BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum
Untuk memperoleh data tentang gambaran umum lokasi penelitian, pada bagian ini peneliti membahas hal-hal yang berkaitan dengan keberadaan lokasi penelitian. Hal-hal dimaksudkan sebagaia berikut:
1. Sejarah Singkat Madrasah Aliyah Putri Ponpes Al-Ishlahuddiny
Madrasah Aliyah Putri Al-Ishlahuddiny merupakan madrasah yang berada di Desa Kediri Kecamatan Kediri Lombok Barat. Dalam sejarah awal berdirinya Madrasah Aliyah putri Al-Ishaluhddiny Kediri, tidak terlepas dari sejarah berdirinya Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny pada tahun 1946 yang diprakarsai oleh 2 bersaudara yakni TGH Mustafa Al- Khalidy lahir pada tahun (1328H=1908) dan TGH Ibrahim Khalidy lahir pada tahun (1332H=1912).Kedua bersaudara tersebut menimba ilmu di tanah suci Mekkah Almukarramah dengan tujuan untuk belajar ilmu agama Islam dan bahasa Arab.Seiring berjalannya waktu kedua bersuadar tersebut kembali ketanah air pada tanggal (1394H=1974M) untuk meneruskan aktifitasnya mengajar anak bangsa, khususnya para santri.
Alasan didirikannya berawal dari kesadaran sebagai seorang muslim dan berkewajiban mengamalkan ilmu pengetahuan serta memperluas da‟wah Islam, disisi lain pulau Lombok secara geografisnya terletak persis di sebelah timur pulau Bali, pemeluknya mayoritas Agama Hindu yang ikut andil mempengaruhi dan mewarnai kehidupan masyarakat Lombok,
disamping itu juga pemahaman masyarakat terhadap agama Islam relatif lemah. Kondisi ini pula semakin menguatkan niat kedua bersaudara tersebut yakni TGH Mustafa dan TGH Ibrahim Al-Khalidy untuk mendirikan pondok pesantren. Berawal dari itu pula cita-cita untuk mendirikan pondok pesantren terwujud yang kemudian diberi nama “Pondok Pesantren Al- Ishlahuddiny”dengan berlambangkan firman Allah SWT :
Terjemahannya: “Aku tidak bermaksud kecuali (mndatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepada Allah aku bertakwa dan hanya kepadanyalah aku kembali. (QS. Hud: 88)”66
Penamaan pondok pesantren Al-Ishlahuddiny berasal dari kata Al- ishlah dalam bahasa Arab berarti memperbaiki, mendamaikan dan menghilangkan sengketa.Sedangkan Addin berarti agama.Ustaz Habiburrahman menuturkan mengenai alasan penamaan tersebut menyatakan bahwa harapannya agar para santri dan santriwati yang sekolah disana dapat memperbaiki ilmu agama lebih dalam lagi dan para ustaz /ustazahnya dapat membimbing santri atau santriwati menjadi generasi muda yang memiliki akhlak yang baik.67
Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny pertama kali mempergunakan sistem halaqoh dengan namaMadrasah Tahdiri. Tahun 1363 H / 1946 M dibuka sistem klasikal tingkat ibtidaiyah6 tahun. Tahun 1952 M dibuka Tingkat Tsanawiyah 5 tahun. Tahun 1957 M dibuka Qismul Ali 4 tahun
