• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif.

Pendekaatan kualitatif yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme dimana kebenaran sesuai dengan hakekat obyek, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti sebagai instrumen kunci dan hasil penelitian lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Penelitian kwalitatif, metode yang digunakan untuk memperolah memperoleh data dengan cara yang inten dan memilki makna. Arti sebenarnya dari data, data yang sebenarnya adalah nilai dari data yang terlihat/nyata. Penelitian kualitatif tidak menekankan pada generalisasi tetapi lebih menekankan pada suatu makna. Generalisasi dalam penelitian kualitatif disebut dengan transferability.

Penelitian Menggunakan Pendekatan yang kualitatif untuk mendeskripsikan, permasalahan dan fokus penelitian. Menurut Bogdan dan Taylor yang dikutip lexy J.Moleong mendefinisikan Metodelogi Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati.29

Sedangkan David Williams menulis bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah dan dilakukan oleh orang peneliti yang tertarik secara almiah. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan dan dokumen.30

Menurut Fuchan penelitian deskriptif adalah “penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi tentang status suatu gejala saat penelitian dilakukan. Dengan pendekatan deskriptif, analisis data yang memperoleh dan tidak dituangkan dalam bentuk bilangan atau statistik melainkan dengan menggambarkan meneganai situasi atau kondisi yang diteliti dalam bentuk naratif. Pemaparan harus dilakukan secara objektif agar subjektivitas peneliti dalam membuat intepretasi dapat dihindarkan.

29 Lexy J.Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2 016) , hal.4

30 Lexy J.Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2 016) , hal.5

27

Penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri khusus, antara lain sebagai berikut:

1. Dilakukan pada kondisi alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen), langsung ke sumber data dan peneliti adalah instrument kunci.

2. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka.

3. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses daripada produk atau outcome.

4. Penelitian kualitaif melakukan analisis data secara induktif.

5. Penellitian kualitatif lebih menkankan makna (data dibalik yang teramati)31.

2. Keikutsertaan Peneliti

Ciri khas penelitian kwalitatif tidak dapat dilepaskan dari keikutsertaan peneliti, karena penelitilah yang mentukan skenarionya.

Oleh karena itu seorang peneliti harus mengikuti bebrapa petunjuk yakni, jangan mengambil sesuatu dilapangan secara pribadi, merencanakan kunjungan sesuai dengan topik penelitiannya, jangan terlalu ambisi mendapatkan informasi sebanya-banyaknya, bertindak secara fasif dengan menunjukkan kesungguhan dan perhatian yang tinggi, serta bertindak dengan cara lemah lembut 32

Kedudukan Peneliti dalam peneitian ini merupakan sebagai perencana, pelaksana, pengumpulan data, analisis, dan pelapor penelitian. Adapun ciri-ciri peneliti sebagai instrumen penelitian ini.

a. Rensponsif, yakni harus renpon terhadap gejala lingkungan.

b. Dapat menyesuaikan diri, terutama pada saat pengumpulan data.

c. Menekankan keutuhan, maksudnya memanfaatkan imajinasinya dan kreatifitasnya dan memandang suatu dengan utuh.

d. Mendasarkan diri atas dasar perluasan pengetahuan.

e. Memproses data secepatnya

f. Memanfaatkan untuk melakukan pengklarisifikasian.33

31 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009 hal.107-108

32 Harsono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta, 2008.

33 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya,

28

Pada penelitian kualitatif proses dilakukan dengan cara pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti sendiri terhadap objek penelitian, sebab peran peneliti menentukan keseluruhan skenarionya. Untuk itu dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai human instrument, mulai dari penetapan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya34.

3. Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi berkaitan dengan penentuan unit, bagian, kelompok, dan tempat di mana orang terlibat dalam kegiatan atau peristiwa yang akan diselidiki. Penelitian berjudul “Manajemen Startegis Dalam meningkatkan mutu Pendidikan SMA dikecamatan Janapria” ini mengambil lokasi di kecamatan Janapria yaitu: SMA Negeri 1 Janapria dan SMAS NW Pendem Janapria.

Pemilihan ini didasarkan atas kemudahan memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat memberikan masukan kepada pengambilan kebijakan disekolah setempat dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Kedua Sekolah tersebut berada pada satu wilayah kecamatan.

2. Kedua lembaga tersebut adalah satu berstatus Negeri dan satunya swasta yang secara sarana dan prasarana dan kelengkapan lainnya berbeda sebagai sasaran pelaksanaan management strategik dalam meningkatkan mutu Pendidikan.

4. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini dapat berupa, ungkapan dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.35 Dalam penelitian ini terdapat beberapa sumber data diantaranya:

a. Data primer

Merupakan sumber pokok utama yang didapatkan peneliti mengenai Implementasi Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan SMA di Kecamatan Janapria. Sumber data dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, Waka, dan guru serta yang lainnya.

