PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERINTEGRASI AL- QUR’AN PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK
MENUMBUHKAN SIKAP RELIGIUS SISWA KELAS VIII SMPN 1 MONTONG GADING
TAHUN AJARAN 2021/2022
OLEH
HUSNUL HOTIMAH NIM: 180104057
PROGRAM STUDI TADRIS IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022
ii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERINTEGRASI AL- QUR’AN PADA MATERI SISTEM PERNAPASAN UNTUK
MENUMBUHKAN SIKAP RELIGIUS SISWA KELAS VIII SMPN 1 MONTONG GADING
TAHUN AJARAN 2021/2022 Proposal Skripsi
Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram
Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
HUSNUL HOTIMAH NIM: 180104057
PROGRAM STUDI TADRIS IPA BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN (FTK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2022
iii
iv
vi
vii MOTTO
“Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman”
(QS. Ali-Imran 139)
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkannya”
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga saya selalu sehat, semangat dan diberikan kemudahan untuk menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam tak lupa saya haturkan kepada Rasulullah SAW manusia terbaik yang selalu menjadi sumber inspirasiku untuk menjadi lebih baik disegala aspek kehidupan.
Segenap kasih dan cintaku skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Ayah ibuku tercinta. Terimakasih atas segala doa, perjuangan, kasih sayang dan motivasiyang engkau berikan tanpa pamrih.
2. Dosen pembimbing, bapakAlwan Mahsul, M.Pd dan Ibu Mukminah, M.PH., terimakasih telah sabar dalam membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Adik-adikku, Yanti dan Yuliana, terimakasih atas segala cinta dan motivasi yang kalian berikan.
4. Keluarga besarku, terimakasih atas segala doa, dukungan dan semangat yang telah kalian berikan kepadaku
5. Teman-temanku yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas segala kebersamaan yang telah kita lalui
6. Untuk almamaterku tercinta
ix
Akhir kata skripsi ini kupersembahkan kepada semua orang yang mengenalku, yang mengasihiku, atau bahkan yang kurang senang kepadaku.
x
KATA PENGANTAR Bisillahirrohmanirrohim
Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah swt. Atas rida-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Adapun judul skripsi yang saya ajukan adalah “Pengembangan Bahan Ajar IPA Terintegrasi Al- Qur‟an Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia Untuk Menumbuhkan Sikap Religius Siswa Kelas VIII SMPN 1 Montong Gading”
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram. Tidak dapat disangkal bahwa butuh usaha yang keras dalam penyelesaian skripsi ini. Namun, karya ini tidak akan selesai tanpa orang- orang tercinta di sekeliling saya yang mendukung dan membantu.
Terimakasih saya sampaikan kepada:
1. Alwan Mahsul, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Mukminah, M.PH selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan semangat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik
2. H. Muhammad Taisir, M.Ag dan Muhammad Zulhariadi, M.Pd selaku penguji yang telah memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini
xi
3. Sri Sofiati Umami, M.Biomed selaku dosen wali kelas C, terimakasih atas kesabaran dan petuah yang diberikan kepada kami
4. Dr. M. Harja Efendi, M.Pd, selaku ketua Jurusan Prodi Biologi dan Dr. Nining Purwati, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Prodi Biologi yang telah memberikan kami semua motivasi dalam menyelesaikan tugas akhir kami
5. Segenap dosen Tadris IPA Biologi yang telah dengan sabar membimbing kami dalam menuntut ilmu.
6. Dr. Jumarim, S.Ag., M.HI selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram
7. Prof. H. Masnun Tahir, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Mataram yang telah memberikan tempat untuk menuntut ilmu.
8. Suaedi, S.Pd selaku kepala sekolah SMPN 1 Montong Gading 9. Ratna, S.Pd selaku guru IPA Biologi SMPN 1 Montong Gading 10. Segenap teman-teman Tadris IPA Biologi angkatan 2018
Atas segala bimbingan dan motivasi saya ucapkan terimakasih dan semoga tercatat sebagai amal ibadah yang baik dan diberikan balasan yang lebih baik oleh Allah swt.
Dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan
xii
menyempurnakan penulisan skripsi ini serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Wassalamu‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Mataram, September 2022 Penulis,
Husnul Hotimah
xiii DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
ABSTRAK ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Masalah ... 9
C. Rumusan Masalah ... 9
D. Tujuan Penelitian ... 10
E. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN TEORITIK ... 13
A. Konsep Pengembangan Bahan Ajar ... 13
B. Konsep Model Yang Dikembangkan ... 35
C. Kerangka Teoritik ... 39
D. Rancangan Model ... 40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 45
xiv
B. Karakteristik Model 4D ... 45
C. Pendekatan Dan Metode Penelitian ... 46
D. Langkah-langkah Pengembangan Model ... 47
E. Teknik Pengumpulan Data ... 51
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58
A. Hasil Pengembangan Model ... 58
B. Efektivitas Model ... 80
C. Pembahasan ... 87
BAB V PENUTUP ... 96
A. Kesimpulan ... 96
B. Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL 3.1 Kategori Penilaian Validator, 53
3.2 Kriteria Kelayakan, 54
3.3 Kategori Penilaian Respon Peserta Didik , 55 3.4 Nilai Angket Peserta Didik, 55
3.5 Kategori Penilian Sikap Religius, 57 3.6 Nilai Angket Sikap Religius, 57 4.1 Standar Kompetensi, 60
4.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar, 62 4.3 Indikator, 65
4.4 Hasil Analisis Peserta Didik, 66 4.5 Tujuan Pembelajaran, 70
4.6 Hasil Penilaian Validasi Ahli Materi, 82 4.7 Hasil Penilaian Validasi Ahli Media, 82
4.8 Hasil Penilaian Validasi Ahli Integrasi Al-Qur‟an, 83 4.9 Data Angket Respon Peserta Didik, 84
4.10 Data Perhitungan Sikap Religius Peserta Didik, 86
xvi
DAFTAR GAMBAR 2.1 Model Pengembangan Dicky and Carey, 36 2.2 Model Pengembangan ADDIE, 37
2.3 Model Pengembangan 4D, 38 2.4 Kerangka Teoritik, 39
3.1 Model Pengembangan Sistem Pembelajaran 4D, 49 4.1 Hasil Revisi Modul Ahli Materi, 76
4.2 Hasil Revisi Modul Ahli Media, 77
4.3 Hasil Validasi Modul Ahli Integrasi Al-Qur‟an, 79
xvii
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA TERINTEGRASI AL-QUR’AN MATERI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA UNTUK MENUMBUHKAN SIKAP RELIGIUS SISWA KELAS VIII SMPN 1
MONTONG GADING
Oleh : Husnul Hotimah
180104057 ABSTRAK
Penelitian pengembangan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia merupakan salah satu inovasi dalam pengembangan bahan ajar. Terdapat berbagai macam ayat Al-Qur‟an yang memiliki keterkaitan dengan IPA sehingga sangat mendukung untuk dikembangkan bahan ajar yang terintegrasi dengan ayat Al-Qur‟an.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kelayakan, respon peserta didik, serta apakah bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an dapat menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII materi sistem pernapasan pada manusia. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan Research and Development (R&D) menggunakan model 4-D yang memiliki 4 tahapan yaitu, Define, Design, Development, Disseminate. Uji coba produk dilakukan pada kelompok kecil yaitu 10 orang peserta didik kelas VIII. Hasil penelitian untuk validasi ahli materi dinyatakan valid dengan persentase 86,84%dengan kategori sangat valid, untuk ahli media dengan persentase 88,15% dengan kategori valid, dan untuk ahli integrasi Al-Qur‟an 93,1% dengan kategori valid, sedangkan untuk respon peserta didik terhadap bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an menunjukkan persentase 86,16%, serta bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an berpotensi dapat menumbuhkan sikap religius peserta didik hal ini ditunjukkan berdasarkan pada persentase rata-rata sikap religius peserta didik yaitu, 89,10%. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan manusia untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII memiliki kategori sudah layak digunakan,untuk respon peserta didik terhadap bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an memiliki kategori sangat menarik,serta bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan pada manusia dapat menumbuhkan sikap religius dengan kategori religius.
