• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

49

50 dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah multikolonieritas.

a. Uji Atutokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu periode tertentu dengan periode sebelumnya.

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Selengkapnya menegenai hasil autokorelasi:

Tabel 4.4

Hasil Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin- Watson

1 ,612a ,375 ,341 ,89453 1,932

a. Predictors: (Constant), EVA, SM, WCTO, PER, IOS b. Dependent Variable: PBV

Sumber: data diolah (2017)

Berdasarkan hasil output SPSS bahwa nilai Durbin- Watson (Dw) sebesar 1,932. Nilai Dw ini berada di antara 1,7795 dan 2,2205. Hal ini menandakan bahwa dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.

51 b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual saru pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari heterokedastistas (homokedastisitas). Berikut adalah hasil uji heterokedastisitas:

Tabel 4.5

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: data diolah (2017)

Dari hasil uji di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heterokedastisitas karena tidak ada pola yng jelas, titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y.

52 c. Uji Normalitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Jika nilai signifikan lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal dan sebaliknya. Selengkapnya tentang hasil uji normalitas:

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas

B erd asa rka n tab el

4.6 di atas, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar 0,65 lebih besar dari 0,05 , sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang diuji terdistribusi normal.

Unstandardized Residual

N 98

Normal Parametersa,b Mean -0,000000

Std. Deviation ,87116741

Most Extreme Differences

Absolute ,132

Positive ,132

Negative -,087

Kolmogorov-Smirnov Z 1,310

Asymp. Sig. (2-tailed) ,065

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data diolah (2017)

53 3. Uji Hipotesis

a. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikan 0,05. Hasil uji t dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Uji t

a. Dependent Variable: PBV

Sumber data: data diolah (2017)

Tabel 4.8 diatas menunjukkan hasil statistik t antara variabel independen dan dependen. Variabel SM (struktur modal) memiliki nilai thitung sebesar 3,725 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 dan beta sebesar 2,285. Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat disimpulkan struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,267 ,322 ,829 ,409

SM 2,285 ,613 ,335 3,725 ,000

WCTO -,004 ,014 -,025 -,294 ,770

PER ,030 ,010 ,262 3,059 ,003

IOS -,109 ,062 -,153 -1,760 ,082

EVA 2,252 ,000 ,269 3,162 ,002

54 Variabel WCTO (perputaran modal kerja) memiliki nilai thitung sebesar -0,294 dengan tingkat signifikan sebesar 0,770 dan nilai beta -0,004. Tingkat signifikan tersebut lebih besar dari 0,05, yang berarti H0 diterima H1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa perputaran modal kerja tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Variabel PER (price earning ratio) memiliki nilai thitung sebesar 3,059 dengan nilai signifikan sebesar 0,003. Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai beta yang dihasilkan adalah positif sebesar 0,030 yang berarti H0 ditolak dan H1 dieterima sehingga dapat dikatakan bahwa PER berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Variabel IOS memiliki thitung sebesar -1,760, dengan tingkat signifikan sebesar 0,82, dan beta negatif sebesar 0,109. Tingkat signifikan tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti H0

diterima dan H1 ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa IOS tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Dan variabel EVA memiliki thitung sebesar 3,162 dengan tingkat signifikan sebesar 0,002. Tingkat signifikan tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa EVA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

55 Jadi, berdasarkan hasil pengujian regresi secara parsial pada tabel diatas menunjukkan bahwa struktur modal, price earning ratio, dan economiic value added secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI, sedangkan perputaran modal kerja dan investment opportunity set tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F pada prinsipnya bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari dua variabel independen atau lebih terhadap variabel dependen. Jika hasil Fhitung lebih besar dari F tabel maka variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen demikian sebaliknya.

