BAB II IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGIK
B. Implementasi Manajemen Strategik dalam Meningkatkan
1. Implementasi Manajemen Strategik dalam meningkatkan
Agar dapat menciptakan mutu pendidikan yang baik, maka SMAN 1 Janapria berusaha untuk melakukan manajemen strategik dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dilakukan secara terstruktur dan bertahap dengan menerapkan fungsifungsi manajemen strategik . Sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan strategi yang menunjang tercapainya tujuan sekolah. Manajemen strategik dalam meningkatkan mutu pendidikan terdapat tiga proses, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Perencanaan strategik dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Janapria memuat seluruh proses kegiatan terkait dengan usaha perumusan visi, misi, dan tujuan, análisis faktor internal dan eksternal (análisis SWOT), perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang, serta perumusan strategi unggul dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Janapria . Perencanaan strategik harus dilakukan karena bertujuan untuk menciptakan segala kegiatan yang dilakukan berjalan secara efektif dan efisien sehingga sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Proses perencanaan strategik meliputi empat program kegiatan yang dijadikan lembaga untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Keempat program kegiatan tersebut yaitu:
a. Perumusan visi, misi
Dalam prosesnya, perumusan visi, misi, dan tujuan disusun melalui langkah-langkah berikut yaitu merumuskan visi terlebih dahulu dengan memprediksi masalah dan kondisi Sekolah saat ini. Visi yang sudah disusun akan dikembangkan di dalam rumusan misi sesuai dengan situasi dan kondisi serta tujuan yang diharapkan. Langkah selanjutnya setelah visi dan misi dirumuskan, maka merumuskan tujuan yang ingin dicapai sebagai penjabaran atau implementasi dari misi.
Perumusan visi, misi, dan tujuan dipimpin oleh Kepala Sekolah dengan
47
melibatkan berbagai pihak, yaitu: Waka Humas, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Waka Sarana Prasarana, Guru, dan Komite Sekolah . Pelibatan berbagai unsur stakeholder lembaga bertujuan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan sesuai dengan harapan semua pihak.49
Visi merupakan cita-cita puncak yang harus dicapai oleh seluruh lembaga sekolah. Dengan begitu visi, misi, dan tujuan yang telah ditetapkan harus selalu dikembangkan. Maka dari itu pentingnya perumusan visi, misi, dan tujuan harus didasarkan pada cita-cita puncak yang ingin dicapai oleh sekolah sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dengan baik. Sebagaimana hasil hasil wawancara dengan Kepala SMA Negeri Janapria, Bapak H.Wildan bahwa :
“Dalam menyusun visi dan misi sekolah kami selalu mengajak semua pihak yaitu seperti wakasek, guru, perwakolan dari siswa, dan dari komite sekolah. Untuk Bersama-sama Menyusun apa yang menjadi tujuan yang ingin kita wujudkan, Disamping itu juga semua pihak yang terlibat yang terlibat diberikan kebebsan utuk menyampaikan ide dan gagasannya sebagai dasar untuk mendesain visi dan misi tersebut”50
Hal yang sama juga disampaikan oleh wakil kepala bidang Kesiswaan bapak Wahab, S,Pd bahwa:
“Ya. Kami selalu dilibatkan bersama guru-guru, komita serta masyarakat lainnya dalam menentukan arah kebijakan sekolah, termasuk didalamnya perumusan visi dan misi sekolah. Hal ini penting menurut saya, karena jalannya kegiatan disekolah ini sangat tergantung juga dari hasil kerjasama kepala sekolah, rekan guru, komite dan lainnya, tentu semuanya harus dikut sertakan.”51 Adapun untuk melaksanakan visi misi tersebut maka semua terlibat aktif untuk mewujudkannya sebagaimana yang dipaparkan dalam hasil wawancara yang kami dapatkan dari kepala sekolah SMAN 1 Janapria bapak H,Wildan,:
49 Dokumen KTSP SMAN 1 Janapria 2021
50 Wawancara dengan Bapak H.Wildan, Kepala SMAN 1 Janapria pada tanggal 18 Oktober 2021
51 Wawancara dengan Bapak Wahab, wakil Kepala sekolah Bidang Kesiswaan pada tangal 19 Oktober 2021
48
