Bab III Metode Penelitian
C. Jenis Dan Sumber Data
1. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif. Menurut Rubino Rubiyanto (2009: 77) data kualitatif adalah
“data yang bersifat deskriptif, keterangan, informasi, kata-kata bukan bersifat angka-angka”. Peneliti memperoleh data-data berupa keterangan dan informasi serta fakta-fakta dari responden secara lisan maupun tertulis, kemudian dikumpulkan, diidentifikasi dan dikategorikan. Selanjutnya dicari hubungan dengan data yang ada dan disusun secara sistematis.
2. Sumber data
Sumber data penelitian diperoleh dari seluruh siswa kelas XI Sma Negeri 3 Jeneponto ,yang siswanya berjumlah 20 S, data yang diambil tentang interaksi siswa terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, khususnya data tentang hasil tes belajar siswa di akhir proses pembelajaran. Peneliti dalam hal ini merupakan instrumen utama dalam pengumpulan data, pengumpulan data juga akan dilakukan dengan cara
42
kolaboratif antara guru dan peneliti, selain itu juga melalui observasi aktivitas belajar siswa di kelas dan khususnya hasil belajar siswa.
D. Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berupa instrumen tes, dan instrumen non tes.
1. Tes Hasil Belajar Biologi
Memberikan soal pilihan ganda sebesar 30 tiga puluh buah soal, dimana instrument ini dipakai buat menerima data tentang taraf pemahaman murid dalam materi yang sudah diajarkan sebagai akibatnya dihasilkan data berupa output belajar murid.
2. Lembar Observasi.
Lembar yang berisi hal-hal yang berkaitan menggunakan kegiatan murid dengan yang terjadi selama berlangsungnya pembelajaran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode/ teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi berupa tes dan non tes:
a) Tes
Tes merupakan alat yang dipakai buat mengetahui atau mengukur sesuatu menggunakan anggaran yang telah ditentukan. Tes yang dipakai berupa tes tertulis yg dilakukan dua kali yaitu pre-test dan post-est
b) Non Tes.
Non tes merupakan observasi dan dokumentasi.
F. Teknik analisis data
43
Setelah data terkumpul, maka untuk mendeskripsikan data penelitian dilakukan dengan analisis sebagai berikut:
1. Analisis data aktivitas guru
Aktivitas guru dikatakan baik/aktif bila waktu yang digunakan untuk melakukan setiap kategori aktivitas sesuai dengan alokasi waktu yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk membuat interval persentase dan kategori kriteria penilaian hasil observasi aktivitas siswa sebagai berikut:
Tabel 3.2 Nilai kategori
Nilai (%) Kategori
Penilaian
80 – 100 Baik Sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
30 – 39 Gagal
(Sumber : SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto) 2. Analisis Data Aktivitas Siswa.
Untuk mengetahui aktivitas siswa dianalisis dengan persentase.
Adapun rumus persentase menurut anas sudijono,2009 adalah:
P
= ×
100 % Keterangan:P : angka persentase
44 f : frekuensi aktivitas siswa
N : jumlah aktivitas keseluruhan siswa
Aktivitas siswa dikatakan baik/aktif bila waktu yang digunakan untuk melakukan setiap kategori aktivitas sesuai dengan alokasi waktu yang termuat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Untuk membuat interval persentase dan kategori kriteria penilaian hasil observasi aktivitas siswa sebagai berikut:
Tabel 3.2 Nilai kategori
Nilai (%) Kategori
Penilaian
80 – 100 Baik Sekali
66 – 79 Baik
56 – 65 Cukup
40 – 55 Kurang
30 – 39 Gagal
(Sumber : SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto)
Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70. Dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.5 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Nilai Hasil Belajar
Kategori
45
<70 Tidak tuntas
≥70 Tuntas
(Sumber: SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto)
3. Analisis Data Hasil Belajar Siswa
Data hasil tes prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan statistik deskripsi yaitu dengan membandingkan rata-rata nilai IPA sebelum dan sesudah penggunaan metode kooperatif tipe TGT. Adapun rumus yang digunakan yaitu :
𝑥 = ∑ 𝑋 𝑁
Dimana : 𝑥 = rata-rata
∑ 𝑋 = jumlah nilai siswa
N = jumlah siswa
Dari hasil tes yang diperoleh dari game dan turnamen dianalisis dengan cara sebagai berikut :
a. Menentukan poin game setiap kelompok sesuai perhitungan yang telah ditentukan.
b. Menentukan poin turnamen untuk setiap grup. Perhitungan poin turnamen sama seperti perhitungan poin game.