Hasil uji F dapat dilihat dari tabel 4.8 berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji F

Model Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

1

Regression 44,149 5 8,830 11,035 ,000b

Residual 73,616 92 ,800

Total 117,766 97

a. Dependent Variable: PBV

b. Predictors: (Constant), EVA, SM, WCTO, PER, IOS

Sumber: data diolah (2017)

Nilai F tabel sebesar 2,31. Berdasarkan tabel di atas Fhitung

lebih besar dari nilai F tabel dan nilai signifikan pada tabel

56 adalah 0,000 atau kurang dari 0,05. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel stuktur modal, perputaran modal kerja, price earning ratio, investment opportunity set, dan economic value added berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen, nilai perusahaan.

c. Koefisien Determinasi

Nilai R square (R2) atau nilai koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi independen dalam menejelaskan variabel dependan. Nilai E square yang kecil berarti kemampuan variaben independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Tabel 4.9

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,612a ,375 ,341 ,89453

a. Predictors: (Constant), EVA, SM, WCTO, PER, IOS b. Dependent Variable: PBV

Sumber : data diolah (2017)

57 4. Hasil Uji Linier Berganda

Adapun hasil regresi linier berganda yaitu pengaruh struktur modal, perputaran modal kerja, price earning ratio, investment opportunity set, dan economic value added terhadap nilai perusahaan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Analisis Regresi S

u m b e r :

output SPSS

Berdasarkan tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh variabel indpenden terhadap variabel dependen sebagai berikut:

Keterangan:

Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta X1 = Struktur Modal

X2 = Perputaran Modal Kerja X3 = Price Earning Ratio

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) ,267 ,322 ,829 ,409

SM 2,285 ,613 ,335 3,725 ,000

WCTO -,004 ,014 -,025 -,294 ,770

PER ,030 ,010 ,262 3,059 ,003

IOS -,109 ,062 -,153 -1,760 ,082

EVA 2,252E-012 ,000 ,269 3,162 ,002

Y = 0,267 + 2,285 X1 - 0,004 X2 + 0,030 X3 + 0,109 X4 + 2,25... X5

58 X4 = Investment Opportunity Set

X5 = Economic Value Added

Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan sebagai berikut:

a. Tanda-tanda koefisien regresi mencerminkan pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen pada perusahaan property dan real estate yang terdaftar di BEI. Tanda (+) berarti terdapat hubungan positif atau searah antar variabel independen dan variabel dependen. Sedangkan tanda (-) berarti tidak terdapat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen. Semakin meningkat nilai variabel independen, maka semakin meningkat pula nilai variabel dependen pada perusahaan property dan real estate.

b. Nilai konstanta pada persamaan regresi sebesar 0,267 menunjukkan bahwa jika variabel independel lainnya bernilai nol, maka variabel nilai perusahaan mengalami peningkatan sebesar 0,267 satuan.

c. Koefisien regresi variabel struktur modal (X1) sebesar 2,285 menunjukkan bahwa jika variabel struktur modal meningkat satu satuan maka variabel nilai perusahaan

59 akan mengalami peningkatan sebesar 2,285 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.

d. Koefisien regresi variabel perputaran modal kerja (X2) sebesar -0,004 menunjukkan bahwa jika variabel perputaran modal kerja meningkat satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -0,004 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.

e. Koefisien regresi variabel price earning ratio (X3) sebesar 0,030 menunjukkan bahwa jika variabel price earning ratio meningkat satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami peningkatan sebesar 0,030 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.

f. Koefisien regresi variabel investment opportnity set (X4) sebesar -0,109 menunjukkan bahwa jika variabel investment opportunity set meningkat satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami penurunan sebesar -0,109 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.

g. Koefisien regresi variabel economic value added (X5) sebesar 2,252 menunjukkan bahwa jika variabel economic value added meningkat satu satuan maka variabel nilai perusahaan akan mengalami peningkatan

60 sebesar 2,252 satuan dengan ketentuan variabel lain konstan.

h. Variabel independen yang paling dominan adalah variabel struktur modal dilihat dari standardized coefficients, terdapat beta sebesar 0,335.

C. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Hasil uji regresi berganda yang didapat adalah yang berpengaruh dan signifikan adalah struktur modal, price earning ratio, dan economic value added. Sedangkan variabel perputaran modal kerja dan investment opportunity set tidak berpegaruh dan tidak signifikan.

1. Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan

Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat diketahui besarnya koefisien regresi variabel sebesar 2,285 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, hipotesis awal yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan didukung.

Struktur modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil ini sesuai dengan peneltian yang dilakukan oleh Rahmatika (2017) yang menemukan hasil yang sama dengan penelitian ini. Hal ini menunjukkan perusahaan lebih menyukai modal sendiri dalam berinvestasi dibanding dengan hutang, dengan

61 menerbitkan saham-saham baru, yang diyakini manajemen lebih efisien.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, yang dapat dilihat dari koefisien regresi struktur modal sebesar 2,285 dan signifikan sebesar 0,000 yang berarti setiap adanya kenaikkan utang sebagai seumber pendanaan perusahaan sebesar 1 satuan akan dipengaruhi pada peningkatan nilai perusahaan sebesar 2,285 satuan. Hasil ini konsisten dengan hasil penelitian Luthfi (2017) tapi bertentangan dengan hasil penelitian Syardiana dkk (2015) yang menyatakan bahwa struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Perputaran Modal Kerja terhadap Nilai Perusahaan

Perputaran modal kerja terhadap nilai perusahaan pada penelitian ini tidak berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil olah data yang menunjukkan hasil beta sebesar negatif 0,004 dengan tingkat signifikan sebesar 0,770.

Variabel perputaran modal kerja memiliki koefisien negatif dengan tingkat signifikansi diatas 0,05 (5%). Maka hipotesis kedua tidak diterima artinya perputaran modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Utami (2015). Maka dapat dikatakan bahwa

62 peningkatan nilai perputaran modal kerja dapat menurunkan nilai perusahaan. Pengolahan manajemen modal kerja yang terlalu agresif mengakibatkan sangat rendahnya investasi modal kerja dala mencaapai tingkat penjualan tertentu. Sehingga dalam kondisi ini menyebabkan penjualan yang dicapai tidak optimal. Penjualan yang tidak optimal pada akhirnya dapat menurunkan nilai perusahaan karena kinerja perusahaan yang kurang baik.

3. Price Earning Ratio terhadap Nilai Perusahaan

Pengaruh PER terhadap nilai perusahaan menyatakan bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan prooperty dan real estate periode 2013-2016. Hasil koefisien sebesar 0,30 dengan tingkat signifikansi 0,003 atau lebih kecil dari 0,05. Oleh karena itu hipotesis ketiga diterima atau PER berpengaruh signifikan positif.

Hal ini menunjukkan bahwa price earning ratio merupakan suatu indikator yang menunjukkan kekuatan finansial. Price earning ratio yang diperhatikan dengan baik dapat menjadi penilaian seberapa laba yang diperoleh dari penjualan saham kepada investor.

Penelitian ini didukung oleh dua penelitian terdahulu yaitu penelitian Mabruroh dkk (2014) dan Aprillia (2017) yang menyatakan bahwa price earning ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi investasi yang

63 dilakukan perusahaan akan berdampak pula pada tingkat nilai perusahaan.

4. Investment Opportunity Set terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji statistik IOS sebagai variabel independen memiliki koefisien negatif yaitu sebesar -0,109 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,82 atau lebih besar dari 0,05. Karena tingkat signifikan lebih dari 0,05, maka hipotesis tidak diterima yang artinya IOS tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.

Pengaruh IOS terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini menyatakan bahwa IOS tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sementara hipotesis dalam peneitian adalah positif.

Hasil peneitian ini menolak hipotesis pertama dan berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan Suartawan (2014). Hal ini dapat menjadi indikasi bahwa dana yang dimiliki perusahaan belum mampu untuk membiayai investasi perusahaan dan membagikan dividen pada saat yang bersamaan.

