• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikan Lele (Clarias sp.)

Dalam dokumen PDF Biologi Reproduksi Ikan buku ajar (Halaman 141-154)

BAB XI IKAN AIR TAWAR

11.7. Ikan Lele (Clarias sp.)

Gambar 11.7. Ikan Lele(Clarias sp.) a. Klasifikasi

Kerajaan:Animalia.

Filum:Chordata.

Kelas: Atinopterygii.

Ordo:Siluriformes.

Famili:Clariidae.

Genus:Clarias(Scopoli, 1777)

b. Pola pemijahan:

Di alam ikan lele dapat memijah spenajang tahun, monogami.

c. Ciri-ciri induk ikan:

a. Betina

- Kepalanya lebih besar dibanding induk lele jantan, warna kulit dada agak terang, kelamin berbentuk oval atau bulat daun, berwarna kemerahan, lubangnya agak lebar, letaknya di belakang anus, gerakannya lambat, tulang kepala pendek dan agak cembung, perutnya lebih gembung dan lunak, bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan betina akan mengeluarkan cairan kekuning-kuningan berupa sel ovum

-

b. Jantan

- Kepala indukan jantan lebih kecil dari indukan ikan lele betina, warna kulit dada indukan jantan agak tua bila dibanding indukan betina.

- kelamin jantan menonjol, memanjang ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan, gerakan indukan jantan lincah, tulang kepala pendek dan agak gepeng, perut indukan jantan lebih langsing dan kenyal bila dibanding indukan ikan lele betina, bila diurut dari bagian perut ke arah ekor indukan lele jantan akan mengeluarkan cairan putih kental (spermatozoa) serta kulit jantan yang lebih halus dibanding betina.

d. Kesempatan melakukan pemijahan:sepanjang tahun.

e. Jenis kelamin ikan : (gonochorisme)

f. Karakteristik Jenis kelamin Sekunder: genital pore dan genital papilla

g. Habitat Pemijahan: sungai yang tidak berarus deras, perairan umum/genangan air yang tenang.

h. Rangsangan Lingkungan: air baru, sarang berupa lubang yang sudah dibuat si jantan.

i. Tingkah laku pemijahan;

Proses pemijahan diawali dengan berenangnya betina mendekati jantan. Keduanya melakukan sentuhan tubuh secara berkali-kali. Setelah itu mereka berdua menciptakan pergerakan dengan cara mengibaskan ekor mereka. Keduanya lalu bekerja sama menggali lubang pada kerikil yang bersih sampai diameternya mencapai 30 cm. Dalam porsesmatting betina mendorong kepala mereka ke pusat tubuh jantan sampai pada keadaan seperti terikat. Keduanya tetap dalam posisi ini dalam 10 menit sampai betina lepas dari ikatan. Hal ini akan terjadi secara berulang sampai betina membuat lubang sebagai tanda siap untuk mengeluarkan sel telur. Setelah lubang dibuat, maka betina akan bergerak menuju jantan dan mengajaknya ke tempat lubang yang telah dibuat.

j. Tempat Terjadinya Pembuahan:

Setelah itu akan terjadi proses matting lagi kemudian betina akan mengeluarkan telur pada lubang diikuti jantan yang mengeluarkan sperma. Setelah telur dikeluarkan, betina akan membuat lingkaran tempat telur berada, lalu jantan akan menjaga telur-telur tersebut dengan cara berenang di sekitar sarang telur.

k. Pengasuhan oleh Induk (Parental care):

Penjagaan telur

l. Lama pemijahan: Proses mating bisa terjadi berkali-kali, sehingga secara keseluruhan proses reproduksi ikan lele bisa berlangsung selama 20 jam.

Daftar Pustaka

Wikipedia. 2007.Lele. Jakarta: Wikipedia Indonesia, ensiklopedia bebas berbahasa Indonesia. www.wikipedia.org (12 April 2007).

Wolfgang, R. 2007. Catfish. www.planetcatfish.com (21 September 2007).

11.8. Nama Ikan: Sepat Siam(Trichogaster pectoralis)

a. Klasifikasi:

Phyllum : Chordata

Kelas: Pisces

Ordo: Anabantoidae

Famili: Belontiidae Genus: Trichogaster

Species: Trichogaster pectoralis nama Asing: snakeskinned gouramy,

spotted gouramy nama Lokal: sepat siam Morfologi:

Sepat siam mirip dengan gurami, tetapi memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil. Terdapat bintik hitam di bagian tengah batang ekornya,

lehingga ikan ini disebut sebagai spotted gouramy. Selain itu, warna tubuhnya yang belang-belang seperti kulit ular membuat ikan ini juga diberi nama snakeskinned gouramy. Sementara itu, julukan sepat siam diberikan karena selain banyak terdapat di Siam,Thailand diduga berikan karena bentuk tubuhnya yang lebih besar dibandingkan dengan spat jenis lainnya.

b. Pola Pemijahan:Pemijahan berpasangan, diawali dengan pembuatan sarang, penjagaan telur oleh jantan, pengusiran betina, dan siap memakan anak-anaknya.