46
c. Menentukan rata-rata poin game dan turnamen setiap kelompok. Rata- rata yang diperoleh adalah poin kelompok dan digunakan untuk menentukan pemberian penghargaan kelompok.
G. Inferensial
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan menggunakan tujuan buat menilai sebaran data dalam sebuah grup data atau variabel, apakah sebaran data tadi berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas perlu dilakukan buat mengetahui apakah sampel penelitian asal berdasarkan populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Adapun uji yang dipakai pada penelitian ini buat menguji normalitas data yaitu, rumus Kolmogorov-Smirnov menggunakan (SPSS) versi 21.
JikaPvalue = 0,05 maka distribusinya adalah normal.
JikaPvalue = 0,05 maka distribusinya adalah tidak normal.
b. Uji Homogenitas
Jika Sampel asal berdasarkan distribusi normal, maka selanjutnya diuji kecenderungan dua varian atau disebut uji homogenitas. Uji homogenitas dimaksudkan buat menerangkan ke dua atau lebih grup data sampel asal berdasarkan populasi yang mempunyai varian yang sama atau tidak menggunakan menggunakan SPSS 21.00.
c. Uji Hipotesis
Untuk pengujian hipotesis peneliti memakai Independent Sample Test pada Program Statistik SPSS 24. Pada nilai Pre-Test dan Post-Test
47
kelas eksperimen dan kelas kontrol, uji ini buat mengetahui disparitas antara homogen-homogen nilai sebelum dan sehabis diberikan perlakuan.
Berikut peneliti hidangkan perhitungan uji hipotesis pada penelitian ini yaitu: terdapat dampak contoh pembelajaran TGT terhadap output belajar anak didik kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri tiga Jeneponto.
Perhitungan dengan program statistik SPSS 21.00 yang dilihat adalah nilai p (Probabilitas) yang ditunjukkan oleh nilai sig (2-tailed).
Dengan aturan keputusan, jika nilai sig.>0.05, maka H0 diterima, sebaliknya jika nilai sig.˂0.05, maka H0 ditolak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisis Deskriptif
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto dengan menggunakan sampel kelas XI IPA 1 yang berjumlah 20
48
siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 yang berjumlah 20 siswa sebagai kelas kontrol. Proses.pembelajaran pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran teams games tournament dengan menggunakan media puzzle sedangkan proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pretest-posttest dari kedua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah masing- masing kelas melakukan proses belajar dengan perlakuan yang berbeda, selanjutnya pada masing-masing kelas dilakukan posttest yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa.
1. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen
Pada kelas kontrol dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang diperoleh rata-rata dengan kriteria seperti terlihat tabel dibawah ini.
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Eksperimen
No Pertemuan Nilai
1 1 24
2 2 35
Rata-rata 68.57%
(Sumber : Data Primer 2021, Diambil Dari Lembar Observasi Guru ) Berdasarkan tabel 4.2, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 24 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 35 dengan nilai rata-rata 68.57%.
49 2. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol
Pada kelas kontrol dilakukan observasi terhadap proses pembelajaran yang diperoleh rata-rata dengan kriteria seperti terlihat tabel dibawah ini.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelas Kontrol
No Pertemuan Nilai
1 1 10
2 2 20
Rata-rata 50 %
(Sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi guru ) Berdasarkan.tabel 4.1, dapat dilihat bahwa aktivitas guru mencapai p pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 10 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 20 dengan nilai rata-rata 50%.
3. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Eksperimen
Data hasil belajar siswa, dianalisis secara deskriptif menunjukkan baik, kelas kontrol maupun eksperimen. Berdasarkan output penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto, pada kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen. Maka diperoleh data aktivitas siswa dan guru yang diperoleh melalui lembar observasi data yang dapat diketahui aktivitas siswa selama penelitian berlangsung. Hasil observasi siswa pada penelitian kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
No Pertemuan Nilai
50
1 1 49
2 II 57
Rata-rata 85.96%
(sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi aktivitas siswa)
Berdasarkan tabel 4.3, dapat dilihat bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai nilai 49 dan pertemuan ke 2 mencapai nilai 57 dengan nilai rata-rata 85.96%.
Aktivitas siswa baik pada pertemuan 1 dan 2 masuk ke dalam kategori cukup.
4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kontrol
Data observasi aktivitas siswa, dianalisis secara deskriptif menunjukkan baik, kelas kontrol. Berdasarkan output penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto, pada kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen. Maka diperoleh data aktivitas siswa yang diperoleh melalui lembar observasi data yang dapat diketahui aktivitas siswa selama penelitian berlangsung. Hasil observasi siswa pada penelitian kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas Kontrol
No Pertemuan Nilai
1 1 15
2 II 22
Rata-rata 68.18%
51
(sumber : data primer 2021, diambil dari lembar observasi aktivitas siswa)
Pada hasil observasi aktivitas siswa pada kelas kontrol pada pertemuan 1 dengan nilai 15 termasuk dalam kategori kurang. Dan pada pertemuan ke 2 mengalami peningkatan dengan nilai 22 termasuk dalam kategori kurang.
5. Deskriptif Hasil Belajar Siswa Sebelum Dilakukan Perlakuan ( Pretest) Berdasarkan hasil analisis deskriptif yang dinilai hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini Tabel 4.5 Distribusi Nilai Statistik Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa
Pada Kelas Eksperimen Setelah Pretest
Statistik
Kelas Kontrol Eksperimen Pretest Pretest
Ukuran.Sampel 20 20
Skor.Terendah 23 13
Skor.Tertinggi 70 77
Skor.Rata-Rata.(Mean) 45,00 46,70
Mode 50 70
(Sumber : data primer 2021,diambil dari daftar nilai kognitif pretest siswa)
Tabel.4.5 hasil yang diperoleh merupakan hasil belajar siswa kelas kontrol dan eksperimen pada saat pretest. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest kelas kontrol 45,00 dan nilai pretest pada kelas eksperimen 46,70.
Hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada pretest, dapat dilihat dari grafik 4.3 berikut ini :
52
Grafik 4.1 Distribusi Nilai Statistic Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah Pretest
Grafik 4.1 diatas menggambarkan skor tes hasil belajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen sebelum dilakukan perlakuan (Pretest)
6. Deskriptif Kategori Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
Data deskriptif hasil belajar kelas kontrol dan eksperimen berdasarkan kategori hasil belajar pada penelitian ini di SMA Negeri 3 jeneponto pada awal penelitian sebelum dilakukan perlakuan (Pretest) dapat dilihat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.6 Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa pada Kelas Kontrol Berdasarkan Kategori Hasil Belajar Sebelum Melakukan Pretest
Interval Kategori
Kontrol Eksperimen
F Presentse
%
F Presentase
%
80-100 Baik sekali 0 0 0 0
66-79 Baik 3 15,0 0 0
56-65 Cukup 2 10,0 4 5,0
44 44.5 45 45.5 46 46.5 47
Pretest
kontrol Eksperimen
53
40-55 Kurang 7 20,0 2 10,0
30-39 Gagal 5 5,0 8 15,0
Jumlah 12 100,0 14 100,0
(Sumber : Data primer 2021, diambil dari daftar nilai pretest dan posttest siswa pada kelas kontrol SMA Negeri 3 Binamu Jeneponto)
Tabel 4.6 menggambarkan dan berisi hasil ulangan siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data menunjukkan bahwa baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen, sebagian besar berada dalam kategori kurang. Sedangkan kelas eksperimen 70% masuk dalam kategori gagal, dan 24% berada dalam kategori cukup. Dapat dilihat dari grafik 4.2 kategori hasil belajar siswa pada pretest kelas eksperimen berikut ini : Grafik 4.2 Kategori Hasil Belajar Siswa Pada Pretest Kelas
Eksperimen
Berdasarkan grafik kategori hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan.
7. Deskriptif Berdasarkan Ketuntasan Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol (Pretest)
0 5 10 15 20 25
Baik sekali Baik cukup kurang gagal
Kontrol eksperimen
54
Berdasarkan data pada tabel 4.6 dapat dilihat bahwa 80% siswa pada kelas kontrol tidak mencapai KKM. Sedangkan kelas eksperimen 24% siswa telah mencapai nilai KKM dan 70% siswa belum mencapai nilai KKM.
Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen.
Nilai Kategori Control Eksperimen
F Persentse F Persentase
0-70 Tidak tuntas 20 100 19 95,0
70-100 Tuntas 0 0 1 5,0
Jumlah 20 100 20 100
(Sumber : Diambil Dari Nilai Pretest Siswa)
Pada kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional dari 20 siswa tidak ada siswa yang termasuk dalam kategori tuntas, sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 1 siswa dalam kategori tuntas dan terdapat 19 siswa yang masuk dalam kategori tidak tuntas. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 4.3 grafik ketuntasan hasil belajar siswa Pretest pada kelas kontrol dan eksperimen dibawah ini:
Gambar 4.3 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol Dan Eksperimen.
55
Berdasarkan grafik ketuntasan hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa sebelum dilakukan perlakuan, pada.kelas eksperimen terdapat 1 orang siswa yang berada dalam kategori tuntas, dan pada kelas kontrol tidak terdapat siswa dalam kategori tuntas.
8. Deskriptif Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Setelah Perlakuan Posttest
Tabel 4.8. Tabel Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
Statistik
Kelas
Kontrol Eksperimen posttest Posttest
Ukuran.sampel 20 20
Skor.terendah 53 70
Skor.tertinggi 90 97
Skor.rata-rata.mean 77,30 83,85
Mode 80 87
(Sumber, Data primer 2021, diambil dari daftar nilai kognitif Posttest)
0 20 40 60 80 100 120
Tidak tuntas Tuntas
Kontrol Eksperimen
56
Berdasarkan Tabel.4.8 menunjukkan data hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah perlakuan posttest. Data tersebut dapat dijelaskan bahwa pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dapat dilihat dari nilai rata-rata posttest 77,30 dan nilai rata-rata pada kelas eksperimen dari nilai rata-rata posttest 83,85. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar yang signifikan pada hasil belajar kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament. Sehingga dapat dikatakan pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bentuk tabel 4.2 grafik hasil belajar pada kelas kontrol berikut ini:
Grafik 4.4 Distribusi Nilai Statistik Kategori Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (posttest)
Postest
Kontrol eksperimen
57
Berdasarkan hasil grafik diatas menggambarkan skor tes hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan eksperimen sebelum dilakukan perlakuan (Posttest)
Tabel 4.9 Kategori Hasil Belajar Siswa Biologi Siswa Kelas Eksperimen Setelah Perlakuan (Posttest)
Nilai Kategori Kontrol Eksperimen
Posttest Posttest
F Persentase
%
F Persentse%
80-100 Baik sekali 10 50,0 20 100,0
66-79 Baik 9 45,0 4 20,0
56-65 Cukup 1 5,0 0 0
40-55 Kurang 0 0 0 0
30-39 Gagal 0 0 0 0
Jumlah 20 100 24 100
(Sumber : Data primer 2021, diambil dari daftar nilai posttest siswa pada kelas eksperimen SMA Negeri 3 binamu jeneponto)
Tabel 4.9 diatas menggambarkan bahwa tahap pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen terjadi perbedaan, pada kelas kontrol terdapat 10 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik sekali, dan terdapat 9 orang yang mendapatkan nilai kategori baik, tetapi terdapat 1 orang siswa yang termasuk dalam kategori cukup dengan persentase 59%. Pada perlakuan posttest kelas eksperimen mengalami peningkatan yang signifikan dibanding dengan kelas
58
kontrol yaitu 20, siswa yang mendapatkan nilai kategori sangat baik dengan persentase 100, 4 siswa yang mendapatkan nilai kategori baik dengan persentase 20,0%, tetapi tidak terdapat nilai kategori cukup, kurang dan gagal.
