• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Integrated Marketing Communication pada

BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN

B. Implementasi Integrated Marketing Communication pada

10) BSI API Platform

Merupakan sebuah portal yang menyediakan layanan open banking untuk memudahkan proses integrasi layanan Bank Syariah Indonesia dengan aplikasi nasabah.

11) BSI Smart Agent

Merupakan layanan Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam rangka Keuangan Inklusif) BSI untuk menyediakan layanan perbankan dan/atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui jaringan kantor, namun melalui kerjasama dengan pihak lain dengan didukung sarana teknologi informasi.

12) BSI Payment Point

Layanan transaksi payment Point di Bank Syariah Indonesia dapat dilakukan oleh nasabah di setiap outlet Bank Syariah Indonesia atau di ATM. Pembayaran dapat dilakukan melalui debet rekening maupun tunai.

B. Implementasi Integrated Marketing Communication pada Produk BSI

kesadaran pelanggan tentang produk perusahaan, sehingga dapat memicu peningkatan penjualan.

Bank Syariah Indonesia KC Mataram menggunakan media periklanan berupa baliho, brosur, koran dan media sosial sebagai sarana periklanan mereka.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Tyo selaku Micro Staff di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menyatakan bahwa:

“Ada, sempat menggunakan mediasi reklame seperti baliho ataupun di koran pada saat peluncuran pertama kali di BNI Syariah sebelum menjadi BSI untuk melouncing KUR, menyebarkan brosur-brosur dan kami juga menggunakan media by digital”49

Hal ini sama dengan keterangan bapak Muh. Tryono selaku Micro Staff di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Untuk KUR kita promosinya menggunakan media koran dan brosur- brosur yang disebar, kalau media sosial untuk KUR masih kurang efektif karena pengusaha jarang memiliki waktu untuk melihat media sosial”50

Pemakaian brosur sebagai media iklan pada produk KUR juga disampaikan oleh bapak Bagas Wahyu selaku Consumer Staff Bank Syariah Indoensia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kita sebarin pamflet dan brosur, kita langsung terjun ke masyarakat maupun UMKM untuk sebarin brosurnya”.

Penggunaan media cetak seperti baliho dan koran ini dilakukan pada saat peluncuran pertama kali produk KUR di BNI Syariah sebelum menjadi BSI, dan penggunakan brosur sebagai media iklan dilakukan

49 Tyo, Micro Staff, Wawancara, Mataram, 24 Maret 2021.

50Muh Tryono, Micro staff, Wawancara, Mataram, 25 Maret 2021.

pihak Bank Syariah Indonesia KC Mataram dengan meletakkannya di bagian informasi. Hal tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada nasabah tentang produk yang ditawarkan.

Disisi lain bank juga menggunakan media elektronik yaitu melakukan iklan melalui media sosial seperti melalui facebook dan instagram. Hal ini juga diperjelas oleh ibu Nina Amelia selaku Consumer Staff di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1.

“Ya pasti kita menggunakan iklan, kita menggunakan internet, sosial media, dan brosur untuk disebar”.

Dan juga disampikan oleh ibu Minawati selaku Consumer Staff:

Ya kita pakai media sosial, dan brosur”.

Penggunakan brosur ini terbukti efektif dalam mendapatkan nasabah.

Termasuk untuk menginformasikan produk KUR, seperti penjelasan ibu Rahma selaku nasabah KUR di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1, mengatakan bahwa:

“Saya mengetahui produk ini dari brosur yang dikasi oleh teman saya waktu itu”51

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menginformasikan produk BSI KUR kepada masyarakat Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menggunakan media periklanan berupa baliho, brosur dan koran, dan juga menggunakan media elektronik yaitu melakukan iklan media sosial.

51Rahma, Nasabah KUR, Wawancara, Mataram, 30 Maret 2021.

2. Hubungan Masyarakat (public relation)

Selain menggunakan iklan sebagai alat komunikasi pemasaran terpadu salah satunya yaitu menggunakan hubungan masyarakat.