Semakin rendah nilai IOS maka semakin rendah juga nilai suatu perusahaan dan sebaliknya. Pada umumnya investor akan menerima sinyal positif dari perusahaan yang memiliki IOS tinggi karena perusahaan tersebut dianggap memiliki prospek pertumbuhan yang baik di masa yang akan datang.

64 5. Economic Value Added terhadap Nilai Perusahaan

Hasil uji parsial dalam penelitian ini menyatakan bahwa EVA berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

Hal ini dapat dilihat dari koefisien EVA sebagai variabel independen sebesar 2,252 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 membuktikan bahwa EVA berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

Penelitian megenai EVA ini sesuai dengan teori yang menyatakan EVA berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian Ikbar dan Dewi (2014) serta Wedayanthi dan Darmayanti (2016).

EVA merupakan penilaian terhadap kinerja perusahaan.

Nilai EVA yang tinggi akan memberikan dampak positif terhadap nilai tambah dam dapat meningkatkan nilai perusahaan.

65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang telah dilakukan terhadap 98 sampel dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

1. Struktur modal berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

2. Perputaran modal kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Price earning ratio berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

4. Investment opportunity set tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

5. Economic value added berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan.

B. Saran

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pengaruh stuktur modal, perputaran modal kerja, price earning ratio, investment opportunity set, dan economic value added terhadap nilai perusahaan. Meskipun demikian, penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran dan peluang bagi peneliti yang akan datang untuk

66 melakukan penelitian yang lebih baik. Berikut adalah saran yang dapat dipertimbangkan bagi peneliti yang akan datang.

1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya pada satu sektor, yaitu sektor property dan real estate, sehingga sampel yang digunakan cukup terbatas. Untuk itu, peneliti yang akan datang dapat menambahkan sektor konstruksi dalam penelitian, sehingga sampel tidak hanya property dan real estate sehingga lebih memberikan tingkat keakuratan dalam mendeteksi nilai perusahaan.

2. Penggunaan model untuk mendeteksi nilai perusahaan dalam penelitian ini mungkin belum mampu mendeteksi nilai perusahaan dengan baik. Untuk itu, peneliti yang akan datang dapat menggunakan model lain yang lebih akurat.

3. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel independen untuk menilai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. Untuk itu peneliti yang akan datang dapat menambahkan dan menghubungakandengan variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

4. Penelitian ini hanya menggunakan satu proksi dalam menghitung masing-masing variabel untuk melihat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Untuk itu, peneliti yang akan datang dapat menambah proksi , sehingga ketepatan dalam perhitungan lebih akurat.

67

DAFTAR PUSTAKA

Afza, T., dan Tahir, S. (2012). Determinants Of Price Earning Ratio: The Case Of Chemical Sector Of Pakistan. International Journal Of Academic Research In Business And Social Sciens.

Agnes, S. (2012). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anthony, R. N., dan Govindarajan, V. (2005). Management Control System:

Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, dan Houston. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:

Salemba Empat.

Brigham, E. F., dan Houston, J. F. (2015). Fundamentals of Financial Management. Florida: Cengange Learning.

Chen, L. J., dan Chen, S. Y. (2011). Capital Structure Determinants. African Journal of Business Management.

Christiawan, Y. J., dan Tarigan, J. (2007). Kepemilikan Manajerial: Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan.

Devina, L. L., dan Ivonne, S. S. (2016). Pengaruh Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio dan Dividend Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.

Ghozali, I. (2015). Analisis Mulitilevel untuk Bidang Ekonomi, Bisnis, Kesehatan, Psikologi, dan Pendidikan dengan SPSS 23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamidy, R. R., Wiksuana, I. B., dan Artini, L. S. (2015). Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

Hariyanto, M. S., dan Lestari, P. V. (2015). Pengaruh Struktur Kepemilikan, IOS, ROE, Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Food and Beverage. E- Jurnal Manajemen Unud.

Husnan, S. (2011). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.

Jogjakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Jogjakarta: UPP STIM YKPN.

Jensen, M., dan Meckling, W. (1976). Theory of the Firm; Managerial Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Jurnal of Financial Economics.

