• Tidak ada hasil yang ditemukan

Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

Dalam dokumen problematika guru pai - etheses UIN Mataram (Halaman 66-72)

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

A. Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

BAB III PEMBAHASAN

A. Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

3. Gerakan tubuh, dalam proses pembelajaran gerak tubuh dalam bentuk mimik yang cerah, dengan senyum, mengangguk, geleng-geleng kepala merupakan sejumlah gerakan fisik yang dapat memberikan umpan balik dari anak didik, sehingga sebagai seorang guru sangat dibutuhkan gerak tubuh. Bapak Roni Fatanah mengatakan bahwa beliau mengajar hanya di depan siswa, di kursi guru tanpa berjalan kebelakang dan smping. Beliau mengakui juga bahwa beliau sangat minim dalam membuat humor di dalam kelas, sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa merasa tegang.

4. Pemberian tugas, pemberian tugas sangat penting dalam kegiatan pembelajaran yakni untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dalam menguasai materi yang diajarkan sehingga apa yang belum di pahami bisa dijelaskan ulang oleh guru. dalam hal pemberian tugas, bapak Roni Fatanah mengatakan bahwa setiap selesai materi yang diajarkan, beliau selalu memberikan tugas, namun karena terlalu sering memberikan tugas, siswa menjadi bosan dan komplain. Hal ini yang belum bisa diatasi oleh beliau untuk mengatasi kejenuhan siswa dalam mengerjakan tugas.

B. Faktor Penyebab Timbulnya Problematika Guru PAI Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016-2017

Guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa tidaklah mudah. Merujuk dari problem yang sudah di paparkan oleh guru PAI kels XI di atas maka, faktor yang menyebabkan problem tersebut adalah:

1. Faktor Sarana Prasarana

Faktor sarana prasarana menjadi faktor pendukung yang harus tersedia dan dilengkapi. Namun, di temui di SMA Negeri 1 Jonggat masih kekurangan media atau alat peraga yang berhubungan dengan mata pelajaran PAI, hanya menyediakan media LCD saja. Begitu pula media yang disediakan oleh guru tidaklah banyak, hal ini bergantung pada kreatifitas dan kemauan guru.

Adapun sarana prasarana yang masih kurang yakni bahan ajar berupa LKS atau buku paket pegangan guru di SMA Negeri 1 Jonggat kurang dapat dikembangkan karena kurang detail komposisinya. Sedangkan, buku pegangan bagi guru hanyalah satu macam hanya itu saja yang diperoleh dari sekolah.

Sehingga ada beberapa materi yang tidak dikuasai sepenuhnya oleh guru PAI disana.

C. Upaya Yang Dilakukan Guru Pai Dalam Mengatasi Problematika Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat Tahun Pelajaran 2016/2017

1. Melengkapi media dan sumber belajar

Ketersediaan media dan sumber belajar dapat meningkatkan motivasi serta minat belajar siswa karena dengan adanya media dan sumber belajar pembelajaran menjadi lebih santai dan interaktif .Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan dan menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga

diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi sangat diperlukan di dalam kegiatan belajar sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.52

Dalam bukunya Sobri bahwa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan media yang baik, serta harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak sama, baik pendengaran maupun pengelihatannya, demikian juga kemampuan berbicara. Ada yang lebih senang membaca dan sebaliknya. Dengan penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi. 53

Dengan adanya media dan sumber belajar yang memadai maka motivasi belajar juga akan tumbuh baik itu dari dorongan guru ataupun dari dalam diri sendiri.

2. Mempererat interaksi antara guru dan siswa

Interaksi atau komunikasi yang lancar antara guru dan siswa sangat penting dengan adanya komunikasi yang lancar antara guru dan siswa maka siswa akan merasa nyaman terhadap guru tersebut baik itu ketika bertanya atau diskusi dengan guru. Menurut Sobri dalam bukunya, bahwa strategi dalam menumbuhkan motivasi belajar adalah:54

52Sobry Sutikno, Belajar dan Pembelajaran (Lombok: Holistica, 2013), h. 69.

52 ibid, h.71

53 Ibid, h.74

a. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke siswa.

b. Humor atau dengan cerita-cerita lucu. Pada saat menyampaikan materi pelajaran, upayakan untuk menyelipkan dengan humor atau cerita-cerita lucu.

c. Membantu kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok. Guru harus berusaha untuk terus-menerus membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. Dalam hal ini guru harus bisa berperan layaknya dokter yang siap mendeteksi dan berusaha meyembuhkannya.

Dengan adanya interaksi atau komunikasi yang lancar antara siswa dan guru maka motivasi belajar siswa akan bertambah karena adanya kedekatan antara guru dan siswa.

3. Mempererat hubungan guru dan wali murid

Mempererat hubungan antara guru dan wali murid juga merupakan salah satu cara yang dilakukan guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Hubungan wali murid dengan guru sangat penting, dengan adanya hubungan yang erat maka baik guru atau wali murid dengan mudah menyalurkan inspirasi mereka, di sma Negeri 1 Jonggat setiap pembagian raport pihak sekolah mengundang wali murid dan di sana kepala sekolah mengajak kepada wali murid untuk sama-sama membimbing anak-anak selama dalam ranah lingkungan rumah.

4. Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar

Meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, dimana guru di SMA Negeri 1 Jonggat diusahakan agar mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pendidikan, hal ini dilakukan agar kinerja mengajar guru menjadi lebih baik dan mampu menghasilkan siswa yang bermutu. Selain itu juga Guru sebaiknya melakukan variasi gaya dalam membelajarkan. Jika variasi gaya guru dalam membelajarkan dilakukan dengan baik, akan sangat berguna dalam usaha menarik dan mempertahankan minat serta semangat siswa dalam belajar. Termasuk variasi gaya guru dalam membelajarkan, di antaranya adalah:55

a. Variasi suara (termasuk pengubahan nada suara yang keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah, dari cepat berubah menjadi lambat, dari suara gembira menjadi sedih, atau pada saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu)

b. Variasi gerakan anggota badan dan mimik (seperti variasi dalam ekspresi wajah guru, gerakan kepala dan badan). Pindah posisi (berarti guru tidak berada dalam satu posisi saja, melainkan berpindah-pindah. Perpindahan posisi guru hendaklah karena maksud-maksud tertentu dan dilakukan secara wajar dan tidak berlebihan.

55 Ibid ,h. 73

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini maka peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Problematika yang dihadapi guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa adalah kurangnya penguasaan metode oleh guru, kurang pemberian pujian, minimnya guru dalam menampilkan gerak tubuh yang menyenangkan, pemberian hadiah, dan pemberian tugas.

2. Upaya yang dilakukan guru PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah melengkapi media dan sumber belajar, meningkatkan interaksi dan sumber belajar, meningkatkan hubungan guru dan wali murid, dan meningkatkan keterampilan guru dalam mengajar.

B. Saran

Melalui skripsi ini peneliti ingin menyampaikan beberapa saran kaitannya dengan judul dan hasil penelitian yang telah dilakukan, dan semoga kiranya bermanfaat bagi semua pihak. Adapun saran-saran tersebut sebagai berikut :

1. Kepada Kepala Sekolah

Diharapkan kepada kepala Sekolah SMA Negeri 1 Jonggat untuk selalu melihat aktifitas guru di sekolah dan selalu mengadakan pengontrolan saat proses belajar mengajar sedang berjalan di kelas, hal ini

sangat perlu dilakukan untuk terus memperbaiki kualitas mengajar guru agar tujuan dari pendidikan bisa tercapai.

2. Kepada Guru PAI

Diharapkan dengan adanya penelitian ini guru bidang studi PAI dapat memperbaiki cara mengajarnya serta lebih sering memberikan motivasi kepada siswa baik itu saat berada diluar kelas.

3. Kepada siswa

Diharapkan kepada siswa agar tetap rajin dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru termasuk pembelajaran PAI sehingga diperoleh hasil belajar yang memuaskan.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan penelitian ini sebaiknya memperkuat pengamatan (observasi) di lapangan, mencari upaya-upaya lain sebagai tindak lanjut dari penelitian ini, atau mengangkat masalah lain yang masih memiliki keterkaitan dengan penelitian ini.

Dengan demikian, hasilnya nanti dapat berguna bagi segenap civitas sekolah, baik kepala sekolah, guru ataupun siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Asep, “Analisis Kesulitan Guru Kelas dalam Pembelajaran Matematika dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Anggota Madrasah Learning Centre Kecamatan Parung dan Ciseeng”, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Daman Huri, Problematika Guru Bahasa Arab Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Keas VII di SMP Al Ma’rif Nu Al- Mansyuriyah Desa Tanak Rarang Kecamatan Praya Barat Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015 / 2016, Skripsi IAIN Mataram, 2017.

Darmadi Hamid, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta 2011.

Darajat Zakiah Dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta : Bumi Aksara , 2008.

Djamarah Syaiful Bahri &Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2010 .

Emzir,Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta : PT Grapindo Persada, 2010.

Fathurrohman Pupuh dan Sutikno Sobry, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Refika Aditama, 2011.

Gintings Abdorrakhman, Esensi Praktis Belajar Dan Pembelajaran, Bandung : Humaniora, 2010.

., Belajar dan Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2010.

., Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran, Bandung: Humaniora, 2012.

Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:PT. Bumi Aksara, 2009.

Hully Mukhtar, Profesi Keguruan, Yogyakarta: Alam Tara Institute Mataram, 2012.

Lubis Satria Hadi, Total Motivation, Yogyakarta: Pro-You, 2008.

Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung, Pustaka Setia, 2011.

Maimun, Menjadi Guru Yang Dirindukan, Yogyakarta : Kurnia Kalam Semesta, 2011.

Majid Abdul, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi: Konsep dan Implementasi Kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Masykur Moch. & Fathani Abdul Halim, Mathematical Intelligence, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group, 2007.

Moleong Lexy, J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011.

Nazir, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.

Partanto, Kamus Kecil Bahasa Indonesia, surabaya: PT. Arkola, 1994.