Kata kunci : bahan ajar IPA, terintegrasi Al-Qur‟an, sistem pernapasan manusia, sikap religius
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan adalah suatu hal yang sangat utama dalam kehidupan manusia, dalam rangka pengembangan potensi yang sudah ada sejak lahir yang berlangsung secara turun temurun di lembaga formal maupun non formal dengan menitikberatkan terhadap adanya perubahan serta bisa menjawab tuntutan zaman di masa-masa yang akan datang dengan tetap mengedepankan akhlakulqarimah dalam setiap keadaan1.
Pendidikan merupakan lembaga untuk berperan aktif dalam menanamkan karakter bangsa menjadi tujuan bersama,oleh karena itu melalui pendidikandiharapkan dapat menghasilkan SDM yang berkualitas melalui suatu proses pembelajaran. Proses pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya. Ketercapaian suatu proses pembelajaran ditunjukkan dengan adanya perubahan tingkah laku yang lebih baik dimana menyangkut perubahan pengetahuan (kognitif), ketampilan (psikomotorik), maupun yang menyangkut nilai-nilai dan sikap
1Mahrus Salam, Abdul Hafiz, Barsihanor, Pengembangan Bahan Ajar Tematik Integratif dengan Al-Qur‟an Kelas IV MI Miftahul Ulum Kintap Tanah Laut
2
(afektif). Ketercapaian perubahan tersebut dipengaruhi oleh bebrapa faktor antara lain, pendidik, peserta didik, lingkungan, metode pembelajaran, serta media pembelajaran2.
Media pembelajaran merupakan alat bantu guru dalam proses kegiatan pembelajaran. Tujuan dikembangkan media pembelajaran yaitu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi kepada peserta didik.Kurang variatifnya media pembelajaran bukan semata- mata kesalahan guru, namun karena kondisi sekolah, karakter peserta didik dan masih minimnya pengembangan bahan ajar3.
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik tertulis maupun tidak sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinan siswa untuk belajar.Bahan ajar juga memiliki arti segala bahan ajar yang dapat digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar4.
Dalam mengembangkan bahan ajar yang baik, setidaknya harus ada aspek kognitif, keterampilan, dan sikap. Dalam bidang kognitif, bahan ajar dituntut untuk mengembangkan kecerdasan
2Ditto Rahmawan Putra, Pengembangan Game Edukatif Berbasis Android sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Materi Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 14, Nomor 1, 2016, hlm. 26.
3Ibid.
4Sri Latifah, Pengembangan Modul Ipa Terpadu Teritegrasi Al-Qur‟an Pada Materi Air Sebagai Sumber Kehidupan, 04 (2).
3
peserta didik, sedangkan dalam bidang sikap, bahan ajar harus dapat mengembangkan keterampilan komunikasi dalam kelompok sosial, dan dalam hal sikap, bahan ajar harus dapat mengembangkan pemahaman tentang norma dan nilai. Namun demikian dalam kondisi saat ini bahan ajar yang dikembangkan hanya menyentuh ranah kognitif dan keterampilan saja aspek sikap seolah terabaikan5.
Untuk menumbuhkan aspek sikap diperlukan penanaman sikap religius di Sekolah, menurut Muhaimin dalam bukunya yang berjudul
“Paradigma Pendidikan Islam (2008)”mengatakan bahwa kata
religius tidak semestinya berhubungan dengan agama.Keberagamaan adalah yang lebih dekat dan tepat dari kata religius.Dikarenakan aspek ini memilih pada aspek yang ada dalam hati nurani terdalam pribadi, sikap personal seseorang yang menjadi misteri bagi orang lain6.Nilai- nilai religius yang dapat terlihat dalam diri seseorang ada banyak sekali diantaranya dapat dilihat dari dimensi keyakinan peserta didik
5Meilan Arsanti, Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI FKIP UNISSULA, Kredo, Vol. 1, Nomor 2, April 2018
6Lyna Dwi Muya Syaroh, Zeni Murtafiati Mizani, Membentuk Karakter Religius dengan Pembiasaan Perilaku Religi di Sekolah : Studi di SMA Negeri 3 Ponorogo, Indonesian Journal of Islamic Education Studies (IJIES), Vol. 3, Nomor 1, Juni 2020, hlm. 66.
4
terhadap Tuhan-Nya, dimensi praktik agama, dimensi penghayatan dan yang terakhir dimensi konsekuensi dan pengalaman7.
Perubahan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 sesuai dengan yang diamanatkan, dalam Undang-undang menujukkan perlu adanya sinergi antara ilmu pengetahuan dan ilmu keagamaan untuk membentuk watak bangsa yang berkualitas dan bermartabat. Pada akhirnya muncul harapan yang memungkinkan sebuah upaya untuk menghubungkan sains dan agama pada proses pembelajaran salah satunya melalui metode integrasi. Integrasi disini adalah keterpaduan wahyu dengan bukti-bukti yang ditemukan di alam semesta8.
Hakikat pembelajaran IPA adalah gejala-gejala alam pada dimensi pengetahuan (keilmuan). Pra penelitian dengan subyek guru IPA diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran IPA masih menggunakan bahan ajar yang menyajikan materi secara sains, serta belum ada bahan ajar IPA terpadu yang terintegrasi Al-Qur‟an pada materi sistem pernapasan (respirasi).
7Laelatul Arofah, Santy Andrianie, Restu Dwi Ariyanto, Skala Karakter Religius Alat Ukur Karakter Religius Bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal PINUS, Vol. 6, Nomor 2, 2021, hlm.20.
8Diena Shulhu Asysyifa, “Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Komplementasi Ayat-ayat Sains Qur‟an Pada Pokok Bahasan Sistem Tata Surya,”
(Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
2016), hlm.
5
Pentingnya mengembangkan bahan ajar berupa modul terintegrasi Al-Qur,an di SMPN 1 Montong Gading karena mengacu pada Kompetensi Inti (KI) kurikulum 2013 yang terkandung dalam K.1 dan K.2, yang meliputi K1: Religius, dan K2: Sosial.Adapun sumber nilai untuk K1 (religius) yaitu dari agama.Agama diakui secara luas bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama dan menjadi dasar kehidupan. Dalam beragama masyarakat di Indonesia sebagian besar memeluk agama Islam, dan pedoman yang dipegang teguh oleh agama islam adalah Al- Qur‟an9.Sebagaimana firman Allah SWT.dalam surah Az-Zukhruf ayat 43:
Artinya :“Maka berpegang teguhlah kamu kepada agama yang telah diwahyukan kepadamu. Sesungguhnya kamu berada di atas jalan yang lurus”10(QS. Az-Zukhruf : 43).
Selain mengacu pada kurikulum 2013 perlunya dikembangkan modul terintegrasi Al-Qur‟an ini juga mengacu pada visi di sekolah SMPN 1 Montong Gading tersebut, dimana visi sekolah tersebut adalah “Unggul Dalam Berakhlak Mulia dan Berwawasan yang
9Mukhibat, Spiritualisasi dan Konfigurasi Pendidikan Karakter Berparadigma Kebangsaan Dalam Kurikulum 2013, Al-Ulum (AU) Sultan Amal Gorontalo, Vol. 14, Nomor 1, Juni 2014, hlm.26.
10 QS. Az-Zukhruf [43] : 43.
6
Luas”. Berangkat dari visi tersebut peneliti tertarik untuk mengembangkan modul terintegrasi Al-Qur‟an untuk menumbuhkan sikap religius, peniliti beharap setelah menggunakan modul ini peserta didik mampu untuk meningkatkan rasa keimanan dan keislaman mereka.Selain itu diharapkan juga peserta didik dapat mencerminkan sikap-sikap religius di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah untuk mengangkat citra sekolah.
Dalam Al-Qur‟an banyak sekali nilai-nilai religiusyang terkandung dalam kehidupan.Dengan kata lainAl-Qur‟an mencakup totalitas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari yang dilandasi dengan iman kepada Allah.Seluruh tingkah lakunya berlandaskan keimanan dan membentuk sikap positif dalam pribadi dan perilakunya sehari-hari. Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan yang bersifat formal, dengan sistem pembelajaran sistematis sehingga di Sekolah adalah tempat yang paling cocok untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik Proses, disinilah peran guru bukan hanya sekedar menjadi pengingat akan tetapi juga sebagai contoh bersama melakukan kegiatan yang bersifat religius dengan para peserta didik11.Al-Qur‟an berbicara tentang alam semesta, yang
11Muhammad Rafi‟ Attamimi, Yuswanti Ariani Wirahayu, Alfyananda Kurnia Putra, Pengembangan Bahan Ajar Digital Materi Dinamika Planet Bumi sebagai Ruang
7
meliputi bumi dan langit, unsurnya yang beraneka ragam, para penghuninya, serta fenomena-fenomena didalamnya.Dalam hal ini, ayat-ayat Al-Qur‟an menjadi basis terhadap suatu ilmu sehinga peserta didik tidak saja memperoleh pengetahuan, tetapi juga diharapkan memperoleh keberkahan dari ilmu.Untuk itu perlu dikembangkan bahan ajar terintegrasi Al-Qur‟an untuk meningkatkansikap religius peserta didik12.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada hari Sabtu, 12 Maret 2022 di SMPN 01 Montong Gading yang pertama yaitu, belum tersedianya bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an pada materi sistem pernapasan pada manusia di SMPN 01 Montong Gading, guru hanya mengajar menggunakan buku paket dan LKPD yang dibuat oleh guru jika di perlukan,yang kedua yaitu, untuk menumbuhkan aspek sikap peserta didik diperlukan penciptaan suasana religius di lingkungan sekolah, baik keseharian peserta didik maupun dalam proses pembelajarannya. Upaya yang harus dilakukan untuk menumbuhkan peserta didik yang berperilaku religius adalah membiasakan peserta didik untuk taat beribadah melalui program yang dibentuk oleh pihak
Kehidupan dan Keterkaitannya dengan Ayat Suci Al-Qur‟an untuk Memperkuat Aspek Spiritualitas Siswa, Vol.1, Nomor 2, Agustus 2021, hlm. 986.
12Mutmainna, Pengembangan Bahan Ajar Materi Panca Indra Terintegrasi Dengan Ayat-Ayat Al-Qur‟an Pada Peserta Didik Kelas I Di SDN 01 Lalebbata Palopo, (Skripsi, FTIK IAIN Palopo, Palopo, 2019), hlm, 3.
8
sekolah seperti, imtaq setiap hari Jum‟at, setiap hari sebelum memasuki kelas peserta didik diwajibkan membawa Al-Qur‟an untuk dibaca di lapangan secara bersama-sama, membaca doa sebelum memulai pembelajaran di kelas, mengucap salam jika bertemu dengan guru-guru di sekolah maupun di luar sekolah, solat zuhur berjamaah di sekolah13.
Berangkat dari hasil wawancara tersebut peneliti disini tertarik untuk meneliti aspek-aspek apa saja yang akan menumbuhkan sikap religius bagi peserta didik. Peneliti disini akan lebih merujuk kepada menumbuhkan sikap religius di dalam kelas dan saat melakukan pembelajaran atau disaat berinteraksi bersama teman-teman sebaya mereka, karena menurut ibu Ratna selaku guru IPA disana mengatakan bahwa sikap peserta didik disaat memulai pembelajaran, saat diberikan tugas atau ulangan dan disaat berinteraksi dengan teman sebaya atau guru peserta didik masih kurang mencerminkan sikap religiulitas mereka.
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti akan membuat bahan ajar terintegrasi Al-Qur‟an berupa modul. Modul merupakan salah satu bentuk dari bahan ajar cetak yang sering dijumpai.Modul
13Wawancara, Ibu Ratna, 12 Maret 2022
9
adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru14.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul “Pengembangan Bahan Ajar Modul IPA Terpadu Terintegrasi Al-Qur’an Pada Materi Sistem Pernapasan (Respirasi) Untuk Menumbuhkan Sikap Religius Siswa Kelas VIII SMPN 01 Montong Gading.”
B. Fokus Masalah
Pada penelitian ini fokus masalah atau batasan masalah yang akan diambil adalahpengembangan bahan ajar IPA terintegrasi Al- Qur‟an sistem pernapasan pada manusia untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik.
C. Rumusan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana kelayakan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01 Montong Gading?
14Nurdyansyah, Nahdiyah Mutala‟liah, Pengembangan Bahan Ajar Modul Ilmu Pengetahuan Alambaga Siswa Kelas IV Sekolah Dasar,Prodi PGMI, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, 2018, hlm. 3.
10
2. Bagaimana respon peserta didik terhadap bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an pada materi sistem pernapasan untuk menumbuhkansikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01Montong Gading?
3. Apakah bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an untuk menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01 Montong Gading?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahuikelayakan bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an dalam menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01 Montong Gading.
2. Untuk mengetahui respon peserta didik terhadap bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an pada materi sistem pernapasan untuk menumbuhkansikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01Montong Gading.
3. Untuk mengetahui apakah bahan ajar IPA terintegrasi Al-Qur‟an pada materi sistem pernapasan udapat menumbuhkan sikap religius peserta didik kelas VIII di SMPN 01Montong Gading.
