• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

A. Hasil Analisis Deskriptif

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto dengan menggunakan sampel kelas XI IPA 1 yang berjumlah 20

48

siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol. Proses.pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament dengan menggunakan media puzzle sedangkan proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretest-posttest dari kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah masing- masing kelas melakukan proses belajar dengan perlakuan yang berbeda, selanjutnya pada masing-masing kelas dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.

1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen

Pada kelas kontrol dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang diperoleh rata-rata dengan kriteria seperti terlihat tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen

No Pertemuan Nilai

1 1 24

2 2 35

Rata-rata 68.57%

(Sumber : Data Primer 2021, Diambil Dari Lembar Observasi Guru ) Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 24 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 35 dengan nilai rata-rata 68.57%.

49 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol

Pada kelas kontrol dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang diperoleh rata-rata dengan kriteria seperti terlihat tabel dibawah ini.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol

No Pertemuan Nilai

1 1 10

2 2 20

Rata-rata 50 %

(Sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi guru ) Berdasarkan.tabel 4.1, dapat dilihat bahwa aktivitas guru mencapai p pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 10 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 20 dengan nilai rata-rata 50%.

3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Eksperimen

Data hasil belajar siswa, dianalisis secara deskriptif menunjukkan baik, kelas kontrol maupun eksperimen. Berdasarkan output penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto, pada kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Maka diperoleh data aktivitas siswa dan guru yang diperoleh melalui lembar observasi data yang dapat diketahui aktivitas siswa selama penelitian berlangsung. Hasil observasi siswa pada penelitian kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen

No Pertemuan Nilai

50

1 1 49

2 II 57

Rata-rata 85.96%

(sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi aktivitas siswa)

Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 49 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 57 dengan nilai rata-rata 85.96%.

Aktivitas siswa baik pada pertemuan 1 dan 2 masuk ke dalam kategori cukup.

4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kontrol

Data observasi aktivitas siswa, dianalisis secara deskriptif menunjukkan baik, kelas kontrol. Berdasarkan output penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto, pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Maka diperoleh data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi data yang dapat diketahui aktivitas siswa selama penelitian berlangsung. Hasil observasi siswa pada penelitian kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol

No Pertemuan Nilai

1 1 15

2 II 22

Rata-rata 68.18%

51

(sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi aktivitas siswa)

Pada hasil observasi aktivitas siswa pada kelas kontrol pada pertemuan 1 dengan nilai 15 termasuk dalam kategori kurang. Dan pada pertemuan ke 2 mengalami peningkatan dengan nilai 22 termasuk dalam kategori kurang.

5. Deskriptif Hasil Belajar Siswa Sebelum Dilakukan Perlakuan ( Pretest) Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dinilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini Tabel 4.5 Distribusi Nilai Statistik Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa

Pada Kelas Eksperimen Setelah Pretest

Statistik

Kelas Kontrol Eksperimen Pretest Pretest

Ukuran.Sampel 20 20

Skor.Terendah 23 13

Skor.Tertinggi 70 77

Skor.Rata-Rata.(Mean) 45,00 46,70

Mode 50 70

(Sumber : data primer 2021,diambil dari daftar nilai kognitif pretest siswa)

Tabel.4.5 hasil yang diperoleh merupakan hasil belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen pada saat pretest. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas kontrol 45,00 dan nilai pretest pada kelas eksperimen 46,70.

Hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pretest, dapat dilihat dari grafik 4.3 berikut ini :

52

Grafik 4.1 Distribusi Nilai Statistic Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah Pretest

Grafik 4.1 diatas menggambarkan skor tes hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan perlakuan (Pretest)

6. Deskriptif Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen

Data deskriptif hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen berdasarkan kategori hasil belajar pada penelitian ini di SMA Negeri 3 jeneponto pada awal penelitian sebelum dilakukan perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.