Hubungan masyarakat merupakan suatu bentuk manajemen komunikasi yang bertujuan agar dapat mempengaruhi citra perusahaan terhadap produk maupun jasa.

Dalam implementasinya pada Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menggunakan strategi hubungan masyarakat sebagai sarana untuk mengkomunikasikan produknya. Seperti yang diungkapkan oleh bapak Tyo selaku mikro staf di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 dalam wawancaranya bersama peneliti:

Public relation ya, kita langsung ke usernya atau ke komunitasnya.

Kita melakukan pendekatan-pendekatan dan menjalin hubungan yang baik dengan komunitas-komunitasnya”.

Hasil wawancara dengan ibu Nina Amelia selaku Consumer Staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 mengatakan bahwa:

“Jadi kalau sales KUR itu pergi pendekatan ke toko-toko, mereka datang langsung ke masyarakat untuk menawarkan KUR ini. Mereka melakukan survei dulu dan kalau ada nasabah tertarik kan lanjut. Kita melakukan jemput bola namanya, jadi kita yang kesana dulu baru nanti nasabah yang kesini, dikasi tau persyaratannya tinggal nasabah nanti yang melengkapi”

Hal ini sama dengan keterangan bapak Muh. Tryono selaku mikro staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kita ke toko-toko garap nasabah dan beberapa desa kita butuh hubungan dengan masyarakat, kita megang data melakukan survei yang harus ada rekomendasi dari desa. Kalau hubungan masyarakat

kita perlu, karena kita harus membangun hubungan baik dengan masyarakat”52

Bapak Muh. Tryono juga menambahkan:

“Kalau event kita mengadakan event dengan komunitas, misalnya komunitas usaha-usaha. kita ikut join jika ada event-event yang diadakan diluar, kita buat spanduk dan ikut sosialisasi untuk support BSI”

Menurut hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 dalam melakukan hubungan masyarakat dengan cara melakukan pendekatan ke toko-toko dan ke desa-desa untuk menjalin hubungan baik antara bank dengan calon nasabah maupun masyarakat pada umumnya, dan juga ikut gabung dalam event-event yang diadakan oleh komunitas-komunitas tertentu untuk mempromosikan produk KUR dan mendukung BSI.

3. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan suatu bentuk komunikasi langsung menggunakan berbagai insentif jangka pendek yang bertujuan untuk mempengaruhi pembelian produk dengan cepat dan meningkatkan jumlah pembelian. Pada umumnya instrumen yang digunakan dalam promosi penjualan terdiri dari kupon, diskon, konteks, undian, pameran dagang, pameran dan lain sebagainya yang dapat digunakan untuk menarik respon yang cepat dari pelanggan.

Pada Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 dalam melakukan promosi penjualan untuk produk BSI KUR tidak

52Muh. Tryono, Micro Staff, Wawancara, 25 Maret 2021.

menggunakan undian berhadiah ataupun diskon (potongan harga). Hal itu dikarenakan produk KUR ini merupakan produk pembiayaan modal kerja maupun investasi yang dananya berasal dari pemerintah, seperti yang diungkapkan oleh bapak Muh. Tryono pada saat wawancara dengan peneliti:

“KUR ini sindikasi dana-dana atau kerjasama kita bank syariah dengan pemerintah, jadi kalo untuk diskon kita tidak berikan karena tarifnya atau keuntungannya tidak boleh beda dengan bank lain, tarifnya sudah diatur oleh pemerintah”.

Dijelaskan juga oleh bapak Tyo selaku Micro Staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kalau promosi penjualan dalam bentuk hadiah tidak, kita hanya bagi- bagi brosur saja atau ketemu dengan kelompok-kelompok tertentu, karena kita tidak dipercayakan memberikan give ya atau berupa hadiah kepada calon nasabah dalam pemasaran produk KUR”.