11 E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan peneliti dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan bahan informasi dan praktis dari pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil informasi maupun manfaat dari penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini sasarannya terbagi sebagai berikut:
a. Peserta didik
Hasil penelitian berupa bahan ajar terintegrasi Al-Qur‟an diharapkan dapat membantu peserta didik dalam belajar secara mandiri dan membantu peserta didik dalam memahami materi, dan memperoleh cara belajar IPA baru dengan tidak hilang dari IPA aslinya tetapi menambah wawasan dengan nilai integrasi Al-Qur‟an yang terkandung di dalamnya.
12 b. Pendidik
Modul ini dapat digunakan sebagai alternatif lain dalam mempermudah proses pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan peserta didik
c. Sekolah
Dengan bahan ajar berupa modul terintegrasi Al-Qur‟an materi sistem pernapasan dapat menumbuhkan sikap religius peserta didik dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan IPA dalam menyampaikan materi dan menambah inovasi pemilihan pembelajaran di sekolah.
d. Bagi peneliti
Agar bertambahnya wawasan pengembangan bahan ajar berupa modul ketika menjadi seorang pendidik.
13 BAB II
KAJIAN TEORITIK A. Konsep Pengembangan Bahan Ajar
1. Bahan Ajar
a) Pengertian Bahan Ajar
Bahan ajar adalah seperangkat materi pembelajaran yang disusun secara sistematis, menapilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dalam kegiatan pembelajaran15. b) Prinsip-prinsip Pengembangan Bahan Ajar
Dalam menyusun dan mengembangkan bahan ajar dalam pembelajaran perlu diperhatikan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar antara lain:
1) Mulai dari yang mudah untuk memahami yang sulit, dari yang konkrit untuk memahami yang abstrak,
2) Pengulangan akan memperkuat pemahaman
3) Umpan balik positif akan memberikan penguatan terhadap pemahaman peserta didik,
4) Memotivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan belajar,
15Fitri Erning Kurniawati, “Pengembangan Bahan Ajar Aqidah Akhlak di Madrasah Ibtiddaiyah,” Jurnal Penelitian, Vol. 9, Nomor 2, Agustus 2015, hlm. 369.
14
5) Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan mencapai ketinggian tertentu,
6) Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus mencapai tujuan16.
c) Jenis-jenis Bahan Ajar
Jenis bahan ajar dikelompokkan menjadi 4 menurut Majid:
1) Bahan ajar cetak, antara lain : handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet wallchart, foto/gambar, model/maket,
2) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan CD audio
3) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video CD, film,
4) Bahan ajar interaktif seperti CD interaktif.
Empat bahan ajar tersebut akan bermanfaat dalam proses pembelajaran jika digunakan secara tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lain halnya yang disampaikan oleh Suryaman bahwa jenis bahan ajar terdiri atas 7 jenis, yaitu:
1) Petunjuk belajar (petunujuk mahasiswa/pendidik)
16Risma Sitohang, “Mengembangkan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD”, Kewarganegaraan, Vol. 23, Nomor 02, November 2014, hlm. 15.
15 2) Kompetensi yang akan dicapai 3) Isi materi pembelajaran
4) Informasi pendukung 5) Latihan-latihan
6) Petunjuk kerja (seperti lembar kerja atau LKS) 7) Respons atau umpan balik hasil evaluasi17. d) Tujuan Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar memiliki tujuan terencana, yaitu:
1) Diperolehnya bahan ajar yang sesuai dengan tujuan institusional, tujuan kurikuler, dan tujuan pembelajaran
2) Tersusunnya bahan ajar sesuai struktur isi mata pelajaran dengan karaktristiknya masing-masing
3) Tersintesiskan dan terurutkannya topik-topik mata pelajaran secara sistematis dan logis
4) Terbukanya peluang pengembangan bahan ajar secara kontinue mengacu pada perkembangan IPTEK.
Kemendiknas (2007) merumuskan 3 tujuan, yaitu:
1) Memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu birsifat verbal
17Meilan Arsanti, “Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Penulisan Kreatif Bermuatan Nilai-nilai Pendidikan Karakter Religius Bagi Mahasiswa Prodi PBSI FKIP UNISSULA, Kredo, Vol. 1, Nomor 2, April 2018, 74.
16
2) Mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indera, baik peserta didik maupun pengajar,
3) Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi18. 2. Modul
a) Pengertian Modul
Modul merupakan bahan ajar cetak yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta didik19.
b) Langkah-langkah Penyusunan Modul
Penyusunan modul dapat dilakukan dengan langkah- langkah sebagai berikut:20
1) Perumusan KD yang harus dikuasai, rumusan kompetensi dasar (KD) pada suatu modul seharusnya peserta didik telah memiliki spesifikasi kualitas terhadap modul setelah berhasil menyelesaikan modul tersebut.
2) Menentukan alat penilaian, evaluasi dapat segera disusun setelah menentukan KD yang akan dicapai.
18Didin Widyartono, “Konsep Pengembangan Bahan Ajar” dalam http://didin.lecture.ub.ac.id/pembelajaran-3/konsep-pengembangan-bahan-ajar diakses tanggal 13 Februari, pukul 23.00.
19Agus Susilo, dkk, Pengembangan Modul Berbasis Pembelajaran Saintifik untuk Meningkatkan Kemampuan Mencipta Siswa dalam Proses Pembelajaran Akuntansi Siwa Kelas XII SMA N 1 Slogohimi 2014, Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, Vol. 26, Nomor 1, Juni 2016, hlm. 51.
20Ririn Riyanti, Pengembangan Modul IPA Berbasis Pendekatan SAVI (Somatic, Auditory, Visual, Intelectual) untuk Memberdayakan Literasi Sains dan Sikap Ilmiah Peserta Didik pada Materi Sistem Gerak Manusia Kelas VIII di SMP/MTs Bandar Lampung, (Skripsi, FTK, UIN Raden Intan Lampung 2019), hlm. 17.
17
3) Penyusunan materi, materi dalam modul sangat tergantung pada KD yang akan dicapai. Sebaiknya modul disusun berdasarkan karakteristik peserta didik yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 yang berlaku.
4) Struktur modul, strukturnya dapat bervariasi tergantung dari materi yang akan disajikan, ketersediaan sumber daya dan kegiatan belajar yang akan dilakukan.
c) Jenis-jenis Modul
1) Modul untuk peserta didik, modul ini ditujukan untuk kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.
2) Modul untuk pendidik, modul yang ditunjukkan berisi petunjuk pendidik, tes akhir modul, dan kunci jawaban tes akhir modul21.
d) Karakteristik Modul
Anwar (2010) menyatakan bahwa modul adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi
21Iis Mardianti, Pengembangan Modul Pembelajaran IPA Berbasis Etnosains Materi Pencemaran Lingkungan Untuk Melatih Literasi Sains Siswa SMP, (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Tadris, IAIN Bengkulu 2020), hlm. 13.
18
materi, metode dan evaluasi yang diharapkan dengan karakteristik modul pembelajaran sebagai berikut:22
1) Self instructional, peserta didik mampu membelajarkan diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain.
2) Self contained,seluruh materi pembelajaran dari satu unit kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.
3) Stand alone, modul yang dikembangkan tidak tegantung pada media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media lain.
4) Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.
5) User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah bersahabat dengan pemakainya.
e) Keuntungan dan Keterbatasan Modul
Menurut Smaldino modul mempunyai kelebihan sebagai berikut:
1) Bisa menyelesaikan materi berdasakan kecepatan belajar mereka sendiri
2) Modul merupakan paket pembelajaran terpadu
22Siti Fatimah S. Sirate, Pengembangan Modul Pembelajaran Berbasis Keterampilan Literasi,Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan YPUP Makassar, Vol. VI, Nomor, 2, Desember 2017, hlm. 320.
19
3) Tervalidasi, modul-modul diuji dan divalidasi sebelum disebarkan23.
Selain memiliki Keunggulan, terdapat juga keterbatasan atau kelemahan dalam pengembangan modul, diantaranya:
1) Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu.
Berhasil atau tidaknya modul yang dibuat tergantung dari penyusunannya.
2) Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, dan memerlukan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari pembelajaran konvensional. Tujuannya untuk peserta didik dapat menyelesaikan modul dalam waktu yang berbeda-beda tergantung pada kecepatan dan kemampuan masing-masing peserta didik
3) Pendukung pembelajaran sangat penting untuk sumber belajar, tapi tidak semua sekolah memiliki modul karena dari segi biaya24.
23Elfina Rahmi, dkk, Pengembangan Modul Online Sistem Belajar Terbuka dan Jarak Jauh Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Jurnal Visipena, Vol. 12, Nomor 1, Juni 2021, hlm. 51.
24Suleha, Pengembangan Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Produktif Dalam Rangka Peningkatan Kompetensi Siwa Usaha Perjalanan Wisata di SMK Negeri1,Jurnal Ilmu Pendidikan LPMP Kalimantan Timur, Vol. XII, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 89.
20 3. Integrasi Al-Qur’an
Kata integrasi (Integration) berarti pencampuran, pengkombinasian, dan perpaduan.Integrasi biasanya dilakukan terhadap dua hal atau lebih, yang masing-masing dapat saling mengisi.Hakikat integrasi ada pada wilayah berfikir, berkomunikasi, dan berperilaku.Perilaku yang didasarkan dari pemikiran integrasi mencerminkan keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan.Jenis berpikir yang relavan dalam konteks ini yaitu pikiran sains yang ada hubungannya dengan pikiran spiritual.
Pikiran sains ini yang dapat membangun cara berpikir orang-orang yang berkarakter muslim25.
Integrasi sains, Al-Qur‟an dan Hadist bahkan semua ilmu ada berkaitan baik filosofis, strukturnya, maupun epistimologinya.Semua materi berkaitan dengan nilai-nilai Al- Qur‟an supaya tidak barat centris.Gabungan ilmu, isi materi, nilai keilmuan, metode, pendekatan beberapa ilmu merupakan keseimbangan penjelasan ilmu antara humaniora, ilmu alam, dan ilmu tentang ketuhanan26.
25Iffatul Muna, Pengembangan Modul Fisika Berbasis Integrasi Sains Dan Islam Materi Tata Surya, Pesawat Sederhana Dan Gaya Untuk Smp/MTs (Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo, Semarang 2018), hlm. 17.
26Ibid, hlm. 18.
21
Al-Qur‟an adalah kitab suci yang berdimensi banyak dan berwawasan luas ditambah lagi isyarat-isyarat ilmiahnya yang sungguh mengagumkan ilmuwan masa kini. Al-Qur‟an juga berperan utama dalam konteks perkembangan sains islam. Al- Qur‟an membuktikan diri sebagai mukjizat yang komprehensif karena ia tetap relavan dengan perkembangan mutakhir yang dicapai umat manusia di era ilmu dan nalar. Sebuah era baru yang melampaui segara sesuatu yang bersifat material dan fisikal, dan memberikan perhatian besar pada aspek pemikiran dan nalar, sebab itu merupakan pilar utama yang menjadi pondasi seluruh kehidupan manusia27.
Al-Qur‟an merupakan sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan tampaknya sudah tidak asing lagi ditelinga kita.Bahkan hampir semua ilmu pengetahuan yang muncul dipermukaan bumi saat ini telah termuat dalam kitab suci Al-Qur‟an28.
Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa integrasi Al-Qur‟an dengan sains merupakan suatu hal yang sangat berhubungan erat, tidak hanya dengan sains, Al-Qur‟an juga memiliki keterkaitan dengan ilmu-ilmu lainnya.Al-Qur‟an sangat
27Muhammad Mujahidus Shofa, Pembelajaran IPA Terintegrasi Al-Qur‟an Nilai- nilai Pesantren,” IJIS Edu, Vol. 2, Nomor 1, Juni 2020, hlm. 82.
28Ibid, hlm. 82.
22
menekankan untuk pentingnya membaca, mengamati dan merenungkannya, karena isi dari Al-Qur‟an itu memiliki arti yang mendalam dan tepat.
Oleh karena itu Integrasi Al-Qur‟an dengan sains yaitu satu kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan, karena dalam Al- Qur‟an telah banyak dijelaskan tentang fenomena-fenoma alam yang terjadi.Ilmu agama dan ilmu pengetahuan adalah ilmu yang diajarkan oleh Tuhan kepada hamba-hamba-Nya.Bentangan alam yang luar merupakan ladang yang disediakan Tuhan kepada hamba- Nya sebagai sumber ilmu.
4. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu ilmu pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa inggris
„Science‟.Kata „science‟ sendiri berasal dari bahasa lain„scientia‟yang berarti saya tahu. Perkembangan science juga sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam29.
IPA sebagian dari sains merupakan deretan konsep dan skema konseptual yang berhubungan satu sama lain, dan yang
29Fitri Rendana, Pengembangan Media Pembelajaran IPA Berupa Kartu Domino pada Materi Struktur dan Fungsi Tumbuhan Kelas IV SD/MI,(Skripsi, FTK,UIN Raden Intan, Lampung 2018), hlm. 7.
23
tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi serta berguna sebagai eksperimentasi lebih lanjut. IPA merupakan satu kesatuan produk, proses dan sikap, sehingga tujuan pembelajaran IPA harus mengacu pada tiga aspek esensial, yaitu membangun (1) Pengetahuan berupa pemahaman, konsep, hukum dan teori penerapan; (1) Kemampuan melakukan poses; (3) Sikap keilmuan30.
IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan31.
5. Sistem Pernapasan pada Manusia a) Pengertian Sistem Pernapasan
Berbagai macam nikmat Allah, Dia telah menyediakan bagi manusia segala yang diperlukannya, baik diminta atau tidak, karena Allah telah menciptakan langit dan bumi untuk manusia.
Allah menyediakan untuk manusia segala sesuatu yang ada, sehingga dapat digunakan dan dimanfaatkan kapan dikehendaki.
30Nanda Widya Ningrum, Pengembangan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Materi Penyesuaian Hewan Terhadap Lingkungan,(Skripsi, FTK UIN Raden Intan Lampung 2019), hlm. 16.
31Yogi Aprelliyanto, Pengembangan Bahan Ajar IPA Berbasis Android Materi Gaya dan Gerak Kelas IV SDN Kembangarum 02 Semarang, (Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, 2019), hlm. 23
24
Kadang manusia sendiri tidak tahu apa yang menjadi keperluan pokoknya, dimana tanpa keperluan itu ia tidak akan hidup atau dapat mencapai cita-citanya. Keperluan seperti itu tetap dianugrahkan Allah kepada manusia sekalipun tanpa diminta.