Tabel 4.6 Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Berdasarkan Kategori Hasil Belajar Sebelum Melakukan Pretest

Interval Kategori

Kontrol Eksperimen

F Presentse

%

F Presentase

%

80-100 Baik sekali 0 0 0 0

66-79 Baik 3 15,0 0 0

56-65 Cukup 2 10,0 4 5,0

44 44.5 45 45.5 46 46.5 47

Pretest

kontrol Eksperimen

53

40-55 Kurang 7 20,0 2 10,0

30-39 Gagal 5 5,0 8 15,0

Jumlah 12 100,0 14 100,0

(Sumber : Data primer 2021, diambil dari daftar nilai pretest dan posttest siswa pada kelas kontrol SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto)

Tabel 4.6 menggambarkan dan berisi hasil ulangan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data menunjukkan bahwa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, sebagian besar berada dalam kategori kurang. Sedangkan kelas eksperimen 70% masuk dalam kategori gagal, dan 24% berada dalam kategori cukup. Dapat dilihat dari grafik 4.2 kategori hasil belajar siswa pada pretest kelas eksperimen berikut ini : Grafik 4.2 Kategori Hasil Belajar Siswa Pada Pretest Kelas

Eksperimen

Berdasarkan grafik kategori hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan.

7. Deskriptif Berdasarkan Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol (Pretest)

0 5 10 15 20 25

Baik sekali Baik cukup kurang gagal

Kontrol eksperimen

54

Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa 80% siswa pada kelas kontrol tidak mencapai KKM. Sedangkan kelas eksperimen 24% siswa telah mencapai nilai KKM dan 70% siswa belum mencapai nilai KKM.

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen.

Nilai Kategori Control Eksperimen

F Persentse F Persentase

0-70 Tidak tuntas 20 100 19 95,0

70-100 Tuntas 0 0 1 5,0

Jumlah 20 100 20 100

(Sumber : Diambil Dari Nilai Pretest Siswa)

Pada kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional dari 20 siswa tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tuntas, sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 1 siswa dalam kategori tuntas dan terdapat 19 siswa yang masuk dalam kategori tidak tuntas. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 4.3 grafik ketuntasan hasil belajar siswa Pretest pada kelas kontrol dan eksperimen dibawah ini:

Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol Dan Eksperimen.

55

Berdasarkan grafik ketuntasan hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan, pada.kelas eksperimen terdapat 1 orang siswa yang berada dalam kategori tuntas, dan pada kelas kontrol tidak terdapat siswa dalam kategori tuntas.

8. Deskriptif Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Setelah Perlakuan Posttest

Tabel 4.8. Tabel Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol

Statistik

Kelas

Kontrol Eksperimen posttest Posttest

Ukuran.sampel 20 20

Skor.terendah 53 70

Skor.tertinggi 90 97

Skor.rata-rata.mean 77,30 83,85

Mode 80 87

(Sumber, Data primer 2021, diambil dari daftar nilai kognitif Posttest)

0 20 40 60 80 100 120

Tidak tuntas Tuntas

Kontrol Eksperimen

56

Berdasarkan Tabel.4.8 menunjukkan data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah perlakuan posttest. Data tersebut dapat dijelaskan bahwa pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest 77,30 dan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dari nilai rata-rata posttest 83,85. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan pada hasil belajar kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament. Sehingga dapat dikatakan pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bentuk tabel 4.2 grafik hasil belajar pada kelas kontrol berikut ini:

Grafik 4.4 Distribusi Nilai Statistik Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (posttest)

Postest

Kontrol eksperimen

57

Berdasarkan hasil grafik diatas menggambarkan skor tes hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dilakukan perlakuan (Posttest)

Tabel 4.9 Kategori Hasil Belajar Siswa Biologi Siswa Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest)

Nilai Kategori Kontrol Eksperimen

Posttest Posttest

F Persentase

%

F Persentse%

80-100 Baik sekali 10 50,0 20 100,0

66-79 Baik 9 45,0 4 20,0

56-65 Cukup 1 5,0 0 0

40-55 Kurang 0 0 0 0

30-39 Gagal 0 0 0 0

Jumlah 20 100 24 100

(Sumber : Data primer 2021, diambil dari daftar nilai posttest siswa pada kelas eksperimen SMA Negeri 3 binamu jeneponto)

Tabel 4.9 diatas menggambarkan bahwa tahap pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terjadi perbedaan, pada kelas kontrol terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik sekali, dan terdapat 9 orang yang mendapatkan nilai kategori baik, tetapi terdapat 1 orang siswa yang termasuk dalam kategori cukup dengan persentase 59%. Pada perlakuan posttest kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dibanding dengan kelas

58

kontrol yaitu 20, siswa yang mendapatkan nilai kategori sangat baik dengan persentase 100, 4 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik dengan persentase 20,0%, tetapi tidak terdapat nilai kategori cukup, kurang dan gagal.

