PENDAHULUAN
Konteks Penelitian
Dalam bukunya Sardiman, Donald mengatakan bahwa motivasi adalah “suatu perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya suatu ‘perasaan’, yang didahului dengan tanggapan terhadap adanya suatu tujuan”. 4 Guru harus memiliki kemampuan untuk memotivasi siswanya untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil observasi awal di kelas XI SMAN 1 Jonggat Kabupaten Lombok Tengah ditemukan bahwa guru PAI kurang memotivasi siswa pada saat kegiatan belajar mengajar. Selain itu, hal ini terlihat dari rendahnya minat belajar dan rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran Agama Islam di Kelas XI SMAN 1 Jonggat.6.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ustadz di SMAN 1 Jaonggat, hal yang paling mendorong motivasi belajar siswa adalah menghargai siswa berprestasi, dan yang kurang berprestasi tetap dimotivasi oleh guru dengan memuji hasil kerjanya. Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, penulis mengkaji “Permasalahan Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas XI SMAN 1 Jonggat Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran”.
Fokus Penelitian
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui upaya guru PAI dalam mengatasi kesulitan dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa kelas XI mata pelajaran pendidikan agama Islam di SMAN 1 Jonggat. Ketika melakukan penelitian terhadap suatu fenomena atau masalah, maka hasil penelitian tersebut memiliki arti atau manfaat baik secara teoritis maupun praktis. A.
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Lokasi penelitian yang mudah dijangkau peneliti dapat memudahkan peneliti dalam mengambil data dan informasi yang berkaitan dan dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
Telaah Pustaka
Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran ekonomi IPS di SMP 3 Praya Barat Daya tahun pelajaran 2008/2009. Hasil penelitiannya adalah: Pelaksanaan evaluasi pembelajaran yang dilakukan di SMP 3 Praya Barat Daya dilakukan secara rutin, namun tidak lepas dari permasalahan, antara lain: permasalahan sebelum pelaksanaan evaluasi dan permasalahan selama pelaksanaan evaluasi. Sulamul Hadi, Peran Staf Pengajar Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas VIII Hukum di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah.
Penelitian yang dilakukan oleh Asep, dengan judul penelitian “Analisis Kesulitan Guru Kelas Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Bagi Anggota Madrasah Learning Center Kecamatan Parun dan Ciseng”. Sukiyan, Permasalahan Guru dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Mata Pelajaran Ekonomi IPS di SMP 3 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran IAIN Mataram Skripsi, 2009).
Kerangka Teoritik
- Konsep Problematika Guru PAI
- Pengertian Problematika
- Macam-macam Problematika Guru
- Guru
- Pendidikan Agama Islam (PAI)
- Motivasi Belajar
14 Ibid., hal. 10. . atau masalah yang dihadapi karena setiap guru pasti memiliki masalah yang dihadapi baik secara internal maupun eksternal. a) Masalah guru dari dalam adalah sebagai berikut: masalah kondisi guru itu sendiri, baik yang dialami dalam rumah tangganya, dalam masyarakat dan dalam hubungan sosial, maupun dalam pengetahuan dan keterampilan menghadapi dunia ilmu pengetahuan dan lingkungan Untuk beradaptasi. masalah yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni” atau motivasi yang sesungguhnya, yang bersumber dari dalam diri siswa. Agar siswa senang dan semangat belajar, guru berusaha menyediakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memanfaatkan seluruh potensi kelas yang ada.
Ada beberapa bentuk motivasi yang dapat digunakan guru untuk mempertahankan minat siswa terhadap mata pelajaran yang ditawarkan. Angka merupakan alat motivasi yang cukup untuk merangsang siswa mempertahankan atau bahkan meningkatkan prestasi siswa dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dapat memberikan hadiah dalam bentuk apapun kepada siswa yang berprestasi dalam menyelesaikan tugas, menjawab dengan benar tes formatif yang diberikan, meningkatkan kedisiplinan dalam belajar, mentaati peraturan sekolah, dll.
Siswa suka menarik perhatian dari guru yang memperhatikannya, siswa akan merasa diperhatikan dan tidak akan bisa berbuat sesuka hatinya. Gerakan tubuh merupakan penguatan yang dapat membangkitkan semangat belajar pada siswa, sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. Siswa yang mengerti akan mendapat tugas dari guru setelah menerima bahan pelajaran akan memperhatikan pelajaran.
Sehingga perhatian siswa terhadap materi yang akan diberikan berlangsung relatif lama. Mengetahui hasil dari apa yang telah dilakukan oleh siswa khususnya yang berprestasi tinggi dapat mendorong mereka untuk mempertahankannya bahkan siswa untuk berusaha memperbaikinya di masa yang akan datang dengan aktif belajar di rumah atau di sekolah. Dalam proses belajar mengajar, siswa yang membuat gaduh dapat diberikan sanksi untuk menjelaskan kembali materi pelajaran yang baru saja dijelaskan oleh guru.
Kerangka Fikir
Seorang guru Agama Islam dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pasti menemui kendala atau masalah dalam proses belajar mengajar, oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi masalah yang dialami guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dan solusi apa yang diambil. untuk mengatasi ini.
Metode Penelitian
- Pendekatan Penelitian
- Kehadiran Peneliti
- Lokasi Penelitian
- Sumber Data
- Prosedur Pengumpulan Data
- Tekhnik Analisis Data
- Keabsahan Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek penelitian atau informan, atau subjek dari mana data itu diperoleh. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari informan yaitu orang yang diwawancarai secara mendalam, subjeknya adalah guru mata pelajaran PAI kelas XII SMA Negeri 1 Jonggat. Dengan observasi partisipan ini, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan up-to-date terhadap tingkat signifikansi dari setiap perilaku yang terjadi.