Sangat banyak nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada manusia, sehingga jika ada yang ingin menghitungnya tentu tidak akan sanggup. Sebagaimana firman Allah dalam surah Ibrahim (14): 34
Artinya :“Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).”32Q.S.
Ibarhim ayat 34.
Dalam Tafsir Ibnu Katsier Jilid 4 mengatakan bahwa Allah SWT. dalam firman-Nya ini menghitung-hitung berbagai nikmat yang telah dikaruniakan kepada hamba-hamba-Nya, diantarany Dia telah menciptakan langit sebagai atap dan bumi sebagai hamparannya, menurukan air hujan yang menyuburkan tanah sehingga menghasilkan berbagai buah-buahan dan tanaman yang beranekaragam warna, bentuk, rasa, bau dan kegunaannya bagi manusia. Allah juga menundukkan laut dan bahtera yang dapat
32QS Ibrahim [14]: 34.
25
mengambang di atas permukaannya membawa manusia mengarunginya berpergian dari satu tempat ke tempat lainnya, dari suatu benua ke benua yang lain dari pulau ke pulau lain.
Juga Allah telah menundukkan sungai-sungai yang membelah bumi mengalir dari suatu kota ke kota lain atau dari suatu desa ke desa lain, mengairi sawah-sawah dan ladang-ladang serta memenuhi kebutuhan air minum bagi manusia33.
Allah menyebut dalam firman-Nya, bahwa diantara nikmat-nikmat yang dikaruniakan oleh Allah kepada umat manusia, ialah ditundukkan matahari dan bulan bagi kepentingan mereka, yang keduanya selalu beredar dalam orbitnya masing- masing dan demikian terciptalah malam dan siang yang silih berganti. Juga Allah telah mengaruniakan kepada hamba-hamba- Nya apa yang mereka butuhkan bagi kelangsungan hidupnya, hal-hal yang diminta maupun yang tidak diminta. Demikianlah nikmat-nikmat dan pemberian Allah kepada hamba-hamba-Nya yang tidak dapat mereka menghinggakannya jika mereka menghitungnya, apalagi mensyukurinya secara tuntas34.
Oleh karena itu, hendaknya manusia mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan, salah satunya yaitu nikmat bernapas, dengan nikmat bernapas yang diberikan oleh Allah kita dapat merasakan nikmat-nikmat yang lain.
Pernapasan adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung oksigenke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang mengandung Karbondioksida sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh. Fungsi dari pernapasan adalah menjamin
33Salim Bahreisy, Said Bahreisy, Terjemah SingkatTafsir Ibnu Katsier Jilid 4, (Surabaya: pt. binailmu, 2007), hlm. 531.
34Ibid
26
ketersediaan oksigen bagi kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh serta mengeluarkan karbondiosida hasil metabolisme sel.
Proses pernapasan akan normal terjadi apabila seseorang menghirup udara yang cukup dan tekanan udara yang baik, berbeda dengan seseorang yang berada pada ketinggian lebih dari 1.500 meter di atas permukaan laut (mdpl), tekanan udara akan mulai menurun dan oksigen makin menipis. Saat berada di atas ketinggian seseorang sering diserang hipoksia, yaitu kondisi dimana tubuh kekurangan oksigen. Apabila tubuh kekurangan oksgien akan menyebabkan sel-sel diseluruh bagian tubuh tidak dapat berfungsi dengan normal dan mengalami sesak di dalam dada. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al-An‟am ayat125
Artinya :“Barangsiapa yang dikehendaki Allah akan mendapatkan hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) islam. Dan barang siapa yang dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit.Demikianlah Allah
27
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al-An‟am ayat 125).35
Dalam tafsir Mahkota tafsir mengatakan bahwa Barang siapa yang dikehendaki-Nya mendapatkan petunjuk membimbingnya ke jalan hidayah niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama islam, yakni Allah melapangkan dadanya dengan menjadikannya nur di dalam dirinya.Nur atau cahaya yang dimasukkan oleh Allah ke dalam qolbunya orang mukmin.Sehingga qolbu menjadi lapang dan tenang. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah akan kesesatannya dari petunjuk nicaya Allah akan menjadikan dadanya sesak tidak mau menerima kebenaran. Sebagaimana perumpamaan ini Allah memberikan siksa berupa azab kepada orang-orang yang tidak beriman, yakni Allah membuat mereka dikuasai oleh iblis sehingga iblis menyesatkan mereka36.
Pada tafsir ayat di atas terdapat korelasi yang konkrit dengan ilmu fisiologi (fungsi-fungsi organ tubuh).Dimana di dalam ilmu fisiologi respirasi, bahwa minimnya tekanan udara dan oksigen terjadi setiap kali bertambah ketinggian seseorang dari permukaan bumi.Keadaan ini menyebabkan kesempitan dan kesulitan pada dada manusia untuk bernafas (sesak nafas).37
35QS. Al-an‟am [6]: 125.
36Al-Imam Muhammad, Usman, Al-Abdullah Al-Mirgani, Mahkota Tafsir Jilid 1, Bandung: Sinar Baru Algensindo,Juli 2009, hlm. 969.
37Romlah, Kapita Selekta Sains dan Al-Qur‟an, (LP2M, IAIN Raden Intan, Lampung 2015), hlm. 90.
28 b) Organ-organ Pernafasan Manusia
Secara garis besar organ pernafasan pada manusia terdiri atas hidung, pangkal tenggorokan (faring), batang tenggorokan (trakea), cabang batang tenggorokan (bronkus), anak cabang batang batang tenggorok (bronkiulus), dan paru-paru (pulmo).Organ-organ pernafasan tersebut bekerja dalam suatu sistem yang disebut sistem pernafasan.38
1) Hidung
Hidung merupakan organ pernafasan yang langsung berhubungna dengan udara luar.Hidung dilengkapi dengan rambut-rambut hidung, selaput lendir dan konka.Rambut- rambut hidung berfungsi untuk menyaring partikel debu atau kotoran yang masuk bersama udara.Selaput lendir sebagai perangkap benda asing yang masuk terhirup saat bernapas, misalnya debu, virus, dan bakteri.Konka mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menyamakan suhu udara yang terhirup dari luar dengan suhu tubuh atau menghangatkan udara yang masuk ke paru-paru.39
38Siti Zubaidah, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemdikbud, 2014), hlm.22.
39Siti Zubaidah, dkk, Ilmu Pengetahuan Alam, (Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud, 2017), hlm. 49.