Hal ini menandakan perlakuan pada kelas eksperimen mengalami peningkatan hasil belajar. Dapat dilihat dari grafik 4.3 kategori hasil belajar siswa pada posttest kelas eksperimen Ini :
Gambar 4.5 Grafik Hasil Belajar Siswa Biologi Pada Posttest Kelas Eksperimen.
Berdasarkan gambar grafik kategori hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan.
Tabel 4.10 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Kelas Kontrol Dan Eksperimen
Nilai Kategori Kontrol Eksperimen
F Persentase (%)
F Persentase (%)
0-70 Tidak tuntas 2 10,0 1 5,0
0 20 40 60 80 100 120
baik sekali baik cukup kurang
kontrol eksperimen
59
70-100 Tuntas 18 90,0 19 95,0
Jumlah 20 100 20 100
(Sumber : diambil dari nilai hasil belajar pretest siswa, )
Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat disimpulkan bahwa pada kelas kontrol dari 20 siswa ada 2 siswa yang masuk dalam kategori tidak tuntas dengan persentase 10% dan ada 18 orang yang masuk dalam kategori tuntas dengan persentase 90%. Sedangkan pada kelas eksperimen terdapat 1 siswa yang pada kategori tidak tuntas dengan persentase 5% dan 19 orang siswa pada kategori tuntas dengan persentase 95%. Dapat dilihat pada gambar grafik 4.6 pretest pada kelas kontrol dan kelas eksperimen dibawah ini :
Grafik 4.6 Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Posttest Kelas Kontrol Dan Eksperimen.
Berdasarkan gambar grafik ketuntasan hasil belajar diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa setelah dilakukan perlakuan, pada kelas eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan sedangkan pada kelas kontrol hanya 18 orang siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar.
9. Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Eksperimen
Tabel 4.11. Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
No
Kelas control Kelas eksperimen
Pretes posttes N- Katego pretes posttes N- Katego
0 20 40 60 80 100
Tidak tuntas Tuntas
Kontrol Esperimen
60
t t Gain ri t t Gain ri
Jumla h siswa
20 siswa 20 siswa
Nilai rata- rata
45,00 77,30 56,4 6
Sedang 46,70 83,85 70,5 7
Sedang
(Sumber : data primer, 2021 diolah dari aplikasi SPSS 21,00 )
Tabel 4.11
diatas menunjukkan
menunjukkan data hasil analisis siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Data tersebut dapat dijelaskan bahwa pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dapat dilihat dari persentase pretest 45,00 dan posttest 77,30 dengan N-Gain 56,46 yang termasuk dalam kategori sedang dan persentase pada kelas eksperimen pada pretest 46,70 dan posttest 83,85 dengan N-Gain 70,57 dalam kategori sedang. Selanjutnya dapat dilihat pada gambar 4.7 grafik hasil analisis N-Gain kelas kontrol dan kelas eksperimen dibawah ini:Grafik 4.7 Grafik Hasil Analisis N Gain Kelas Kontrol Dan Kelas Eksperimen
61 B. Analisis Statistik Inferensial
Analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis yang dilihat.