66 Departemen Agama RI. Al-Qur‟an …, hlm. 231.
67 Dr. H. Habiburrahman M.Pd, Wawancara, Kediri, 11 Juni 2020.
sebagai kelanjutan tingkat tsanawiyah 5 tahun. Tahun 1958 M dibuka Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) 4 tahun dan muallimat 4 tahun.Tahun 1968 M dibentuk Yayasan berbadan hukum bernama “Yayasan Pendidikan Al-Ishlahuddiny“.Tahun 1971 PGAP 4 tahun dan tsanawiyah 5 tahun digabung menjadi muallimin 6 tahun dan muallimat 4 tahun menjadi 6 tahun. Tahun 1978 M muallimin 6 tahun dirubah menjadi tsanawiyah Putra 3 tahun dan aliyah putra 3 tahun, sedangkanmuallimat 6 tahun menjadi tsanawiyah putri 3 tahun dan aliyah putri 3 tahun, kemudian Qismul Ali menjadi takhassus 3 tahun. Tahun 1988 M dibuka lembaga tahfizul Qur‟an bernama “Madrasah Darul Furqon“ dengan lama belajar minimal 3 tahun dan maksimal 6 tahun. Tahun 2000 takhassus disempurnakan dengan 1 tahun I‟dad.
Kemudian pada tahun (1363 H=1943 M) TGH Mustafa Khalidy dan TGH Ibrahim Khalidybersepakat untuk membeli sebidang tanah yang luasnya (300,30) m2 separuh dari tanah tersebut mewakafkannya sebagai lahan pemakaman umum bagi kaum muslimin. Dan sisa yang digunakan untuk mendirikan madrasah. Pada tahun (1366 H =1946 M) dimulai da`wah dan pengajarannya, dan terdiri dari tiga tingkat sebagai berikut:
1. Tingkat Ibtida‟iyah: jumlah kelas terdiri dari enam kelas dan masa belajarnya selama enam tahun.
2. Tingkat Tsanawiyah: jumlah kelas terdiri dari lima kelas dan masa belajarnya selama tiga tahun.
3. Tingkat Aliyah: jumlah kelas terdiri dari empat kelas dan masa belajarnya selama tiga tahun.
Santri dan santriwati Ponpes Al-Ishlahuddiny sebagian besar berasal dari NTB dan berbagai daerah di Indonesia, bahkan ratusan ribu alumninya sudah tersebar di seluruh Indonesia dan luar negeri.Aktifitas pendidikan Ponpes Al-Ishlahuddiny dikelola oleh Yayasan Pondok Pesantren Al- Ishlahuddiny.Oleh karena itu pada tingkat Aliyah telah menghasilkan alumni yang dibekali dengan berbagai macam ilmu agama, bahasa Arab, dan ilmu sosial kemasyarakatan, yang kesemuanya ini dapat menyebabkan tambahnya rasa kepercayaan para wali murid yang berdomisili di kota atau di pelosok desa pulau Lombok terhadap sekolah ini. Dengan demikian mereka mengirimkan anak-anaknya baik laki-laki, maupun perempuan untuk belajar di madrasah tersebut dalam berbagai jenjang dan tingkatan.68 2. Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny
a. Identitas Madrasah
1) Nama Madarasah : MA. Putri Al-Ishlahuddiny 2) Nama Yayasan : Al-Ishalhuddiny
3) NSS : 131252010011
4) Status : Swasta
5) Status Akreditasi : A b. Alamat Madrasah
1) Jalan : Jl. TGH. Ibrahim Al-Khalidy
68Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
2) Desa/Kelurahan : Kediri
3) Kecamatan : Kediri
4) Kabupaten : Lombok Barat 5) Provinsi : Nusa Tengara Barat 6) Kode Pos : 83362
c. Visi dan Misi MA Putri Al-Ishlahudddiny 1) Visi
Terbentuknya Insan yang Islami, unggul, dan terampil.
2) Misi
a) Meningkatkan keimanan dan ketakwaan sebagai dasar untuk membentuk santri yang cerdas, terampil, mandiri dalam belajar serta berakhlak mulia.
b) Menciptakan suasana lingkungan belajar yang harmonis dan menyenangkan.
c) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik.
d) Menumbuh kembangkan jiwa dan semangat kompetensi dalam mencapai prestasi di kalangan santri.69
d. Tujuan
Mengingat MA Putri Al-Ishlahuddiny merupakan madrasah yang tertua di Lombok yang bergerak dalam bidang pendidikan dalam rangka bekerja dan membantu pemerintah dalam upaya mecerdaskan kehidupan
69Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
masyarakat, bangsa dan negara, maka MA Putri Al-Ishlahuddiny memiliki tujuan yaitu:
1) Terbentuknya insan yang beriman dan berakhlak mulia.
