakarta: Lentera Hati, 2002.
. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an Vol 9.
Jakarta: Lentera Hati, 2002.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Slameto. Tips-Meningkatkan-Prestasi-Belajar. Medan: UIN Sumatra Utara, 2018.
html http://www.tipsh4are.com (24 Januari 2022)
Sudaryono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Mix Method, Edisi 2, cet. 3. Depok: Rajawali Pers, 2019.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Cet. XIV. Bandung: Alfabeta, 2016.
Suparlan. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara, 2013.
Suriati, “Guru Bidang Studi Seni Budaya SMA Muhammadiyah Sungguminasa”
Wawancara, Pada Senin, 25 Mei Jam 08.59-09.10 WITA. 2022.
Surianti, “Wakil Kepala Bidang Peserta Didik SMA Muhammadiyah Sungguminasa” Wawancara, Pada Selasa, 31 Mei Jam 09.54-10.07 WITA.
2022
Suryati. Implementasi Manajemen Berbasis Madrasah dalam Peningkatan Mutu Pendidikan di MAN 2 Kota Bima, Skripsi. Makassar: Fak. Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin, 2018.
Tim Dosen FIP IKIP Malang. Pengantar Dasar-dasar Kependidikan. Malang:
Usaha Nasional, 2003.
Tim Penyusun. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.
Winanda, Fakih Imam. Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di Sekolah Menengah Atas Al-Kautsar Bandar Lampung. Lampung: Program Studi Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2017.
Yusuf, Muri. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.
Jakarta: Kencana, 2017.
94
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Dokumen Pendukung (Foto/ Dokumentasi)
SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab Gowa, Gambar Depan Sekolah
SMA Muhammadiyah Sungguminasa Kab Gowa, Halaman Sekolah
96
Wawancara dengan Kapala Sekolah Wawancara dengan Wakasek Kurikulum
Wawancara dengan Waka Sarpras Wawancara dengan Waka Peserta didik
Wawancara dengan Guru Wawancara dengan Guru
Ulangan Semester Peserta Didik Rungan Guru
RPP Program Semester
98
Ruangan Kepala Sekolah Kelender Pendidikan SMA Muhammadiyah Sungguminasa
Struktur Organisasi SMA Visi dan Misi SMA Muhammadiyah Muhammadiyah Sungguminasa Sungguminasa