BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN
B. Hasil Wawancara Dengan Informan ………………………………… 4 5
Hasil wawancara yang dilakukan kepada informan yakni guru PAI dengan bapak Roni Fatanah, S.Pd.I, kepala sekolah dengan bapak H. A. Lata Suradi Suradi, M.Pd. serta empat orang siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat. Tujuan dari wawancara yang dilakukan peneliti adalah untuk menguak dan mengidentifikasi problematika-problematika yang ditemui guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PAI saja sesuai batasan penelitian serta memberikan kejelasan akan kebenaran dari data hasil wawancara guru mata pelajaran PAI melalui hasil wawancara dengan Kepala Madrasah dan beberapa siswa.
Adapun hasil wawancara dengan bapak Roni Fatanah selaku guru bidang studi PAI di kelas XI mengatakan bahwa:
Pertama, mengenai penguasaan materi pelajaran PAI yang diajarkan kepada siswa bahwa, materi pelajara yang diajarkan sudah dikuasai dan mampu untuk diajarkan dan dijelaskan kepada siswa.
Kedua, mengenai sumber dan dan alat bahan ajar yang digunakan beliau dalam mengajarkan materi pelajaran PAI kepada siswa yakni seperti biasanya beliau menggunakan LKS yang baru berbasis KTSP dan buku paket yang disediakan di sekolah, serta ada beberapa buku yang beliau beli sebagai referensi tambahan. Sumber dan alat bahan ajar yang digunakan masih kurang dari yang diharapkan untuk dapat meningkatkan penguasaan beliau dalam mengajar.
Keempat, metode dan media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajarkan materi pelajaran PAI kepada siswa yakni: kalau metode beliau sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab yang paling umumnya
menjelaskan materi selanjutnya memberikan contoh. Kalau media beliau minim dalam penggunaanya karena media PAI yang tersedia disekolah hanya media LCD saja. Sedangkan, media yang disediakan guru itu bergantung pada kemauan, kemampuan dan keterampilan guru untuk menyediakannya.
Kelima, mengenai pemaparan dan penjelasan guru mengenai keterkaitan atau
hubungan yang dimiliki disetiap materi ajar PAI untuk kelas XI yakni sudah menjadi suatu keharusan bagi seorang guru dalam mengaitkan materi yang selanjutnya hendak diajarkan dengan materi sebelumnya sehingga memberikan kontribusi yang baik bagi siswa dalam memahami materi selanjutnya.
Keenam, mengenai problematika-problematika yang dialami atau ditemui
guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa antara lain:
1. Pemberian hadiah, selaku guru PAI, bapak Roni Fatanah mengaku bahwa beliau tidak pernah memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi tinggi dalam pelajaran PAI. Hal itu karena pribadi bapak Roni Fatanah yang kurang peduli dan paham dengan cara menumbuhkan gairah belajar siswa.
2. Pujian, dalam kegiatan belajar mengajar bapak Roni Fatanah mengatakan bahwa setiap memberikan tugas kepada siswa, beliau hanya memeriksa dan memberikan nilai dan tidk ada pujian yang diberikan kepada siswa yang lebih tinggi nilainya. Hal itu dilakukan oleh bapak Roni Fatanah untuk menghindari anggapan pilih kasi dari siswanya yang mendapatkan nilai sedikit
3. Gerakan tubuh, dalam proses pembelajaran, bapak roni fatanah mengatakan bahwa beliau mengajar hanya di depan siswa, di kursi guru tanpa berjalan kebelakang dan smping. Beliau mengakui juga bahwa beliau sangat minim
dalam membuat humor di dalam kelas, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa merasa tegang.
4. Pemberian tugas, dalam hal pemberian tugas, bapak Roni Fatanah mengatakan bahwa setiap selesai materi yang diajarkan, beliau selalu memberikan tugas, namun karena terlalu sering memberikan tugas, siswa menjadi bosan dan komplain. Hal ini yang belum bisa diatasi oleh beliau untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengerjakan tugas.
Ketujuh, mengenai penyebab timbulnya problema yang dialami guru yakni
terdiri atas beberapa hal, antara lain: Alokasi waktu yang belum dapat digunakan seefisien mungkin; Bahan ajar yang menjadi pegangan guru masih kurang memadai; LKS yang digunakan tak detail; Keadaan fisik serta suasana hati saat mengajar yang belum profesional; Sarana prasarana dari sekolah yang masih belum mencukupi; Ketersediaan.