Berbeda dengan produk pembiayaan konsumtif, seperti pembiayaan KPR ataupun OTO yang dalam penerapan promosi penjualannya memberikan hadiah atau diskon kepada para nasabah yang tujuannya untuk menarik minat nasabah. Hal itu disampaikan oleh Bapak Bagas Wahyu selaku Consumer Staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kalau untuk produk KUR tidak ada diskon ataupun hadiah dan semacamnya mba, karena KUR ini berdasarkan usaha dan dananya berasal dari pemerintah, berbeda dengan pembiayaan konsumtif seperti pembiayaan pemilikan rumah ataupun pembiayaan konsumtif lain kita memberikan promo atau diskon kepada nasabah”.53

53Bagas, Consumer Staff, Wawancara, 23 Maret 2021.

Hanya saja produk BSI KUR di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 memiliki margin yang paling murah dibandingkan dengan produk pembiayaan yang lain, dimana margin untuk semua jenis KUR yang disalurkan sebesar 6%, dengan pemberian margin yang rendah akan lebih menarik minat nasabah untuk menggunakan produk KUR yang ada di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1, hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh bapak Ben selaku SME Staff di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Memang di kita kalau untuk KUR suku bunga atau margin nya itu lebih rendah dibandingkan dengan suku bunga atau margin pembiayaan yang lain, marginnya sebesar 6%. Jadi kan KUR itu disubsidi oleh pemerintah, ibaratnya itu diskonnya untuk menarik minat nasabah. Tapi khusus dari pihak perbankannya kita tidak ada diskon atau hadiah dalam bentuk apapun”.54

Selain menarik konsumen dengan margin yang cukup rendah Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 juga menerapkan strategi bebas biaya provisi dan administrasi, seperti pernyataan Ibu Nina Amelia:

“Untuk promo memberikan diskon tidak ada kalau untuk KUR, hanya dengan produk bebas biaya administrasi dan provisi saja mba”.

Berdasarkan dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan promosi penjualan nasabah diberikan margin yang cukup murah dibandingkan dengan pembiayaan yang lain serta bank juga menerapkan strategi bebas biaya provisi dan administrasi yang sudah diatur oleh kantor pusat.

54Ben, SME Staff, Wawancara, 30 Maret 2021.

4. Penjualan Personal (Personal Selling)

Penjualan personal meruapakan suatu bentuk komunikasi langsung antara penjual dan calon pelanggan untuk menyampaikan informasi terkait suatu produk kepada calon pelanggan yang tujuannya untuk melakukan penjualan dan untuk membangun hubungan dengan calon pelanggan. Dalam pelakukan penjualan personal, seorang penjual menggunakan alat bantu berupa brosur yang dapat memudahkan penjual untuk mempromosikan produknya kepada calon pelanggan.

Dalam praktinya pada produk BSI KUR sendiri penjualan pribadi dilakukan dalam bentuk canvasing dengan cara door to door. Hal ini senada dengan hasil wawancara bersama bapak Muh. Tryono selaku micro staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Penjualan pribadi biasa kita lakukan sistem canvasing dengan cara door to door ke pasar-pasar dan ke toko-toko untuk nitip brosur”.

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Tyo:

“Ya, pasti menggunakan personal selling. Kita ada istilah canvasing yaitu kami masuk ke toko-toko untuk sebar brosur agar lebih cepat dikenal lagi, apalagi kita dengan adanya merger perubahan nama.

Walaupun sudah ada pemasaran digital tapi banyak yang belum kenal BSI, jadinya kami perlu melakukan pendekatan dengan cara ini yang dimana ini dikenal dengan istilah door to door, yang biasa setiap hari 5-10 sales terjun langsung ke luar bank”.55

Hal tersebut juga disampaikan oleh ibu Nina Amelia selaku consumer staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Jadi personal selling itu kita diwajibkan keluar dari bank, jadi kalau sales dilihat di kantor pasti dimarah. Jadi kita diwajibkan minimal 5

55Tyo, Micro Staff, Wawancara, 24 Maret 2021.

kali kunjungan, entah itu ke perorangan entah itu pekenalan dulu sampai pendekatan baru kita menawarkan produk”

Hal ini juga diperjelas oleh bapak Zaenal Abidin selaku nasabah KUR di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1, mengatakan bahwa:

“Sales KUR nya yang langsung datang ke rumah, dan saya tidak pernah mendapatkan informasi melalui iklan”.56

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti diatas, dapat disimpulkan bahwa Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menggunakan strategi penjualan pribadi untuk mengkomunikasikan produk BSI KUR yaitu dengan sistem canvasing dengan cara door to door.

