• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.3. Hipotesis

Hipotesis berasal dari kata hipo (lemah) dan tesis (pernyataan), yaitu suatu pernyataan yang masih lemah dan membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau harus ditolak.

Hipotesis juga merupakan sebuah pernyataan tentang hubungan yang diharapkan dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris. (Hidayat, 2014)

Hipotesis ini dapat dilambangkan dengan H0 ( hipotesis nol), secara umum, hipotesis nol diungkapkan sebagai tidak terdapatnya hubungan signifikan antara dua variabel. (Hidayat, 2014).Hipotesis lain yang bukan

hipotesis nol disebut hipotesis

alternatifyangbiasadilambangkanHa.Hamenyatakanadanyahubungan antara dua variabel atau lebih, bisa juga menyatakan adanya perbedaan dalamhaltertentupadakelompokyangberbeda.(Hidayat,2014).

Rumusan hipotesis pada penelitian kali ini adalah :

a. Hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan umur ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Hipotesis:

H0 = tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan umur ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Ha = ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan umur ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

b. Hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan pendidikan ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Hipotesis:

H0 = tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan pendidikan ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Ha = ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan pendidikan ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

c. Hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorumdengan paritas ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Hipotesis:

H0 = tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan paritas ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Ha = ada hubungan pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum dengan paritas ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

40 BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. DesainPenelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain penelitian non eksperimental. Sedangkan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

Seperti yang dijelaskan oleh Riwidikdo (2013), bahwa kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.

Menurut Notoatmodjo (2010) tentang penelitian non-eksperimental atau menguji hipotesis artinya tidak lebih dari mengamati selama atau setelah kejadian tertentu, peneliti tidak dapat campur tangan secara sengaja dan menentukan efek intervensi itu.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasional analitik.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Notoatmodjo (2010) yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana pengetahuan ibu tentang ikterus neonatorum berdasarkan karakteristik umur ibu, pendidikan dan paritas. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara umur, pendidikan dan paritas dengan pengetahuan. Dalam penelitian observasional analitik, dari analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh kontribusi faktor risiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu (efek).

Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan survei cross sectional yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor

risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu waktu yang dilakukan pada variabel terikat dan variabel bebas (Notoatmodjo, 2010). Pendekatan ini digunakan untuk melihat hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. Desain penelitian ini merupakan survei analitik yang menggunakan rancangan cross sectional sehingga pada penelitian ini dilakukan pada waktu yang sama dan tidak ada periode follow-up.

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui “Pengetahuan Ibu tentang Ikterus Neonatorum Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Paritas di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat periode November 2019-Januari 2020”.

4.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi penelitian tersebut akan dilakukan. Lokasi ini sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2012). Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat dan pengambilan data di ruang bersalin dan poli KIA. Waktu penelitian adalah waktu penelitian tersebut akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November 2019 – Januari 2020.

4.3. Populasi, Sampel danSampling 4.3.1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nur Salam 2013). Berkaitan

dengan penelitian ini, maka populasi yang diambil adalah semua ibu nifas yang memiliki bayi yang berada di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat periode November 2019-Januari 2020, yaitu dimana jumlah populasi sebanyak 50 responden.

4.3.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagai jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi(Hidayat,2014). Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 responden dari ibu nifas yang memiliki bayi berumur 0-7 hari di Puskesmas Kecamatan Senen periode November 2019-Januari 2020.

4.3.3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada(Hidayat,2014).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer (kuantitatif) yaitu data yang langsung diperoleh atau diambil oleh peneliti dengan menggunakan instrumen yang digunakan adalah kuesioner (Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah secara aksidental (accidental), ini dilakukan dengan mengambil

kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian.(Notoatmodjo, 2010).

Dengan demikian, maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah secara keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 30 responden ibu yang dalam masa nifas 24 jam sampai dengan yang 7 hari setelah melahirkan yang kebetulan ada atau tersedia di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat Periode November 2019-Januari 2020.

4.3.4. Besar Sampel

Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang, maka yang diambil 10-15% atau 20- 25%. Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya lebih kecil dari 100 orang, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara keseluruhan dari populasi yaitu sebanyak 30 responden ibu yang dalam masa nifas 24 jam sampai dengan yang 7 hari setelah melahirkan di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat Periode November 2019- Januari 2020.

