BAB II KAJIAN PUSTAKA
C. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.
Perubahan perilaku disebabkan karena peserta didik mencapai penguasaan atas sejumlah bahan pelajaran yang diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian itu didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan. Hasil itu dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.39 Pengertian hasil menunjukkan suatu perolehan setelah melakukan perbuatan. Dan belajar merupakan suatu perbuatan yang dilakukan peserta didik untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga hasil belajar merupakan suatu perolehan setelah melakukan suatu perbuatan seperti belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 40
Kesimpulan yang dapat diambil dari pendapat tersebut adalah hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar termasuk komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan tujuan pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar.41
39 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009 ) hal: 46
40 Nana sudjana, Peneliaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), Cet. Ke 14, hal. 22
41 Purwanto, Op. Cit., hal. 47
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang terbagi menjadi 3 (tiga) ranah yaitu:
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 (enam) aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
b. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 (lima) aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian organisasi, internalivasi.
c. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keretampilan dan kemampuan bertindak. Ada 6 (enam) aspek ranah psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, keterampilan perveptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, gerakan ekspesif dan interpretatif.42
3. Peranan Hasil Belajar
Hasil belajar seringkali digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan. Untuk mengaktualisasikan hasil belajar tersebut diperlukan serangkaian pengukuran menggunakan alat evaluasi yng baik dan memenuhi syarat.
Pengukuran demikian dimungkinkan, karena pengukuran merupakan kegiatan ilmiah yang dapat diterapkan pada berbagai bidang termasuk pendidikan.43
42Nana sudjana, Op. Cit., hal.23
43 Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. ( Yogyakarta : Pustaka Pelajar. 2009 ) hal: 44
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Hasil produksi adalah perolehan yang didapatkan karena adanya kegiatan mengubah bahan (raw materials) menjadi barang jadi (finished goods).
Hal yang sama berlaku untuk memberikan batasan bagi istilah hasil panen, hasil penjualan, hasil pembangunan, termasuk hasil belajar. Dalam siklus input-proses-hasil, hasil dapat dengan jelas dibedakan dengan input akibat perubahan oleh proses. Begitu pula dalam kegiatan belajar mengajar, setelah mengalami belajar siswa berubah perilakunya dibanding sebelumnya.44
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.45 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pendekatan sistem kegiatan belajar dapat digambarkan sebagai berikut:
44 Ibid.
45 Ibid.
Bagan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar.
Gambar di atas menunjukkan bahwa masukan mentah (raw input) merupakan bahan baku yang perlu diolah (siswa), dalam hal ini diberi pengalaman belajar dalam proses belajar mengajar (teaching-learning process). Dalam pembelajaran turut berpengaruh pula sejumlah faktor lingkungan yang merupakan masukan lingkungan (environment input), baik lingkungan alami maupun lingkungan sosial. Dan sejumlah faktor yang sengaja dirancang dan dimanipulasikan (instrumental input), misalnya kurikulum, sarana dan fasilitas, dan lain-lain guna menunjang tercapainya keluaran yang dikehendaki (output) yaitu hasil belajar. 46
Keberhasilan seseorang dalam pencapaian hasil belajar dalam pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya:
1) Faktor fisiologis yang meliputi, cacat tubuh dan jasmani seperti kesehatan akan mempengaruhi proses belajar peserta didik. Faktor-
46 M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya,1996), Cet. 11, hal.106
Instrumental
Raw Input Output
Environment Input Teaching-Learning Process
faktor fisiologis seperti kurang bersemangat, cepat lelah, buta, patah tulang.
2) Faktor psikologis merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas belajar seseorang dan mempengaruhi proses hasil belajar peserta didik, yang meliputi, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan. 47
b. Faktor Eksternal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari luar peserta didik yang mempengaruhi proses dan hasil belajar, diantaranya yaitu:
1) Faktor keluarga, meliputi cara mendidik orang tua terhadap anaknya dan keadaan rumah akan mempengaruhi keberhasilan belajar.
2) Faktor sekolah, meliputi kualitas guru dan metode pengajarannya lebih baik maka akan mempengaruhi keberhasilan belajar.
3) Faktor masyarakat yaitu apabila terdiri dari orang-orang berpendidikan maka mendorong anak giat belajar. Tetapi sebaliknya apabila dalam lingkungan tidak bersekolah maka akan mengurangi semangat untuk belajar.
4) Faktor lingkungan sekitar yaitu keadaan yang membisingkan, suara hiruk-pikuk orang di sekitar ini akan mempengaruhi kegairahan belajar peserta didik.48
47 Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta:Rineka Cipta,2009), Cet.5, hal. 58
48 Ibid,h.59
Berdasarkan uraian tersebut faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri peserta didik yang sedang belajar meliputi fisiologis dan psikologis, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang ada diluar diri peserta didik meliputi keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkung sekitar. Kedua factor tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi, keduanya tidak dapat berdiri sendiri.