• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketentuan tambahan

Dalam dokumen BUKU PANDUAN ANGKUTAN MOBIL TANGKI (Halaman 64-68)

Bab 1.4 Standar dan persyaratan kendaraan

1.4.7 Ketentuan tambahan

Sebagai tambahan untuk kelaikan kendaraan yang mengatur mengenai penempatan tangki, perlengkapan dan aksesoris pada kendaraan.

1.4.7.1 Kinerja mesin

1.4.7.1.1 Mesin kendaraan harus mempunyai cukup tenaga dalam PS tidak boleh kurang dari:

Rasio minimal 7,5 HP per ton JBI 5 untuk density muatan tertinggi yang boleh dimuati. Tenaga mesin harus ditambah untuk rute yang melalui medan berat sehingga mampu berjalan dengan lancar.

Direkomendasikan menggunakan rasio 8 HP per ton JBI, untuk operasi angkutan jarak pendek dengan jalan cukup rata dan rasio 10 HP per ton JBI, untuk operasi angkutan jarak jauh, kondisi jalan yang kurang baik dan/atau banyak tanjakan.

1.4.7.1.2 Tenaga mesin harus cukup untuk mencapai minimal kecepatan tertinggi 85 km/jam ketika dimuati penuh pada jalan lurus yang rata.

5 SK Perhubungan Darat no.402/4/5/DRJD/2002

Februari 2008 | 57

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan 1.4.7.1.3 Mesin kendaraan digunakan adalah mesin penyalaan dengan kompresi (diesel). Mesin kendaraan yang

digunakan harus memenuhi ketentuan ambang batas emisi gas buang minimal euro-2 dan wajib dilakukan pengujian emisi berkala sesuai dengan peraturan Lingkungan Hidup 6.

1.4.7.1.4 Kapasitas tangki BBM own use adalah minimal 150 liter.

1.4.7.2 Kelengkapan lainnya

1.4.7.2.1 Steering kendaraan dengan hydraulic power steering.

1.4.7.2.2Kendaraan harus dilengkapi dengan kompresor untuk suplai udara dengan kapasitas minimal 425 cm³ (15 ft³) per menit.

1.4.7.2.3 Saringan udara kendaraan harus dilengkapi dengan indikator kondisi saringan udara.

1.4.7.2.4Jika ketinggian tangki saat kosong lebih dari 300 mm dihitung dari atap kabin, maka kendaraan dilengkapi wind deflector. Wind deflector dibuat dari fiber dengan rangka besi, dicat warna merah PERTAMINA, lihat 1.1.5.6;

1.4.7.2.5 Dipasang bumper depan bawah kabin. Bumper depan dibuat dari fiber dengan rangka besi, dicat warna merah PERTAMINA, lihat 1.1.5.6;

1.4.7.2.6 Kursi awak kendaraan harus dilengkapi dengan sabuk pengaman. Jika ada kursi pada tengah kabin, kursi tengah ini harus dilepas untuk tidak memberikan kesempatan menumpang.

1.4.7.2.7 Untuk akses ke area belakang kabin kendaraan, dibuatkan tangga pijakan dan pegangan tangan untuk naik dari sisi-penumpang. Pegangan ini harus dipasang pada belakang kabin, tidak boleh pada tangki.

Tangga pijakan yang dipasang sekaligus sebagai pelindung samping kendaraan sisipenumpang yang menyesuaikan ketentuan 1.2.8.9.2, 1.2.8.9.3, 1.2.8.9.4 dan 1.4.10.2.

1.4.7.2.8 Semua kaca depan dan kaca jendela kabin harus dari kaca safety.

1.4.7.2.9 Jika kendaraan dilengkapi PTO, pada dash board dalam kabin harus terdapat alat kontrol PTO dan lampu indikator PTO aktif.

6 Kepmen Menteri Negara Lingkungan Hidup no.141 tahun 2003

Februari 2008 | 58

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan 1.4.7.3 GPS-GSM dan electronic seal (eSeal)

1.4.7.3.1 Untuk monitoring pengawasan posisi mobil tangki dapat dipasang peralatan GPS-GSM di dalam kabin.

Keharusan pemasangan alat ini mengikuti peraturan PERTAMINA di lokasi operasi setempat.

1.4.7.3.2 Untuk sistem penyegelan digunakan electronic seal (eSeal), yang dipasang melindungi Bottomloading adapter dan manhole, eSeal dikategorikan sebagai peralatan untuk explosive atmosphere dan sebagai peralatan yang terus hidup, lihat 1.4.11.

1.4.7.3.3Persyaratan pemasangan peralatan GPS-GSM dan eSeal harus sesuai dengan ketentuan 1.4.4 dan 1.4.11 serta tambahan ketentuan 1.2.14.1 untuk kendaraan semi-trailer.

1.4.7.4 Alat pembatas kecepatan

Kendaraan harus dilengkapi dengan alat pembatas kecepatan pada mesin. Alat ini harus dipasang sehingga kecepatan kendaraan tidak dapat melebihi 80 km/jam. Atau dilengkapi dengan alat pencatat perjalanan.

Catatan: Kecepatan operasi normal kendaraan di jalan adalah maksimal 70 km/jam dan pada jalan tol 80 km/jam, jika ditentukan oleh pihak berwenang aturan batasan kecepatan maka harus mengikuti aturan tersebut.

1.4.7.5 Velg dan Ban

1.4.7.5.1 Velg/rim untuk mobil tangki menggunakan ukuran velg yang sesuai dengan jenis ban yang dipakai.

1.4.7.5.2 Ban yang digunakan adalah dari tipe Tubeless Radial regroveable (ban dari tipe yang dedesain dapat divulkanisir) untuk semua posisi ban kendaraan termasuk untuk trailer.