4.3.5. Teknik Pengambilan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti mengacu pada tahapan yang ditetapkan dalam prosedur dibawah ini:

a. Setelah proposal penelitian disetujui pembimbing dan koordinator

mata ajar maka peneliti mengajukan permohonan izin kepada pihak Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

b. Setelah mendapatkan izin dari pihak Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat, peneliti mulai mencari ibu nifas yang dalam masa nifas 24 jam sampai dengan yang 7 hari setelah melahirkan yang kebetulan ada atau tersedia di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat pada hari pengumpulan data penelitian, umur ibu, pendidikan dan paritas tidak dibatasi bersedia menjadi responden, ibu yang dapat berkomunikasi dengan baik dan dapat membaca serta menulis.

c. Setelah calon responden setuju untuk jadi responden, responden menandatangani informed concent kemudian dilakukan proses pengambilan data, selama mengisi kuesioner peneliti memberikan kesempatan pada responden untuk menjawab semua pertanyaan dan untuk meminta penjelasan terhadap pertanyaan peneliti jika ada yang kurang dimengerti

d. Setelah semua data terkumpul, peneliti memulai pengolahan data dan di lanjutkan dengan pembuatan laporan penelitian.

4.4. InstrumenPenelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan hasil lebih baik atau lebih lengkap, cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah untuk diolah (Arikunto 2009).

4.4.1. Instrumen Pengambilan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden mengenai karakteristik responden.Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,2012).

Pembuatankuesionerinidenganmengacuparameteryang sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang akan dilakukan.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian yaitu: bagian pertama berisi tentang karakteristik responden yang meliputi umur ibu, pendidikan dan paritas. Bagian kedua merupakan isi dari kusioner yaitu dengan jenis kuesioner tertutup, kuesioner tertutup adalah kuesioner yang berbentuk pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan jawaban “YA” atau “TIDAK” tentang ikterus neonatorum dan responden diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Cara penskoran untuk pernyataan positif (favourabel) bila responden menjawab “YA”

nilainya 1 dan menjawab “TIDAK” nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourable) bila responden menjawab “YA” nilainya 0 dan menjawab

“TIDAK” nilainya 1.Adapun pengisian kuisioner ini dengan memberikan tanda checklist (√) pada lembar kuisioner yang sudah disediakan. Bagian ketiga juga merupakan isi dari kuesioner yaitu model pertanyaan dalam

bentuk pilihan ganda dengan memberikan tanda silang (X) pada lembar kuesioner. Pengetahuan ibu nifas tentang ikterus neonatorum inidiukur dengan skala Guttman dengan skor benar = 1 dan salah = 0. Jadi, total pertanyaan pada kuesioner ini adalah 28 soal.

4.4.2. Kisi-Kisi Kuesioner

Tabel 4.4.2.

Kisi-Kisi Kuesioner Pengetahuan Ibu tentang Ikterus NeonatorumDi Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat

4.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini kuesioner yang digunakan diadaptasi dari (Dona Martilova, 2009) tentang “Pengetahuan Ibu Postpartum tentang Ikterus Pada Bayi Baru Lahir Di RSUD Pirngadi Medan Tahun 2009” dengan dilakukan uji coba pada sampel yang sejenis ketika sebelum melakukan penelitian yaitu sebanyak 20 responden untuk diuji validitas dan reliabilitas.

Uji validitas adalah suatu pengukuran atau pengamatan yang

No Indikator No Pernyataan

Favourable Unfavourabel (positif) (negatif)

Jumlah

1. Pengertian ikterus neonatorum

1,2,3,4,5,6,7,8,9,11,12 10 12 2. Pembagian ikterus

neonatorum 13,14,16 15 4

3. Penyebab ikterus

neonatorum 17,18 19,20 4

4. Gejala ikterus neonatorum

21,22 23,24 4 5. Penanganan ikterus

neonatorum

25 26,27,28 4

Total 19 9 28

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen dalam mengumpulkan data atau suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat validitas (keabsahan) suatu alat ukur (Nursalam, 2013). Kuesioner pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji validitas dengan responden sebanyak 20 responden maka r tabel 0,444.