“Visi sekolah ini adalah menjadikan sekolah menjadi sekolah unggulan dalam mengeksplorasi ilmu pengetahuan dan tehnologi dan seni yang berwawasan lingkungan dengan penuh keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, adapun misinya ada enam yang tertuang dalam profil sekolah. Kemudian selanjutnya dalam setiap kebijakan penyusuan dan perumusan visi dan misi ini saya melibatkan semua komponen atau stockholder yang ada disekolah”
Demikian juga hasil wawancara dengan bapak Mokh.Khalik, selaku wakil kepala bidang urusan sarana dan prasarana mengatakan bahwa:
“Visi dan misi SMAN 1 Janapria dapat tercapat atau terwujud melalui pembahasan yang panjang, hal ini dimaksud untuk dapat menyatukan pemikiran-pemikiran dari warga sekolah dalam sebuah musayawarah yang melibatkan semua yang terlibat dalam lembaga sekolah”.52
Lebih lanjut, penjelasan yang berkaitan dengan visi dan misi secara jelas disampaikan juga oleh ketua komite sekolah yakni H.Lalu Muslan sebagai berikut:
“Visi dan misi sekolah merupakan sebuah gambaran yang telah dicita-citakan semua warga sekolah, tentunya dengan adanya visi dan misi sekolah yang menjabarkan tentang semua program sekolah guna membentuk manusia yang berkemajuan yang berlandaskan keimanan dan ketaqwaan, cerdas punya inisiatif, berwawasan luas yang selama ini menjadi kebutuhan warga sekolah, peserta didik dan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan.”53
Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Collin dan Porras dalam Akdon (2011), bahwa visi merupakan hal yang dapat memberikan inspirasi dan motivasi yang merupakan dasar sebuah organisasi, yang dapat mencakup pada semua gagasan kemudian
52 Wawancara dengan Bapak Mokh.Khalik, wakil Kepala sekolah Bidang Sarana dan Prasarana pada tangal 20 Oktober 2021
53 Wawancara dengan Bapak H.Lalu Musklan, Ketua Komite SMAN 1 Janapria pada tangal 25 Oktober 2021
49
memberikan terobosan kedalam upaya perumusan suatu pernyataan mengarah ke hal yang dituju. Sedang misi merupakan sebuah pernyataan untuk mereflesikan sebuah visi54
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa visi dan misi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah lembaga atau organisasi, kerena dengan adanya visi dan misi maka, kita memahami akan kemana arah dan tujuan dari sebuah lembaga tersebut. Untuk itu maka, visi dan misi harus betul-betul disusun oleh semua elemen yang ada pada lembaga tersebut guna dipatkan sebuah visi dan misi yang sesuai dengan harapan semua.
b. Tujuan Sekolah
Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut55
Seperti yang dijelaskan oleh bapak H.Wildan, selaku kepala SMAN 1 Janapria mengatakan.
“Adapun dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Janapria , sekolah melakukan rencana strategik dengan membuat perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Perumusan jangka pendek, menengah, dan panjang di SMAN 1 Janapria yaitu dengan cara mengevaluasi pelaksanaan program tahun kemarin dengan menghubungkan program berikutnya. Proses perumusan jangka pendek, menengah, dan panjang dengan melibatkan tim panitia pengembangan Sekolah yaitu kepala Sekolah , Waka, Guru, dan Komite Sekolah .56
Maka perlu disusun perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang yang disusun oleh SMAN 1 Janapria yaitu:
1) Tujuan Sekolah Jangka Menengah (2021 – 2022)
Untuk mencapai visi dan misi sekolah, tujuan sekolah harus
54 Aime Hene,Dkk Manajemen Stategik keorganisasian Publik,2010 PT.Refika Aditama Bandung
55 Profil SMAN 1 Janapria 2021
56 Wawancara dengan Kepala SMAN 1 Janapria Bapak H.Wildan,S.Pd tanggal 15 Oktober 2021
50
ditetapkan sebagai arahan dalam mewujudkan visi dan misi tersebut. Tujuan jangka menengah (2021/2022 – 2022/2023) SMA Negeri 1 Janapria ditetapkan sebagai berikut : Menghasilkan lulusan yang bermutu, santun dan kompetitif dengan indikator:
a) Mencapai rata-rata Ujian Nasional sebesar : 80.50 untuk jurusan/program MIPA dan 80.00 untuk jurusan/program IPS b) Meloloskan peserta didik dalam persaingan seleksi masuk
perguruan tinggi terakreditasi sebesar 100 % dari jumlah pendaftar.
c) Terwujudnya karakter siswa melalui pembiasaan belajar khususnya kepedulian siswa dalam tata kelola lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan melalui kelompok- kelompok belajar peserta didik, terutama dalam kelompok kajian ilmu sains dan kegiatan kreatif lainnya.
