• Tidak ada hasil yang ditemukan

ربلا دْبع نْبا هاور )نْيصلا اب ْولو مْلعلا اوبلْطا

C. Bentuk Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Karakter Pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan

2. Implementasi Pendidikan Karakter melalui metode

Aqidah Akhlak.”101 Dan pendidik menyatakan: Saya contohkan apa yang ada di lingkungan Madrasah agar selalu di jaga bunga-bunga yang ada di depan kelas.”102

Pembahasan materi Guru pelajaran Aqidah Akhlak untuk selalu mengajak para siswa untuk menjadi orang yang lapang dada dalam menerima kehidupan di dunia ini, tidak terlalu banyak menuntut kehidupan yang serba berlebihan sehingga menjadi tersiksa dengan kehidupan di dunia ini. Berhubungan dengan hal tersebut tentu banyak di contohakan oleh para pendahulu seperti halnya pelajaran sejarah kebudayaan islam.

Pendidikan karakter yang akan di bangun oleh pemerintah memiliki tujuan yang sangat baik agar para peserta didik menjadi orang yang baik dalam segala hal dan memiliki pengetahuan yang tinggi maka perlu untuk dikembangkan lebih lanjut sehingga segala yang dicita-citakan dapat tercapai.

a. Metode Ceramah

Salah satu cara untuk mengimplementasi pendidikan karakter dalam pembelajaran adalah melalui ceramah yaang di lakukan oleh pendidik sebagaimana diungkapkan oleh Rohani dalam melakukan pembelajaran di dalam kelas beliau mengatakana; Menceritakan cara-cara orang dimasa yang lampau seperti yang dilakukan oleh rasulullah dan para sahabatnya begitu juga oleh para khalifah.103

pembelajaran yang dilakukan dengan menyebutkan sejarah para pendahulu agar di jadikan sebagai anutan dalam kehidupannya merupakan pembelajaran yang sangat baik. Di pelajaran selanjutnya peneliti mewawancarai Rohani mengatakan: Tentu akan kembali kepada ajaran al- qur‟an dan hadist karena segala sesutu yang bernilai ada di dalam kuasanya.104

Menjelaskan prinsip terhadap peserta didik untuk menguatkan sifat yang ada pada diri mereka dan juga akan membentuk prinsip yang baik dalam jiwa peserta didik. keadaan masyarakat yang di hadapi oleh seseorang dengan perkembangan zaman yang sanagat cepat sehingga memunculkan nilai-nilai yang datang dari luar sehingga untuk menyikapi keberadaan tersebut perlu para pendidik menjelaskannya kepada peserta didik dalam penelitian ini peneliti mewawancarai Rohani, mengatakan:

103 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

104 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

Saya menyebutkan dan menceritakan yang ada dalam lingkungan Madrasah dan masyarakat seperti cara orang-orang sekarang berpakaian dan dibedakan dengan cara-cara orang dulu berpakaian kemudian saya menyuruh mereka untuk membandingkan keadaan dulu dan sekarang.”105

Dalam masyarakat pergaulan peserta didik dengan lingkungannya sangat bebas dan beragam maka harus di dukung dengan keteguhan dalam jiwa mereka dalam pendidikan karakter keteguhan harus di tanamkan dalam jiwa peserta didik sebagaimana wawancara peneliti dengan Rohani, mengatakan:

Menyampaikan arti teguh tersebut kepada kepada siswa kemudian saya menganjurkan meraka untuk memegang erat-erat yang menjadi keyakinan mereka jangan sampai mau di sogok dengan apapun.”106 Rohani melakukan pendidikan karaktere melalui pemberian pemahaman tentang keteguhan dalam diri peserta didik sehingga mengerti apa yang dilakukan tidak mudah cepat goyah. Selanjutnya Rohani mengungkapkan: Dalam pelajaran Aqidah Akhlak sifat teguh itu di nampakkan dalam Agama berpeganglah dalam ajaran Agama.107 Dalam

105 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

106 Wawancara, Rohani, S.Ag., Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

107 Wawancara, Rohani, S.Ag., Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

Dalam Agama Islam, menyebut diri untuk tujuan kesombongan dinamakan takabbur, tapi untuk memberikan pelajaran pada orang lain bukan dikatakan kesombongan tapi disebut Tahddus binikmatillah yaitu dengan menceritan nikmat Allah yang diberikan kepada orang tersebut.