2) Terbentuknya insan yang kreatif dan terampil dalam menyikapi tantangan serta perubahan zaman.
3) Terlaksana proses pembelajaran berlandaskan pembelajaran kontekstual sebesar 100% bagi semua guru.
4) Meningkatnya perolehan rata-rata nilai UN sekurang-kurangnya 7,50.70
3. Letak Geografis MA Putri Al-Ishlahuddiny
Dari segi letak geografisnya MA Putri lAl-Ishlahuddiny terletak pada tempat yang strategis, karena berada dijalan raya Kediri.MA Putri Al- Ishlahuddiny relatif dekat dengan perkampungan masyarakat sehingga bisa mendukung siswa untuk datang kemadrasah.Untuk sampai kemadrasah sebenarnya tidak terlalu sulit dan tidak menghabiskan biaya karena bisa ditempuh dengan jalan kaki. Adapun MA Putri Al-Ishlahuddiny Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat secara khusus lokasinya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Berbatasan dengan jalan raya atau jalan umum Praya Mataram
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan rumah masyarakat Desa Kediri
70Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan jalan raya atau jalan utama
Praya Mataram
Sebelah Barat : Berbatasan dengan rumah masyarakat Desa Kediri Melihat letak geografisnya dapat dikatakan bahwa MA Putri Al- Ishlahuddiny Kediri Kecamatan Kediri Kabuaten Lombok Barat memiliki posisi yang sangat strategis sebagai sebuah lembaga pendidikan, sehingga dapat memotivasi siswa untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik lagi melihat kondisi yang mudah dijangkau.71
4. Keadaan Guru MA Putri Al-Ishlahuddiny
Guru merupakan orang yang memiliki tanggung jawab dalam proses belajar mengajar. Guru memiliki kewajiban dalam menyiapkan dan memberikan materi pelajaran, disamping itu juga guru berkewajiban membimbing dan mengarahkan siswa agar tujuan pada pembelajaran tercapai sesuai dengan yang telah direncanakan. Dalam hal ini, kemampuan dan profesionalisme guru harus ada dalam melaksanakan tugasnya dan membina para siswa.
Guru di MA Al-Ishlahuddiny Kediri secara keseluruhan berjumlah 42 orangdiantaraya adalah guru tetap dan guru honorer. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
71Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
Tabel 2.1
Keadaan Jumlah Guru Berdasarkan Tingkat Pesndidikan Tahun Pelajaran 2019/202072
No Nama Guru/NIP/GOL. L/P
Mata Pelajaran
Ijazah &
Terakhir Tahun Tugas Tambahan
1 2 3 5 8
1 Dr. H. Habiburrahman,
M.Pd L S3 Manaj. Pendidikan Bahasa Inggris
Kepala Madrasah
2
Dra. Hj. Hasibah Ibrahim
P S1 IAIN 1992
Fiqih, Al-Qur`an Hadits NIP.