d) Menjuarai dalam ajang lomba akademik di tingkat kabupaten, provinsi, dan nasional seperti bidang Olimpiade Sains, Lomba Mata Pelajaran, KIR, Debat Berbahasa Inggris, Debat Berbahasa Indonesia.
e) Menjuarai dalam ajang lomba bidang non akademikseperti:
olah raga dan seni, bidang kegiatan kreatif peserta didik (PMR, Pramuka, Pecinta Alam, dan PBB), dan lomba-lomba sekolah tingkat kabupaten, provinsi, dan nacional.
f) Terwujudnya keterlibatan siswa dan guru dan kegiatan- kegiatan pembelajaran nacional dan internasional secara online.
2) Tujuan Sekolah Jangka Pendek (2021/2022)
Tantangan nyata sekolah yang dihadapi sekarang dapat dikelompokkan menjadi beberapa indikator :
Indikator Kualitas
a) Hasil akademik yang dicapai masih bisa ditingkatkan dari kualitas yang seharusnya dapat dicapai sesuai dengan input siswa yang diperoleh sekolah.
b) Kualitas siswa yang mengikuti SNMPTN, SBPTN untuk PTN/PTS berkualitas masih dapat ditingkatkan dari yang diharapkan. Sebagian besar siswa masih terpaku pada PTN dan PTS menengah.
51
c) Kualitas siswa yang diterima baik melalui SNMPTN, SBPTN masih dapat ditingkatkan dari yang seharusnya mampu dicapai oleh lulusan SMA Negeri 1 Janapria, khususnya untuk jurusan-jurusan tertentu yang belum dapat diraih oleh alumni.
d) Kualitas siswa belum sepenuhnya mampu bersaing di tingkat regional walaupun input siswa sangat baik.
e) Guru-guru masih harus ditingkatkan kualitasnya sesuai dengan tuntutan zaman tanpa memandang masa kerja.
Indikator Produktivitas
a) Jumlah siswa yang memperoleh NUN tinggi semakin meningkat dan rata-rata NUN terus meningkat.
b) Jumlah kelulusan semakin meningkat baik dari kuantitasnya maupun persentasenya.
c) Jumlah siswa yang dapat masuk perguruan tinggi negeri semakin meningkat dapat dicapai oleh lulusan SMA Negeri 1 Janapria.
d) Jumlah siswa yang memelopori kedisiplinan siswa semakin meningkat dan tingkat pelanggaran semakin berkurang.
e) Jumlah siswa yang aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan bentuk-bentuk kegiatan yang semakin beragam.
f) Jumlah siswa yang diterima di sekolah kedinasan (militer) semakin meningkat.
g) Jumlah fasilitas fisik sekolah semakin meningkat untuk memenuhi standar pelayanan minimal sekolah.
h) Kemampuan guru semakin meningkat dan profesional.
Indikator Efektivitas
a) Perolehan NUN masih belum sesuai harapan di mana mampu berada di rangking 10 besar provinsi untuk setiap program studi.
b) Jumlah siswa yang mendaftar ke PTN/PTS terakreditasi semakin meningkat.
c) Jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta semakin besar dari siswa yang mendaftar.
d) Proses Kegiatan Belajar Mengajar semakin efektif dengan semakin berkurangnya jam kosong.
52
e) Pola pembinaan ekstrakurikuler semakin meningkat dengan jam kosong semakin berkurang.
f) Kedisiplinan siswa semakin meningkat kualitasnya dengan ditandai berkurangnya jumlah siswa yang terlambat dan melanggar tata tertib.
g) Tingkat kedisiplinan guru semakin meningkat dengan semakin berkurangnya jam kosong dan izin tidak mengajar.
Indikator Efisien
a) Kegiatan akademik cukup efisien walaupun masih dapat ditingkatkan.
b) Penggunaan dana cukup efisien walaupun masih perlu diberdayagunakan lebih baik lagi.
c) Dukungan dana dari orang tua masih dapat ditingkatkan.
d) Alokasi sumber daya untuk pembinaan ekstrakurikuler cukup efisien walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.
e) Prestasi belajar cukup efisien walaupun masih perlu ditingkatkan lagi
f) Lama belajar siswa rata-rata 3 tahun dan cukup efisien.
g) Angka putus sekolah dan angka mengulang semakin kecil, bahkan 3 tahun terakhir mendekati angka nol.