2009 hal.170-171

34 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 306.

35 Lexy J.Moleong,Metodelogi Penelitian Kualitatif Rosda karya….,h. 157

29 b. Data skunder

Yakni data didapat secara tidak lansung, dalam hal ini peneliti melakukan penelusuran dokumen serta melakukan wawancara.

5. Tekhnik mengumpulkan Data

Instrumen penelitian merupakan alat yang sangat penting dan strategik posisinya dalam keseluruhan kegiatan penelitian, karena data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah penelitian diperoleh melalui instrumen tersebut. Instrumen yang peneliti digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Peneliti sendiri. Peneliti merupakan instrumen utama dalam penelitian kualitatif.

b. Pedoman wawancara (interview) kepada informan yang terkait untuk mengetahui implementasi Manajemen Startegi dalam peningkatan Mutu Pendidikan SMA di kecamatan Janapria. Adapun yang dijadikan sebagai informan pendukung yaitu, kepala sekolah dan guru pada SMA dikecamatan Janapria. Cheklist pada saat melakukan observasi yang peneliti lakukan saat pengamatan pada kegiatan yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru pada SMA di kecamatan Janapria yang terkait dalam melakukan tugasnya.

Format catatan dokumentasi digunakan untuk mencatat dokumen-dokumen tertulis/arsip-arsip tentang data yang diperlukan dari peserta didik pada sekolah SMA di kecamatan Janapria. Untuk penelitian ini, peneliti melaksanakan hal-hal sebagai berikut.

a. Melaksanakan Wawancara.

Yakni percakapan lisan yang dilakukan oleh dua pihak antara peneliti dengan subjek penelitian. Dimana wawancara ini bersifat formal, melakukan pendekatan dengan petunjuk umum wawancara serta bersifat terbuka

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang Implementasi Manajemen strategi Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMA dikecamatan Janapria , yang diwawancarai adalah Masing-masing Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru dan siswa. Adapun Langkah-langkah wawancara yang dilakukan:

1. Menetapkan kepada siapa wawancara itu dilakukan.

2. Menyiapkan pokok permasalahan yang akan dijadikan bahan pembicaraan.

30

3. Mengawali atau membuka alur wawancara.

4. Melangsungkan alur wawancara.

5. Mengonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya.

6. Menuliskan hasil wawancara kedalam catatan lapangan.

7. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.

Hal-hal yang akan diwawancarai adalah:

1. Bagaimana kompetensi guru SMA dikecamatan Janapria

2. Bagimana pelakasanaan Manajemen stategis bagi guru di kecamatan Janapria,

3. Apa implikasi manajemen stategis yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di kecamatan Janapria

b. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan, bahwa observasi merupakan proses yang kompleks, proses yang terstruktur, dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua yang paling penting adalah proses observasi dan memori..36

Dengan metode ini, penulis berharap akan mudah untuk mendapatkan data yang diperlukan dengan mengamati dan merekam apa yang akan diteliti. Untuk metode ini peneliti berperan sebagai pengamat, seperti:

1) Berperanserta secara lengkap

Yakni menjadi anggota penuh apa yang observasi. Hal ini memungkinkan dapat memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkan

2) Pemeranserta sebagai pengamat yakni Peneliti hanya berfungsi sebagai obsever.

3) Pengamat penuh, peneliti dengan bebas mengamati secara lansung dan jelas subjeknya.37

c. Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini digunakan dengan berbagai

36 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan….,h.310-332

37 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009 hal.178-179

31

alasan yang dapat dipertanggung jawabkan. Dokumen yng digunakan merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong baiknya sebuah penelitian sebagi bukti untuk sebuah pengujian.

Oleh karennya dokumentasi sifatnya alamiah yang sesuai dengan konteksnya, kemudian mudah didapatnya .38

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yakni upaya yang dilakukan untuk memilah milih data, mengorganisasikan data menjadi satuan yang dikelola mencari dan menemukan pola untuk memutuskan apa yang dapat diceritakan/gambarkan dalam penelitian. Proses ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : mencatat apa yang dihasilkan dilapangan, mengumpulkan dan memilah milih data, kemudian berfikir bagaimana membuat kategori data itu untuk mempunyai makna. Adapun tahapan dalam analisi data itu diantaranya :

a. Membaca dan mempelajari data b. Mempelajari kata-kata kunci

c. Menuliskan model yang ditemukan39.

Untuk menyajikan data agar mudah dipahami, maka langkah- langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Interaktif Analisis dari Miles dan Huberman, Pada penelitian ini peneliti menggunakan model interaktif Miles, Huberman dan Saldana (2014), yang memetakkan menjadi tiga komponen yang saling berinteraksi dalam proses penelitian kualitatif yaitu: Kondensasi data (data condensation), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclutions drawing).

