• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Pengembangan Model

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERINTEGRASI AL (Halaman 74-96)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan Model

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan suatu produk berupa modul pembelajaran untuk siswa SMP kelas VIII, dalam pengembangan ini produk modul yang dikembangkan adalah modul terintegrasi Al-Qur‟an untuk menumbuhkan sikap religius siswa.Tahap pengembangan yang digunakan adalah model 4-D (Four- D models). Alur pengembangan model 4-D, yaitu tahap define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran). Berikut ini merupakan penjelasan dari tahapan pengembangan modul terintegrasi Al-Qur‟an untuk menumbuhkan sikap religius siswa.

1. Define (Pendefinisian)

Tahap define merupakan tahapan utama dalam menganalisis dan mengidentifikasi masalah untuk memperoleh berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan.

a. Analisis Awal (Front and Analysis)

1) Wawancara dengan Guru Pelajaran IPA

59

Pada tahap analisis awal kegiatan yang dilakukan adalah melakukan wawancara dengan guru untukmenganalisis permasalahan yang dihadapi oleh siswa pada saat melakukan pembelajaran di kelas.Analisis ini dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung ke sekolah tempat melakukan penelitian. Berdasarkan hasil wawancarayang dilakukan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam melakukan proses pembelajaran di sekolah. Permasalahan yang dihadapi adalah belum tersedianya modul terintegrasi Al-Qur‟an yang digunakan sebagai bahan ajar, proses pembelajaran masih terpaku pada guru, di sekolah tersebut hanya belajar menggunakan buku paket yang tersedia di sekolah. Kurangnya bahan ajar yang digunakan membuat peserta didik kurang mandiri dalam belajar.

2) Analisis Kurikulum

Kurikulum memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dan strategis. Meskipun bukan satu-satunya faktor utama keberhasilan proses pendidikan, kurikulum menjadi petunjuk dan arah terhadap keberhasilan pendidik. Dalam membentuk karakter peserta didik yangberiman, produktif,

60

kreatif, inovatif dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia pemerintah memberikan kebijakan untuk membuat kurikulum 2013 yang disusun berdasarkan standar kelulusan.

Standar kompetensi kelulusan adalah keriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, keterampilan.standar kompetensi lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Madrasah Tsanawiyah (MTs) adalah sebagai berikut:

Tabel. 4.1 Standar Kompetensi Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencermikan sikap: beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa;

berkarakter jujur, dan peduli; bertanggung jawab;

pembelajar sejati seumur hayat; dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa negara dan kawasan regional.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, pada tingkat teknis dan

61

spesifik sederhana berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

Mampu mengeaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa negara, dan kawasan regional.

Keterampilan Memiliki kemampuan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri

Dalam melakukan analisis kurikulum hal yang dilakukan adalah menentukan materi yang akan digunakan dalam Modul yang akan dikembangkan. Peneliti disini menentukan materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII semester genap. Kemudian peneliti melakukan analisis Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) pada materi sistem pernapasan pada manusia, terdapat pada tabel 4.2

62 Tabel. 4.2

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

KI-1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1.1. Meyakini adanya Allah swt., tempat meminta, maha

berkuasa, maha

mendahulukan dan maha kekal

KI-2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

2.1. Menghargai dan menghayati kebersihan lingkungan (lingkungan menjadi sejuk, bebas dari polusi udara, air menjadi lebih bersih dan aman diminum), bertanggung jawab, berani, menghargai perbedaan, disiplin, kerja sama, budaya hidup sehat, dan percaya diri dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI-3. Memahami pengetahuan (Faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni budaya, terkait fenomena dan kejadian tampak mata

3.9. Menganalisis sistem pernapasan pada manusia dan memahami gangguan pada sistem pernapasan pada manusia. serta upaya menjaga kesehatan sistem pernapasan pada manusia KI-4. Mencoba, mengolah, dan

menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,

4.9. Menyajikan karya tentang upaya menjaga kesehatan

63 merankai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca,

menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

sistem pernapasan.

Analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar dilakukan bertujuan sebagai berikut:

(a) Pada KI 1 dan KD 1.1, bertujuan untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik dan percaya terhadap agama yang dianutnya. Aspek KI-1 diturunkan kepada KD 1.1, 1.2, dan 1.3 untuk meningkatkan rasa percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan percaya terhadap ayat-ayat Al-Qur‟an.

(b) Pada KI 2 dan KD 2.1 meliputi aspek sosial yang harus menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab peduli, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulannya dan

64

keberadaannya. Aspek KI 2 diturunkan ke KD 2.1 untuk lebih mendalami aspek sosial.

(c) Pada KI 3 dan KD 3.9 setelah peneliti mengintegrasikan materi sistem pernapasan dengan ayat Al-Qur‟an. Hal ini sesuai dengan KI 3 yang mengacu pada aspek kognitif atau pemahaman peserta didik. Berdasarkan KI 3 aspek kognitifnya diturunkan pada KD 3.9.

(d) Pada KI 4 dan KD 4.9 bertujuan untuk menghasilkan keterampilan peserta didik dan diharapkan di sekolah terwujud setelah peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah pada materi sistem pembelajaran. sehingga keterampilan yang diharapkan dapat memahami materi sistem pernapasan pada manusia sesuai dengan tujuan KI-4 aspek diturunkan pada KD 4.9 setelah melakukan analisis kurikulum peneliti akan melakukan penelitian di SMPN 1 Montong Gading yang sudah menggunakan kurikulum 2013.

65 Tabel 4.3 Indikator Indikator

1.1.1 Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu 1.1.2 Menjakankan ibadah tepat waktu

1.1.3 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa 1.1.4 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu 2.1.1 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

2.1.2 Mengerjakan mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan

2.1.3 Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah

3.9.1 Menjelaskan definisi sistem pernapasan dan hikmah-hikmah yang terkandung dalam surah Ibrahim ayat 34

3.9.2 Memahami dan mengidentifikasi organ-organ sistem pernapasan yang terkandung dalam surah Al-Ahzab ayat 10 dan Al-Qiyamah ayat 26

3.9.3 Memahami mekanisme pernapasan

4.9.1 Mengaplikasikan dan menjaga kesehatan pernapasan dalam kehidupan sehari-hari

3) Analisis Kebutuhan Peserta Didik

Kegiatan penelitian pengembangan yaitu analisis kebutuhan terhadap bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia untuk peserta didik

66

kelas VIII.Analisis kebutuhan dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang kebutuhan belajar peserta didik dan karakteristik bahan ajar IPA terintegrasi Al- Qur‟an yang digunakan sebagai sumber bahan ajar alternatif bagi peserta didik.

Analisis kebutuhan dilakukan dengan menyebarkan angket kebutuhan kepada peserta didik kelas VIII SMPN 1 Montong Gading.Adapaun hasil dari analisis kebutuhan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia disajikan dalam tabel 4.3.

Tabel. 4.4

Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik

No. Aspek yang Ditanya Hasil Analisis Kebutuhan Peserta Didik

1. Ketertarikan dengan pembelajaran IPA

Semua responden tertarik untuk belajar IPA

2. Kepunyaan buku teks atau pegangan lain untuk belajar materi sistem pernapasan

Semua responden tidak mempunyai buku pegangan lain kecuali buku paket yang digunakan ketika pembelajaran dilakukan

3. Penggunaan bahan ajar khusus untuk mengajar materi sistem pernapasan

Tidak, buku ajar yang digunakan dalam proses pembelajaran sistem pernapasan hanya buku paket

4. Metode yang digunakan guru Metode ceramah dan tanya jawab

67 dalam proses pembelajaran 5. Media yang disukai dalam

kegiatan pembelajaran

Peserta didik lebih suka belajar menggunakan modul karena materi yang disuguhkan lebih rinci

6. Kesulitan mempelajari materi sistem pernapasan manusia

Ya. Karena menurut responden belajar menggunakan buku paket yang tebal membuatnya bosan 7. Keterkaitan materi dengan ayat-

ayat Al-Qur‟an

Tidak. Karena buku paket yang digunakan tidak ada yang terintegrasi Al-Qur‟an

8. Kebutuhan alternatif yang dapat digunakan untuk mempelajari sistem pernapasan

Semua responden menyatakan bahwa mereka membutuhkan bahan ajar alternatif yang bisa digunakan untuk belajar fokus ke satu materi