Hasil uji validitas dinyatakan valid karena nilai r hitung mendapatkan nilai 0,540, maka dapat dikatakan r hitung lebih besar dari r tabel yang artinya sudah memenuhi validitas item.

Uji reliabilitas adalah suatu luaran yang menujukkan sejauh mana hasil pengukuran sekali atau lebih terhadap suatu fenomena permasalahn pada populasi target yang sama dan dengan instrument penelitian yang telah digunakan sebelumnya (Nursalam, 2013). Kuesioner pengetahuan yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach’s Alpha dengan hasil 0,624 dan kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.

4.5. Pengolahan dan AnalisaData

Analisa data yang dilakukan secara analitik dengan melihat presentase data yang terkumpul dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan analisa data dilanjutkan dengan membahas penelitian teori dan keputusan yang ada.

(Hidayat, 2011)

Nilai maksimum untuk pengetahuan

diperhitungkandengannilaiskormenjawabkuesioner. Aspek pengetahuan dapat

dinilai dengan presentase. Dengan membagi frekuensi setiap alternatif jawaban dengan jumlah responden kemudian dikalikan 100% atau dengan rumus (Azwar 2010):

Rumus :

Keterangan:

P = presentase

F = jumlah jawaban yang benar N =jumlah soal

4.5.1. Metode Pengukuran 1. Pengetahuan

Kode 1 : Kategori kurang bila <56%, jika responden mampu menjawab 1- 15 pertanyaan.

Kode 2: Kategori cukup bila 56-75%, jika responden mampu menjawab 16-21 pertanyaan.

Kode 3: Kategori baik bila 76-100%, jika responden mampu menjawab 22- 28 pertanyaan.

2. Umur

Kode 1 : <20 tahun Kode 2: 20-35 tahun P=F/N×100%

Kode 3: >35tahun 3. Pendidikan

Kode 1 : Sekolah Dasar Kode 2: SMP

Kode 3: SMA

Kode 4: PerguruanTinggi Diploma/S1 4. Paritas

Kode 1 : Primipara Kode 2: Multipara

Kode 3: Grandemultipara

4.5.2. Pengolahan Data a. Editing

Editing adalah upaya mengolah data sedemikian rupa sehingga jelas sifat sifat yang dimiliki data tersebut.

Dalam melakukan editing ada beberapa hal yang yang perlu diperhatikan, yaitu :

1) Memeriksa KelengkapanData 2) Memeriksa KesinambunganData

3) MemeriksaKeseragamanData (Saepudin,2011) b. Coding

Coding adalah memberikan kode pada data, yang bertujuanuntuk memudahkan pengolahan data, jawaban atau data yang perlu

disederhanakan. Semua jawaban responden dikelompokkan dengan teliti dan teratur, kemudian dihitung dan dijumlahkan. (Saepudin, 2011)

c. Data entry

Setelah semua kuesioner terisi penuh dan benar, serta sudah melewati pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah memproses data yang sudah di entry agar data dapat dianalisis. Peneliti melakukan pengetikan kode jawaban responden pada kuesioner kedalam program pengolahan data. Pengelompokkan data ini diolah untuk pembuatan tabel diagram distribusi frekuensi

d. Cleaning

Pembersihan data, melihat variabel apakah data sudah benar atau belum, Cleaning (pembersihan) data adalah kegiatan pengecekkan kembali data yang sudah ter entry apakah ada kesalahan atau tidak.

e. Tabulasi

Tabulasi adalah pengelompokan data ke dalam suatu labeltertentu menurut sifat-sifat yang dimilikinya, sesuai dengan tujuan penelitian. (Saepudin,2011)

f. Data file

Data yang telah di edit kemudian dikelompokkan sesuai kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti dan data disimpan dalam bentuk dokumen yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4.5.3. Analisa Data

Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan bivariat.

a. Analisis data Univariat

Analisis univariat merupakan analisis data secara deskriptif untuk memaparkan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Analisis ini bertujuan untuk memperoleh distribusi frekuensi serta presentase dari masing – masing variabel pengetahuan, umur ibu, pendidikan, dan paritas.

b. Analisis data Bivariat

Untuk menganalisis hubungan yang bermakna antara variabel umur ibu, pendidikan, dan paritas terhadap tingkat pengetahuan ibu mengenai ikterus neonatorum. Pada analisis bivariat dilakukan analisa data penelitian menggunakan korelasi Spearman's Rho dengan tingkat kepercayaan 95% (alpha = 0,05) untuk menganalisis hubungan antara variabel.