5. Pemasaran Langsung

Pemasaran langsung merupakan penggunaan saluran komunikasi langsung untuk menjangkau dan mengirimkan barang dan jasa kepada pelanggan tanpa menggunakan perantara pemasaran. Pemasaran langsung dapat menggunakan berbagai saluran pemasaran seperti katalog, surat, telemarketing dan lain-lain.

Teknik pemasaran langsung ini meliputi manajemen basis data, telemarketing dan respon langsung melalui surat, internet atau telepon.

Dengan pemasaran langsung perusahaan membuat database yang digunakan untuk menyimpan data pelanggan seperti nomor telepon dan

56Zaenal Abidin, Nasabah KUR, Wawancara, 30 Maret 2021.

juga alamat, yang biasanya digunakan perusahaan untuk menghubungi nasabah untuk menawarkan produk.

Dalam penerapannya pada produk BSI KUR di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 yaitu dengan cara memberikan informasi kepada calon nasabah, yang dimaksud disini adalah nasabah lama mereka baik nasabah funding maupun nasabah konsumtif terkait produk BSI KUR dengan cara menghubungi via telepon. Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Muh. Tryono selaku Micro Staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kita memanfaatkan nasabah existing atau nasabah lama kita, baik itu nasabah funding maupun nasabah konsumtif. Kita menghubungi mereka kembali melalui telepon”.57

Menurut hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa dalam melakukan pemasaran langsung sebagai strategi IMC-nya Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menggunakan telepon untuk menghubungi calon nasabah khususnya nasabah lama mereka yang bertujuan untuk menawarkan produk BSI KUR.

C. Kendala-Kendala dalam Mempromosikan Produk KUR BSI di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1

Di dalam suatu lembaga baik itu lembaga keuangan maupun lemabaga laian pasti memiliki kendala yang sering dihadai. Berdasarkan data yang peneliti dapatkan dari hasil wawancara dengan beberapa informan bahwa ada beberapa terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah

57 Muh. Tryono, Micro Staff, Wawancara, 25 Maret 2021.

Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 alam mempromosikan produk BSI KUR.

Adapun beberapa kendala tersebut diantaranya didapat dari faktor internal dan eksternal perusahaan. Kendala internalnya berasal dari si pemasar itu sendiri, hal ini berdasarkan wawancara dengan ibu Nina Amelia selaku consumer staff Bank Syariah Indonesia KC Matara Pejanggik 1:

“Kendalanya mungkin datang dari diri kita sendiri ya, kadang kalau kita males updet status tentang BSI dan lain sebagainya. Ini mungkin dihumannya, giliran kita mau apa ndk gitu”

Selain kendala dari internalnya, ada juga kendala yang datang dari eksternal perusahaan. Hal ini diungkapkan oleh bapak Tyo selaku micro staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kendalanya biasa mereka lebih menanyakan apa bedanya syariah dengan konvensional, itu menjadi isu publik. Sebagian besar masyarakat masih menganggap bahwa syariah dengan bank konvensional itu sama”.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh bapak Muh. Tryono dan bapak Bagas Wahyu:

“Literasi si nasabah tentang bank syariah masih rendah. Masyarakat banyak yang belum mengetahui istilah margin, karena masyarakat masih melek pada bank konvensional. Saat ini literasi tentang bank syariah hanya pada angka 6-7%, sedangkan bank konvensional mencapai 50%. Nah itu kendala nya, karena literasi masyarakat tentang bank syariah yang masih kurang, apalagi kita masih baru jadi kita butuh waktu untuk menggaet masyarakat agar mengenal kita dan menggunakan produk-produk kita”.