1.4.7.5.3 Ban dari tipe yang dapat melepas muatan listrik statis yang timbul.

1.4.7.5.4 Pemilihan ukuran ban harus sesuai untuk beban dan posisi ban dengan ukuran minimal 11.00 dengan jumlah ply rating minimal adalah 16-PR.

1.4.7.5.5 Pemilihan pola telapak ban harus sesuai dengan peruntukan rute operasi kendaraan, meliputi:

− Jalan aspal mulus, menggunakan pola telapak tipe rib;

− Jalan tanah lunak, menggunakan pola telapak tipe lug;

− Jalan berbatu, menggunakan pola telapak tipe lug-rib;

Februari 2008 | 59

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan

− Jalan aspal, aspal tidak rata dan tanah menggunakan pola telapak tipe lug-rib; dan − Segala medan menggunakan pola telapak tipe block.

1.4.7.5.6 Pada ban harus tampak keterangan dari pabrik mengenai jumlah lapisan ban, beban maksimum ban (satuan kg atau lbs) pada tekanan udara maksimal ban saat dingin (satuan kPa atau psi) untuk kombinasi satu ban atau ban ganda. Ban yang digunakan dari pabrikan yang mempunyai reputasi terpercaya.

1.4.7.5.7 Semua ban yang digunakan pada sumbu yang sama harus mempunyai pola telapak yang sama atau sangat mirip. Mempunyai ukuran, tipe, ketinggian dan ply-rating dan tekanan angin yang sama untuk memastikan pembagian beban yang sama.

1.4.7.5.8 Ban pada sumbu kemudi (steer axle) harus menggunakan ban baru bukan dari vulkanisir dengan ukuran minimal 11.00 x 20. Setelah pemasangan harus harus dilakukan penyeimbangan (balancing).

1.4.7.5.9 Ban yang digunakan pada sumbu ganda atau sumbu tri-axle tidak boleh saling bersentuhan dengan ban lain didepan atau dibelakangnya.

1.4.7.5.10 Umur pakai ban adalah sampai kedalaman profil telapak (thread) tinggal dua (2) mm, kecuali untuk ban pada sumbu kemudi adalah sampai kedalamn profil telapak tinggal tiga (3) mm.

1.4.7.5.11 Ban tipe regroveable maksimal boleh dua (2) kali divulkanisir. Ban hasil vulkanisir ini hanya boleh digunakan sebagai kombinasi ganda (sumbu dengan ban tandem) dan tidak boleh digunakan untuk sumbu kemudi.

1.4.7.5.12Semua pentil ban harus diberi penutup dari logam, dianjurkan tutup pentil bentuk hexagon.

1.4.7.5.13 Pada tiap fender ban dipasang stiker atau pelat informasi mengenai tekanan angin ban (dalam satuan kPa dan psi) yang direkomendasikan pabrik.

1.4.7.5.14Kendaraan juga harus membawa minimal satu (1) buah ban cadangan untuk truk rigid dan minimal dua (2) buah ban cadangan untuk kendaraan trailer. Tekanan angin untuk ban cadangan sedikit di atas standar.

1.4.7.5.15 Pada mobil tangki harus disediakan tempat menyimpan ban cadangan ini dengan letak yang tidak mengganggu operasi maupun keselamatan pada kendaraan, mudah untuk dikeluarkan serta terpasang aman.

Februari 2008 | 60

PT PERTAMINA (persero) Direktorat Pemasaran dan Niaga Volume 1 – Manajemen Kendaraan 1.4.7.5.16 Dipasang juga tempat menyimpan kerucut pengaman lengkap dengan kunci penutup, minimal untuk

dapat menampung empat (4) kerucut pengaman, lihat 1.4.13.3.

1.4.7.6 Penggandengan dan pemasangan tangki

1.4.7.6.1 Penggandengan untuk tangki semi-trailer dengan prime mover menggunakan mekanisme kingpin dan fifth-wheel, kingpin yang digunakan 2” minimal kelas D.

1.4.7.6.2 Pemasangan tangki ke chassis kendaraan rigid disesuaikan dengan manual kendaraan dari pabrikan dan dirancang harus mampu menahan tegangan/stres statis dan dinamis dalam kondisi normal saat operasi, dan stress minimum sebagaimana didefinisikan pada 1.2.2.6.

1.4.7.6.3 Titik-titik pemasangan harus pada bagian bawah pembatas kompartemen dan/atau baffle tangki untuk penyerapan stres benturan.

1.4.7.6.4 Titik pemasangan tangki depan pada chassis harus dirancang untuk dapat menahan pergerakan tangki kearah depan akibat tabrakan dari arah depan.

1.4.7.6.5 Titik pemasangan tangki depan pada chassis dipasang dengan baut kaku (bolted rigid), sedangkan titik- titik pemasangan lainnya dengan baut dan per kompresi heavy duty, dan baut dikencangkan dengan maksimum per kompresi 10 mm.

1.4.7.7 Pengencang (fastener)

1.4.7.7.1 Semua pengencang seperti mur dan baut harus dirancang untuk mampu menahan stres statis dan dinamis dalam kondisi normal saat operasi, dan stress minimum sebagaimana didefinisikan pada 1.2.2.6.

1.4.7.7.2 Mur dan baut yang digunakan harus terbuat dari tipe baja high-tensile stainless steel. Mur dari tipe self-locking.

Dalam dokumen BUKU PANDUAN ANGKUTAN MOBIL TANGKI (Halaman 64-68)

Dokumen terkait