• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fitting dan pemipaan

Dalam dokumen BUKU PANDUAN ANGKUTAN MOBIL TANGKI (Halaman 32-40)

Bab 1.2 Standar dan persyaratan tangki BBM

1.2.9 Fitting dan pemipaan

1.2.9.1 Tangki untuk bottom-loading harus dilengkapi fitting yang sesuai untuk bongkar/muat secara bottom- loading dan sistem vapour recovery. Semua fitting yang digunakan harus sesuai peruntukannya dengan jenis muatan yang akan diangkut.

1.2.9.2 Bahan non-logam yang sesuai dapat digunakan untuk perlengkapan tambahan. Perlengkapan ini harus dipasang agar terlindung dari resiko pecah atau rusak selama operasi pengangkutan atau bongkar/muat. Perlengkapan ini juga harus mempunyai tingkat keselamatan (safety) yang sesuai dan secara khusus:

− Sesuai dengan peruntukan isi muatan; − Memenuhi persyaratan pada 1.2.2.6.

1.2.9.3Memastikan leakproofness perlengkapan terpasang, termasuk manhole, bahkan jika tangki berbelok tajam (daya sentrifugal) atau daya yang muncul akibat benturan (seperti percepatan kendaraan dan pressure dinamis) hanya sejumlah kecil vapour yang keluar dari pressure valve akibat tekanan puncak karena benturan atau pemanasan yang diperboleh.

1.2.9.4 Pemasangan fitting di kompartemen

1.2.9.4.1 Semua fitting pada kompartemen harus dipasang dengan flange dan meminimalkan jumlah lubang bukaan langsung pada tangki yang digunakan dalam pemasangan fitting yang diperlukan.

1.2.9.4.2 Fitting yang dipasang ke tangki harus menggunakan gasket.

1.2.9.4.3 Gasket harus dari bahan elastomer atau non-logam yang cocok untuk muatan dengan kandungan aromatik atau olefinik tinggi dan harus segera diganti jika keefektifannya sudah hilang, terutama harus diperhatikan jika muatan mengandung campuran etanol atau metanol lebih dari 10% volume.

1.2.9.4.4 Gasket yang dipasang pada fitting bongkar/muat harus tahan terhadap kondisi normal dari operasi bongkar/muat.

Februari 2008 | 25

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

1.2.9.5 Sistem pengaman kebocoran bottom loader

1.2.9.5.1 Tiap bottom loader pada tangki untuk tiap kompartemen harus dilengkapi dengan tiga sistem pengaman yang dipasang seri, meliputi:

(a)Internal valve/emergency valve/Foot valve, yaitu stop-valve yang dipasang pada dasar tangki;

(b)bottom-loading adaptor/Discharge valve di tiap ujung pipa bongkar/muat; (c)Penutup heavy duty yang anti bocor sebagai pengaman terakhir.

1.2.9.5.2Terdapat tombol untuk pemutus aliran muatan melalui internal valve dan aliran vapour secara pneumatic untuk antisipasi terjadi keadaan darurat (emergency cut-off).

(a) Dipasang tiga (3) buah Tombol pemutus darurat (emergency cut-off) pada kedua sisi tangki dan di bagian belakang tangki dengan diberi pelat tulisan “PEMUTUS DARURAT”, lihat 1.1.5.5; (b) Tombol pemutus darurat ini hanya dapat beroperasi saat kendaraan diam dan rem parkir aktif; (c) Tombol pemutus darurat ini dioperasikan bersama sistem interlok-udara, lihat 1.2.9.17.

1.2.9.6 Internal valve

1.2.9.6.1 Internal valve/foot valve yang digunakan harus mampu menyalurkan muatan dengan laju pengisian maksimal 2.500 l.p.m.

1.2.9.6.2 Internal valve dipasang untuk tiap kompartemen pada bagian ujung paling dasar, hal ini agar pembongkaran muatan dapat habis, lihat 1.2.2.12 dan untuk mengurangi riak yang mungkin terjadi yang dapat mengenai sensor overfill yang dapat menyebabkan kesalahan pembacaan.

1.2.9.6.3 Internal valve dan dudukannya harus dilindungi dari bahaya pecah akibat terkena tekanan atau benturan dari luar.