196712311994022002 Gol. IV a
Waka. Kurikulum
3 Hj. Elfira Astutiningtyas,
SP P S1 Pertanian 1997 Biologi
Waka. Kesiswaan 4 Hj. Sri Hidayati, S.Ag P S1 IAIN 1997 Fiqih, Aqidah Akhlaq
Waka. Sarana Prasarana 5 Hj. Mahmudah, S.Psi P S1 Psikologi 2007 BK, PPKN
Waka Humas 6 H. Syakrani Ibrahim, Lc L S1 Bahasa Arab 2004 Akidah Akhlaq
Kepala Lab. Bahasa 7 H.M. Surur Ibrahim. Lc,
M.A L S2 Qur'an Hadits
Kepala Perpustakaan 8 Hj. Fitriawati, S.Pd P S1 Matematika 2005 Matematika
Wali Kelas X IPS 1 9 Siti Yuliati, SE P S1 Ekonomi 2002 Ekonomi, Prakarya
Wali Kelas XII IPS
10 Fitriah, S.Pd.I P S1 MIPA 2004 Biologi
Wali Kelas XII IPA 1 11 H. Abdul Aziz Faradi,
M.Pd L S2. B. Indonesia,
Unram Bahasa Indonesia
12 Husniati, S.Pd. P S1 B. Inggris 2011 Bahasa Inggris Wali Kelas X IPA 1 13 Ahmad Zuhad, S.S L S1 B. Inggris 2006
UNW
Bahasa Inggris Wali Kelas X IPA 2
14 Hafra', SP P S1 SOSEK 2009 Fisika
Wali Kelas XII IPA 2 15 Nurhalimah, S.Pd.I P S1 Tarbiyah 2011 Bahasa Arab
Wali Kelas X IPS 2 16 Hj. Erlysupiati, S.Pd P S1 Pend. Ekonomi
2010
Sejarah
Wali Kelas XI IPS 17 Khaeroza Ihsanadi, S.Pd L S1 B. Inggris 2012 Bahasa Inggris, Seni
Admin Manager 18 Siti Aisyah, S.Kom.I P S1 Komunikasi Al-Qur`an Hadits
72Profil Guru MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
Dakwah Wali Kls XI IPA 2
19 Andika Ali Misbah L MA Sosiologi, Geografi
20 Drg. Haifak P S1. Kedokteran 2013 Geografi
21 Fukhairo, S.Pd.I P S1 PAI UIM SKI
22 Siti Wahyuni Putri, S.Pd P
S1 Pend. Mtk. 2017
UNRAM Matematika
23 Hj. Mustainah, S.Ag P S1 STAIN 1998 SKI, Seni 24 H. Munzir, S.Pd L S1 Pend. Ekonomi
2010 Ekonomi
25 Husnawati, S.Pd.I P S1 PAI PKWN
26 Sri Latifah Aini, M.Sc P S2 MIPA UGM Kimia
27 Atwazah P MA Kimia
28 Drs. Khalil L S1 PPKN 1991 Sosiologi
29 H. Sahnam, M.Pd L S2 MIPA Unram Kimia
30 H. Abd. Khalik, S.Pd,
M.Pd L S2 Bahasa Inggris
2016 TIK
31 Andi Ali Kurniawan, S.Pd L S1 Pend. Mtk.
Undiksha 2007 Matematika 32 Hj. Mustakimah, S.Pd P S1 Matematika 2002 Matematika 33 H. Moh. Wajdi, S.Pd,
M.Pd L S2 B. Indonesia 2014
UNRAM Bahasa Indonesia
34 H. Suharto, S.Pd L S1 B. Inggris. 1996 Bahasa Inggris 35 H. Muzafir, S.Pd, M.Pd L S2 Manaj. Pend 2008 Bahasa Inggris 36 H. Moh. Rajinah, S.Pd L S1 Kimia 1994 Kimia
37 Kaharudin, S.Pd L S1 PPKN 1994 Geografi
38 Devi Qurniati, M.Pd P S2 Kimia Kimia
39 Muhammad Zainuddin,
S.Pd L S1 Pend. Orkes 1999 Penjaskes
40 Rohana Yusuf, S.Kom.I P S1. STID 2012 Mulok/Kaligrafi/Seni
41 Nurul Hidayah, S.Pd P Bahasa Indonesia
42 Drs. Arnasih L Bahasa Indonesia
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi guru yang mengajar di MA Putri Al-Ishlahuddiny semuanya sarjana dan bahkan sarjana S2.Berdasarkan jumlah tenaga pengajar (guru) yang ada di MA Putri Al-Ishlahuddiny telah memadai. Dari 42 jumlah guru yang ada di MA Putri Al-Ishlahuddiny, diantaranya 14 orang guru, 5 laki-laki dan 9 perempuan yang sudah sertifikasi dan sudah PNS, dan sisanya guru honorer.