Biasanya pemijahan terjadi pada musim kemarau, karena sarang busanya tidak rusak oleh arus air hujan.

c. Ciri-ciri induk ikan:

a. Betina

- umur telah mencapai 7 bulan.

- sirip punggung membulat dan pendek, tidak mencapai dasar pangkal sirip ekor.

- tinggi badan tidak setinggi jantan

b. Jantan

-sirip punggungnya panjang, bentuk sirip punggungnya lancip

-Tinggi tubuhnya relatif lebih tinggi dibanding betina.

- Warna lebih cerah

d. Kesempatan melakukan pemijahan:

e. Jenis kelamin ikan (gonochorisme) f. Fekunditaas:

Sekali memijah biasanya betina akan mengeluarkan 150–

200 butir telur.

g. Habitat Pemijahan: sepat siam ini membutuhkan air tenang tidak menyukai air yang deras. rawa, dari rawa yang berair tawar sampai rawa yang berair payau h. Rangsangan Lingkungan: tumbuhan air yang

mengapung seperti eceng gondok, rawa-rawa, danau, sungai dan parit-parit yang berair tenang; terutama yang banyak ditumbuhi tumbuhan air[

i. Tingkah laku pemijahan: membuat sarang busa yang dilakukan ikan jantan.

Ikan sepat siam ini pada waktu pemijahan akan membuat gelembung busa pada substart. ikan jantan akan membuat sarang busa atau sarang gelembung dari air ludahnya, sebagai tempat memijah dan menyimpan telur hingga menetas nanti. Percumbuan dan pemijahan akan berlangsung di sarang ini, dan sesudah telur dikeluarkan dan dibuahi, sepat betina akan diusir keluar oleh si jantan.

j. Tempat Terjadinya Pembuahan: di dekat sarang busa k. Pengasuhan oleh Induk (Parental care): telur dijaga si

jantan. Beberapa hari berikutnya burayak (anak-anak ikan) mulai aktif berenang. Pada saat itu hendaknya ikan jantan dipisahkan dari anak-anaknya, agar burayak-burayak itu tidak dimakannya.

l. Lama pemijahan: beberapa jam

m. Daftar Pustaka:

http://zonaikankita.blogspot.com/2012/02/sepat-mutiara- trichogaster-leeri.html diunduh pada tanggal 24 Juni 2012

http://hobiikan.blogspot.com/2009/12/kolam-pemijahan- ikan-sepat-siam.html tanggal 24 Juni 2012

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/04/siklus-

reproduksi-ikan.html. Diunduh tanggal 24 Juni 2012 pukul 01.30 wib

http://ml.scribd.com/doc/53752503/Reproduksi-pada-Ikan.

Diunduh pada tanggal 24 Juni 2012, pukul 03.00 wib

http://manusia-uchiha.blogspot.com/2011/12/habitat- pemijahan-pada-ikan.html. Dunduh pada Tanggal 24 juni 2012

http://www.fishingcy.com/photos/saltfish/hannos.jpg . Diunduh pada tanggal 24 juni 2012

http://rexson-napitupulu.blogspot.com/2011/10/sistem- reproduksi-ikan.html tanggal 24 Juni 202

http://riskyhandayani.wordpress.com/2011/05/07/ 24 Juni 2012

Tugas: Buat klasifikasi pada ikan jenis yang lain mulai dari: pola pemijahan, habitat pemijahan, kesempatan melakukan pemijahan.

Glosarium

Buncak: tumpukan (nomina)

Dewasa : de.wa.sa [a] (1) sampai umur tertentu telah mencapai kematangan kelamin; Ikan dikatakan dewasa apabila gonad sudah fungsional, bila jantan mampu menghasilkan spermatozoa, dan bila betina mampu menghasilkan sel telur .

Dikromatisme : dari perbedaan warna dapat menentukan jenis kelami jantan dan betina

Dikromatisme : dari perbedaan warna dapat menentukan jenis kelami jantan dan betina

Elasmobranchi: golongan ikan bertulang rawan Fertilisasi : pembuahan

Gamet: sel sperma atau telur, terutama yg matang dan sudah berfungsi dl pembiakan secara seksual (n Bio)

Gonad: organ hewan yg menghasilkan gamet-gamet; kelenjar kelamin (n Bio)

Hermafrodit : makhluk (manusia, hewan, tumbuhan) yg berkelamin dua jenis, jantan dan betina sekaligus.