1.2.9.6.4Internal valve pada kompartemen paling depan untuk tangki semi-trailer harus dari tipe tipis (low profile) untuk menghindari terbentur dengan fifth-wheel prime mover saat penyambungan tangki.

1.2.9.6.5 Internal valve dioperasikan secara pneumatic bersama sistem interlok-udara.

1.2.9.7 Pemipaan

Pemipaan harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya kebocoran yang dapat membahayakan saat dilakukan pengisian dengan kelajuan tinggi sampai 2.500 l.p.m.

Februari 2008 | 26

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan 1.2.9.7.1 Pipa bongkar/muat dari bahan tahan karat, dengan diameter 4,5” minimal Schedule-10 untuk

menyambungkan Internal valve dengan Bottom-loading adaptor.

1.2.9.7.2 Pipa bongkar/muat harus mampu menyalurkan muatan dengan laju pengisian 2.500 l.p.m dan dirancang untuk working pressure 500 kPa dan tidak bocor pada 1,5 kali working pressure.

1.2.9.7.3 Pemasangan pipa bongkar/muat harus mempunyai cukup kemiringan untuk memungkinkan pembongkaran muatan sampai habis pada semua kompartemen, pipa bongkar/muat dan valve, lihat 1.2.2.12.

1.2.9.7.4 Pipa vapour menggunakan diamater 4” untuk menyambungkan Coaming jalur vapour pada sisipenumpang di atas tangki dengan Vapour adaptor.

1.2.9.7.5 Pipa vapour dipasang tersembunyi di belakang tangki.

1.2.9.7.6 Dipasang satu (1) buah pipa jumper pada samping tangki sisi-penumpang untuk mobil tangki yang dilengkapi dengan pompa berpenggerak PTO dengan letak inlet pompa jauh Bottom loading adaptor tangki seperti pada semi-trailer.

1.2.9.7.7 Pipa jumper harus menggunakan diameter pipa yang sesuai dengan kapasitas pompa, maksimal diameter 3“.

1.2.9.7.8 Pada kedua ujung pipa jumper diarahkan keluar agak ke bawah, dipasang Butterfly valve dan Adaptor lengkap dengan tutupnya di kedua ujung pipa jumper.

1.2.9.7.9 Pada pipa jumper diberi tanda arah panah aliran muatan keluar dengan stiker reflektif warna kuning.

1.2.9.7.10Panjang pipa bongkar/muat, vapour ataupun jumper diusahakan seminimal mungkin.

1.2.9.7.11 Semua pipa baik untuk bongkar/muat, jalur vapour maupun jumper ke pompa harus dilakukan uji pressure terlebih dahulu sebelum dipasang.

1.2.9.7.12Semua jalur pipa baik bongkar/muat, jalur vapour maupun jumper ke pompa tidak boleh ditopang oleh fitting tetapi harus menggunakan penopang pipa secara heavy duty dan diberi peredam getaran dari operasi bongkar/muat. Penopang pipa harus dirancang agar pipa dapat mudah dilepaskan (tidak dengan dilas) dan penopang pipa ini tidak boleh dipasang pada landing leg semi-trailer atau pelindung samping mobil tangki.

Februari 2008 | 27

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

1.2.9.8 Manhole

Tangki atau tiap kompartemenya harus dilengkapi dengan manhole agar dapat dilakukan inspeksi.

1.2.9.8.1 Manhole yang digunakan dari bahan aluminium tipe quick action lockable berukuran 16” atau 20” yang sesuai untuk jenis operasi pengisiannya, direkomendasikan tipe manhole dengan pemasangan menggunakan baut (tipe bolted).

1.2.9.8.2 Semua aksesoris manhole harus terpasang lengkap dan tidak boleh menyebabkan bocoran jika mobil tangki terbalik, yaitu:

− Pressure dan Vacuum vent, lihat 1.2.9.9;

− Vapour collection vent, lihat 1.2.9.10; − Sensor overfill tipe optik, lihat 1.2.9.11;

− Dip Gauge tipe stik, lihat 1.2.10.5.

1.2.9.8.3 Untuk alasan keamanan, pemasangan Manhole harus dilakukan penyegelan baik pada baut pengecang clamp atau pada baut bolted.