Pius abdillah P. dan M dahlan al barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya:

Arkola, 2009.

Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung: Alfabeta, 2009.

Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 2014.

Subagyo P. Joko, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, Jakarta:

Rineka Cipta, 2004.

Sukiyan, Problematika Guru Dalam Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi di SMP 3 Praya Barat Daya Tahun Pelajaran 2008/2009, skripsi IAIN Mataram, 2009.

Sulamul Hadi, Peranan Tenaga Kependidikan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Bidang Studi Fiqih Kelas VIII di MTs Al Mansyuriyah Kreak Desa Pandan Indah Kecamatan Praya Barat Daya Kabupaten Lombok Tengah. ( Skripsi IAIQ Bagu, 2008) Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&G, Bandung: Alfabeta, 2013.

Sutikno Sobry, Belajar dan Pembelajaran, Lombok: Holistica, 2013.

Lampiran 03

PEDOMAN OBSERVASI

1. Melihat secara langsung gambaran umum lokasi penelitian di SMA Negeri 1 Jonggat

2. Melihat secara langsung kelengkapan fasilitas belajar sebagai bahan penunjang di SMA Negeri 1 Jonggat.

3. Melihat secara langsung metode yang digunakan guru dalam pembelajaran PAI siswa kelas XI di SMA Negeri 1 Jonggat.

4. Melihat secara langsung kendala/hambatan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.

5. Melihat secara langsung bagaimana cara mengajar guru PAI di SMA Negeri 1 Jonggat

6. Melihat secara langsung bagaimana cara berinteraksi antara guru dan siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Jonggat saat proses belajar mengajar di dalam kelas.

Lampiran: 04

PEDOMAN WAWANCARA Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Kepala Sekolah

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

Pada tahun berapa SMA Negeri 1 Jonggat berdiri dan pada tanggal berapa mendapat akreditasi?

Berapa jumlah guru yang sudah PNS dan guru yang belum PNS serta prestasi apa saja yang pernah diraih oleh SMA Negeri 1 Jonggat bapak menjabat sebagai kepala sekolah?

Menurut bapak selaku kepala sekolah bagaimanakah proses pembelajaran PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?

Apa saja bentuk upaya guru bidangstudi PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?

Apakah menurut bapak cara mengajar guru PAI di SMA Negeri 1 Jonggat sudah mampu meningkatkan motivasi kepada siswa?

Adakah media pembelajaran PAI yang sudah disediakan di SMA Negeri 1 Jonggat ini?

Selaku kepala sekolah bentuk bimbingan yang bapak berikan pada siswa dalam meningkatkan motivasi belajar seperti apa?

Selaku kepala sekolah bagaimana bentuk kerja sama bapak dngan guru PAI dalam meningkatkan motivasi belajar siswa?

PEDOMAN WAWANCARA Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Guru bidangstudi

PAI

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

1 Apakah ada problem yang dihadapi bapak dalam proses pembelajaran PAI untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?

2 Apakah ada kendala yang bapak hadapi dalam mengajar PAI ?

3 Bagaimana cara bapak mengatasi problem- problem tersebut?

4 Apakah dalam kegiatan belajar di dalam kelas maupun di luar kelas bapak memberikan bimbingan kepada siswa?

5 Ketika siswa mendapat kesulitan dalam belajar apakah dari teman kelas juga saling memberikan pemahaman tentang materi yang belum dipahami?

6 Ketika terjadi kesulitan pada siswa dalam memhami materi pelajaran apakah ada bimbingan dari bapak?

PEDOMAN WAWANCARA Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Jonggat Nama Interviewer : Bukran

Hari/Tanggal :

Responden : Siswa Kelas XI

No Pertanyaan Deskripsi/Jawaban

1 Apakah anda menyukai pelajaran PAI?

2 Metode apa saja yang digunakan oleh guru PAI anda saat pembelajaran PAI?

Apakah anda dekat dengan guru PAI anda saat di dalam kelas maupun di luar kelas?

Dalam memberikan bimbingan apakah guru PAI anda memberikan bimbingan di luar kegiatan belajar?

Adakah yang tidak anda sukai dari cara mengajar guru PAI anda?

Lampiran 05

PEDOMAN DOKUMENTASI

Hal-hal yang didokumentasikan dalam penelitian ini adalah:

1. Data tentang identitas SMA Negeri 1 Jonggat

2. Data tentang sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Jonggat 3. Data tentang guru SMA Negeri 1 Jonggat

4. Data tentang siswa SMA Negeri 1 Jonggat

5. Data tentang struktur organisasi SMA Negeri 1 Jonggat 6. Proses pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jonggat

Lampiran 01

Gambar: wawancara dengan siswa di SMA Negeri 1 Jonggat

Gambar: wawancara dengan siswa di SMA Negeri 1 Jonggat

Gambar: dokumentasi sesudah selesai wawancara dengan guru di SMA Negeri 1 Jonggat

Lampiran 02

Gambar: Lokasi Penelitian

Dalam dokumen problematika guru pai - etheses UIN Mataram (Halaman 66-72)

Dokumen terkait