Hipotesis alternatif penelitian (Ha) apakah ada korelasi antara pengetahuan ibu dengan karakteristik ibu yaitu umur ibu, pendidikan dan paritas. Dikatakan ada hubungan yang bermakna jika nilai p ≤ 0,05 dan tidak ada hubungan yang bermakna antara dua variabel jika nilai p > 0,05. Sedangkan untuk menentukan kekuatan korelasi (nilai r) ditentukan sebagai berikut : sangat kuat (0,80-1,00), kuat (0,60- 0,799), sedang (0,40-0,599), lemah (0,20-0,399), sangat lemah (0,00-

0,199) (Dahlan,2011).

4.6. Etika Penelitian

Dalam Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi objekpenelitianadalahmanusia,makapenelitiharusmemahamihakdasar manusia.

Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus difahami antara lain sebagai berikut:

4.6.1. PrinsipManfaat

Maka segala bentuk penelitian yang dilakukan memiliki harapan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia.

4.6.2. Prinsip MenghormatiManusia

Manusia memiliki hak dan makhluk yang mulia yang harus dihormatikarenamausiamemiikihakmenentukanpilihanantaramaudan tidak untuk diikutsertakan menjadi subjekpenelitian.

4.6.3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia dengan meghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak menjaga privasi manusia, dan tidak berpihak dalam perlakuan terhadap manusia (Hidayat,2014).

4.7. Masalah EtikaPenelitian

Masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat penelitian kebidanan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

harus diperhatikan.

Masalah Etika yang diperhatikan antara lain sebagai berikut : 4.7.1. InformedConsent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan Informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui dampaknya. Jika pasien setuju maka pasien menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, peneliti harus menghormati hak pasien.

4.7.2. Tanpa Nama(Anonim)

Masalah Etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam penggunaan subjek peenelitian dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan menuliskan kodepadalembarpengumpulandataatauhasilpenelitianyangdisajikan.

4.7.3. Kerahasiaan (confidentially)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian. Baik informasi maupun masalah- masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan. (Hidayat, 2014)

54 BAB V

HASIL PENELITIAN 5.1. Hasil Penelitian

Pada BAB ini penulis akan menyajikan hasil penelitian yang telah dilakukanpada tanggal 25 November 2019 s.d. tanggal 04 Januari 2020 di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat yaitu mengenai Pengetahuan Ibu tentang Ikterus Neonatorum Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Paritas di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat Periode November 2019-Januari 2020.Dengan jumlah sampel 30 ibu nifasyang diperoleh setelah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk berbagai variabel independent dan variabel dependent. Variabel yang diteliti yaitu karakteristik responden meliputi pengetahuan, umur, pendidikan, serta paritas tentang ikterus neonatorum. Hasil

penelitian dan pembahasan akan diuraikan

dengansistematikasebagaiberikut:Gambaranumumlokasipenelitian dan data

khususmengenai variabel yang akan diukur.

Selanjutnyadilakukanpembahasansesuaidengantujuanpenelitian,dalam

mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti menggunakan analisis univariat danbivariat.