1.2.9.8.4 Manhole ditempatkan menembus walkway mengarah ke sisi-penumpang sehingga menyediakan ruang bebas semaksimal mungkin untuk ruang jalan pada sisi-pengemudi, dengan posisi tutup lubang isi manhole sedekat mungkin ke garis tengah walkway.

1.2.9.8.5 Arah membuka penutup lubang isi manhole diposisikan mengarah ke depan tangki.

1.2.9.8.6 Dipasang batang pengunci untuk mengunci dan menyegel tutup lubang pengisian manhole. Batang ini melintang di tengah manhole untuk menahan penutup lubang isi manhole, bukan pada latch dan strongback manhole karena digunakan sebagai tempat sensor eSeal.

1.2.9.8.7 Pada latch dan strongback manhole dapat dipasang sensor eSeal yang tidak boleh menggangu pengoperasian manhole.

1.2.9.9 Tangki harus dilengkapi Pressure/Vacuum vent untuk setiap kompartemen tangki yang dipasang pada manholenya sebagai pernafasan dan untuk menghindari negative internal pressure saat pembongkaran; nilai Pressure dipasang pada 15 kPa dan nilai Vacuum dipasang pada 2 kPa untuk produk BBM.

Februari 2008 | 28

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan 1.2.9.10 Vapour Collection vent

Tangki harus dilengkapi dengan Vapour collection vent atau air vent yang dipasang untuk setiap kompartemen tangki pada manhole untuk penyaluran vapour ke coaming sisi-penumpang.

1.2.9.10.1Vapour collection vent ini harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk mencegah kerusakan pada tangki dari tekanan vapour pada laju pengisian maksimal 2.500 l.p.m saat vapour dilepaskan ke udara pada tekanan atmosfer;

1.2.9.10.2 Vapour collection vent ini dioperasikan dengan pneumatic secara berurutan/sekuensial dengan sistem interlok-udara, dan dapat mencegah terlaksananya operasi bongkar/muat jika salah satu dari vent ini gagal membuka.

1.2.9.10.3 Pemasangan selang pneumatic untuk sistem interlok-udara pada vapour collection vent harus diarahkan kebawah dan diikat agar tidak mudah terlepas dan terinjak-injak.

1.2.9.11 Sensor dan soket overfill

Tangki harus dilengkapi sensor overfill yang dipasang untuk setiap kompartemen tangki pada manholenya untuk mendeteksi terjadinya kelebihan pengisian agar tidak luber saat pengisian. Sensor overfill tidak boleh dioperasikan sebagai detektor batas pengisian (level detector).

1.2.9.11.1Sensor overfill yang digunakan adalah dari tipe optik dengan sistem 5-kabel atau 2-kabel sesuai dengan sistem pembaca sensor overfill di lokasi pemuatan.

1.2.9.11.2 Sensor overfill holder dipasang pada tiap manhole dengan sensor harus dipasang pada ruang kosong tangki 1/2% di atas batas volume nominal. Jika dilakukan pengisian secara top-loading juga, sensor overfill di dalam kompartemen harus diberi perlindungan tambahan untuk menghindarkan dari kerusakan akibat terkena top-loading arm saat pengisian.

1.2.9.11.3 Untuk pendeteksian kelebihan isi serta toleransi atas riak yang mungkin timbul saat pengisian, penentuan ketinggian pemasangan sensor overfill sangat penting untuk diperhatikan yang sangat bergantung pada dimensi kompartemen.

1.2.9.11.4 Menggunakan hanya satu (1) buah soket sensor overfill untuk menghubungkan semua sensor overfill terpasang dan dilengkapi dengan penutup soket warna biru (optik).

1.2.9.12 Bottom-loading adaptor/Discharge valve/API valve

1.2.9.12.1 Botom loading adaptor yang digunakan berukuran 4” sesuai API RP-1004 dengan standar flange TTMA untuk tiap kompartemen tangki.

Februari 2008 | 29

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

1.2.9.12.2 Bottom-loading adaptor dipasang pada tangki sisi-penumpang, jarak spasi antar titik tengah valvevalve harus lebih dari 254 mm, direkomendasikan 330 mm, dan lebar panel antara titik tengah valve paling kiri dengan titik tengah valve paling kanan maksimal 1830 mm.

1.2.9.12.3 Untuk kemudahaan operasi pengisian, pada tangki semi-trailer ketinggian titik tengah outlet valve antara 750 mm sampai 850 mm dari atas permukaan jalan dan pada tangki rigid maksimal 1100 mm dari atas jalan.

1.2.9.12.4 Indikator produk tipe putar untuk minimal empat (4) label nama produk harus dipasang untuk tiap Bottom-loading adaptor sebagai informasi yang menunjukan peruntukan isi kompartemen.

− Penulisan nama dan warna dasar produk pada label untuk Indikator produk sesuai 1.1.5.5.

− Jika indikator produk dipasang pada pintu Panel Valve maka harus dibuatkan nomor valve untuk mencegah kesalahan pengelihatan paralax.

− Pada Indikator produk ini harus disediakan lubang untuk segel/pin penahan, agar label nama produk tidak mudah diganti-ganti tanpa sengaja.

1.2.9.12.5 Selain Indikator produk juga dipasang pelat informasi yang menunjukan nomor kompartemen dan kapasitas kompartemen di atas bottom-loading adaptor.

1.2.9.12.6 Dipasang Sight glass tipe cincin untuk pemasangan antara bottom-loading adaptor dengan pipa bongkar/muat sebagai alat cek visual untuk kesesuaian jenis muatan dan untuk melihat volume isi pipa sebelum pembongkaran muatan di tempat konsumen dan setelah pembongkaran agar terlihat apakah pembongkaran sampai isi pipa habis.

1.2.9.12.7Bagian atas sight glass tidak boleh dihalangi oleh peralatan atau perkabelan lain.

1.2.9.12.8 Dilengkapi dengan tutup heavy duty anti bocor sebagai pengaman terakhir.

1.2.9.12.9 Bottom loading adaptor dapat dipasangi mekanisme bracket pelindung untuk sensor eSeal. Bracket ini tidak boleh menggangu pengoperasian Bottom loading adaptor.

1.2.9.12.10 Pada tangki harus ditempel pelat informasi jumlah maksimal loading-arm yang dapat dipasang sekaligus untuk laju pengisian 2.500 l.p.m, laju pengisian 2.000 l.p.m dan laju pengisian 1.500 l.p.m.

1.2.9.13 Coaming vent

Coaming vent atau Dump vent untuk pelepasan vapour dari jalur vapour pada coaming ke udara bebas jika tidak tersedia unit penampung vapour pada lokasi bongkar/muat.

Februari 2008 | 30

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

1.2.9.13.1Menggunakan satu (1) buah coaming vent dipasang pada bagian belakang di sisi samping sebelah dalam Coaming sisi-penumpang, agar terlindung jika mobil tangki terguling.

1.2.9.13.2 Coaming vent ini harus mempunyai kapasitas yang memadai untuk mencegah kerusakan pada tangki dari tekanan vapour untuk jumlah maksimal loading-arm yang dapat terpasang pada laju pengisian maksimal 2.500 l.p.m saat vapour dilepaskan ke udara pada tekanan atmosfer. Jumlah coaming vent boleh ditambah jika kapasitas pelepasannya dirasa kurang memadai.

1.2.9.13.3 Coaming vent ini dioperasikan secara pneumatic bersama sistem interlok-udara. Coaming vent akan membuka ke atmosfer saat dilakukan operasi bongkar/muat jika Vapour adaptor tidak terhubung ke unit penampung vapour dan akan menutup jika Vapour terhubung ke unit penampung vapour.

1.2.9.13.4 Coaming vent harus selalu tertutup saat keadaan berjalan.

1.2.9.14 Vapour adaptor

Vapour adaptor digunakan untuk menyalurkan vapour dari mobil tangki ke lokasi pemuatan atau untuk menerima vapour dari tangki timbun konsumen ke mobil tangki.

1.2.9.14.1 Menggunakan satu (1) buah Vapour adaptor, ditempatkan bersama dengan bottom-loading adaptor pada Panel valve dengan posisi penempatan paling kanan dengan jarak dan ketinggian menyesuaikan bottom-loading adaptor.

1.2.9.14.2 Vapour adaptor menggunakan tipe cam-and-groove, quick-coupling berukuran 4” dan dilengkapi dengan tutup heavy duty sebagai pengaman.

1.2.9.14.3Vapour adaptor ini dioperasikan secara pneumatic bersama sistem interlok-udara.