Kedelapan, mengenai usaha yang hendaknya dilakukan guru dalam mengatasi
atau mengantisipasi problema yang dialami antara lain: Berusaha menyediakan bahan ajar yang lebih detail pemaparannya sebagai buku panduan bagi guru; Guru berusaha memantapkan pengusaan materi; Belajar menggunakan alokasi waktu seefisien mungkin; Mengasah kreatifitas baik dalam mendatangkan media mengajar serta dalam menjelaskan materi; Lebih mempersiapkan diri dengan matang ketika akan mengajar; Lebih banyak belajar penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD; Berusaha membiasakan diri menggunakan bahasa yang mudah di mengerti siswa.
Adapun hasil wawancara dengan bapak H.A. Lata Suradi, M. Pd. selaku Kepala sekolah di SMA Negeri 1 Jonggat, antara lain:
Pertama, mengenai kinerja bapak Roni Fatanah selaku guru PAI yang mengajar di kelas XI. Kepala Madarasah memantau dan mengevaliusi kinerja guru secara lansung melalui supervisi klinik yang dilakukan setiap semester yakni mengamati proses mengajarnya, menyampaikan saran bagi bagian yang kurang, dan memberikan penilaian. Pendapat beliau, kinerja mengajar bapak Mahiruddin sudah sesuai dengan program dan prosedur yang dibuat. Sudah cukup melengkapi. Cara mengajarnya beliau, medianya, mengajarkan sesuai dengan RPP, hanya saja masi minim dalam menggunakan metode.
Kedua mengenai sarana prasarana yang tersedia di sekolah untuk mata pelajaran PAI yang memang masih sangat jauh dari kata cukup baik mengenai kelengkapan sarana belajar, media, maupun bahan ajar. Hal ini dikarenakan masih minimnya anggaran yang dimiliki sekolah.
Keenam, mengenai usaha atau solusi yang diutarakan oleh pihak sekolah bagi guru PAI guna mengatasi problema yang dihadapi dalam menngkatkan motivasi belajar siswa antara lain, diadakannya pelatihan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), kelompok kerja sebagai tempat mereka sharing dan diskusi bermanfaat untuk meningkatkan kinerja guru maupun meningkatkan kualitas sumber daya guru serta acara sosialisasi yang serupa dengan seminar umum yang diadakan tiap tahun.
Adapun hasil wawancara dengan beberapa perwakialn dari siswa-siswi kelas XI adalah sebagai berikut:
1. Novia Safitri mengatakan,” saya menyukai pelajaran PAI, karena mudah dipahami. Dalam mata pelajaran PAI kita diajar bagaimana
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa, sehingga saya senang mempelajarinya.”49
2. Widya Wati mengatakan, ”cara mengajar yang digunakan oleh bapak Roni Fatanah hanya menulis, menjelaskan dan kadang- kadang menyuruh kita maju untuk membaca ayat Al-Qur’an jika materi yang diajarkan ada dalilnya. Tidak ada permainan, canda, atau cerita yang diselingi dalam mengajar. Cara mengajarnya juga terlalu serius, hal ini yang membuat saya kurang semangat dalam mengikuti pelajaran PAI karena saya lebih menyukai cara belajar yang santai dan menghibur, seperti dengan memperlihatkan kita gambar dan sebagainya. Dengan seperti ini bisa menguatkan ingatan saya dibandingkan dengan menulis dan menjelaskan.50 3. Peneliti bertanya kepada salah satu siswa kelas XII yang bernama
Muhammad Suryadinata, dengan pertanyaan “apakah anda menyukai pelajaran PAI?” Muhammad Suryadinata menjawab
“saya tidak suka pelajaran PAI apalagi ketika disuruh maju membaca dalil Al-Qur’an, saya lemah dalam membaca Al-Qur’an dan saya sering merasa malu pada setiap akhir semester bapak membacakan nilai PAI kami, siapa yang mempunyai nilai tertinggi maka mendapatkan hadiah sedangkan saya selalu mendapat nilai paling rendah.51
49 Novia Safitri,Wawancara ,19 Mei 2017
50Widyawati, Wawancara , 19 Mei 2017
51Muhammad Suryadinata, Wawancara , 20 Mei 2017
BAB III PEMBAHASAN
A. Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa