• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRACCHUS BABEUF

Dalam dokumen PDF Sosialisme Indonesia - Unibos (Halaman 121-124)

II. EROPAH-BARAT DENGAN REVOLUSI INDUSTRINJA DAN DENGAN REVOLUSI PERANTJISNJA

1. GRACCHUS BABEUF

Saudara-saudara sekalian,

Bahwasanja ditengah-tengah geloranja revolusi Perantjis itu sudah terasa adanja bibit-bibit penjelewengan ini, dan bahwa­

sanja sementara golongan mengetahui dan^ menjadari adanja bibit-bibit penjelewengan ini, hal ini terbukti dengan timbulnja apa jang dalam sedjarah pergerakan sosialisme terkenal dengaD ,,Conspiration des Egaux” , jaitu ,,komplotannja kaum persa- maan” dibawah pimpinan GRACCHUS BABEUF.

GRACCHUS BABEUF adalah ibarat „akunja” sjair HEINE tersebut diatas, ,,akunja” rakjat djelata, jang Mkenal lagunja kaum bordjuis, „kenal kata-katanja” kaum bordjuis, „kenal penulisnja” , dan tahu pula ,,andjuran kaum bordjuis kepada rakjat untuk meminum air sadja” , tetapi setjara „diam-diam meminum anggur” . GRACCHUS BABEUF mengenai dan me­

ngetahui watak tak djudjur dari kaum bordjuis itu. Dan djusteru karena BABEUF cs. ini mengenai dan mengetahui itu semua, mereka mulai bergerak.

BABEUF adalah salah satu pemain dalam revolusi Perantjis, jang melihat bahwa pada tahun 1794 setelah R O B E SPIE R PE djatuh, dan pimpinan revolusi beralih ketangan Directoire, tidak keseluruhan tjita-tjita revolusi itu didjalankan. Malahan BA­

BEUF melihat adanja bibit-bibit pengchianatan. BABEUF me­

lihat bahwa revolusi terlalu menekankan kepada perombakan- perombakan susunan kenegaraan, dan tidak memusingkan perombakan-perombakan masjarakat. BABEUF melihat bahwa revolusi Perantjis terlalu menekankan persamaan hak-jjak politik. dan tidak memusingkan kepada persamaan hak-hak

sosial dan ekonomi. .

BABEUF melihat, bahwa revolusi Perantjis tidak konsekwen dalam tindakan dan perbuatannja untuk menghilangkan dju- rang-perbedaan antara sikaja dan simiskin. ^

Berdasarkan keketjewaan-keketjewaan mi, maka BABEUF menjusun suatu doktrin, jang terkenal dengan nama „la doctri­

ne de Babeuf” ; malahan ada jang menjingkat dengan nama Babeuvisme.

Pokok intinja daripada doktrin BABEU F ini ialah berlan- dasan paham:

bahwa karena itu tudjuan setiap masjarakat ialah untuk kepada tiap orang hak sama untuk menikma'ti semua hasilnja; dan

bahwa karena itu tudjuan setiap masjarakat ialah untuk mengamankan hak sama itu terhadap pelanggaran- pelanggaran dari sikuat dan sidjahat;

bahwa Alam semesta memberikan kepada setiap warga m asja­

rakat tugas sama untuk bekerdja, dan tidak boleh orang memperoleh hak-menikmati hasil, tanpa bekerdja;

bahwa didalam masjarakat jang sesungguhnja tidak boleh ada orang melarat dan orang kaja;

bahwa sikaja jang tidak bersedia memberikan kelebihannja kepada simelarat adalah musuh rakjat;

bahwa tudjuan revolusi Perantjis ialah menghapuskan per- bedaan antara kaja dan miskin ini, untuk kebahagiaan- nja seluruh anggauta masjarakat.

Landasan doktrin BABEUF ini disertai pula dengan rentjana- rentjana pelaksanaannja, jang dimaksud untuk membentuk crganisasi ketata-negaraan jang baru dari Republik Perantjis itu. Dalam „fragment d’un projet de decret economique” antara lain dapat kita batja, bahwa hak-milik harus dihapuskan, tetapi tidak sekaligus, melainkan setjara berangsur-angsur untuk selama satu keturunan, djadi untuk selama lebih kurang 50 tahun. Selama masa peralihan 50 tahun itu, harus diadakan suatu fonds jang akan menguasai segala kekajaan umum, ber­

asal dari milik perseorangan tadi itu. Kemudian didjelaskan pula, bahwa hak-hak politik hanja diberikan kepada mereka, jang berbuat sesuatu jang bermanfaat bagi Tanah Air. Adapun jang dimaksud dengan perbuatan jang bermanfaat bagi Tanah A ir ialah antara lain pekerdjaan tani, pekerdjaan petemakan, perikanan dan pelajaran; kemudian djuga keradjinan tangan dan industri dengan mesin; perdagangan detail, pengangkutan manusia dan barang; pekerdjaan jang bersangkutan dengan pertahanan dan peperangan; achirnja djuga pekerdjaan dibi­

dang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Siapa jang tidak ikut dalam salah satu pekerdjaan ja n g ber­

manfaat untuk Tanah A ir itu, akan kehilangan hak politik, dan dianggap sebagai orang asing, dan dilarang memiliki sendjata.