h) Secara keseluruhan tingkat efisiensi cukup baik walaupun masih perlu ditingkatkan lagi.57
Hal ini sesuai dengan hasi wawancara dengan bapak kepala sekolah SMA Negeri 1 Janapria yang mengatakan bahwa:
“Setiap rumusan tujuan sekolah tersebut dapat mencakup hal-hal seperti, pembentukan peserta didik yang mempunyai akhlak budi pekerti yang baik, mampu mempersiapkan peserta didik menghadapi era gloalisasi, membekali peserta didik denga penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi unuk kehidupan masa depannya, mengembangkan sikap berfikir logis, kreatif dan inovatif serta mandiri, membekali siswa dengan wawasan kewirausahaan dan etos kerja, bekali peserta didik dalam kegiatan-kegiatan olimpiade baik yang bersifat lokal maupun nasional, memiliki kemampuan mengafresiasikan budaya dalam kehidupannya serta dapat
57 Dokumen KTSP SMAN 1 Janapria tahun 2021
53
mengembangkan etos kerja yang baik dan benar”.58
Demikian juga halnya dengan apa yang disampaikan oleh bapak Saepul Basri,M.Ed, yang beliau adalah salah satu guru terbaik yang ada di SMA Negeri 1 Janapria yang menyatakan bahwa:
“Ya, tujuan sekolah sudah selaras dan sejalan dengan apa yang ada pada visi dan misi sekolah, karena ada tim hkusus sebagai tim pengembangan sekolah yang melibatkan semua wakil kepala, guru, komite dan pengawas. Sehingga dapat memungkinkan menghasilkan sebuah tujuan yang sesuai dengan keadaan zaman sekarang dan kebutuhan masyarakat setempat. Hal ini tentunya untuk mewujudkan tercapainya visi dan misi sekolah”.59
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Akdon (2011) bahwa tujuan tidak harus merupakan target yang bersifat kwantitaif dari sebuah organisasi, tapi tujuan merupakan ukuran dari keberhasilan kerja. Dimana pencapaian tujuan dapat menjadi tolak ukur untuk menilai kinerja organisasi yang mana pada dasarnya tujuan ini untuk jangka panjang yang harus diseleseikan selama waktu itu dan akan mengarahkan kinerja harian sebuah organisasi.60
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap perumusan tujuan harus serasi dan dapat untuk mengklarisifikasi visi, misi dan nilai sebuah lembaga, sehingga pencapaian sebuah tujuan akan dapat memenuhi orientasi sebuah lembaga atau organisasi.
c. Menentukan Strategi Unggul
Dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Janapria , sekolah melakukan rencana strategik dengan membuat strategi unggul.
Perumusan strategi unggul dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMAN 1 Janapria yaitu dengan cara berkoordinasi dengan unsur
58 Wawancara dengan Kepala SMAN 1 Janapria Bapak H.Wildan
59 Wawancara dengan bapak Saepul Basri, salah satu guru berprestasi SMAN 1 Janapria tanggal 13 Oktober 2021
60 Akdon, strategi manajemen for educational,2011 alfabeta bandung
54
Sekolah yang terkait yaitu kepala Sekolah, waka, guru, dan komite sekolah (stakeholder)61.
Adapun yang menjadi srategi unggul di SMAN 1 Janapria Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Wahab, wakil kepala sekolah urusan kesiswaan bahwa:
“Di SMAN 1 Janapria telah membuat program unggulan, diantaranya yaitu: Pembimbingan khusus pada program yang diunggulkan baik Sains, Bahasa, Tahfidz, dan Olahraga.