29 2) Faring
Faring merupakan organ pernafasan yang terletak dibelakang (posterior) rongga hidung, rongga mulut dan diatas laring (superior).Dinding faring tersusun atas otot rangka yang dilapisi oleh membran mukosa. Kontraksi dari otot rangka tersebut membantu dalam proses menelan makanan. Faring berfungsi sebagai jalur masuk udara dan makanan, ruang resonasi udara, serta tempat tonsil yang berpartisipasi pada reaksi kekebalan tubuh dalam melawan benda asing.40
3) Laring
Laring atau ruang suara merupakan organ pernafasan yang menghubungkan faring dengan trakea.Di dalam faring terdapat epiglotis dan pita suara.Epiglotis berupa katup tulang rawan yang bebentuk seperti daun dilapisi oleh sel-sel epitel, berfungsi untuk menutup laring sewaktu menelan makanan atau minuman. Apabila ada partikel kecil seperti debu, asap, makanan, atau minuman yang masuk ke dalam laring akan terjadi refleks batuk yang berfungsi mengeluarkan partikel tersebut dari laring.41
40Ibid, hlm. 51.
41Ibid
30 4) Trakea
Udara yang telah masuk ke laring selanjutnya masuk ke trakea (batang tenggorokan).Trakea adalah saluran yang menghubungkan laring dengan bronkus.Trakea memiliki panjang 10-12 cm dengan lebar 2 cm. dindingnya tersusun dari cincin-cincin tulang rawan dan selaput lendir yang terdiri atas jaringan epitelium bersilia.Fungsi silia pada dinding trakea untuk menyaring benda-benda asing masuk kedalam saluran pernafasan.
5) Bronkus
Trakea bercabang menjadi dua.Percabangan trakea ini disebbut bronkus. Struktur bronkus hampir sama dengan trakea tetapi lebih sempit. Bentuk tulang rawan bronkus tidak teratur, tetapi berselang seling dengan otot polos.
6) Bronkiolus
Bronkiolus merupakan cabang-cabang kecil dari bronkus.Pada ujung-ujung bronkiolus terdapat gelembung- gelembung yang sangat kecil dan berdinding tipis yang disebut alveolus (alveoli).
31 7) Paru-paru
Paru-paru merupakan alat pernafasan utama. Paru-paru terbagi menjadi dua bagian, yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri(pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput pleura.Pleura berfungsi melindungi paru-paru dari gesekan saat mengembang dan mengempis. Di dalam paru- paru terdapat bagian yang berperan dalam pertukaran gas O2
(oksigen) dan CO2 (karbondioksida) yaitu alveoulus.
8) Alveolus
Dinding alveolus tersusun dari satu lapisan jaringan epitel pipih.Struktur yang demikian memudahkan molekul- molekul gas melaluinya.Dinding alveolus bebatasan dengan pembuluh kapiler darah, sehingga gas-gas dalam alveolus dapat dengan mudah mengalami pertukaran dengan gas-gas yang ada di dalam darah.
c) Mekanisme Pernafasan Manusia
Dalam proses respirasi, terdapat dua siklus yaitu inspirasi (proses masuknya udara kedalam tubuh) dan ekspirasi (proses pengeluaran udara dari dalam tubuh). Proses inspirasi merupakan proses aktif yang dilakukan oleh kerja otot (memerlukan
32
kontraksi otot), sedangkan proses ekspirasi merupakan proses pasif karena (tidak memerlukan kontraksi otot). Terdapat dua mekanisme pernapasan pada manusia, yaitu pernafasan dada dan pernafasan perut.42
d) Gangguan Pada Sistem Pernapasan Manusia
Sistem pernapasan manusia yang terdiri atas beberapa organ dapat mengalami gangguan. Gangguan ini biasanya berupa kelainan
atau penyakit yang menyerang sistem pernapasan . berikut adalah beberapa gangguan pada sistem pernapasan pada manusia.43
1) Emfisema, merupakan paenyakit pada paru-paru. Paru-paru mengalami pembengkakan karena pembuluh darahnya kemasukan udara.
2) Asma, merupakan kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi, seperti debu-debu, ataupun rambut. Kelainan ini dapat diturunkan .
3) Tuberkulosis (TBC), merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut menimbulkan bintil-bintil pada dinding alveolus.
42Raysha Agustini, Sistem Pernafasan Pengantar Biopsikologi, (Universitas Gunadarma, 2019), hlm. 5.
43Gregory James Fernandes, Tjokorda Istri Anom, Sistem Pernafasan, (Fakultas Kedokteran, Iniversitas Udayana 2017), hlm. 22.
33
4) Influenza (flu), merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini timbul dengan gejala-gejala bersin-bersin, deman dan pilek
5) Kanker paru-paru. Penyakit ini merupakan salah satu paling berbahaya. Salah satu pemicu kanker paru-paru adalah kebiasaan merokok.
6. Sikap Religius
Sikap merupakan kecendrungan yang relatif menetap dengan cara breaksi yang baik dan buruk terhadap orang atau benda44.Religius adalah peresapan dan pengaplikasian ajaran agama dalam kehidupan bermasyarakat.Aspek religius bagi anak-anak sangat perlu untuk ditanamkan semenjak usia dini, penanaman nilai religius ini menjadi tanggung jawab orang tua di rumah dan guru di sekolah45.
Menurut Siswanto (2007) religius merupakan suatu sistem kepercayaan yang kompleks dari kepercayaan keyakinan, sikap yang menghubungkan individu dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan46.
44Selfia Darma Yanti, Strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Sikap Religius pada Siswa MAN di Kabupaten Aceh Selatan (Studi di Aceh Selatan, (Skripsi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Ar-Raniry 2019), hlm. 18.
45Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam (Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islam di Sekolah), Bandung: PT Remaja Rosyada, 2002, hlm. 124.
46Ni Putu Bintari, dkk, Korelasi Konsep Diri dan Sikap Religiulitas Terhadap Kecendrungan Perilaku Menyimpang Dikalangan Siswa Pada Kelas XI SMA Negeri 4 Singaraja Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Undiksa Bimbingan Konseling, Vol. 2, Nomor 1, 2014, hlm. 4.
34
Menurut Gay Hendrik Dank Ate Ludeman dalam ginarjan terdapat beberapa sikap religius yang tanpak dalam diri seseorang dalam menjalankan tugasnya, diantaranya:47
a) Kejujuran, rahasia untuk meraih sukses adalah selalu berucap jujur. Mereka menyadari ketidak jujuran yang mereka lakukan dapat mengakibatkan terjebak dalam kesulitan
b) Keadilan, salah satu skill seorang religius adalah dapat berbuat adil kesemua orang.
c) Bermanfaat, hal ini adalah salah satu bentuk sikap religius yang terdapat dalam diri seseorang. Sebagaimana sabda nabi Muhammad SAW: “sebaik-baik manusia adalah manusia yang bemanfaat bagi orang lain”.
d) Disiplin, kedisiplinan seseorang tumbuh dari semangat penuh gairah dan kesadaran, bukan dari keharusan dan keterpaksaan.
e) Keseimbangan, seseorang yang memiliki sikap religi akan sangat menjaga keseimbangan hidupnya
f) Rendah hati, sikap ini merupakan sikap yang tidak sombong, mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan kehendaknya.
47Ary Ginanjar Agustin, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power :Sebuah Inner Journey Melalui Ihsan (Jakarta: Arga, 2003), hlm. 249.
35
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa sikap religiuas adalah sikap ketaatan manusia kepada Tuhan atas apa yang mereka kerjakan sesuai dengan kadar ketaatannya melakukan suatu perkara baik dan buruknya atau melaksanakan semua perintah- Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sikap religius merupakan suatu hal yang penting untuk ditanamkan dalam jiwa remaja, karena dengan tanpa adanya rasa keimanan dan keislaman atau religi maka akan terjadi peningkatan kenakalan bagi remaja.