Hal ini menandakan perlakuan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar. Dapat dilihat dari grafik 4.3 kategori hasil belajar siswa pada posttest kelas eksperimen Ini :

Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa Biologi Pada Posttest Kelas Eksperimen.

Berdasarkan gambar grafik kategori hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan.

Tabel 4.10 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Dan Eksperimen

Nilai Kategori Kontrol Eksperimen

F Persentase (%)

F Persentase (%)

0-70 Tidak tuntas 2 10,0 1 5,0

0 20 40 60 80 100 120

baik sekali baik cukup kurang

kontrol eksperimen

59

70-100 Tuntas 18 90,0 19 95,0

Jumlah 20 100 20 100

(Sumber : diambil dari nilai hasil belajar pretest siswa, )

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa pada kelas kontrol dari 20 siswa ada 2 siswa yang masuk dalam kategori tidak tuntas dengan persentase 10% dan ada 18 orang yang masuk dalam kategori tuntas dengan persentase 90%. Sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 1 siswa yang pada kategori tidak tuntas dengan persentase 5% dan 19 orang siswa pada kategori tuntas dengan persentase 95%. Dapat dilihat pada gambar grafik 4.6 pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dibawah ini :

Grafik 4.6 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol Dan Eksperimen.

Berdasarkan gambar grafik ketuntasan hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelas kontrol hanya 18 orang siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar.

9. Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Eksperimen

Tabel 4.11. Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen

No

Kelas control Kelas eksperimen

Pretes posttes N- Katego pretes posttes N- Katego

0 20 40 60 80 100

Tidak tuntas Tuntas

Kontrol Esperimen

60

t t Gain ri t t Gain ri

Jumla h siswa

20 siswa 20 siswa

Nilai rata- rata

45,00 77,30 56,4 6

Sedang 46,70 83,85 70,5 7

Sedang

(Sumber : data primer, 2021 diolah dari aplikasi SPSS 21,00 )

Tabel 4.11

diatas menunjukkan

menunjukkan data hasil analisis siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data tersebut dapat dijelaskan bahwa pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dapat dilihat dari persentase pretest 45,00 dan posttest 77,30 dengan N-Gain 56,46 yang termasuk dalam kategori sedang dan persentase pada kelas eksperimen pada pretest 46,70 dan posttest 83,85 dengan N-Gain 70,57 dalam kategori sedang. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 4.7 grafik hasil analisis N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dibawah ini:

Grafik 4.7 Grafik Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen

61 B. Analisis Statistik Inferensial

Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang dilihat.

Sebelum dilakukan analisis inferensial terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.

a) Uji normalitas

Tujuan uji normalitas yaitu untuk mengetahui hasil belajar rata-rata murid yang berasal dari populasi berdistribusi normal. Untuk pengujian nilai signifikan 0,05 uji ini menggunakan spss versi 21.00 yaitu analisis kolmogorov-Smimov pada data pretest kelas yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat data hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan kontrol pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.12 Uji Normalitas Kelas Kontrol Dan Eksperimen

Statistik Tes hasil belajar

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

pretest posttest N Gain

kelas kontrol kelas eksperimen

62

Ekperimen Kontrol Pretest Posttest pretest Posttest

Sig 0,200 0,200 0,200 0,054

Uji Kolmogorov- Smirnov

Sig.˃0,05 Sig.˃0,05 Sig.˃0,05 Sig.˃0,05

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal (Sumber:data primer 2020, diolah dari aplikasi SPSS 21,00)

Berdasarkan tabel 4.12. Dilihat, pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan signifikan, data tersebut berdistribusi normal yaitu nilai Sig lebih besar dari 0,05. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada pretest dan posttest hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.

b) Uji Homogenitas

Pada penelitian ini memakai uji homogeneity of variance test pada SPSS 21.00 dengan penghitungan hasil kriteria ˃0,05 pada setiap kelompok. Uji homogen dapat dihitung secara lengkap, berdasarkan rekapitulasi hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol, pada hasil uji homogenitas, dapat dilihat pada tabel 4.7 dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 4.13 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Statistic Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan Kelas Control

Sig 0,982

Uji Homogeneity Sig. ˃0,05

63 Of Variance

Kesimpulan Homogen

(Sumber: Data primer 2020, yang diolah dari aplikasi SPSS 21,00)

Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada nilai Sig. Tes hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,982 yang artinya 0,982 ˃ 0,05 Sesuai pada kriteria uji, pada nilai Sig. ˃ 0,05 maka sampel mempunyai varian yang homogen. Maka dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi homogen.

c) Pengujian hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apabila ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa. Uji yang digunakan adalah uji independent sample t test. Uji ini untuk mengetahui N Gain dan mengetahui berpengaruh pada H1 atau H0. Untuk hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8, tabel hasil uji hipotesis.

Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji Independent Sample Test

Uji Hasil belajar

Nilai sig. 0,001

Kesimpulan Hº ditolak

H¹ diterima (Sumber : Data primer 2021, diolah dari aplikasi SPSS 21,0)

Tabel diatas menjelaskan bahwa data memiliki signifikansi nilai dibawah 0,005 hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada

64

pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.

C. Pembahasan

Penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan peneliti, khususnya untuk mengetahui bagaimana dampak model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle terhadap hasil belajar Siswa pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi Sistem Ekskresi. Menjelang awal ujian, untuk menentukan kapasitas yang mendasari siswa, peneliti memberikan pretest. Setelah itu, perlakuan diberikan kepada tiap-tiap kelas, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle dalam kelas eksperimen dan memakai pembelajaran konvensional dalam kelas kontrol. Terakhir, memberikan tes penilaian sebagai posttest untuk menentukan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan, lalu membandingkan hasil dengan temukan perbedaannya.

Hasil belajar murid setelah diberikan perlakuan dengan memakai model pembelajaran TGT dengan media Puzzle menampakan adanya perubahan yg positif. Hal ini bisa ditinjau berdasarkan perhitungan output belajar murid dalam Tabel 4.1 yang bisa dijelaskan bahwa nilai posttest semakin tinggi dibandingkan menggunakan nilai pretest. Pengaruh penerapan media pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle diukur berdasarkan selisih nilai pretest dan posttest dari masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

65

Dari hasil analisis statistik inferensial menunjukkan bahwa model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle berpengaruh secara signifikan terhadap output belajar siswa yang menerima pedagogi menggunakan memakai media pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang mendapat pengajaran secara Konvensional. Ini dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan model Teams Games Tournament dengan media Puzzle melibatkan siswa secara aktif sebagai akibatnya siswa lebih gampang buat tahu materi pembelajaran yang dipelajari.

Pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya warta yang bisa dikumpulkan dan diingat sang siswa dan keaktifan siswa pada mengumpulkan informasi terkait materi yang disampaikan, peserta didik juga tidak segan untuk mengajukan pertanyan tentang materi yang mereka tidak pahami selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu dengan penerapan model Pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle peserta didik lebih bersemangat dalam proses belajar karena terjun langsung ke lingkungan untuk mencari informasi mengenai materi yang diberikan. Dengan aktifnya siswa pada proses pembelajaran maka dalam akhirnya akan bisa menaikkan kemampuan kognitif siswa, sebagai akibatnya berpengaruh pada peningkatan output belajar peserta didik.

66

Ada beberapa faktor yang mendukung dalam penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle ini yaitu lingkungan tempat dilakukannya penelitian ini terbilang luas serta banyak tumbuhan yang berkaitan dengan materi pembelajaran yang diajarkan sehingga siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungan. Namun ada juga beberapa faktor yang menghambat jalannya penerapan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle ini seperti ada beberapa peserta didik yang belum terbiasa belajar di luar kelas sehingga perlu penjelasan ekstra tentang bagaimana jalannya proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengingat output penelitian yang sudah selesai terkait dengan penggunaan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle pada Hasil Belajar siswa pada materi sistem ekskresi pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Jeneponto, dapat diambil kesimpulan :

67

1. Ada pengaruh model Teams Games Tournament dengan media Puzzle yang signifikan terhadap hasil belajar Biologi materi sistem ekskresi pada kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Jeneponto.

2. Hasil belajar biologi Siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle pada materi Sistem Ekskresi, memiliki nilai rata-rata dengan ketuntasan hasil belajar mencapai.