Hal tersebut juga diperjelas oleh beberapa masyarakat yang telah peneliti wawancarai. Hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti bahwa pemahaman masyarakat tentang bank syariah masih sangat rendah. Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Ma’rif yang merupakan seorang Guru SD di Lingsar:

“Saya tidak menabung disana, saya mengetahui bank syariah misalnya Bank NTB Syariah, saya juga tidak memahami begitu jelas mengenai mekanisme yang ada di bank syariah karena belum pernah ada pihak bank syariah yang yang melakukan sosialisasi atau promosi ke kampung”.58

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Ibu Muti’ah yang merupakan seorang pedagang kios di Lingsar:

“Saya menabung sekaligus minjem disana, saya tau adanya bank syariah tapi saya tidak begitu tau tentang produk maupun mekanisme di bank syariah, saya tau bank syariah ini karena beberapa waktu lalu ada yang datang untuk menawarkan produk bank syariah dan akhirnya saya tertarik dan meminjam uang di bank syariah itu”.59

Hasil wawancara dengan Ibu Dayah mengukapkan bahwa:

“Saya tidak menggunakan bank syariah, saya mengetahui adanya bank syariah tetapi saya tidak mengetahui mekanisme yang ada di bank syariah karena belum ada yang datang sosialisasi”.60

Hal tersebut diungkapkan juga oleh Ibu Nur dan Ibu Us pada saat wawancara dengan peneliti:

“Kami tidak menabung disana, kami mengetahui adanya bank syariah karena ada tetangga yang pernah meminjam uang di bank syariah, kami tidak mengetahui mekanisme ataupun produk-produknya karena belum ada sosialisasi atau promosi sehingga kami tidak menggunakan bank syariah”61

Berdasarkan dari hasil wawancara peneliti tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 dalam mengkomunikasikan produk BSI KUR diantaranya yaitu: kurangnya kemauan pemasar untuk melakukan promosi atau beriklan melalui media sosial, dan masih kurangnya literasi masyarakat tentang bank syariah.

58Ma’rif, Wawancara, Lingsar, 31 Mei 2021.

59Muti’ah, Wawancara, Lingsar, 31 Mei 2021.

60 Dayah, Wawancara, Lingsar, 31 Mei 2021.

61Nur dan Us, Wawancara, Lingsar, 1 Juni 2021.

BAB III PEMBAHASAN

A. Implementasi Integrated Marketing Communication pada Produk BSI KUR di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1

Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 menggunakan komunikasi pemasaran terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC) dalam memperkenalkan produk kepada nasabah. Adapun bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang telah diterapkan di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 adalah periklanan, hubungan masyarakat, promosi penjualan, penjualan pribadi, dan pemasaran langsung. Berikut ini penjelasan tentang bentuk komunikasi pemasaran terpadu yang diterapkan di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 adalah sebagai berikut:

1. Periklanan (Advertising)

Iklan merupakan sebuah media komunikasi pemasaran yang banyak digunakan oleh perusahaan dalam menginformasikan produknya yang berupa barang maupun jasa secara tidak langsung. Sarana yang digunakan dalam iklan dapat berupa media cetak maupun media elektronik. Instrumen yang digunakan dalam iklan terdiri dari berbagai macam yaitu surat kabar, televisi, radio, majalah, brosur, telepon, internet dan lain-lain.62 Iklan yang dilakukan oleh perusahaan diberbagai media tersebut bertujuan untuk membangun kesadaran pelanggan akan produk dan jasa perusahaan sehingga dapat memicu peningkatan penjualan.

62Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-13, terj. Bob Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 203.