Analisis dalam penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penelitian, karena melalui analisis inilah data-data yang ada akan terlihat manfaatnya, terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif, maka metode yang digunakan adalah analisis induktif yaitu suatu cara berpikir dengan menarik kesimpulan dari data tertentu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini berusaha mengumpulkan data dari observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian.
Data yang relevan seperti data tentang permasalahan yang dihadapi oleh guru PAI dapat diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan guru PAI, cara mengatasinya, dan segala hal yang diperlukan dalam penelitian ini46. Menurut Melong, diperlukan teknik pemeriksaan untuk memperoleh keabsahan data yang valid, yaitu: partisipasi lama, observasi tekun, triagulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang menggunakan konsep keabsahan data yang menggunakan sesuatu yang lain.
Triangulasi teknis yaitu pengecekan data terhadap sumber data yang sama dengan teknik yang berbeda, triangulasi teknis yang peneliti gunakan dalam penelitian ini bersumber dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Jika ternyata diperoleh keadaan yang berbeda, peneliti harus melakukan diskusi lebih lanjut dengan sumber data untuk memastikan bahwa data dianggap benar. Triangulasi sumber yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berasal dari hasil wawancara dengan guru dan siswa.
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
- Gambaran Umum SMA Negeri 1 Jonggat
- Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Jonggat
- Profil SMA Negeri 1 Jonggat
- Letak Geografis SMA Negeri 1 Jonggat
- Keadaan Guru dan Siswa SMA Negeri 1 Jonggat
- Keadaan Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Jonggat
- Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Jonggat
- Hasil Wawancara Dengan Informan ………………………………… 4 5
- Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
- Upaya-Upaya yang Dilakukan Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi
SMA Negeri 1 Jonggat memiliki letak yang sangat strategis baik secara geografis maupun demokratis. Status guru di SMA Negeri 1 Jonggat pada tahun ajaran 2016/2017 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Berdasarkan tabel di atas, jumlah siswa SMA Negeri 1 Jonggat tahun ajaran 2016-2017 terdiri dari Kelas X MIPA.
Struktur organisasi tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Jonggat Sebagai sebuah lembaga organisasi, maka struktur organisasi harus ada sebagai gambaran pembagian tugas yang tertata baik di dalam organisasi atau lembaga maupun di lembaga pendidikan yang seharusnya sudah ada. Perlu adanya struktur organisasi agar para guru di SMA Negeri 1 Jonggat mengetahui tugasnya di lembaga pendidikan. Permasalahan Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran Kelas XI SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2017.
Faktor-Faktor Penyebab Masalah Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016-2017. Namun, ditemukan masih kurangnya media atau alat peraga terkait materi PAI di SMA Negeri 1 Jonggat, hanya disediakan media LCD. Adapun sarana prasarana yang masih kurang yaitu bahan ajar berupa LKS atau buku pedoman guru di SMA Negeri 1 Jonggat belum dapat dikembangkan karena belum memiliki struktur yang detail.
Upaya Guru Pai Mengatasi Masalah Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Jonggat Tahun Pelajaran 2016/2017. Dengan lancarnya interaksi atau komunikasi antara siswa dengan guru maka motivasi belajar siswa akan meningkat karena adanya kedekatan antara guru dan siswa. Mempererat hubungan guru dan wali murid juga menjadi salah satu cara yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
Hubungan antara orang tua dan guru sangatlah penting, dengan hubungan yang erat, baik guru maupun orang tua dapat dengan mudah mengarahkan inspirasinya, Di SMA Negeri 1 Jonggat, pihak sekolah mengundang orang tua pada setiap pembagian ijazah, dan disana kepala sekolah mengundang orang tua untuk ikut serta. , bersama-sama ia membimbing anak-anak di lingkungan rumah. Peningkatan keterampilan mengajar guru merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana guru di SMA Negeri 1 Jonggat berupaya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pendidikan, hal ini dilakukan agar efektivitas mengajar guru menjadi lebih baik dan mampu menghasilkan produk yang berkualitas. siswa.
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Kami berharap dengan adanya penelitian ini, para guru bidang studi PAI dapat meningkatkan metode pengajarannya dan lebih sering memotivasi siswa di luar kelas. Kami berharap para siswa tetap tekun mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru, termasuk pembelajaran PAI, untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan. Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini, sebaiknya memperkuat pengamatan (observasi) di lapangan, mencari upaya lain untuk melanjutkan penelitian ini, atau mengajukan pertanyaan lain yang masih berkaitan dengan penelitian ini.
Daman Huri, Permasalahan Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII Al Ma’rif Nu Al-Mansyuriyah Desa Tanak Rarang Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Skripsi Tahun Pelajaran IAIN Mataram 2017. Observasi Metode Tangan Pertama digunakan guru dalam mengajar siswa kelas XI PAI SMA Negeri 1 Jonggat. Berapa guru yang PNS dan guru yang bukan PNS dan berapa prestasi yang diraih SMA Negeri 1 Jonggat pak.
Menurut anda apakah metode pembelajaran guru PAI di SMA Negeri 1 Jonggat mampu meningkatkan motivasi belajar siswa? Sebagai kepala sekolah, bagaimana bentuk bimbingan yang Bapak/Ibu berikan kepada siswa untuk meningkatkan motivasi belajarnya? Sebagai kepala sekolah, bagaimana bentuk kerjasama yang Anda lakukan dengan guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?
1 Apakah ada kendala yang Bapak/Ibu hadapi dalam proses pembelajaran PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 4 Apakah Bapak/Ibu membimbing siswa dalam kegiatan pembelajaran di dalam dan di luar kelas? Apakah Anda dekat dengan guru PAI Anda di dalam dan di luar kelas?