BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember terletak Desa Klompangan Kecamatan Ajung Jember, tepatnya di Jl. Argopuro No.
64 Durenan Klompangan Ajung. Adapun pendiri TPQ Ar Rifa‟i dusun Durinan Desa Klompangan Kecamatan Ajung berdiri pada tahun 2007 dengan status tanah milik sendiri 5255m2 dengan status pembangunan adalah akta wakaf dengan luas 2855 m2.
Tahun 2009 Lembaga Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember pindah ke asrama Masjid Al-Falah, karena ustadz/ustadzah MWC NU Ajung merasa keberatan kantor NU digunakan untuk pendidikan anak anak usia dini. Lembaga Raudlatul Athfal Al-Falah menyelenggarakan pendidikan anak usia dini dengan merekrut anak mulai anak usia 3-6 tahun, dan berjalan hingga 3 tahun. Lalu beliau mulai merintis program wajib mengaji untuk anak usia dini pada tahun 2010, karena kemampuan beliau adalah Al-Qur‟an. Siswa/santri pertama adalah M. Afifatur Ridho dan Siti Noor Halimah. Keinginan beliau adalah mencetak generasi yang Qur‟ani dan berakhlak mulia. Dikarenakan banyak wali murid yang menyekolahkan putra-putrinya memilih mengajinya, maka program wajib ngaji dominan hingga sekarang.
Keinginan beliau adalah mencetak peserta didik yang pinter atau mampu membaca Al-Qur‟an dengan morotal sejak dini. Pada tahun 2011 beliau membangun dua lokal Roudlatul Atfal melalui program Nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM) mandiri pesedaan.
Sumber data: (Hasil interview dengan pengasuh Pondok Pesantren Al- Falah Tahfidz tanggal 15 Maret 2023)
2. Profil Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember a. Identitas
1) Nama : Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
2) Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No 13 Jember 3) Berdiri : 2010
4) Pengasuh : KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i 5) Telepon : 081216001170
3. Keadaan Ustadz Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember Tabel 4.1
Kaadaan santri Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember No Nama Ustadz/Ustadzah
1 Nyai Nafi‟ur Penasehat
2 KH. Kholil Imron Ketua Yayasan
3 KH. Abdullah Yaqin Arifa‟i Pengasuh Putra 4 KH. Ahmad Fauzan Arifa‟i Pengasuh {itri
5 Fahrul Ihsan Ustadz
6 M. Ulil Abshor Ash Shidiq Ustadz
7 M. Robitullah Ustadz
8 Alvin Amar Ustadz
9 Fawaidul Husni Ustadz
10 Khayati, S.Ag Ustadzah
11 Marwiyatul Qubtiyah Ustadzah
12 Dra. Rosyidah Ustadzah
Sumber Data: Kantor Pondok Al-Falah Klompangan Ajung Jember tahun 2023 4. Jumlah Santri Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Tabel 4.2
Kaadaan santri Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
No Santri Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 PAUD 12 23 35
2 SMP/MTs 62 68 130
3 MA/SMA 22 24 46
Jumlah 96 115 211
Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
5. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Tahun 2023
Keterangan :
= Garis Komando
= Garis koordinasi
Sumber Data: Kantor Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember Tahun 2023
6. Tujuan Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember mempunyai tujuan menjadikan santri Hafidz Al-Qur‟an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan. Sebagaimana yang
Pengasuh Yayasan Pendidikan
Al-Falah
Pelindung
Ketua Pondok
Bendahara Sekretaris
Ustadz/Ustadzah
Santri
Sie Humas Sie. PHBI Sie Sarpras
Sie Pendk.
tercantum di dalam visi, misi, serta tujuan Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
Tujuan pembelajaran Tahfidz Qur‟an
a. Mempunyai akidah yang lurus, akhlaq mulia dan beribadah secara benar
b. Mampu membaca Al-Qur‟an dengan tartil c. Mampu menghafal Al-Qur‟an dengan lancar
d. Mempunyai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi berlandaskan Al- Qur‟an.63
Pembelajaran Tahfidz merupakan program utama di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember yang masih berjalan hingga saat ini. Para santri pun yang mendaftar dan diterima belajar di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember adalah mereka yang mempunyai keinginan serta tekad untuk belajar dan menghafal Al- Qur‟an.
Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember dalam mewujudkan tujuannya maka target pembelajaran awal santri mampu membaca Al-Qur‟an dengan standar mushaf Madinah (Rasm Utsmani) mengadakan sebuah tahapan proses pembelajaran Al-Qur‟an, secara umum mengkategorikan santri menjadi beberapa kategori dengan harapan agar mempermudah kegiatan belajar mengajar.
63KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, wawancara oleh penulis, 1 Maret 2023.
a. Materi Pembelajaran Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
Pembelajaran Tahfidz Qur‟an merupakan program utama di Pondok Pesantren Al-Falah Ajung Jember yang masih berjalan hingga saat ini. Para santri pun yang mendaftar dan diterima belajar di Pesatren Qur‟an adalah mereka yang mempunyai keinginan serta tekad untuk menghafal Al-Qur‟an.
Pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember mempunyai tujuan menjadikan santri tahfidz Al-Qur‟an yang mutqin baik bacaan maupun hafalan oleh karena itu Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Jember adalah sebuah tahapan proses pembelajaran Al-Qur-an, secara umum mengkategorikan santri menjadi beberapa kategori dengan harapan agar mempermudah kegiatan belajar mengajar.
b. Alur Proses Pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung. 64
1) Placement Test
Kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui kemampuan santri dalam membaca Al-Qur‟an, dari hasil ini santri akan dikelompokkan pada halaqoh sesuai dengan tingkat kemmpuan santri dalam membaca Al-Qur‟an
64 Di ambil dari data pondok pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember diperoleh pada 15 Maret 2023.
2) Pra Tahsin
Tingkatan santi yang belum bisa membaca, mulai dari kesalahan dalam membaca huruf hijaiyah. Modul pembelajaran menggunakan buku panduan dengan nama “IQRO” yang diterbitkan oleh AMM Kota Gede Yogyakarta Indonesia. Buku ini menjadi kurikulum pembelajaran dengan target santri mampu membaca Al-Qur‟an dengan standar mushaf Madinah (Rasm Utsmani)
3) Tahsin
Tingkatan santri yang masih dalam tahap sudah menghafal huruf akan tetapi belum konsisten dalam menerapkan hukum tajwid. Modul pembelajaran menggunakan Al-Qur‟an” yang diterbitkan oleh Menara Kudus Indonesia. ini menjadi kurikulum pembelajaran dengan target santri mampu membaca Al-Qur‟an dengan standar mushaf Madinah (Rasm Utsmani)
4) Tahfidz
Tingkatan santri yang sudah lancar dalam membaca dan konsisten dalam penerapan hukum tajwid. Dalam pembelajaran Tahfidz Al-Qur‟an mempunyai target yang berbeda setiap jenjangnya, untuk detail target dapat dilihat di masing-masing pembelajarannya. Meskipun setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam menghafal, langkah
penentuan target di setiap jenjang ini merupakan ikhtiar untuk mendapatkan hasil terbaik
5) Evaluasi
Kegiatan yang diadakan untuk mengukur kemampuan santri pasca pembelajaran. Jika santri lulus maka melanjutkan ke tingkat berikutnya, akan tetapi jika tidak lulus, santri harus mengulang pada tingkat yang sama.
c. Materi Tahsin
Dilihat dari alur proses pembelajaran Al-Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember. Buku yang menjadi kurikulum pembelajaran dengan target santri mampu membaca Al- Qur‟an dengan standar mushaf Madinah (Rasm Utsmani), sebelum santri memasuki tahap menghafal (Tahfidz) maka santri harus melalui tahap pembelajaran tahsin terlebih dahulu.
Adanya proses pembelajaran tahsin ini santri diharapkan mampu membaca Al-Qur‟an dengan benar sesuai kaidah-kaidahnya.
Dalam pembelajaran tahsin dengan menggunakan buku terdapat indikator keberhasilan yang harus menjadi perhatian pengajar:
Bab 1 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui tempat makhorijul huruf dengan benar
(b) Membaca huruf sesuai dengan tempat keluar / makhorijul hurufnya
(c) Mengucapkan huruf berharokat fathah, kasroh, dan dhammah dengan sempurna
Bab 2 Santri diharapkan mampu (a) Mengenal huruf bersambung
(b) Membaca tulisan Arab yang disambung 3 huruf dengan benar
(c) Membedakan perubahan-perubahan huruf (d) Mengenal huruf ya‟ mushaf madinah Bab 3 Santri diharapkan mampu:
Membaca bacaan mad thabi‟i dengan kadar 2 harakat dalam mushaf standar madinah
Bab 4 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengenal tanda sukun
(b) Membedakan antara bunyi sukun huruf hams, jahr, sukun huruf qolqolah dan sukun huruf lin
Bab 5 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengenal tanda tasydid
(b) Membaca huruf mim dan nun tasydid dengan kadar gunnah yang sempurna
(c) Membaca huruf ya dan wawu tasydid dengan menaikkan intonasi
(d) Ahsanul harakat yang sangat terlihat pada huruf berharakat dhammah bertemu dengan huruf bertasydid dhammah yaitu posisi mulut normal mecucu kembali
Bab 6 Santri diharapkan mampu
(a) Mengetahui tanda hamzah wasal (b) Membaca hamzah wasal dengan benar (c) Mengenal huruf lam pada lafhul jalalah Bab 7 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui bentuk harakat tanwin pada bacaan idzhar pada mushaf standar madinah
(b) Membaca bacaan yang berharakat tanwin, semua dibaca idzhar
Bab 8 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui beberapa cara waqaf
(b) Membaca bacaan waqaf yang benar pada huruf lin, pada mushaf standar madinah
(c) Mengetahui tanda-tanda waqaf dalam Al-Qur‟an Bab 9 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui macam-macam mad dalam Al-Qur‟an (mad wajib, mad muttasil, mad jaiz munfasil, mad lazim)
(b) Membaca bacaan dengan kadar mad 4,5,6 harakat Bab 10 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui penulisan nun sakinah dan tanwin pada mushaf standar madinah
(b) Membaca bacaan hukum nun sakinah/tanwin Bab 11 Santri diharapkan mampu:
Membaca bacaan mim sakinah dengan benar Bab 12 Santri diharapkan mampu:
Membedakan bacaan idgham sempuma dan idhgam tidak sempuma dalam Al-Qur‟an
Bab 13 Santri diharapkan mampu:
Mengetahui dan dapat membaca hukum nun i‟wadh Bab 14 Santri diharapkan mampu:
Mengetahui ragam hukum bacaan dalam Al-Qur‟an Bab 15 Santri diharapkan mampu:
(a) Mengetahui nama-nama huruf hijaiyah dalam Al-Qur‟an (b) Melafalkan masing-masing huruf sesuai dengan namanya Bab 16 Santri diharapkan mampu:
(a) Membaca huruf muqaththa‟ah dalam Al-Qur‟an (b) Membaca huruf muqaththa‟ah dengan benar.65
65 Hasil observasi di asrama tahfidz pada 1 Maret 2023.
B. Analisa Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Pembelajaran Metode Jarimatika Qur’an dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember adalah tempat belajar, Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember didirikan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas dasar kesadaran dakwah islamiyah yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran Islam dan mencetak generasi kader ulama dan da‟i dan Tahfidz. Di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember materi yang di pelajari diantaranya kitab amtsilati, kitab fiqih, aqidah, bahasa Arab dan lain sebagainya. Namun yang ditekankan di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember adalah progam Tahfidz.
Upaya untuk memudahkan proses meghafal Al-Qur‟an, Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember memilih menggunakan metode jarimatika Qur‟an. Jarimatika Qur‟an merupakan metode menghafal Al-Qur‟an yang memanfaatkan ruas-ruas jari tangan kanan sebagai media atau alat bantu belajarnya. Proses menghafal dengan metode jarimatika Qur‟an ini dilakukan dengan cara menghafal ayat Al- Qur‟an di otak sekaligus menunjuk ruas-ruas jari tangan kanan dan tangan kiri sebagai media penyimpanan data hafalan. Ruas jari yang digunakan adalah jari tangan kanan dan jari tangan kiri dimana satu kali putaran ada dua puluh angka di jari tangan (menjadi 20 ayat) dimulai dari jari jempol.
Seperti halnya hasil interview dengan pengasuh Pondok Pesantren Al- Falah Klompangan Ajung Jember, bahwa “metode jarimatika Qur‟an itu sebuah metode menghafal Al-Qur‟an yang memanfaatkan media jari dalam membantu proses hafalan dengan cara menempatkan ayat-ayat Al- Qur‟an kedalam ruas jari.66
Proses pelaksanaanya menghafal dengan menggunakan metode jarimatika Qur‟an yakni dengan cara menempatkan ayat-ayat ke dalam ruas jari, hal ini dimaksudkan agar masing-masing ayat memiliki tempat tersendiri sehingga tidak terjadi kebingungan bagi santri dan akan lebih kuat hafalannya.
Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember, proses yang diterapkan dalam metode jarimatika Qur‟an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
Berdasarkan jumlah lima jari tangan kanan terdapat 20 nomor angka yang nantinya ditempatkanlah ayat-ayat sesuai dengan jumlah ayat disetiap surat. Maka sebagai mana yang terumus dijari tangan kanan akan berlanjut dijari kiri dengan cara dan rute yang sama untuk nomor 21-40.67
66 KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, wawancara oleh penulis berkaitan dengan metode jarimatika, 3 Maret 2023
67 KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, wawancara oleh penulis berkaitan dengan proses penggunaan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
2. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Penerapan Metode Jarimatika Qur’an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
a. Faktor pendukung
Di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember Pengembangan dan Pelatihan Al-Qur‟an mengklasifikasikan lembaga pendidikan Al-Qur‟an kedalam 3 jenis yakni :
1) Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember, lembaga yang khusus melahirkan para penghafal Al-Qur‟an.
2) Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember dan kitab Kuning, yakni sebuah lembaga Tahfidz yang dilengkapi dengan kajian terhadap kitab-kitab klasik yang menunjang pemahaman keagamaan.
3) Boarding School, Pendidikan formal yang dilengkapi dengan Tahfidz Al-Qur‟an, dan menjadikannya sebagai program unggulan.
Metode Jarimatika Qur‟an merupakan metode menghafal Al- Qur‟an yang memanfaatkan ruas-ruas jari tangan kanan sebagai media atau alat bantu belajarnya. Proses menghafal dengan metode jarimatika Qur‟an ini dilakukan dengan cara menghafal ayat Al-Qur‟an di otak sekaligus menunjuk ruas-ruas jari tangan sebagai media penyimpanan data hafalan. Ruas jari yang digunakan adalah jari tangan kanan dan jari tangan kiri dimana satu kali putaran ada dua puluh ruas jari tangan (menjadi 20 ayat) dimulai dari jari jempol.
Melihat hasil observasi dapat diketahui bahwa tujuan dari diciptakannya metode jarimatika Qur‟an ini adalah untuk menjadikan proses menghafal Al-Qur‟an menjadi lebih mudah bagi para penghafal Al-Qur‟an. Hal ini merupakan bentuk respon terhadap fakta kesulitan yang ditemukan oleh KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i (pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember) dari pengamatannya selama mendidik anak-anak mereka dengan Al- Qur‟an.
