• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah a. Obesitas

BAB I PENDAHULUAN

D. Sistem Pencernaan Pada Manusia 1. Pengertian sistem pencernaan

4) Gangguan pada sistem pencernaan dan upaya untuk mencegah a. Obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat menyebabkan beberapa penyakit, diantaranya penyakit jantung, diabetes. Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh dan juga disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu.

Upaya utama untuk mencegah obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan.

b. Karies gigi

Karies gigi ataugigi berlubang, merupakan kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak bagian gigi sehingga merusak struktur gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri pada gigi jika sampai terlalu dalam kerusakannya karena telah sampai merusak saraf gigi.

Pada umunya karies gigi disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan mulut. Oleh karena itu, upaya mencegahnya yaitu dengan

35Ibid. Hlm 186

cara memperhatikan kebersihan gigi serta pemeriksaan gigi secara teratur.

c. Mag (gastritis)

Sakit mag (gastritis), merupakan penyakit yang menyebabkan terjadinya peradangan atau iritasi pada lapisan lambung. Mag dapat dicegah dengan cara makan teratur, makan secukupnya, cuci tangan sebelum makan, menghindari makan yang pedas, dan kopi.

d. Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada hati, orang yang menderita penyakit hepatitis ringan memiliki gejala terkena flu, demam, diare dan sakit kepala. Penderita penyakit hepatitis akut dapat mengalami jaundice (menguningnya kulit dan mata.

e. Diare

Diare adalah penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan protozoa, seperti Entamoeba coli. Penderita diare dapat mengalami dehidrasi karena air dalam usus terus menerus dikeluarkan, selain itu penderita diare juga akan mengalami mulas diperut karena kontraksi otot pada usus besar terjadi terus menerus.

Upaya mencegah diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang kamu makan, karena makanan yang kurang higenis biasanya mengandung bakteri yang menyebabkan diare.

f. Konstipasi

Konstipasi merupakan kondisi feses keras atau kering sehingga suit dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum.

Upaya mencegah konstipasi diantaranya adalah tidak sering menahan buang air besar, makan makanan yang berserat, hindari mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula.

g. Gejala kekurangan vitamin

Kekurangan vitamin pada tubuh disebut dengan avitaminosis.

Gejala kekurangan vitamin pada tubuh dapat menyebabkan:

1. Vitamin A menyebabkan penglihatan kabur, 2. Vitamin B menyebabkan penyakit gangguan saraf, 3. Vitamin C menyebabkan sariawan, lemas,

4. Vitamin D menyebabkan cacat tulang,

5. Vitamin E menyebabkan degenerasi sistem saraf, dan

6. Vitamin K menyebabkan kelainan penggumpalan darah, kerusakan hati dan anemia.

h. Gejala kekurangan mineral

Kekurangan mineral juga dapat menyebabkan gangguan pada tubuh, yaitu:

1. Kalsium (Ca) menyebabkan keterlambatan pertumbuhan dan kehilangan massa tulang.

2. Fosfor (P) menyebabkan lemas, kehilangan mineral dari tulang.

3. Magnesium (Mg) menyebakan gangguan sistem saraf.

4. Natrium (Na) menyebakan kram otot dan nafsu makan berkurang.

5. Besi (Fe) menyebabkan anemia dan kelainan kekebalan tubuh.

6. Iodium (I)menyebabkan penyakit gondok (pembengkakakn penyakit tiroid).

7. Seng(Zn) menyebabkan kegagalan pertumbuhan, dan kelainan pada kulit.36

36Ibid. Hlm 192-197

BAB III

METODE PENELITIAN a) Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MTs Nurul ArafahNW Montong Rapi Tahun pelajaran 2019/2020 yang berlokasi di Kelurahan Gerantung, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah.

b) Sasaran Penelitian

Sasaran penelitian iniadalah siswa kelas VIII yang berjumlah 17 orang siswa dan terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan di MTs Nurul ArafahNW Montong rapi Tahun Pelajaran2019/2020dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay pada mata pelajaran IPA Terpadu pokok bahasan sistem pencernaan pada manusia.

c) Rencana Tindakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelas.37Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu: perencanaan (planning), aksi (pelaksanaan tindakan), observasi (pengamatan), dan refleksi (reflekting). Tahapan penelitian PTK dapat dilihat pada Gambar 3.1.

37 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas.(Jakarta: Rajagarfindi Persada, 2008) Hal. 44-45

Gambar 3.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Hopkins38

Menurut Hopkins (1993), pelaksanaan penelitian tindakan ini dilakukan dari mulai merasakan adanya masalah, kemudian menyusun perencanaan, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, dan mengadakan refleksi. Setelah itu melakukan rencana ulang, melaksanakan tindakan, melakukan observasi, refleksi, dan begitu seterusnya.39

a. Siklus 1

1) Perencanaan

Dalam perencanaan ini, dapat diuraikan langkah-langkah sebagai berikut:

38Wina Sanjaya, “Penelitian Tindakan Kelas”, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2016), hal. 53

39Ibid.hal. 53

Siklus II Siklus I

a) Menentukan lokasi waktu dan peneliti mensosialisasikan tentang model pembelajaran yang akan diterapkan kepada siswa.

b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar.

d) Menyiapkan LKS untuk kegiatan belajar siswa.

e) Menyiapkan instrument penelitian.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan adalah melakukan kegiatan yang dilaksanakan guru berdasarkan perencanaan yang telah disusun, peneliti mengaplikasikan apa yang telah dibuat pada tahap perencanaan.

3) Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang dilakukan guru sesuai dengan tindakan yang telah disusun. Melalui pengumpulan informasi, observer dapat mencatat berbagi kelemahan dan kelebihan yang dilakukan guru dalam melaksanakan tindakan, sehingga hasilnya dapat dijadikan masukan ketika guru melakukan refleksi untuk menyusun rencana ulang memasuki siklus berikutnya. Pada tahap observasi ini, dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

b) Membimbing sekaligus memantau siswa dalam melaksanakan tugasnya.

c) Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kesulitan siswa dalam memahami materi pelajaran, serta penggunaan model pembelajaran course review horay dalam proses pembelajaran.

4) Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang dilaksanakan guru selama tindakan.Pada tahap ini, peneliti bersama guru yang bertindak sebagai observer mengkaji hasil observasi dan dari evaluasi yang diperoleh.Dari hasil analisis tersebut peneliti dan observer mendiskripsikan berbagai kekurangan dalam tahap pelaksanaan dan menganalisa penyebabnya serta mencapai solusi perbaikannya untuk digunakan sebagai dasar merencanakan dan melakukan siklus berikutnya.

b. Siklus II

Siklus II dilakukan apabila pelajaran pada siklus I dinilai belum berhasil mencapai ketuntasan belajar dan proses belajar mengajar belum sesuai dengan apa yang diinginkan, sedangkan langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus II pada dasarnya sama dengan siklus I, hanya saja, pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I dan seterusnya.

d) Jenis Instrument dan Cara Penggunaannya

Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data peneliti.40 Adapuninstrumen yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran course review horay yaitu aktivitas guru dan siswa.

a. Aktivitas guru yang akan menjadi acuan dalam lembar observer dengan menggunakan model pembelajaran course review horay adalah sebagai berikut :

Tabel 3. 1. Lembar observasi aktivitas guru

No Kegiatan Pembelajaran Deskriptor

Ya Tidak 1 Kegiatan Awal

a. Membuka pelajaran dengan doa, absen dan memotivasi siswa

b. Melakukan apersepsi menggali pengalaman sehari-hari siswa yang berhubungan dengan sistem pencernaan manusia

c. Menjelaskan dengan singkat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai 2 Kegiatan Inti

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin di capai

40Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar. ( Yogyakarta; Pustaka Pelajar. 2011), cet. ke- 3, hlm.56

b. Guru menyajikan materi sesuai topik dengan tanya jawab

c. Penguasaan materi dalam penggunaan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) d. Guru membagi siswa dalam kelompok-

kelompok.( tahap model pembelajaran Course Review Horay)

e. Guru menguji pemahaman siswa dan disuruh membuat kartu atau kotak sesuai kebutuhan dan diisi dengan nomor yang ditentukan oleh guru.

( tahap model pembelajaran Course Review Horay)

f. Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawabannya di dalam kartu atau kotak yang nomornya di sebutkan guru. ( tahap model pembelajaran Course Review Horay) g. Guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah

di berikan tadi. ( tahap model pembelajaran Course Review Horay)

h. Bagi yang benar, guru menyuruh siswa memberi tanda check list (√) dan berteriak horay dan menyanyikan yel-yel. .( tahap model pembelajaran Course Review Horay)

i. Guru menghitung nilai siswa dari jawaban yang benar. ( tahap model pembelajaran Course Review Horay)

j. Memberikan tugas / PR kepada siswa 3 Kegiatan Akhir

a. Guru memberikan reward pada siswa/ kelompok yang memperoleh nilai tinggi dan

menyampaikan materi yang akan dipelajari selanjutnya

b. Menutup pelajaran dengan doa dan salam.

Jumlah Skor

Dari uraian lembar observasi aktivitas guru diatas terdapat 15 poin yang harus menjadi acuan dalam observer dengan model pembelajaran

course review horay yang dimana setiap satu poin akan diberikan skor 1 jika guru melakukan aktivitas tersebut dan diberikan skor 0 jika guru tidak melakukannya. Setelah skornya dijumlahkan maka skor akhir bisa dihitung dengan rumus sebagai berikut:41

p =

�ℎ � � �

�ℎ ℎ � � � � � x 100 %

7. Aktivitas siswa yang akan menjadi acuan dalam lembar observer dengan menggunakan model pembelajaran course review horay adalah:

Table 3.2 Lembar observasi aktivitas siswa

No Indikator Deskriptor

Ya Tidak 1. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar

mengajar menggunakan model pembelajaran course review horay (CRH) a. Siswa memperhatikan pelajaran dengan seksama

selama proses belajar mengajar

b. Siswa tidak ragu-ragu dalam merespon 2. Interaksi siswa dengan guru

a. Siswa antusias mendengarkan materi sistem pencernaan yang di berikan oleh guru

b. Siswa mengajukan pertanyaan yang di anggap belum jelas setelah materi yang di jelaskan oleh guru

c. Siswa membentuk kelompok yang di tentukan oleh guru

d. Siswa membuat kartu atau kotak sesuai dengan kebutuhan dan di isi dengan nomor yang di tentukan oleh guru

e. Siswa menulis jawaban-jawaban di dalam kartu kotak yang nomornya di tentukan oleh guru

f. Guru dan siswa mendiskusikan soal yang telah diberikant oleh guru

41Ibid. Hlm 107

3. Interaksi siswa dengan siswa

Dokumen terkait