Dalam mengimplementasi pendidikan karakter perlu ditanamkan juga sifat yang baik terhadap peserta didik. penanaman sifat yang baik dilakukan melalui berbagai macam cara antara lain sebagai mana pernyataan Rohani yang mengtakan:

Saya selalu menyuruh anak melakukan pekerjaan yang baik apapun materi yang saya ajarkan pada akhirnya semua pelajaran mengantarkan kita dan para siswa untuk melakukan kebaikan. Inilah yang menjadi fokus dalam Agama itu sebenarnya.”108

Menurut Rohani dalam pembelajaran sekali waktu Memerintahkan anak untuk selalu mengerjakan kebaikan dalam menjalakan kehidupan diatas dunia yang menjadi sumber kekuatan bagi orang yang menganut kebaiakan.

Dalam bahasa lain diungkapkan oleh Syarifuddin, mengatakan:

“Menjelaskan kepada anak bahwa kebaikan adalah menjalankan aturan- aturan Agama kalau tidak tahu belajar.”109 Menjelaskan sumber kebaikan yang ada dalam kehidupan di dunia ini dan yang akan menjadi rujukan bagi manusia di muka bumi ini. Diungkapkan lagi oleh Rohani mengatakan

108 Wawancara, Rohani,S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

109 Wawancara, Abdul Haris, M.Pd.I Guru SKI, Madrasah Aliyah Nahdlatul wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 21 Oktober 2014.

“dalam menanamkan sifat baik tersebut terhadap peserta didik. Ada di dalam Madrasah merupakan kebaikan yang sedang kita laksanakan tapi kebaikan tidak hanya di Madrasah ini saja banyak sekali begitu saya jelaskan kepada anak.”110

Pendidikan karakter juga memuat tentang moral yang akan di bangun dalam qalbu peserta didik sehingga sifat yang bermoral akan muncul dalam perilaku dan jiwa yang bermoral juga dalam penelitian ini peneliti mewawancarai pendidik yang mengajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak yang mengtakan: Mencontohkan pekerjaan yang sesuai dengan aturan-aturan yang bermoral dengan selalu patuh dan tunduk terhadap aturan-aturan yang baik.”111 Pendidik dalam mengimplementasi pendidikan karakter melalui tingkah laku yang bermoral yang sesuai dengan lingkungan dimana dia berada. selanjutnya Rohani, mengatakan:

Penjelasan kepada siswa sekalipun istilah moral ini tidak ada dalam Agama tapi di pakai istilah Akhlak maka moral/akhlak ini prilaku atau cara yang baik.”112

Menurut Rohani dalam penddidikan untuk Mengembangkan istilah dalam pendidikan seperti yang diungkapkan oleh pendidik di atas merupakan pengembangan istilah yang ada. Maka dalam mendekatkan

110 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

111 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

112 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

pemahaman tentu mempergunakan bahasa yang lain yang sesuai dengan istilah yanga ada.

Semangat yang masih terpendam dalam hati peserta didik tentu harus di bangunkan agar menjadi orang yang selalu semangat dalam menjalankan kehidupan. Demikian juga agar tidak terlalu cepat lemah semangatnya dalam pembelajaran. Semangat yang dibangun oleh pendidik terhadap peserta didik melalui berbagai macam cara sebagaiman diungkapkan oleh Rohani:

Memberikan suport kepada anak-anak dan saya mengatakan bahwa jika mereka bisa kalianpun bisa. Saat mereka loyo dalam kelas saya bercerita yang menarik.113

Mengumpamakan dengan kehidupan yang dialami untuk mendekatkan pemahaman terhadap peserta didik yang diungkit melalui kebiasaan sehari- hari. Diungkapkan selanjutnya oleh Rohani dalam membangkitkan semangat peserta didik mengatakan:

Saya terkadang menyanjung teman-temannya yang bisa menjawab pertanyaan saya terus saya katakan teman kalian saja bisa masak kalian tidak bisa.114

Ciri lain dalam Pendidikan karakter adalah mengajarkan agar selalu memiliki pandangan kedepan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini.

113 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

114 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah NW Samawa Sumbawa Besar Rabu,Tanggal 20 Oktober 2020.