Mengadakan les pengayaan untuk semua siswa pada sore hari untuk persiapan Ujian”.62
Demikian juga seperti yang diungkapkan oleh Pak Muhtar,S.Ag, guru agama sekaligus sebagai pembina imtak SMAN 1 Janapria yang mengatakan bahwa;
“Salah satu program unggulan SMAN 1 Janapria dalam bidang keagamaan yakni meningkatkan kajian keagaaman melalui kegiatan diantaranya, baca Alquran yang dilakukan setiap hari selasa-jumat pukul 07.00 dilakukan oleh seluruh warga Sekolah, Pembacaan (nama-nama Allah yang baik dan indah) setiap hari oleh seluruh siswa sebelum KBM di mulai. Shalat dhuhur berjamaah setiap hari oleh seluruh warga Sekolah, Pembimbingan Al-quran oleh seluruh siswa. Menggalakkan budaya (berjabat tangan) bagi guru dan siswa dengan tujuan untuk membiasakan siswa bersikap (rendah hati) terhadap guru”.63
Disamping itu Di SMAN 1 Janapria sebagai program unggulannya yakni pengembangan diri yang intensif dan efektif dengan pengajar yang profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Adapun kegiatan pengembangan diri yang ada di SMAN 1 Janapria seperti yang dijelaskan oleh Bapak whab, selaku wakil kepala sekolah urusan kesiswaan yaitu:
“Pertama, bidang Olahraga, yaitu meliputi: Volly, Bulu Tangkis, Tenis Meja, Pencak silat, dan Atletik. Kedua, Bidang seni, yaitu meliputi: Drum band, Seni musik, Tari Rudat. Ketiga Bidang
61 Wawancara dengan Waka Kesiswaan pada tanggal 13 Oktober 2021
62 Wawancara dengan Waka Kesiswaan pada tanggal 13 Oktober 2021
63 Wawancara dengan bapak Muhtar,S.Ag Pembina Imtak SMAN 1 Janapria pada tanggal 15 Oktober 2021
55
ketrampilan, yaitu meliputi:Pembuatan Anyaman Rotan, Kempat bidang pidato yakni Pidato Bahasa Inggris, Indonesia, dan Arab, Pidato Bahasa Daerah (Sasak), Kelima, bidang ketangkasan, Pencak silat, PMR, Pramuka, KIR. Pembinaan Olimpiade yakni Bidang SAINS, yaitu meliputi: Olimpiade Fisika, Olimpiade Matematika, Olimpiade Biologi, Olimpiade IPS.”64
Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Ismed Abdullah bahwa, tak dapat disangkal lagi bahwa implementasi dari strategi merupakan langkah yang krusial dalam strategi. Nilai atau manfaat bagi masyarakat sesungguhnya tidak dirasakan melalui pengembangan atau upaya mempormulasikan suatu strategi, akan tetapi oleh implementasi yang memadai dari strategi tersebut.65
Hal ini dapat disimpulkan bahwa penentuan strategi unggul harus betul-betul dilaksanakan untuk mendapatkan manfaat yang diperoleh dari adanya strategi unggul tersebut yaitu tentunya dengan meningkatnya prestasi belajar siswa, menghasilkan juara pada saat mengikuti lomba, dan sehingga pada ahirnya akan mampu meningkatkan mutu pendidikan.
d. Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal (Analisis SWOT) Analisis SWOT adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh Sekolah. Dengan melihat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
Perumusan analisis SWOT dilakukan dengan mengidentifikasi, mengamati, dan menganalisis lingkungan internal dan eksternal secara teliti dan terperinci untuk keberhasilan visi dan misi yang ingin dicapai melalui musyawarah bersama dengan pihak yang terlibat yang terdiri dari kepala Sekolah , waka kesiswaan, waka humas, waka kurikulum, waka sarana prasarana, guru, dan komite Sekolah.
Analisis terhadap lingkungan internal yang dilakukan untuk mengidentifikasi potensi kekuatan dan kelemahan agar dapat memaksimalkan potensi yang ada dalam mencapai visi, misi, dan tujuan Sekolah . Maka dapat memantau dari segi sarana prasarana, sumber
64 Wawancara dengan Bapak Wahab,S.Pd Wakil kepala urusan Kesiswaan pada tanggal 13 Oktober 2021
65 Aime Hanee, Manajemen strategik keorganisasian publik, 2010 Pt.Refika Aditama Bandung
56
daya manusia, dan proses belajar mengajar.
Selain menganalisis faktor internal diperlukan juga analisis faktor eksternal karena dalam mengembangkan program Sekolah , Sekolah perlu melakukan kerja sama dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Oleh sebab itu perlu adanya analisis eksternal untuk mengetahui peluang dan ancaman yang muncul. Hasil dari analisis lingkungan internal dan eksternal dapat dijadikan pertimbangan dalam membuat keputusan dan penetapan rencana strategik peningkatan mutu pendidikan.66
Analisis SWOT yang ada pada SMAN 1 Janapria yaitu:
1) Kekuatan
a) Melakukan penyusunan kurikulum muatan lokal dan kurikulum berbasis pendidikan karakter dengan melibatkan pengawas, dan stakeholder.
b) Telah mengembangkan silabus berdasarkan situasi dan kondisi Sekolah , serta tuntutan global.