1.2.9.15 Panel valve

Panel valve berfungsi sebagai perlindungan tambahan pada area bongkar/muat terhadap kemungkinan singgungan di sekitar area bongkar/muat serta mencegah akses yang tidak diijinkan.

1.2.9.15.1 Semua oulet valve termasuk Bottom-loading adaptor, Vapour adaptor dan Soket sensor overfill harus dilindungi di dalam Panel valve.

1.2.9.15.2 Panel valve dipasang pada sisi-penumpang secara horizontal membentuk sudut 0 derajat.

1.2.9.15.3 Panel valve dilengkapi dengan pintu bukaan ke atas dengan penahan pneumatic dan peredam karet.

Februari 2008 | 31

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

1.2.9.15.4Panel valve harus diberi lubang untuk ventilasi dan pembuangan air serta pegangan pembuka pintu dan kunci untuk segel.

1.2.9.15.5 Pintu dihubungkan dengan mekanisme interlok-udara untuk pengereman.

1.2.9.15.6 Panel valve tidak boleh lebih menonjol dari dinding samping tangki, maksimal 150 mm dari dinding terluar tangki.

1.2.9.16 Sistem interlok-udara

Sistem operasi bongkar/muat pada mobil tangki diatur dengan interlok-udara untuk meningkatkan keamanan dan kemudahan operasi dengan pneumatic.

1.2.9.16.1 Tangki harus dilengkapi dengan Pengontrol interlok-udara untuk pengoperasian valve, vent dan adaptor secara pneumatic. Pengontrol interlok-udara ini harus mengatur semua perangkatperangkat berikut:

− Internal valve;

− Vapour collection vent;

− Coaming vent;

− Vapor adaptor;

− Pintu panel valve;

− Pintu panel interlok; dan

− Tombol pemutus darurat; dengan sistem rem kendaraan dan koordinasi buka tutup valve dan vent terkait secara berurutan.

1.2.9.16.2Pengontrol interlok udara terdiri dari rangkaian tombol operasi utama dan tombol-tombol operasi untuk buka/tutup setiap Internal valve kompartemen tangki masing-masing lengkap dengan informasi nomor kompartemen dan indikator aktivasi tombol. Juga terdapat indikator status buka/tutup Vapour collection vent dan Coaming vent.

1.2.9.16.3 Pada Pengontrol interlok-udara juga tersedia saringan udara dan meteran penunjuk tekanan udara untuk operasi pneumatic.

1.2.9.16.4 Pengontrol interlok-udara ini harus ditempatkan terlindung dalam kotak tersendiri sebagai Panel interlok, lihat 1.2.8.12

1.2.9.17 Mekanisme kerja interlok-udara

(a) Untuk menjamin operasi bongkar/muat dengan aman. Valve-valve dan vent baru dapat

Februari 2008 | 32

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan dioperasikan jika rem parkir sudah aktif dan pintu panel valve dibuka;

(b) Mencegah pergerakan kendaraan jika tangki masih terhubung dengan loading-arm/selang produk dan vapour sampai pintu panel valve sudah ditutup;

(c) Pembukaan pintu panel valve untuk bongkar/muat tangki setelah rem parkir diaktifkan dari kabin tetap akan mengaktifkan rem parkir sampai pintu panel valve ditutup kembali;

(d) Jika pengemudi melepaskan rem parkir dari kabin, rem parkir pada trailer harus tetap aktif sampai pintu panel valve ditutup dan rem parkir di kabin diaktifkan dan dilepaskan kembali;

(e) Pembukaan pintu panel valve untuk bongkar/muat tangki, setelah rem parkir aktif, akan membuka Vapour collection vent secara berurutan. Jika berhasil terbuka semua akan ditunjukan melalui indikator dengan kondisi bukaan Coaming vent sesuai status Vapour adaptor;

(f) Coaming vent sama sekali harus menutup saat kendaraan berjalan;

(g) Penekanan salah satu Tombol pemutus darurat saat kendaraan diam terparkir dalam keadaan bongkar/muat akan langsung mengaktifkan internal valve dan vapour vent untuk menutup yang akan menghentikan aliran produk dan vapour;

(h) Kendaraan tidak dapat berjalan sebelum handrail di atas tangki diturunkan.

Dalam dokumen BUKU PANDUAN ANGKUTAN MOBIL TANGKI (Halaman 32-40)

Dokumen terkait