38 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009 hal.217

39 Moleong, J. Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2009 hal.248

Conclution:drawing /verfying Data Collection

Data Condensation

Data Display

32

Gambar.1.3: Bagan Miles, Huberman dan Saldana (2014)

a. Pengumpulan Data (data collection)

Kegiatan utama pada setiap penelitian adalah

mengumpulkan data. Pengumpulan data observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi atau gabungan ketiganya

(triangulasi). Pengumpulan data dilakukan berhari-hari, mungkin berbulan-bulan, sehingga data yang diperoleh akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan secara umum terhadap situasi sosial/objek yang diteliti, semua yang dilihat dan didengar drekam semua. Dengan demikian peneliti akan memperoleh data yang sangat banyak dan sangat bervariasi.40

b. Kondensasi Data (data Condensation)

Kondensasi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, memfokuskan, menyederhanakan, mengabstrakkan,

mentransformasikan data, yang mendekati keseluruhan bagian catatan-catatan tertulis di lapangan, transkrip wawancara, dokumen-dokumen dan materi-materi empiris. Jadi, kondensasi data ini diperoleh setelah peneliti melakukan wawancara

mendalam dan medapatkan data tertulis di lapangan, yang natinya transkrip wawancara itu dipilah-pilah untuk mendapatkan fokus penelitian yang dibutuhkan.41

c. Penyajian Data (data display)

Display data merupakan aktivitas terorganisir, yang dikomprensi dengan perakitan informasi yang memungkinkan menggambarkan simpulan dan tindakan. Dalam tahapan ini, peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, yang tersusun dalam kalimat-kalimat yang sederhana. Kalimat-kalimat tersebut disusun saling berhubungan satu dengan lainnya secara naratif.42

d. Penarikan Kesimpulan (conclutions drawing)

Penarikan simpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dan konfigurasi yang utuh. Simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Peneliti menggunakan sikap kritis,

40 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (Bandung: CV. Alfabeta, 2020), 322.

41 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 140

42 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, 141

33

skeptis dan terbuka untuk mendapatkan simpulan yang valid. Oleh karena itu simpulan harus diverifikasi terus menerus hingga diperoleh simpulan “jenuh”, yang utuh, yang tidak memberikan simpulan yang lain.

7. Keabsahan Data

Teknik Teknik yang digunakan dalam pengecekan validitas perpanjangan partisipasi, ketekunan observasi, triangulasi, peer check, analisis kasus negatif, kecukupan rujukan, dan pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam penelitian. Pengujian keabsahan data menggunakan empat kriteria yang dikemukakan oleh Sugiyono, yaitu:

kredibilitas, transferabilitas, ketergantungan, dan konfirmabilitas).43. 1. Kredibilitas atau validitas internal

Merupakan adalah uji kepercayaan terhadap data dari penelitian kualitatif yang dilakukan dengan observasi yang diperluas, peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan rekan sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Menurut Sutopo (dalam Harsono, 2008: 173), triangulasi merupakan metode yang paling umum digunakan untuk meningkatkan validitas dalam penelitian kualitatif. Ada tiga jenis triangulasi ditambah satu review informan.

a. Triangulasi Sumber

Membandingkan data observasi dengan data wawancara, membandingkan apa yang dikatakan di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, dan membandingkan wawancara dengan dokumen terkait.

b. Triangulasi Metode

Pengecekan derajat kepercayaan terhadap temuan beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan pada beberapa sumber data dengan metode yang sama.

c. Melakukan revieu

Dimana peneliti melakukan kilas balik hasil penelitiannya kepada informan utama penelitiannya.

2. Keteralihan (transferability)

Yakni suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada

43 Moleong, J. Lexy. Strategilogy Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007.

34

semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperolah pada sampel yang secara representatif untuk mewakili sampel tersebut..

3. Kriteria ketergantungan(dependability)’

Persoalan yang amat sulit dicapai pada penelitian ini bagaimana menemukan kondisi yang benar-benar sama. Disamping itu juga terjadi ketidak percayaan pada instrumen penelitian. Meskipun demikian paradigma alamiah menggunakan kedua persoalan tersebutsebagai pertimbangan, kemudian mencapai sebuah kesimpulan untuk menggantinya dengan kriteria ketergantungan.

Konsep ketergantungan lebih luas dari konsep reabilitas. Hal ini disebabkan oleh peninjauannya dalam konsep untuk memeperhitungkan segala-galanya.

4. Kriteria Kepastian (confirmability)

Konsep ini berasal dari konsep objektivitas, dimana dari segi kesepakatan antar subjek. Disini suatu objektif atau tidak tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandanga, pendapat dan penemuan seseorang. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengalaman sesorang itu subjektif sedangkan kalau disepakati oleh bebrapa orang barulah dikatan objektif. Jadi subjektivitas dan objektivitas tergantung pada orang atau seseorang. Maka dengan demikian penelitian alamiah menghendaki agar penekananya bukan pada orangnya melainkan pada data. Dengan demikian kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada data itu sendiri