Kematangan gonad: menunjukkan suatu tingkatan kematangan sexual ikan

Kolom air :badan air arah vertikal

Ovarium : ova.ri.um [n ] alat kelamin dalam yg membentuk sel telur

Oviduk : saluran pengeluaran produk gamet betina

Lubang urogenital: satu lubang yang digunakan bersama-sama, untuk pengeluaran urine dan gamet

Ovipositor: ovi.po.si.tor (n Zoo) struktur atau alat khusus pada ikan untuk bertelur

Parental care: pengasuhan induk ikan kepada keturunannya, dapat berupa penjagaan, memasukkan larva ke dalam mulut dll.

Performa : penampilan (nomina)

petrichor : khas. aroma yang menyertai pertama hujan setelah lama hangat musim kering . atau bau menyenangkan yang menyertai hujan pertama setelah musim kering ".

Poikiloterm : poi.ki.lo.term [n] vertebrata berdarah dingin yg menyesuaikan suhu darahnya secara bebas dan harmonis dng suhu lingkungannya.

Reproduksi ikan : pengembangbiakan ikan

Reproduksi aseksual : perbanyakan makhluk hidup tanpa terjadinya fusi dari benih jantan dan benih betina

Reproduksi seksual : perbanyakan melalui penggabungan benih jantan dan benih betina

Sarang busa: busa yang dihasilkan dari air liur ikan sepat atau ikan cupang, yang fungsinya untuk menempelkan telur-telur yang telah dibuahi

Musim pemijahan: suatu masa waktu tertentu dimana ikan-ikan melakukan pemijahan, biasanya terjadi pada awal musim hujan.

Seksualitas : sek.su.a.li.tas [n] (1) ciri, sifat, atau peranan seks; (2) dorongan seks; (3) kehidupan seks

Sintasan : survival rate= daya hidup

Sucker mouth : mulut penghisap bagi ikan sapu-sapu / pembersih kaca

Testis: alat kelamin laki-laki yg menghasilkan mani; buah zakar (nomina)

Tingkah laku reproduksi : kelakuan/ tingkah polah yang ditunjukkan ikan menjelang kegiatan reproduksi

Vegetasi: ve.ge.ta.si [n] kehidupan (dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman: hubungan antara -- dan iklim sangat erat Vertebrata :ver.te.bra.ta [n Bio] binatang yg bertulang belakang (spt binatang menyusui dan burung)

Indeks

anadromus,11 anterior,51 buccal,109

ciri seksual primer,15 clasper,25

cleavage,73 dewasa,6 diensefalon,89 dioecious,16 diploten,50

eksternal fertilization,71 Elasmobranchii,19 embrio,67

epitel germinativum,91 fase dorman,62

fekunditas,41 feromon,100 fertilisasi,5 fotoperiode,11 genital papila,18 gonadotrofin,11 gonokoristik,31 gynogenetic,108 hermafrodit,31 hibernasi,97 hipertonis,63 hipofisa,85 hipotalamus,85 Hybridogenetic,108 hypotonis,63

internal fertilization,71

iteroparous,104 kesadahan,11 larva,78 lobular,18,56 macrolecithal,45 meschorchium,56 mesovarium,56 messenterium,56 monomorphic,108 non parental care,9 nukleolus,51 nukleus,51 oligolecithal,44 oogenesis,50 oogonia,82 oosit primer,82 ovarian fecundity,39 oviduk,20

ovipar,67 oviparus,69 ovipositor,22 ovogonium,59 ovovivipar,72 ovum,16

parenting habit,68 pasca pemijahan,95 poikiloterm,3 polyandry,107 polygamous,106 polymorphic,108 pra pemijahan,95

previtellogenesis,53 promiscuous,106 protogini,34 protogynous,108 reproduksi,i,1 salmon,18 sel leidig,92 sel sertoli,92 semelparous,103 semen,64 sexual,5

sexually dimorphic,108 sinkroni,31

sitoplasma,53 sosog,113

spawning ground,137 spermatogonium,49 spermatosit

primer,55

spermatosit primer,50 spermatozoa,16 stimulasi cahaya,89 stripping,17 sucker mouth,7 tenaculum,29 total spawner,87 tubular,56 urogenital,68 uterus,20 vas deferens,52 vesikula seminalis,21 vitellogenesis,54 vitelogenin,51 viviparus,71 zigot,67

Dalam dokumen PDF Biologi Reproduksi Ikan buku ajar (Halaman 141-154)

Dokumen terkait