9. Setuju bila dikembangkan modul terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan

Semua responden setuju jika dikembangkan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an. Selain bisa belajar ilmu pengetahuan juga bisa menambah ilmu agama Berdasarkan hasil analisis kebutuhan peserta didik dapat diketahui bahwa kendala peserta didik pada materi sistem pernapasan manusia yaitu peserta didik hanya menggunakan buku paket sebagai media pembelajaran di sekolah.Buku paket yang terlalu tebal menyebabkan peserta didik bosan dan sulit memahami materi. Tidak ada bahan ajar khusus yang digunakan dalam proses pembelajaran

68

sistem pernapasan. Serta di sekolah tersebut juga tidak ada buku pelajaran yang mengintegrasikan dengan Al-Qur‟an.

Merujuk dari hasil analisis kebutuhan peserta didik di atas, disini juga sangat perlu dikembangkan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik karena berdasarkan visi sekolah tersebut yaitu “Unggul dalam berakhlak mulia dan berwawasan yang luas”.

Berangkat dari visi sekolah tersebut sangat perlu untuk dikembangkan bahan ajar terintegrasi Al-Qur‟an, karena untuk memaksimalkan visi yang dicanangkan oleh sekolah tersebut kepada peserta didik setidaknya peserta didik diajarkan menggunakan bahan ajar yang terintegrasi Al- Qur‟an, sehingga peserta didik dapat mengamalkan atau menjalankan visi sekolah sesuai yang telah diajarkan di sekolah.

b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)

Proses pembelajaran yang diterpkan pada mata pelajaran IPA masih terpaku pada penjelasan guru di dalam kelas sehingga cenderung membuat peserta didik bosan. Hal seperti ini membuat peserta didik kurang mandiri dalam belajar karena

69

masih terpaku pada penjelasan guru dan hanya dapat belajar ketika proses pembelajaran di sekolah. Hingga saat ini masih belum tersedianya bahan ajar berupa modul yang terintegrasi Al-Qur‟an. Oleh karena itu perlu adanya bahan ajar tambahan berupa modul untuk membuat peserta didik menjadi aktif dan lebih mandiri dalam proses pembelajaran.

c. Analisis Tugas (Task Analisis)

Kegiatan yang dilakukan pada analisis tugas yaitu mengidentifikasi serta menyusun materi yang akan dipelajari secara sistematis. Materi yang akan digunakan pada bahan ajar modul adalah sistem pernapasan pada masnusia untuk siswa kelas VIII SMP. Terdapat tiga kegiatan pembelajaran pada bahan ajar modul yang akan disusun, selain itu pada setiap kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan latihan-latihan soal yang harus diselesaikan peserta didik, selain untuk melatih pemahaman siswa terdapat juga kegiatan yang akan menumbuhkan sikap religius peserta didik.

d. Perumusan Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Obejctives)

Perumusan tujuan pembelajaran dibuat untuk merancang bahan ajar berupa modul berdasarkan kompetensi dasar yang

70

telah ditetapkan pada analisis konsep.Berikut tabel tujuan pembelajaran bahan ajar modul.

Tabel. 4.5 Tujuan Pembelajaran

No. Tujuan Pembelajaran

1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan dalam proses penciptaan organ-organ pernapasan manusia dan peranan dari organ-organ sistem pernapasan manusia serta mewujudkan dalam pengalaman ajaran agama yang dianutnya

2. Mensyukuri nikmat bernapas sebagai implementasi pemahaman Q.S. Ibrahim/14:34 dan Q.S. Ar-Rahman/55:13

2. Memiliki rasa ingin tahu dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan dan berdiskusi

3. Siswa dapat mengaitkan struktur dan fungsi sistem pernapasan pada manusia dan mengetahui organ sistem pernapasan yang disebutkan dalam Q.S Al-Ahzab dan Al-Qiyamah