5.2. Gambaran Lokasi Penelitian

Puskesmas ini berada di kawasan Kramat, Kelurahan Kenari, Kecamatan Senen, Kota Administrasi Walikota Jakarta Pusat. Lokasi puskesmas ini tidak

jauh dari kawasan pusat belanja eletronik Pasar Kenari dan Rumah Sakit tingkat dua Moh. Ridwan Meuraksa milik TNI AD. Puskesmas ini telah hadir melayani masyarakat disekitarnya sejak tahun 1996, kemudian pindah dan direnovasi menjadi bangunan berlantai 3 pada tahun 2000.Puskesmas ini memberikan layanan bagi pasien yang berkunjung diantaranya melalui Poli Umum, Poli Gigi, Poli Anak, Poli Remaja (PKPR), Poli Lansia, Poli Tuberkulosis (TB), Poli Gizi, Poli Anti Retroviral Viral (ARV), Metadon/ Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM)/ Layanan Jarum Suntik Steril (LJSS), Poli Voluntare Counseling Test (VCT), Radiologi, Laboratorium, Poli Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)/ Keluarga Berencana (KB), Rumah Bersalin yang dilengkapi dengan rawat inap, Apotek/

Kamar obat, Unit Gawat Darurat (UGD) Pelayanan 24 Jam, Pelayanan USG dan EKG.

Puskesmas ini juga dilengkapi dengan musholla dan parkir motor.Puskesmas Kecamatan Senen juga melakukan penyebaran pengetahuan kesehatan kepada masyarakat, baik kepada mereka yang datang berkunjung langsung ke puskesmas ataupun yang didatangi oleh tim dari puskesmas melalui beberapa program kesehatan yang ada. Penyebaran pengetahuan kesehatan ini dilakukan melalui verbal maupun non verbal, diantaranya lewat visualisasi informasi kesehatan yang disampaikan di majalah dinding puskesmas, penyuluhan ketika dilaksanakan Posyandu, kunjungan ke rumah-rumah warga, Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) dan kegiatan lainnya. Selain penyebaran pengetahuan

kesehatan, di puskesmas ini terdapat senam lansia yang dilakukan setiap hari Rabu dan senam ibu hamil di Poli KIA miliknya.

5.3. Hasil UjiStatistik 5.3.1. Pengetahuan

Tabel 5.3.1.

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Ibu tentang Ikterus di Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

Pengetahuan Kurang 8 26,7%

Pengetahuan Cukup 20 66,7%

Pengetahuan Baik 2 6,7%

Total 30 100%

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 5.3.1. hasil penelitian diatas memaparkan, dari 30 respondenbahwasebagian besar responden memilikipengetahuanyang cukup yaitu sebanyak 20 responden (66,7%), namun ada yang memiliki pengetahuan kurang yaitu sebanyak 8 responden(26,7%), dan sebagian kecil memiliki pengetahuan baik yaitu 2 responden (6,7%) . Hal tersebut menunjukkan proporsi terbesar

tingkat pengetahuan responden tentang Ikterus Neonatorum adalah berpengetahuan cukup.

5.3.2. Umur Ibu

Tabel 5.3.2.

Distribusi Frekuensi Umur Ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 5.3.2. hasil penelitian diatas memaparkan, dari 30 responden bahwa sebagian besar responden berusia 20-35 tahun yaitu sebanyak 24 responden (80%), dansebagiankecilrespondenberusia>35 tahun yaitu sebanyak

Umur Ibu Frekuensi Persentase (%)

Umur <20 tahun 2 6,7%

Umur 20-35 tahun 24 80%

Umur >35 tahun 4 13,3%

Total 30 100%

4 responden (13,3%)dan berusia <20 tahun yaitu sebanyak 2 responden (6,7%).

Hal ini menunjukkan proporsi terbesar usia responden adalah 20-35 tahun.

5.3.3. Pendidikan

Tabel 5.3.3.

Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Pendidikan Ibu Frekuensi Presentase (%)

SD 2 6,7%

SMP 9 30%

SMA 17 56,7%

Perguruan Tinggi 2 6,7%

Total 30 100%

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 5.3.3. hasil penelitian diatas memaparkan, dari 30 responden bahwa lebih dari setengahnya responden memiliki latar belakang SMA sebanyak 17 responden (56,7%), SMP sebanyak 9 responden (30%) dan sebagian

kecil responden dengan latar belakang pendidikan SDsebanyak 2 responden (6,7%). dan Perguruan Tinggisebanyak 2 responden (6,7%). Hal ini menunjukkan proporsi terbesar pendidikan terakhir responden adalah SMA.

5.3.4. Paritas

Tabel 5.3.4.