Jogiyanto. (2015). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Jogjakarta: BPFE.

Jumingan. (2009). Analisis Laporan Keuangan. PT. Bumi Aksara: Jakarta.

68 Kallapur, S., dan Trombley, M. A. (1999). The Association Between Investement Opportunity Set Proxies and Realized Growth. Journal of Business Finance and Accounting.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafinfo Persada.

Kusumayani, H. A., dan Suardana, K. A. (2017). Kepemilikan Manjerial dan Kepemilikan Institusional sebagai Pemoderasi Pengaruh Perencanaan Pajak pada Nilai Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.

Mabruroh, V. (2016). Pengaruh Price Earning Ratio, Leverage, Dividend Payout Ratio, Profitabilitas dan Cash Holdings Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar daam Indeks LQ45. Skripsi Universitas Jendral Soedirman.

Martono dan Agus, H. (2005). Manajemen Keuangan. Jogjakarta: Ekonisa.

Martono dan Harjito, A. D. (2011). Manajemen Keuangan. Jogjakarta: Ekonisia.

Messier, W., Glover, S., dan Prawitt, D. (2008). Auditing dan Assurance Services A Systematic Approach (6th ed.). New York: McGraw-Hill Irwin.

Munawir, D. S. (2010). Analisa Laporan Keuangan. Jogjakarta: Liberty.

Myers, S. C. (1977). Determinants of Corporate Borrowing. Journal of Financial Economic.

Nasser, E. (2003). Pengukuran Kinerja Keuangan dengan Menggunakan EVA dan MVA. Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi.

Prabowo, K. N. (2015). Pengaruh ROA, ROE, Net Profit Margin, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi.

Raharjo, E. (2007). Teori Agensi dan Teori Stewarship dalam Perspektif.

Rahmadani, P. N. (2016). Analisis Pengaruh Debt Equity, Return On Asset, Return On Equity, Total Asset Turn Over, dan Price Earning Ratio Terhadap Return Saham. Skripsi Universitas Diponegoro, 17.

Rahmatika, L. R. (2016). Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Riyanto, B. (2013). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Jogjakarta: BPFE.

Salvatore, D. (2005). Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian Global. Jakarta:

Salemba Empat.

Sambora, M. N., Handayani, S. R., dan Rahayu, S. M. (2014). Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Administrasi Bisnis.

Sartono, A. (2014). Manajemen Kuangan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta: BPFE.

Scott, W. (1997). Financial Accounting Theory 4th Edition. New Jersey: Prentice Hall.

69 Simamora, H. (2012). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketiga. Riau: Star Gate

Publisher.

SindoNews. (2017, Februari 6). Bisnis Real Estate Paling Menjanjikan Awal Tahun 2017. Diambil kembali dari Sindo News:

http://ekbis.sindonews.com

Sjahrial, D., dan Purba, D. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Stewart, T. A. (1997). Intellectual Capital. London: Nicholas Brealey Publishing.

Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keangan: Teori dan Praktek. Hal. 44.

Surabaya: Airlangga.

Sugianto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatof. Surakarta: Yuma Pustaka.

Suharli, M. (2006). Studi Empiris Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Go Public di Indonesia. Jurnal Maksi.

Sutrisno. (2013). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Jogjakarta:

Ekonisia.

Syardiana, G., Rodoni, A., dan Putri, Z. E. (2015). Pengaruh Investment Opportunity Set, Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan dan ROA Terhadap Nilai Perusahaan. Akuntabilitas.

Tempo. (2017, Januari 17). Usai Merger, Kapitalisasi Pasar Saham Ciputra Melonjak. Diambil kembali dari Tempo: http://www.tempo.co.id

Utama, S. (1997). EVA Pegukur Penciptaan Nilai Perusahaan. Jakarta:

Usahawan.

Utami, R. B. (2015). Pengaruh Total Asset Turnover (TATO), Working Capital Turnover (WCTO), Debt to Equity Ratio (DER), Return On Asset (ROA) Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi Universitas Diponegooro.