c) Nilai ujian dalam 3 tahun terakhir menunjukkan peningkatan secara konsisten.
d) Sarana dan prasarana yang memadai
e) Sumber daya manusia yang profesional sesuai dengan bidangnya masing-masing dan memliki jumlah yang sudah memadai.
f) Merumuskan dan menetapkan visi dan misi serta mengembangkannya.
g) Menyusun RAPBM
h) Melakukan analisa pada hasil penilaian 2) Kelemahan
a) Dalam pengembangan kegiatan ekstrakurikuler belum sepenuhnya melibatkan masyarakat.
b) Peserta didik belum percaya diri dalam proses pembelajaran.
c) Masih terdapat guru yang belum tersertifikasi
d) Sekolah belum melakukan kerjasama dengan dunia usaha e) Guru di Sekolah belum menyusun instrumen dan rubrik
penilaian yang sesuai dengan bentuk dan tehnik penilaian.
66 Prof.Dr.Akdom,M.Pd, Startegic Manajemen For Educational Manajemen, Alpabeta Bandung 2011 hal.131
57 3) Peluang
a) Minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SMAN 1 Janapria yang terus meningkat.
b) Citra yang baik dari masyarakat.
c) Dukungan pemerintah dalam pendidikan.
d) Hubungan kerjasama dengan pihak lain yang baik untuk meningkatkan mutu pendidikan.
e) Letak Sekolah yang strategik
f) Daya dukung orang tua siswa dan masyarakat sekitar.
4) Ancaman
a) Kompetisi di bidang cabang pertandingan dari Sekolah lain.
b) Arus globalisasi dan informasi yang dapat mempengaruhi peran siswa.
c) Lembaga pendidikan sejenis yang juga unggul.
d) Kondisi masyarakat yang kurang tahu pentingnya pendidikan islam.67
Bapak H.Wildan selaku Kepala Sekolah SMAN 1 Janapria juga mengatakan bahwa:
“Proses formulasi strategi di sekolah yang saya pimpin ini juga tidak terlepas dari adanya sebuah analisis lingkungan, baik itu lingkungan ekternal maupun internal. Karena semua itu akan dapat mempermudah dalam perumusan sebuah strategi, ibarat bahasa dokter cari penyakit dulu baru kita tentukan atau temukan obatnya”.68
Lebih lanjut lagi, ikut mempertegas bapak Lalu Putrama Husen,M.MPd selaku waka Humas, pada saat wawancara dengan peneliti menegaskan bahwa:
“Ya...Analisis lingkungan baik internal maupun eksternal SMAN 1 Janapria dapat di wujudkan dalam bentuk analisis SWOT dimana semua akan menyangkut masalah kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman. Karena analisi internal tentu akan menyangkut masalah kekuatan dan kelemahan adapaun analisis
67 Wawancara dengan Bapak haji Wildan, selaku Kepala SMAN 1 Janapria 13 Oktober 2021
68 Wawancara dengan Bapak haji Wildan, selaku Kepala SMAN 1 Janapria 13 Oktober 2021
58
ekxternal menyangkut masalah peluang dan ancaman. Hal ini sudah dilakukan dan tertuang dalam profil sekolah SMAN 1 Janapria”.69
Isu-isu yang terjadi di SMAN 1 Janapria yaitu kurangnya profesionalisme sumber daya manusia, rendahnya standar kompetensi lulusan siswa, proses pembelajaran yang kurang efektif, dan daya tarik masyarakat rendah. Dalam hal itu, maka SMAN 1 Janapria melakukan perencanaan strategik melalui teknik analisis SWOT dalam mengatasi isuisu tersebut. Dalam teknik analisis SWOT terdapat kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Cara mengatasi kelemahan dan ancaman yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk meminimalisir kelemahan yang ada serta sekolah akan terus berusaha dan meningkatkan kekuatan sekolah dengan seoptimal mungkin agar kelemahan yang ada dapat teratasi.
Hal ini pula dipertegas oleh pernyataan bapak H.Wildan, selaku kepala SMAN 1 Janapria yang menyatakan bahwa:
“Begitu pula dalam mengatasi ancaman yaitu dengan menggunakan peluang untuk meminimalisir ancaman serta sekolah akan terus berusaha dan menggunakan peluang sekolah dengan seoptimal mungkin agar ancaman yang ada dapat teratasi. Setelah itu, persiapan dan pembimbingan serta perencanaan dari internal unsur yang terkait”.70
2. Implementasi Manajemen Strategik dalam meningkatkan mutu