Periklanan yang ada pada Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 lebih banyak menggunakan media cetak yang berupa baliho, koran dan brosur. Penggunaan baliho dan koran dalam media periklanannya yaitu pada saat pertama kali peluncuran produk KUR di BNI Syariah sebelum menjadi BSI yang tujuannya untuk memberitahukan nasabah maupun masyarakat tentang informasi produk BSI KUR. Hal ini serupa dengan yang diungkapkan oleh Bapak Tyo:

“Sempat menggunakan mediasi reklame seperti baliho ataupun di koran pada saat peluncuran pertama kali di BNI Syariah sebelum menjadi BSI untuk melouncing KUR, menyebarkan brosur-brosur dan kami juga menggunakan media by digital”

Selain itu iklan yang digunakan juga berupa brosur yang berfungsi untuk menginformasikan dan mengenalkan produk serta membujuk masyarakat agar tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh bank.

Brosur tersebut diletakkan di bagian informasi ataupun dibagikan ke toko-toko. Brosur berisi berbagai informasi lebih detail tentang produk, dari mulai persyaratan pengajuan, skema pembiayaan, maupun contac person yang dapat dihubungi terkait produk. Informasi produk yang ditunjukkan dalam brosur merupakan informasi yang apa adanya tanpa ada unsur melebih-lebihkan dalam memberikan informasi untuk tujuan menggaet nasabah. Hal ini sesuai dengan konsep Integrated Marketing Communication pada prinsip syariah yang dikemukakan oleh Muhammad Anwar dan Muhammad Saeed, dimana salah satu prinsipnya

adalah berkata jujur 63 yang sudah dijelaskan dalam QS. Al-Ahzab ayat 70:

َنْيِذَّلا اَهُّيَآٰ ي اادْيِدَس الً ْوَق ا ْوُل ْوُق َو َهللا اوُقَّتا اوُنم ا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar”

Disisi lain Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 juga menggunakan media elektronik yaitu melakukan iklan melalui media sosial seperti melalui facebook dan instagram. Hal ini berdasarkan wawancara peneliti dengan ibu Nina Amelia selaku Consumer Staff di Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1.

“Ya pasti kita menggunakan iklan, kita menggunakan internet, sosial media, dan brosur untuk disebar”.

Penggunaan media iklan sebagai alat promosi Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 yang tujuannnya untuk memberitahukan masyarakat tentang produk BSI KUR dan membujuk masyarakat agar tertarik dengan produk tersebut sudah sesuai dengan tujuan periklanan menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller antara lain:64

a. Iklan informatif, memberikan infromasi tentang produk kepada pelanggan.

b. Iklan persuasif, menciptakan keyakinan dan kesukaan.

63Muhammad Anwar and Muhammad Saeed, “Promotional Tools of Marketing: An Islamic Perspective”, Intellectual Discourse, Vol. 4, Nomor 1-2, 1996, hlm. 21.

64 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, Edisi Ke-13, terj. Bob

Sabran, (Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 203.

c. Iklan pengingat, mendorong pelanggan melakukan pembelian berulang.

d. Iklan penguat, meyakinkan pelanggan 2. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

Selain menerapkan periklanan dalam strategi IMC-nya, Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 juga menerapkan strategi hubungan masyarakat dengan cara melakukan pendekatan, baik ke toko-toko maupun ke desa-desa. Hubungan masyarakat digunakan sebagai sarana menjaga hubungan baik dengan nasabah sekaligus untuk mengenalkan produk kepada nasabah. Selain melakukan pendekatan ke toko-toko maupun ke desa-desa Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1 juga mengikuti event-event yang diadakan oleh komunitas tertentu untuk mempromosikan produk BSI KUR. Hal ini sesuai dengan pernyataan bapak Muh. Tryono selaku mikro staff Bank Syariah Indonesia KC Mataram Pejanggik 1:

“Kalau event kita mengadakan event dengan komunitas, misalnya komunitas usaha-usaha. kita ikut join jika ada event-event yang diadakan diluar, kita buat spanduk dan ikut sosialisasi untuk support BSI”

Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Fandy Tjiptono bahwa hubungan masyarakat merupakan suatu usaha komunikasi secara menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi,

Dokumen terkait