Distribusi Frekuensi Paritas di Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Paritas Frekuensi Persentase (%)

Primipara 11 36,7%

Multipara 17 56,7%

Grandemultipara 2 6,7%

Total 30 100%

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 5.3.4. hasil penelitian diatas memaparkan, dari 30 responden bahwa lebih dari setengahnya responden adalah multipara sebanyak 17 responden (56,7%), primipara sebanyak 11 responden (36,7%) dan sebagian kecil

responden dengan grandemultipara yaitu sebanyak 2 responden (6,7%). Hal ini menunjukkan proporsi terbesar paritasresponden adalahmultipara.

5.3.5. HubunganAntara Pengetahuan Ibu Tentang Ikterus Dengan UmurIbudi Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019- Januari 2020

Tabel5.3.5.

HubunganAntara Pengetahuan Ibu Tentang Ikterus Dengan UmurIbudi Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Umur Ibu

Pengetahuan Ibu tentang Ikterus Neonatorum Nilai P

Nilai R

Pengetahuan kurang (%)

Pengetahuan cukup (%)

Pengetahuan Baik (%)

Total (%)

<20 tahun 0 (0%) 2 (6,7%) 0 (0%) 2 (6,7%) 0,668 -0,082 20-35

tahun

7 (23,3%) 15 (50%) 2 (6,7%) 24 (80%)

>35 tahun 1 (3,3%) 3 (10%) 0 (0%) 4

(13,3%) Total 8 (26,7%) 20 (66,7%) 2 (6,7%) 30

(100%)

Sumber : Data Sekunder

Berdasarkan tabel 5.3.5. diatas menunjukkan dari 30 responden terdapat lebih banyak yang yang berumur 20-35 tahun yaitu 24 responden (80%) memiliki pengetahuan yang cukup, yaitu 15 orang (50%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 7 orang (23,3%),dan berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (6,7%).

Dan dari 4 responden (13,3%) ibu yang berumur >35 tahun memiliki pengetahuan cukup sebanyak 3 orang (10%) dan sebagian kecil berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 1 orang (3,3%), tidak ada yang memiliki pengetahuan baik (0%).Sedangakan dari 2 responden(6,7%) ibu yang berumur <20 tahun memiliki pengetahuan yang cukup, yaitu 2 orang (6,7%), tidak terdapat yang memiliki pengetahuan kurang (0%) dan tidak ada yang memilikipengetahuan baik (0%).

Hasil uji korelasi Spearman Rank dengan α = 5% (0,05) diperoleh nilai p sebesar 0,668 (> α 0,05) sehingga p > 0,05dimana Ho diterima artinya tidak ada hubungan pengetahuan ibu tentang pengetahuan tentang ikterus neonatorum dengan umur ibu di Puskesmas Kecamatan Senen Jakarta Pusat.Diperoleh nilai R (koefisien korelasi) sebesar -0,082 , nilai R (koefisien korelasi) tidak bermakna karena tidak ada hubungan sehingga tidak ada korelasi antara pengetahuan dan umur ibu di Puskesmas Kecamatan Senen atau tidak sesuai dengan teori yang menyatakan adanya hubungan kedua variabel diatas.

5.3.6. HubunganAntara Pengetahuan Ibu Tentang Ikterus Dengan PendidikanIbudi Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020

Tabel5.3.6.

HubunganAntara Pengetahuan Ibu Tentang Ikterus Dengan PendidikanIbudi Puskesmas Kecamatan Senen Periode November 2019-Januari 2020 Pendidikan

Ibu

Pengetahuan Ibu tentang Ikterus Neonatorum Nilai P

Nilai R

Pengetahuan Kurang (%)

Pengetahuan Cukup (%)

Pengetahuan Baik (%)

Total (%)

SD 1 (3,3%) 1 (3,3%) 0 (0%) 2 (6,7%) 0,788 0,051

SMP 2 (6,7%) 7 (23,3%) 0 (0%) 9 (30%)

SMA 4 (13,3%) 11 (36,7%) 2 (6,7%) 17

(56,7%) Perguruan

Tinggi

1 (3,3%) 1 (3,3%) 0% (0%) 2 (6,7%)

Dalam dokumen faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan (Halaman 53-56)

Dokumen terkait