122

Setiap orang jang kehilangan hak politiknja itu, tetapi setjara diam-diam memiliki sendjata, harus dihukum mati.

Demikianlah pokok-pokok doktrin BABEUF, serta dekrit pelaksanaannja.

Djikalau kita teliti maksud sedalamnja daripada doktrin ini, maka nampaklah dengan terang bahwa BABEUF mensjaratkaD hak-hak politik kepada soal-soal ekonomi dan kemasjarakatan;

orang harus lebih dahulu menundjukkan karya dan djasanja dibidang sosial-ekonomis, baru orang diberi hak politik. Siapa jang tidak bekerdja, tidak akan mendapat hak-hak politik. Hak politik adalah hanja untuk semua jang bekerdja, baik bekerdja dibidang produksi, komunikasi, distribusi, dibidang pendidikan dan ilmu dan dibidang pertahanan dan pembelaan. Dan sekali- kali hak politik itu tidak boleh diberikan kepada modal serta penggenggam-penggenggamnja jang tanpa karya dan tanpa djasa dalam revolusi Perantjis itu mulai dapat menggenggam kekuasaan politik. Ini bertentangan dengan keadilan.

Djelaslah kiranja bahwa doktrin BABEUF ini menomor satukan kerdja, dan sekali lagi kerdja; dan terutama kerdja jang bermanfaat bagi Tanah Air dan masjarakat. Itulah se- babnja, maka doktrin BABEUF ini mau tidak mau harus kita masukkan dalam benih-benih pertama daripada sedjarah kela- hiran paham sosialisme.

Dan sekalipun manifesto Komunisnja KARL MABX dan ENGELS menjatakan, bahwa dalam literatuur daripada m ti- calutopian socialism and communism” , tulisan-tulisan BAxs ini tidak dimasukkannja, tetapi banjak literatuur Maxxis ke - dian menjebutkan doktrin BABEUF ini sebagai terg°' S

"utopian communism” sedjadjar dengan paham serta pikir j WEITLING dan CABET.

Ingin saja tegaskan disini, bahwa

kedar ahli pemikir sadja; melainkan BABEUF adalah djuga seorang „van de daad” , seorang jang berbuat. B ehaupada

tahun-tahun 1794, 1795 dan 1796 itu

kekuatan jang sosial-revolusioner ditengah-tengah miJai mem- bekunja semangat revolusi P era n tjis. Orgamsasmja BABEUF ini tidak dapat didjalankan setjara terang-terangan^ tetapi harus bersifat rahasia. Karena itulah maka orgamsasmja itu lebih banjak bersifat komplotan.

Tudiuan daripada komplotan ini ialah merebut kekuasaan.

Dengan kekuasaan itu diharapkan oleh B A B E U F cs. untuk mempraktekkan seluruh doktrinnja. Tidak kurang dari 17.000

orang telah mendjadi anggauta komplotan ini. Tetapi sewaktu hendak mulai mendjalankan rentjana komplotannja itu, maka ada jang mengchianatinja, sehingga Pemerintahan Directoire mengetahuinja. Akibat dari pengchiatan ini, maka pada bulan Mei 1797, BABEUF dan kawannja DARTHE dihukum mati.

Dengan begitu habislah riwajat gerakannja BABEUF, jang hendak menuntut pelaksanaan sosialisme sebagai konsekwensi daripada „egalite”-nja trilogi revolusi Perantjis. Tuntutan jang terkandung dalam doktrin BABEUF pada hakekatnja mentjer- minkan tagihannja „vierde stand” terhadap djandji-djandji kaum bordjuis, dan mentjerminkan djuga keketjewaan-keketje- waan rakjat djelata jang sedang dialami ditengah-tengah menggeloranja revolusi itu. Adapun sebab pokok daripada kekalahan BABEUF dan kawan-kawannja ini ialah karena sandaran kekuatan gerakannja, jaitu kaum proletariat, pada waktu itu belum berkembang kuat. Kondisi sedjarahnja kaum

proletar belum memungkinkannja.

Dalam dokumen PDF Sosialisme Indonesia - Unibos (Halaman 121-124)