5. Keadaan Siswa MA Putri Al-Ishlahuddiny
MA Putri Al-Ishlahuddiny memiliki siswi sebanyak 336 orang, jumlah tersebut relatif banyak karena di Desa Kediri bukan hanya pondok pesantren Al-Ishlahuddiny saja melainkan banyak pondok pesantren yang lainnya. Siswa yang jumlahnya relatif besar dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran. Selain itu,jumlah siswi dapat dikondusifkan dalam proses mengelolaan kelas maupun mengukur daya serap siswa ketika dalam proses belajar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 2.2
Keadaan Jumlah Siswi Kelas X IPA1 Berdasarkan Tingkat PendidikanTahun Pelajaran 2019/202073
No Kelas Jumlah
X
X IPA1 31
IPA2 31
IPS1 37
IPS2 33
XI
XI IPA1 32
IPA2 30
IPS1 28
IPS2 28
XII
XII IPA1 29
IPA2 27
IPS 26
Berdasarkan data di atas dapat disumpulkan bahwa jumlah siswa yang sekolah di MA Putri Al-Ishlahuddiny cukup banyak dari tahun- ketahun serta banyak mengalami perubahan.Dari semua siswi MA Putri Al- Ishlahuddiny khususnya sebagian besar berasal dari luar Desa Kediri bahkan
73Profil Siswi MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
dari luar Lombok.khususnya pada kelas X IPA1 jumlah siswi yang berasal dari rumahnya sebanyak 3 orang dan sisanya tinggal di pondok.
6. Keadaan Sarana Prasarana MA Putri Al-Ishlahuddiny
Pada semua lembaga tentunya sarana dan prasarana adalah hal utama yang paling mendukung dan sebagai penunjang untuk pencapaian suatu pembelajaran, karena dengan tanpa adanya sarana dan prasarana jenis kegiatan tidak akan berjalan dengan lancar.Sarana dan prasarana dapat berbentuk gedung pendidikan maupun sarana penunjang pada pembelajaran lainnya.Kelancaran aktivitas pada pembelajaran sangat ditentukan oleh sarana dan prasarana yang tersedia. Adapun sarana prasarana pada MA Putri Al-Ishlahuddiny dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.3
Sarana Gedung Pendidikan74
No. Jenis Bangunan
Jumlah Ruangan Menurut Kondisi
Status Kepemi-
likan 1)
Total Luas Banguna
n (m2) Baik Rusak
Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1. Ruang Kelas 9 0 0 0 1
2. Ruang Kepala
Madrasah 1 0 0 0 1
3. Ruang Guru 1 0 0 0 1
4. Ruang Tata Usaha 1 0 0 0 1
5. Laboratorium Fisika
6. Laboratorium Kimia
7. Laboratorium Biologi
8. Laboratorium Komputer
9. Laboratorium Bahasa
10. Laboratorium PAI
11. Ruang Perpustakaan 1 0 0 0 1
74Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
12. Ruang UKS 1 0 0 0 1
13. Ruang Keterampilan 1 0 0 0 1
14. Ruang Kesenian 0 0 0 1
15. Toilet Guru 4 0 0 0 1
16. Toilet Siswa 2 0 0 0 1
17. Ruang Bimbingan
Konseling (BK) 1 0 0 0 1
18. Gedung Serba Guna
(Aula) 1 0 0 0 1
19. Ruang OSIS 1 0 0 0 1
20. Ruang Pramuka
21. Masjid/Mushola 1 0 0 0 1
22. Gedung/Ruang
Olahraga
23. Rumah Dinas Guru 3 0 0 0 1
24. Kamar Asrama Siswa
(Putra) 1 0 0 0 1
25. Kamar Asrama Siswi
(Putri) 1 0 0 0 1
26. Pos Satpam 1 0 0 0 1
27. Kantin 1 0 0 0 1
Tabel 2.4 Sarana Penunjang75
No. Jenis Sarpras
Jumlah Sarpras
Menurut Kondisi Jumlah Ideal Sarpras
Status Kepemilikan Baik Rusak 1)
1. Kursi Siswa 200 250 1
2. Meja Siswa 200 250 1
3. Loker Siswa
4. Kursi Guru di Ruang Kelas 11 11 1
5. Meja Guru di Ruang Kelas 11 11 1
6. Papan Tulis 15 15 1
7. Lemari di Ruang Kelas
8. Komputer/Laptop di Lab.
Komputer
9. Alat Peraga PAI 10 1
10. Alat Peraga Fisika 10 1
11. Alat Peraga Biologi 10 1
12. Alat Peraga Kimia 10 1
13. Bola Sepak
14. Bola Voli
15. Bola Basket
16. Meja Pingpong (Tenis Meja)
17. Lapangan Sepakbola/Futsal
18. Lapangan Bulutangkis
19. Lapangan Basket
20. Lapangan Bola Voli
Berdasarkan tabel 2.3 dan 2.4 menujukkan bahwa sarana prasarana yang dimiliki oleh MA Putri Al-Ishlahuddiny cukup memadai meskipun ada sarana prasarana yang belum ada. Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi ruangan dan sarana yang lainnya sangat mendukung dalam proses belajar mengajar baik dalam pembentukan kepribadian siswa maupun
75Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
pengembangan kecerdasan emosional. Bagi pihak madrasah paling tidak mengusahakan untuk diadakannya ruangan-ruangan yang belum ada, sehingga pendidik dan peserta didik tenang dan nyaman dalam mejalankan proses belajar mengajar serta dapat membantu guru-guru dalam proses pembelajaran.
Struktur Organisasi Madrasah Aliyah Putri Al-Ishalhuddiny Kediri76
B.
GAMBAR 2.1 ORGANISASI MADRASAH ALIYAH PUTRI AL-ISHLAHUDDINY
76Profil MA Putri Al-Ishlahuddiny, Dokumentasi, Kediri, 15 Juni 2020.
YAYASAN PENDIDIKAN PONPES AL-ISHLAHUDDINY
KEPALA MA PUTRI AL-ISHLAHUDDINY Dr. H. Habiburrahman, M.Pd
WAKA BID. KURIKULUM Dra. Hj. Hasibah Ibrahim
WAKA BID. KESISWAAN Hj. Elfira Astutiningtyas, SP
WAKA BID. HUMAS Hj. Mahmudah, S.Psi
WAKA BID. SARPRAS Hj. Sri Hidayati, S.Ag KOMITE MADRASAH
M. Thohir, BA
KEPALA PERPUSTAKAAN H. M. Surur Ibrahim, Lc
KEPALA LAB.
BAHASA H. Syakrani Ibrahim, Lc
KEPALA LAB. IPA Fitriah, S.Pd.I
KEPALA TATA USAHA Khaeroza Ihsanadi, S.Pd
BENDAHARA Hj. Mustainah, S.Ag Hj. Elfira Astutiningtyas,
SP
SEKRETARIS Ahmad Zuhad,
S.S
GURU
Dr. Habiburrahman, M.Pd Dra. Hj. Hasibah Ibrahim Hj. Elfira Astutiningtyas, SP
Hj. Sri Hidayati, S.Ag Hj. Mahmudah, S.Psi Hj. Fitriawati, S.Pd
H. Syakrani Ibrahim, Lc H. M. Surur Ibrahim, Lc
Siti Yuliati, SE Fitriah, S.Pd.I Husniati, S.Pd Ahmad Zuhad, S.S
Kaharudin, S.Pd
Hafra‟, S.P Nurhalimah, S.Pd.I Hj. Erly Supiati, S.Pd Khaeroza Ihsanadi, S.Pd
Siti Aisyah, S.Sos.I Andika Ali Misbah Devi Qurniati, M.Pd
Drg. Haifak Fukhairo, S.Pd Siti Wahyuni Putri, S.Pd
Hj. Mustainah, S.Ag H. Munzir, S.Pd Husnawati, S.Pd Muh. Zainiudin, S.Pd
Sri Latifah Aini, M.Sc Atwazzah Drs. Khalil H. Sahnam, M.Pd H. Abdul Khalik, S.Pd, M.Pd
Andi Ali Kurniawan, S.Pd Rohana Yusuf, S.Kom.I
Hj. Mustakimah, S.Pd H. Moh. Wajdi, S.Pd,
M.Pd H. Suharto, S.Pd H. Muzafir, S.Pd, M.Pd
H. Moh. Rajinah, S.Pd
GARIS KOMANDO GARIS KOORDINASI
C.Penerapan Metode Menghafal Pada Pembelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas X IPA1 MA Putri Al-Ishlahuddiny
Salah satu metode yang digunakan oleh guru Al-Qur‟an Hadits dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadits adalah metode menghafal. Seorang guru membutuhkan penyesuaian baik antara materi dengan metode yang akan diterapkan. Oleh sebab itu tentunya guru terlebih dahulu mempersiapkan sebelum menerapkan metode mulai dari membuka pelajaran sampai ketahap evaluasi pada pembelajaran tersebut.
Pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits berlangsung, tentunya tidak menggunakan satu metode saja melainkan menggunakan metode-metode yang lainnya, seperti metode tanya jawab, ceramah, dan penugasan. Pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits tentunya tidak cukup hanya menggunakan metode hafalan saja, karena di dalam materi tersebut terdapat pengertian atau makna yang harus dipahami oleh siswa itu sendiri. Misalnya materi tentang memahami Alqur‟an yang tedapat dalam surah Al-Qiyamah 17-18, materi macam-macam sunnah Rasulullah saw., seperti sunnah Qauliyah (bentuk perkataan perbuatan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw) hadis tentang do‟a Nabi Muhammad saw. kepada orang yang mendengar, menghafal dan menyampaikan ilmu yang diriwayatkan oleh imam Abu Dawud, dan lain sebagainya. Materi-materi yang ada pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits tentunya membutuhkan kolaborasi antar
satu metode dengan yang lainnya, agar siswa tidak merasakan kebosanan dalam menerima pelajaran.77
Pada tahap awal ustazah Siti Aisyah menggunakan metode tanya jawab untuk mengulang kembali pelajaran yang telah lalu, pada tahap inti ustazah menggunakan metode ceramah untuk memberikan pemahaman terlebih dahulu kepada para siswa terkait materi yang dipelajari, dan pada tahap akhir ustazah menggunakan metode hafalan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dengan makna yang terkandung pada ayat-ayat Alqur‟an dan Hadis yang dihafal. Adapun alasan menggunakan metode hafalan karena dilihat dari segi materi yang banyak terdapat ayat-ayat Alqur‟an maupun Hadis, kemudian tujuan pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits itu sendiri tidak hanya memahami, membaca, menulis melainkan menghafal juga, dan alasan terkuat juga karena siswa yang ada di kelas X IPA1 sebagian besar mengambil fokusan pada menghafal Alqur‟an di pondoknya, walau hanya beberapa yang tidak dari pondok, akan tetapi disinilah tugas guru untuk tidak membeda-bedakan siswa, ustazah ingin melihat semua siswi sama tidak ada perbedan antar satu sama lain.78
Berdasarkan hasil observasi, peneliti juga mengamati tahapan- tahapan ketika menerapan metode hafalan pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits mulai dari membuka pelajaran sampai dengan menutup pelajaran dilihat dari materi yang diajarkan meliputi tiga hal tahapan yakni:
77 Kegiatan Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, Observasi, Kediri, 11 Januari 2020.
78Siti Aisyah, Wawancara, Kediri, 8 Juni 2020.