4. Siswa dapat mengidentifikasi organ-organ sistem pernapasan pada manusia

2. Design (Perancangan)

Tahap design merupakan tahap awal dalam merancang bahan ajar berupa modul yang memiliki empat tahapan perancangan yaitu, penyusunan tes acuan patokan, pemilihan

71

media, pemilihan format dan rancangan awal, dimana empat tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyusunan Tes Acuan Patokan (Constructing Criterien- refrenced Test)

Dalam pengembangan bahan ajar modul ini peneliti menyusun materi sistem pernapasan terintegrasi Al-Qur‟an secara ringkas supaya dapat dengan mudah dipahami oleh peserta didik.Setelah diajarkan menggunakan modul terintegrasi Al-Qur‟an peserta didik diberikan latihan-latihan yang terdapat dalam modul untuk mengukur sejauh mana peserta didik memahami materi sistem pernapasan pada manusia, adapun soal latihan yang diberikan kepada peserta didik ada dua jenis yaitu pilihan ganda dan essay.Soal pilihan ganda bertujuan untuk mengukur sejauh mana peserta didik mengingat dan mengaplikasikan materi sistem penapasan pada manusia sedangkan untuk soal essay diberikan untuk mengukur sejauh mana kemampuan belajar peserta didik pada materi sistem pernapasan.

72

b. Pemilihan Media (Media Selection)

Menurut Ahyar (2012) kriteria yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan media pembelajaran sebagai berikut78: 1) Jelas dan rapi. Media pembelajaran yang baik harus jelas dan

rapi dalam tampilannya. Mencakup layout atau pengaturan format sajian, tulisan dan ilustri gambar. Ini sangat penting dalam menarik sikap peserta didik dalam proses pembelajaran

2) Bersih dan menarik. Bersih dalam artian terbebas dari tampilan gambar atau ilustrasi yang tidak baik untuk dilihat oleh peserta didik.

3) Cocok dengan sasaran. Media pembelajaran harus disesuaikan dengan jumlah sasaran, karena media pembelajaran diperuntukkan untuk kelompok belum tentu cocok digunakan oleh perorangan

4) Relevan dengan topik yang diajarkan. Media pembelajaran harus sesuai dengan karakteristik isi berupa fakta, konsep, prinsip, prosedural atau generalisasi.

5) Sesuai dengan tujuan pembelajaran

78Edi Elisa, Pemilihan Media Pembelajaran, dalam https://educhanel.id/ diakses tanggal 24 Juli 2022, pukul 21:22.

73 6) Praktis, luwes dan tahan lama 7) Berkualitas baik

8) Ukuran sesuai dengan lingkungan belajar.

Dari beberapa penjelasan kriteria pemilihan media pembelajaran yang akan dikembangkan, disini pada pemilihan media akan disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan media pembelajaran sepertiyang telah dijelaskan diatas.

c. Pemilihan Format(Format Selection)

Pemilihan format dalam pengembangan bahan ajar modul terintegrasi Al-Qur‟an meliputi materi sistem pernapasan pada manusia.sumber materi yang digunakan dalam penyusunan modul ini berasal dari berbagai sumber yang relevan.

Format yang digunakan dalam penyusunan bahan ajar modul terintegrasi Al-Qur‟an adalah sebagai berikut:

1) Jenis huruf yang digunakan Time New Roman ukuran 12.dan disusun secara proporsional antara judul, sub pembelajaran dan isi naskah

2) Spasi antar baris 2,0 untuk memudahkan keterbacaan teks 3) Format kolom dan kertas disesuaikan dengan ukuran kertas

A4

74

4) Penyajian tanda (icon).Dibuat untuk memudahkan mengetahui hal-hal yang dianggap penting atau khusus serta dapat memperjelas isi materi

5) Penyusunan materi diorganisasikan.secara sistematis dan berurutan

6) Daya tarik, bagian sampul dibuat dengan kombinasi, warna, gambar bentuk, dan ukuran huruf yang menarik.

d. Rancangan Awal (Initial Design)

Pada tahap ini modul disusun sebagai berikut:

1) Judul yang digunakan yaitu “Modul IPA Sistem Pernapasan pada Manusia Teintegrasi Al-Qur‟an”

2) Rancangan modul meliputi pendahuluan, kegiatan pembelajaran evaluasi, dan penutup

3) Bab I merupakan pendahuluan yang terdiri dari deskripsi, prasyarat, petunjuk penggunaan modul, tujuan kompetensi.