Penggunaan metode jarimatika dalam menghafalkan Al- Qur‟an santri akan merasa lebih mudah dalam mengingat setiap ayat yang dihafalkan, seperti halnya yang disampaikan KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i selaku pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember bahwasannya permasalahan yang ada di santri adalah kesusahan dalam mengurutkan ayat yang dihafalkannya.
Dengan adanya metode jarimatika Qur‟an santri akan lebih mudah dalam mengingat urutan ayat yang sedang dihafalkannya. Seperti halnya yang disampaikan oleh Andien selaku santri Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember. “Kemauan dan semangat untuk menghafal dengan dimudahkan memindahkan urutan ayat ke dalam jari tidak perlu susah payah mengingat ayat selanjutnya dengan tergantungnya murojaah. Metode ini berdampak dalam jangka panjang. Karena saya bisa mengingat kelanjutan ayat meskipun
beberapa hari tidak murojaah”68
Hadirnya metode jarimatika Qur‟an sebagai salah satu metode menghafal Al-Qur‟an yang diterapkan di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember memberi dampak positif terhadap santri, hal ini dikarenakan mudahnya penggunaan metode jarimatika Qur‟an sehingga santri semakin bersemangat dalam menghafalkan Al-Qur‟an.
Seperti penuturan dari salah satu santri yang berama Ulil Abshor.
“karena dengan menggunakan metode jarimatika Qur‟an, saya menjadi lebih mudah menghafal Al-Qur‟an, saya dapat membedakan ayat-ayat yang serupa dan ayat yang sulit. Dan menghafal pun menjadi lebih semangat”69
b. Faktor Penghambat
Kesulitan itu pertama, saat siswa belajar di kelas, mereka mampu menghafal ayat, tapi ketika di pertemuan selanjutnya sering mengalami lupa baik ayat yang harus dibaca maupun urutan ayatnya.
Kedua, jika anak menemui ayat yang sama dalam satu surat seperti surat-surat yang terdapat di juz 30 dan 29 maka siswa banyak yang mengalami kebingungan seperti tertukar-tukar.
Metode jarimatika Qur‟an dirancang untuk dapat diaplikasikan kepada seluruh surah di dalam Al-Qur‟an. Nyai Khayati menuturkan, belum lama ini metode jarimatika Qur‟an telah dikembangkan dengan
68Ulil Abshor,wawancara oleh penulis berkaitan dengan motivasi menghafal Al-Quran menngunakan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
69Khayati S.Ag, wawancara oleh penulis berkaitan dengan motivasi menghafal Al-Quran menngunakan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
membuat formulasi ringkasan ayat di setiap surat dalam Al-Qur‟an, sehingga murojaah satu juz bisa dilakukan hanya dalam beberapa menit.
Jadi saling menyimak sekaligus menguatkan ayat yang sudah dihafalnya, jadi langsung dua arah, secara ruhiyah ada, secara sikologi modern juga bisa diteorikan. Dari pemaparan di atas, dapat dijabarkan unsur-unsur jarimatika Qur‟an kedalam poin-poin berikut:
1) Metode jarimatika Qur‟an adalah metode menghafal Al-Qur‟an dengan menggunakan ruas jari tangan sebagai media belajar.
2) Metode jarimatika Qur‟an menggunakan aktivitas berpikir asosiasi (mengaitkan hafalan kepada jari-jari tangan, terjemah kata, tafsir, dan kode awalan-awalan ayat).
3) Metode jarimatika Qur‟an menggunakan rumus matematika (penambahan, pengurangan, perkalian dan pembagian) sebagai sarana murojaah dan mengetes keberhasilan ziyadah selama pembelajaran.