Sebelum dilakukan analisis inferensial terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
a) Uji normalitas
Tujuan uji normalitas yaitu untuk mengetahui hasil belajar rata-rata murid yang berasal dari populasi berdistribusi normal. Untuk pengujian nilai signifikan 0,05 uji ini menggunakan spss versi 21.00 yaitu analisis kolmogorov-Smimov pada data pretest kelas yang diajar dengan model pembelajaran Teams Games Tournament. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat data hasil uji normalitas pada kelas eksperimen dan kontrol pada tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.12 Uji Normalitas Kelas Kontrol Dan Eksperimen
Statistik Tes hasil belajar
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
pretest posttest N Gain
kelas kontrol kelas eksperimen
62
Ekperimen Kontrol Pretest Posttest pretest Posttest
Sig 0,200 0,200 0,200 0,054
Uji Kolmogorov- Smirnov
Sig.˃0,05 Sig.˃0,05 Sig.˃0,05 Sig.˃0,05
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal (Sumber:data primer 2020, diolah dari aplikasi SPSS 21,00)
Berdasarkan tabel 4.12. Dilihat, pada kelas eksperimen berdistribusi normal. Berdasarkan signifikan, data tersebut berdistribusi normal yaitu nilai Sig lebih besar dari 0,05. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa pada pretest dan posttest hasil belajar dari kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal.
b) Uji Homogenitas
Pada penelitian ini memakai uji homogeneity of variance test pada SPSS 21.00 dengan penghitungan hasil kriteria ˃0,05 pada setiap kelompok. Uji homogen dapat dihitung secara lengkap, berdasarkan rekapitulasi hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol, pada hasil uji homogenitas, dapat dilihat pada tabel 4.7 dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 4.13 Uji Homogenitas Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistic Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen Dan Kelas Control
Sig 0,982
Uji Homogeneity Sig. ˃0,05
63 Of Variance
Kesimpulan Homogen
(Sumber: Data primer 2020, yang diolah dari aplikasi SPSS 21,00)
Pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa pada nilai Sig. Tes hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 0,982 yang artinya 0,982 ˃ 0,05 Sesuai pada kriteria uji, pada nilai Sig. ˃ 0,05 maka sampel mempunyai varian yang homogen. Maka dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi homogen.
c) Pengujian hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apabila ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa. Uji yang digunakan adalah uji independent sample t test. Uji ini untuk mengetahui N Gain dan mengetahui berpengaruh pada H1 atau H0. Untuk hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 4.8, tabel hasil uji hipotesis.
Tabel 4.14 Hasil Uji Hipotesis Menggunakan Uji Independent Sample Test
Uji Hasil belajar
Nilai sig. 0,001
Kesimpulan Hº ditolak
H¹ diterima (Sumber : Data primer 2021, diolah dari aplikasi SPSS 21,0)
Tabel diatas menjelaskan bahwa data memiliki signifikansi nilai dibawah 0,005 hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada
64
pengaruh yang signifikan pada hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament.
C. Pembahasan
Penelitian ini diarahkan untuk mencapai tujuan peneliti, khususnya untuk mengetahui bagaimana dampak model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle terhadap hasil belajar Siswa pada mata pelajaran biologi khususnya pada materi Sistem Ekskresi. Menjelang awal ujian, untuk menentukan kapasitas yang mendasari siswa, peneliti memberikan pretest. Setelah itu, perlakuan diberikan kepada tiap-tiap kelas, yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle dalam kelas eksperimen dan memakai pembelajaran konvensional dalam kelas kontrol. Terakhir, memberikan tes penilaian sebagai posttest untuk menentukan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan, lalu membandingkan hasil dengan temukan perbedaannya.
Hasil belajar murid setelah diberikan perlakuan dengan memakai model pembelajaran TGT dengan media Puzzle menampakan adanya perubahan yg positif. Hal ini bisa ditinjau berdasarkan perhitungan output belajar murid dalam Tabel 4.1 yang bisa dijelaskan bahwa nilai posttest semakin tinggi dibandingkan menggunakan nilai pretest. Pengaruh penerapan media pembelajaran Teams Games Tournament dengan media Puzzle diukur berdasarkan selisih nilai pretest dan posttest dari masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.