B. Konsep Model yang Dikembangkan
1. Pengembangan Model Dicky dan Carey
Pengembangan model Dicky dan Carey merupakan pengembangan model desain sistem pembelajaran ini tidak hanya diperoleh dari teori dan hasil penelitian, tetapi juga dari pengalaman praktis yang diperoleh di lapangan. Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses yang sistematis dan menyeluruh. Diperlukan untuk menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah pembelajaran.48
Implementasi model desain sistem pembelajaran ini memerlukan proses sistematis yang menyeluruh. Hal ini diperlukan
48 Beny A pribadi, Model Desain Sistem pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009), hlm. 98.
36
untuk dapat menciptakan desain sistem pembelajaran yang mampu digunakan secara optimal dalam mengatasi masalah-masalah pembelajaran.Teradapat 10 komponen sekaligus langkah-langkah dari model pengembangan yang dikemukakan oleh Dicky dan Carey.49
Bagan 2.1 Model Pengembangan Dick dan Caarey 2. Pengembangan Model ADDIE
Penelitian dan pengembangan (Research and Development)adalah suatu penelitian yang digunakan untuk
49Yaumil Qoriah, Sumarno dan Nurul Ummah, “The Development Prehistoric Of Jember Tourism Module Using Dicky And Carey Model”, Historica, Vol. 1, Nomor 1, 2017, hlm. 103.
Analisis Instruksional Revisi program pembelajaran
Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Umum
Merumuskan tujuan pembelajaran
khusus
Kembangkan instrumen
penilaian
Kembangkan strategi pembelajaran
Kembang- kan &
pilih bahan ajar
Desain &
Kembangk an Evaluasi Formatif Desain &
Kembangkan Evaluasi
Sumatif Analisis Karakteristik
Siswa & Konteks Pembelajaran (kompetensi awal)
37
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektivitasan produk tersebut.Model pengembangan ADDIE adalah model pengembangan pembelajaran yang memperlihatkan desain pembelajaran yang sederhana dan mudah dipahami. Model pengembangan ADDIE yaitu model yang terdiri dari 5 tahapan, yaitu sebagai berikut;
Analysis (analisis), Design (desain), Development (pengembangan), Implementatior (implementasi) dan Evaluating (evaluasi).50
Bagan 2.2 Model Pengembangan ADDIE 3. Pengembangan Model 4-D
Model pengembangan Thiagarajan atau dikenal juga dengan model pengembangan 4-D dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate).51Salah satu kelebihan 4D yaitu lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
50Irnin Agustina Dwi Astuti, Ria Asep Sumarni, Dandan Luhur Saraswati,
“Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Mobile Learning Berbasis Android”, JPPPF, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2017, hlm. 59.
51Dian Kurniawan, Sinta Verawati Dewi, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Media Screencast-O-Matic Mata Kuliah Kalkulus 2 Menggunakan Model 4-D Thiangarajan,” Siliwangi, Vol. 3, Nomor 1, 2017, hlm. 216.
Analysis Design Development Implementation
Evaluation
38
perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran52.
Bagan 2.3 Model Pengembangan 4D
Dalam mengembangkan bahan ajar perlu diperhatikan model pengembangan guna memastikan kualitas bahan ajar dalam menunjang efektivitas pembelajaran karena pengembangan bahan ajar pada dasarnya merupakan proses yang bersifat linier dengan proses pembelajaran.53oleh karena itu dari beberapa model pengembangan yang telah dipaparkan diatas peneliti akan mengembangan bahan ajar dengan model 4D.
52Dadek Arywiantari, A, A. Gede Agung, Dewa Kade Tastra, “Pengembangan Multimedia Interaktif Model 4D Pada Pembelajaran Ipa Di Smp Negeri 3 Singaraja,”
Vol. 3, Nomor 1, 2015, hlm. 3
53Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan Bahan Ajar Berbasis ADDIE Model,” Halaca, Vol. 3, Nomor 1, Juni 2019, hlm. 36.
Define (pendefinisian)
Design (perancangan)
Develop (pengembangan)
Disseminate (penyebaran)
39 C. Kerangka Teoritik
Bagan 2.4 Kerangka Teoritik Analisa Kondisi Awal
Analisis Peserta Didik Analisis Kebutuhan
Analisa:
1. Visi misi sekolah 2. KI/KD
3. Tujuan
Perancangan Bahan Ajar
Sistem Pernapasan Ayat-ayat Al-Qur‟an
Validasi
Revisi
Uji Coba Produk Kelompok
Penyebaran Modul Skala Terbatas
40 D. Rancangan Model
Penelitian ini menggunakan model peneltian dan pengembangan 4D oleh Thiagarajan, et al (1974). Penelitian dan pengembangan ini terdiri dari empat tahap yakni, define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).54
1. Define (Pendefinisian)
Tahap ini bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam pembelajaran dengan menganalisis tujuan dan batasan materi yang dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok yaitu55:
a) Front end Analysis (Analisis Awal)
Analisis awal dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan dasar permasalahan yang dihadapai dalam proses pembelajaran sehingga melatarbelakangi perlunya pengembangan. Melakukan analisis kurikulum bertujuan untuk melihat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) agar
54Farida Nurlaila Zunaidah, Mohamad Amin, “Pengembangan Bahan Ajar Matakuliah Bioteknologi Berdasarkan Kebutuhan dan Karaktristik Mahasiswa Universitas Nusantara PGRI Kediri”,Vol. 2 Nomor 1, 2016, hlm. 20.
55Dian Kristanti, Sri Julia, “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Model 4-D Untuk Kelas Inklusi Sebagai Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa,”
MAJU, Vol. 4, Nomor 1, Maret 2017, hlm. 41.
41
sesuai dengan penyusunan bahan ajar IPA terpadu terintegrasi Al- Qur‟an56.
b) Learner Analysis (Analisis Peserta Didik)
Analisis peserta didik merupakan kegiatan mengidentifikasi bagaimana karakteristik peserta didik yang menjadi target atas pengembangan bahan ajar. Karakteristik yang dimaksud adalah berkaitan dengan kemampuan akademik, perkembangan kognitif, motivasi dan keterampilan individu yang berkaitan dengan topik pembelajaran, media, format, dan bahasa.
c) Task Analysis (Analisis Tugas)
Analisis tugas bertujuan untuk mengidentifikasi ketermapilan yang dikaji peneliti untuk kemudian dianalisis kedalam himpunan keterampilan tambahan yang mungkin diperlukan.Dalam hal ini pendidik menganalisis tugas pokok yang harus dikuasai peserta didik agar bisa mencapai kompentensi minimal yang di tetapkan.
d) Concept Analysis (Analisis Konsep)
Dalam analisa konsep dilakukan untuk menentukan isi dan materi pelajaran yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan
56Sri Mardayani, Hamdi, Murtiani, Pengembangan Bahan Ajar Fisika yang Terintegrasi Nilai-Nilai Ayat Al-Qur‟an pada Materi Gerak Untuk Pembelajaran Siswa Kelas X SMA, Jurnal, Vol. 1, April 2013, hlm. 41.