1. Tahap Awal
Pada tahap ini pelaksanaan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits dengan membuka pembelajaran mulai dari mengabsen siswa, berdoa, memberikan motivasi, mengaitkan materi yang telah lalu dan yang akan dipelajari, dan menggunakan metode tanya jawab untuk mengetes dan menyimak hafalan yang dihafalkan oleh siswa dengan tujuan mengevaluasi sampai mana pemahaman siswa terkait pada pembelajaran yang telah lalu. setelah itu menggunakan metode ceramah untuk memberikan penjelasan terkait materi yang akan dibahas pada saat itu.
Materi yang diberikan oleh guru pada tahap ini adalah macam-macam sunnah Rasulullah saw. salah satunya contoh Sunnah Qauliyah yang terdapat dalam Hadits tentang belajar dan mengajarkan Alqur‟an.
Ustazah Siti Aisyah akan menjelaskan secara mendetail terkait macam- macam sunnah Rasulullah saw., serta Hadis-hadis yang terkait di dalamnya.79
2. Tahap Inti
Pada tahap ini ustazah Siti Aisyah memberikan materi yang akan dibahasa dengan singkat padat dan jelas, kemudian menggunakan metode hafalan untuk menghafal Hadis yang sudah disampaikan tadi. Setelah materi yang disampaikan telah dipahami dan dikuasai pada taha sebelumnya, materi yang diberikan yakni macam-macam sunnah rasulullah saw. dan berkaitan dengan Hadis yang terdapat di dalamnya.
79Siti Aisyah, Wawancara, Kediri, 8 Juni 2020.
Dengan dibacakan oleh ustazah sebanyak 3 kali dengan melihat dan diikuti oleh siswa secara serentak, lalu kemudian 3 kalinya membaca dengan serentak tanpa melihat hadits yang akan dihafal, misalnya:
tentang hadits belajar dan mengajarkan Alqur‟an.80
ْ م ْمك ْيخ ل ق مَلس ْيلع ها َلص ِيبَلا ْ ع ْع ها يض ْثع ْ ع َلع آْ قْلا مَلعت (
ى خبلا ا (
“Dari Usman ra, dari Nabi saw., beliau bersabda: “Orang yang paling baik diantara kalian adalah seorang yang belajar Al-Qur‟an dan mengajarkannya.” (HR. Al-Bukhari).”81
Keika membaca Hadis tersebut, siswi membaca sebanyak 6 kali yaitu 3 kali dengan melihat (Binnazhar), dan 3 kali tanpa melihat.
Penjelasan materi disertai menghafal ayat-ayat Alqur‟an atau Hadis menjadi sangat penting demi melengkapi pemahaman dan ingatan siswi pada pembelajaran Al-Qur‟an Hadits sesuai dengan tujuan pembelajaran Al-Qur‟an Hadits itu sendiri.
3. Tahap Akhir
Penerapan metode hafalan pada tahap ini dilakukan dengan memberikan waktu lagi kepada siswa untuk melancarkan hafalannya, baru kemudian menyetor satu persatu kedepan dan disimak oleh ustazah Siti Aisyah. Ketika siswa yang sudah siap menyetor hafalan guru mempersilahkan maju kedepan dan menyimak baik dari segi tajwid maupun makharijul hurufnya, siswi yang menyetor terdapat kesalahan
80Kegiatan Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits, Observasi, Kediri, 11 Januari 2020.
81 Kementrian Agama, Buku siswa Al-Qur‟an Hadits Aliyah Kelas X, (Jakarta:
Kementrian Agama, 2014), hlm. 104.