Wedayanthi, K. K., dan Darmayanti, N. P. (2016). Pengaruh Economic Value Added, Komposisi Dewan, Komisaris Independen dan ROA Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud.

Welley, M., dan Untu, V. (2015). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Niai Perusahaan di Sektor Pertanian pada Bursa Efek Indonesia Tahun 2010- 2013. Skripsi Universitas Sam Ratulangi Manado.

Weston, J. F., dan Copeland, T. E. (1992). Managerial Finance. USA: A Harcourt Brace Jovanovic College Publisher.

Young, S. D., dan O' Byrne, S. F. (2001). EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai. Jakarta: Salemba Empat.

70

LAMPIRAN

71 Lampiran 1

Hasil Perhitungan Nilai Perusahaan

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN HARGA PER

LEMBAR SAHAM

NILAI BUKU

SAHAM PBV

1 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk 430 271,3458 1,584694

2 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk 66 139,7725 0,472196

3 BEST PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 445 257,2238 1,730011

4 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 90 142,0285 0,633676

5 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 1290 766,7201 1,682492

6 CTRA PT Ciputra Development Tbk 750 643,9161 1,164748

7 DART PT Duta Anggada Realty Tbk 445 931,6503 0,477647

8 DILD PT Intiland Development Tbk 315 395,1478 0,79717

9 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk 4475 3267,596 1,369508

10 EMDE PT Megapolitan Developments Tbk 111 166,5496 0,666468

11 GMTD PT Gowa Makasar Tourism Development Tbk 8300 3973,132 2,089032

12 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk 151 187,2767 0,806294

13 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 159 230,076 0,691076

14 JRPT PT Jaya Real Property Tbk 800 195,1744 4,098899

15 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 188 208,0391 0,903676

16 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk 177 312,2769 0,566805

17 LPCK PT Lippo Cikarang Tbk 4875 2613,629 1,865222

18 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk 910 614,3411 1,481262

19 MKPI PT Metropolitan Kentjana Tbk 9500 2023,541 4,694742

72

NO. KODE NAMA PERUSAHAAN HARGA PER

LEMBAR SAHAM

NILAI BUKU

SAHAM PBV

20 MTLA PT Metropolitan Land Tbk 376 232,8378 1,614858

21 PUDP PT Pudjiadi Prestige Tbk 480 841,1115 0,570673

22 PWON PT Pakuwon Jati Tbk 270 85,18569 3,169546

23 RDTX PT Roda Vivatex Tbk 4900 4268,076 1,148058

24 SMDM PT Suryamas Dutamakmur Tbk 190 535,1388 0,355048

25 SMRA PT Summarecon Agung Tbk 780 322,8486 2,415993

26 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk 560 324,2435 1,727097

27 BAPA PT Bekasi Asri Pemula Tbk 50 150,4202 0,332402

28 BEST PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk 730 295,424 2,471025

29 BIPP PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 107 148,0779 0,722593

30 BSDE PT Bumi Serpong Damai Tbk 1805 1005,529 1,795074

31 CTRA PT Ciputra Development Tbk 1250 753,0997 1,659807

32 DART PT Duta Anggada Realty Tbk 680 1033,564 0,657918

33 DILD PT Intiland Development Tbk 650 431,2396 1,507283

34 DUTI PT Duta Pertiwi Tbk 4880 3377,523 1,444846

35 EMDE PT Megapolitan Developments Tbk 137 179,9895 0,761156

36 GMTD PT Gowa Makasar Tourism Development Tbk 6100 6556,083 0,930434

37 GPRA PT Perdana Gapuraprima Tbk 299 208,0985 1,43682

38 GWSA PT Greenwood Sejahtera Tbk 174 252,7258 0,688493

39 JRPT PT Jaya Real Property Tbk 1040 232,8677 4,466055

40 KIJA PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 289 230,3816 1,25444

41 LAMI PT Lamicitra Nusantara Tbk 278 345,7047 0,804154

Dokumen terkait