B. Saran

Berdasarkan output penelitian diperoleh, maka disarankan:

Diharapkan kepada bidang studi biologi diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariasi dan sesuai dengan materi. Penerapan model Teams Games Tournament dengan media Puzzle pada materi Sistem Ekskresi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh sebab itu model tersebut dapat digunakan sebagai salah satu variasi model yang dapat digunakan pada pembelajaran biologi.

Bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian disarankan untuk dapat menggunakan model Teams Games Tournament dengan media Puzzle pada materi yang lain, sehingga dampak model Teams Games Tournament dengan media Puzzle dapat terlihat pada materi yang berbeda.

68

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianti, Dian. 2013. Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT) pada Sub Materi Pokok Sistem Ekskresi di Kelas XI SMA Swasta Nur Azizi Tanjung Morawa TP.2012/2013. Skripsi. Medan:

Universitas Negeri Medan. Tidak dipublikasikan.

Ayuwanti, Irma, 2016. Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Di Smk Tuma'ninah Yasin Metro. Jurnal SAP. Vol.1 no.2 ISSN: 2527- 967X.

69

Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Majid, Abdul. 2016. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya A,H Hermawan, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Aziz Shalihin. 2015. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran Memperbaiki Sistem Hidrolik dan kompresor udara kelas x ob smk muhammadiyah 1 playen.Yogyakarta : skripsi UNY.

Cahyaningsih, Ujiati. 2017. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD. Jurnal Cakrawala Pendas. Vol. 3 No. 1 ISSN: 2442-7470.

Darmadi. 2018. Optimalisasi Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Guepedia Hasruddin. 2009. Peran Multimedia dalam Pembelajaran Biologi. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed, 6, pp.149.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Modern Konsep Dasar, Inovasi Dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca.

Gasong, Dina. 2018. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

Lefudin. 2017. Belajar Dan Pembelajaran dengan Model Pembelajaran, Strategi Pembelajaran, Pendekatan Pembelajaran dan Metode Pembelajaran.

Yogyakarta: Deepublish.

Miftahul Huda. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Maesaroh, Siti. 2011. Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament. Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan. Vol. Vi, No. 2

Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Riyanto, Dkk. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Team Games Tournament (TGT) Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Materi

70

Dunia Hewan Kelas X Di Sma Unggul Negeri 8 Palembang. Jurnal Pembelajaran Biologi. Vol.5 no.1

Rusman. 2017. Belajar Dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Edisi Pertama. Jakarta: Kencana

Subiki, Dkk. 2015. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Teams Games Tournaments) Dengan Teknik Firing Line Disertai Media Kartu Dalam Pembelajaran Ipa ( Fisika) Di Smp. Jurnal Pembelajaran Fisika. Vol.4 No. 3.

Salamah &Chomaidi. 2018. Pendidikan Dan Pengajaran Strategi Pembelajaran Sekolah. Jakarta: Gramedia

Sohriati, Eva, 2016, Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Arias Terhadap Motivasi Dan Hasil Belajar Biologi Pada Peserta Didik Kelas Xi Di Sma Negeri 1 Anggeraja . Jurnal Dinamika. ISSN: 2087 – 7889 E-ISSN: 2503 – 4863 Vol. 07. No.2 16

Susanna. 2017. Penerapan Teams Games Tournament (TGT) Melalui Kartu Domino Pada Materi Minyak Bumi Siswa Kelas XI Man 4 Aceh Besar.

Jurnal lantanida. Vol. 5 no. 2.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Simbolon Rinci, Hutauruk pindo, 2018. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Alat Peraga Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas Iv Sdn Nomor 14 Simbolon Purba. Jurnal Pendidikan Sekolah. Vol. 8 no. 2. ISSN: 2355- 1720.

Suardi, Moh. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. Yogyakarta: Deepublish

Widayanti Lusi, Widodo. 2013. Peningkatan Aktivitas Belajar Dan Hasil Belajar Problem Based Learning Pada Siswa Kelas VII Mts Negeri Donomulyo Kulon Progo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Fisika Indonesia.

No:49. Vol: XVII. ISSN: 1410-2994.

Yanti, Fitri. 2019. Teori Dan Aplikasi Model Cooperative Research Project Based Learning. Yogyakarta: Gre Publishing.

Yaumi, Muhammad. 2018. Media Dan Teknologi Pembelajaran Edisi Pertama.

Jakarta: Prenada Media

Dokumen terkait