Berdasarkan penuturan dari KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, Metode jarimatika sangatlah mudah untuk digunakan, beberapa faktor pendukung dalam penggunaan metode jarimatika di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember adalah metode jarimatika Qur‟an menjadi salah satu metode yang paling praktis dan mudah untuk digunakan. metode ini tidak membutuhkan persiapan yang panjang, cukup dengan memakai jari yang setiap saat bisa diterapkan dan tidak
membutuhkan alat lain dalam penggunaannya. “metode ini sangatlah praktis dan sangat mudah untuk digunakan, santri hanya perlu menggunakan jari untuk menerapkan metode jarimatika Qur‟an, hal ini sangat memudahkan santri dalam penggunaanya, karena tidak membutuhkan alat bantu lain.”70
Adapun faktor penghambat yang dialami oleh para santri dalam menghafal Al-Qur‟an menggunakan metode jarimatika Qur‟an adalah metode ini sangat membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi karena dalam menghafal menggunakan metode jarimatika jika santri tidak benar-benar fokus dan konsentrasi maka nomor ayat yang sedang dihafalkan akan berpotensi tertukar dengan nomor ayat lain. Seperti halnya yang disampaikan oleh Gus Cholil Imron selaku Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember.
“Faktor penghambat dalam penggunaan metode jarimatika Qur‟an adalah dalam kita menghafal harus benar-benar fokus dan teliti, jika kita tidak teliti maka kita akan tertukar dengan nomor ayat lain”71
Selaras dengan apa yang disampaikan oleh santri, menurut KH.
Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i selaku pengasuh faktor utama yang menghambat santri dalam menggunakan metode jarimatika Qur‟an adalah membutuhkan fokus dan konsentrasi yang lebih. “faktor penghambatnya ya memang dalam penggunaan metode jarimatika
70 KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, wawancara oleh penulis berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
71Gus Kholil Imron, wawancara oleh penulis berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
Qur‟an ini sangat membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi, hal ini lah yang selalu saya ingatkan kepada anak-anak agar senantiasa fokus dan konsentrasi dalam menggnakan metode jarimatika Qur‟an”72 C. Analisis Hasil Penelitian
1. Pelaksanaan Metode Jarimatika Qur’an dalam Menghafal Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Falah Klompangan Ajung Jember
Sebagaimana dijelaskan bahwa “Jarimatika Qur‟an merupakan metode menghafal Al-Qur‟an yang memanfaatkan ruas-ruas jari tangan kanan dan kiri sebagai media atau alat bantu belajarnya”.73 Proses menghafal dengan metode jarimatika Qur‟an ini dilakukan dengan cara menghafal ayat Al-Qur‟an di otak sekaligus menunjuk ruas jari tangan sebagai media penyimpanan data hafalan. Ruas jari yang digunakan adalah jari tangan kanan dan jari tangan kiri dimana satu kali putaran ada dua puluh angka jari tangan (menjadi 20 ayat) dimulai dari bagian ibu jari.74
Metode ini dinamakan jarimatika Qur‟an karena memiliki beberapa kesamaan dengan metode belajar dalam matematika dimana dalam proses selingan simulasi murojaah hafalannya melibatkan rumus penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian seperti dalam mata pelajaran matematika. Di sisi lain jari menjadi satu-satunya alat yang digunakan sebagai alat bantu, maka jarimatika Qur‟an tergabung dari dua kata yakni jari dan matematika Qur‟an.
72 KH. Abdullah Yakin Ar-Rifa‟i, wawancara oleh penulis berkaitan dengan faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode jarimatika, 3 Maret 2023.
73Gus Cholil Imron , Menghafal Al-Qur‟an Semudah Menggerakkan Jari Tangan Dengan Matematika Al-Qur‟an, (Jakarta: At-Tafkir Press, 2013), 1.
74 KH. Ahmad Fauzan, wawancara oleh penulis, berkaitan dengan proses menghafal, 3 Maret 2023.