4) Bab II merupakan pembelajaran yang hanya memuat kegiatan pembelajaran. kegiatan pembelajaran terdapat tiga topik pembahasan yaitu pengertian sistem pernapasan dan struktur organ sistem pernapasan, mekanisme pernapasan serta kelainan sistem pernapasan. Pada masing-masing topik pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran, uraian materi,

75

rangkuman dan tugas, dan latihan untuk menumbuhkan kompetensi sikap religius

5) Bab III merupakan evaluasi yang memuat soal evaluasi dan ketentuan penilaian

6) Bab IV Penutup yang merupakan bagian akhir dari modul yang terdiri dari glosarium dan daftar pustaka.

3. Development (Pengembangan)

Pada tahap development ini peneliti menghasilkan produk bahan ajar modul yang akan direvisi sesuai dengan masukan dan saran dari ahli validator agama (ayat A-qur‟an), validator materi dan media, yang melakukan validasi pada tahap pengembangan ini adalah para dosen Tadris IPA Biologi. Dimana dosen validasi integrasi Al-Qur‟an adalah ibu Dr. Nining Purwati, M.Pd., ahli validator media dan materi adalah bapak Dr. Yusuf, M.Pd.,kedua ahli validator tersebut akan merevisi produk yang dibuat sampai layak digunakan sebagai bahan ajar.Pada tahap ini validasi pada ahli agama dilakukan satu kali, validasi untuk ahli media dan agama dilakukan satu kali.Tahap pengembangan ini meliputi validasi dan uji coba.Penilaian atau penskoran oleh validasi dapat ditentukan dengan kriteria kelayakan dari rerata skor responden.Nilai rerata yang telah didapat kemudian dikonversikan sesuai tabel konversi

76

kelayakan untuk mengetahui tingkatan kelayakan menurut responden.

Hasil revisi dari kedua dosen ahli agama, materi dan media dapat dilihat sebagai berikut:

a. Validasi Ahli Materi

1. Menambahkan integrasi Al-Qur‟an di awal modul

2. Jelaskan apa penjelasan dan hubungan ayat dengan materi 3. Tambahkan integrasi Al-Qur‟an pada soal-soal

Gambar 4.1

Hasil Revisi Validasi Modul dilihat dari aspek Materi

No. Sebelum Revisi Setelah Revisi

1.

77 2.

b. Validasi Ahli Media

1. Tambahkan kata pengantar

2. Format modul sesuai dengan peraturan menteri 3. Tambahkan kompetensi dasar

Gambar 4.2

Hasil Revisi Modul dilihat dari aspek Media

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1.

78 2.

c. Validasi Ahli Ayat Al-Qur‟an

1. Tujuan pembelajaran harus mencerminkan tujuan pembelajaran yang terintegrasi Al-Qur‟an

2. Integrasi Al-Qur‟an harus konkret dengan materi sistem pernapasan

3. Tambahkan integrasi Al-Qur‟an

4. Hapus integrasi Al-Qur‟an yang tidak berkaitan dengan materi.

79 Gambar 4.3

Hasil Revisi Modul dilihat dari aspek Integrasi Al-Qur’an

No Sebelum Revisi Sesudah Revisi

1.

2.

80 3.

4. Disseminate (Penyebaran)

Setelah melakukan serangkaian validasi yang dilakukan oleh para ahli, maka produk bahan ajar berupa modul akan disebarkan. Tahap penyebaran dilakukan dengan cara uji coba terbatas dikarenakan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh peneliti. Peneliti menyebarkan produk akhir berupa bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia kelas VIII SMP hanya di SMPN 1 Montong Gading.

Dalam dokumen PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERINTEGRASI AL (Halaman 74-96)

Dokumen terkait