Kehidupan masa sekarang dipergunakan sebaik-baiknya untuk menempuh kehidupan yang akan datang maka perlu ditanamkan kepada peserta didik untuk mempersipakan diri mengahadapi masa yang akan datang, pendidik lingkungan Madrasah tsnawiyah mengatakan: Menyuruh mereka berpikir bahwa yang akan kalian temukan akan lebih baik atau lebih parah dimasa yang akan datang.”115

Dalam mengajar banyak sekali cara yang di tempuh sebagaimana salah satu cara yang di lakukan oleh pendidik dengan menakut-nakuti peserta didik untuk selalu berjuang dalam kehidupannya untuk masa yang akan datang. Rohani, mengatakan: Saya menjelaskan bahwa masa depan kita adalah akhirat maka berjuanglah dari sekarang.116 Ada lagi yang peneliti temukan dengan menyatakan bahwa masa depan yang di maksud dalam Agama itu adalah akhirat yang menjadi kehidupan yang abadi. Selanjutnya peneliti mewawancarai Syukron, mengatakan: Menyebut siksaan dalam kubur dan neraka begitu juga surga dan kenikmatannya.117

Menutut Rohani Meyebut janji-janji Allah yang sudah tertera dalam al- quran dan hadist serta mengingatkan peserta didik dalam perjalanan hidupnya yang akan datang yang merupakan targib wa al-tarhib dalam dalam memperingati manusia.

115 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 21 Oktober 2014.

116 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

117 Wawancara, Syukron, S.Pd.I Guru Fiqih, Madrasah Aliyah NW Samawa Sumbawa Besar Rabu,Tanggal 20 Oktober 2020.

Penalaran moral dalam pendidikan juga harus di kembangkan sehingga pemikiran tidak menjadi kaku. Pemikiaran akan terbuka dengan melihat fenomena yang ada dalam masyarakat. Melihat dan memikirkan kejadian dimasyarakat merupakan bagian dari penelaran moral. Peneliti mewawancarai pendidik Aqidah Akhlak yang mengatakan:

menjelaskan tentang aturan-aturan yang ada dalam lingkungan sekolah, masyarakat dan pergaulan. Saya mengatakan tidak semua yang kita temukan merupakan kebaikan maka saya suruh anak-anak untuk mencari aturan-aturan dalam Agama.”118

Rohani mempergunakan cara Menjelaskan norma/aturan dalam mendidik yang kemudian membuahkan pemahaman kepada peserta didik sehingga memahami apa yang di maksud dengan penalaran moral yang menggunakan bahasa yang berbeda.

Dalam menjalankan kehidupan di dunia banyak masalah yang ditemukan sehingga menuntut untuk selalu di selsaikan. Permasalahan yang ditemukan membuat manusia untuk selalu menjaaga diri. Pendidikan karakter merupakan jalan keluar untuk mendidik generasi agar mampu mengambil keputusan dalam kehidupannya. Pendidik dituntut untuk mengajarkan peserta didik untuk mampu menyelesaikan permasahan yang dihadapi. peneliti dalam hal ini mewawancarai Rohani, mengatakan:

Menyadarkan siswa agar bisa membedakan antara yang baik dan buruk baru

118 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

mengambil keputusan dan jangan tergesa-gesa dalam mengambil sebuah keputusan harus di pikirkan lebih dulu.”119 Dikatakan juga dalam pembelajaran fiqih lain: Dalam pelajaran fiqih diajarkan shalat-shalat sunnah saya menjelaskan bahwa hendaklah kalian shalat istikharah dalm mengmbil keputusan.”120 Sedangkan pendidik Mata Pelajaran aqidah mengatakan: “Saya menjelaskan agar kembali kepada Agama kalau baik silahkan ambil kalau tidak tinggalkan.”121

Mengajarkan agar peserta didik memiliki perasaan dalam artian bahwa jiwa seseorang mudah tersentuh dalam melihat kejadian-kejadian yang dialami dalam kehidupannya. Dalam hal ini peneliti mewaancarai Rohani, mengatakan: Itu pekerjaan yang sangat sulit, tapi saya mengatakan kalau kalian melihat orang yang kekurangan apa yang kalian rasakan maka perasaan tersebut merupakan berperasaan.122 Rasa empati juga perlu ditumbuhkan dalam pendidkan karakter sebagaimana di ungkapkan oleh pendidik: Saya menjelaskan arti dari empati sampai anak-anak mengerti123 Penjelasan yang di sampaikan oleh pendidik dalam pembelajarannya akan menumbuhkan pemahaman terhadap peserta didik sehingga sifat tersebut di pahami oleh peserta didik.

119 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

120Wawancara, Syukron, S.Pd.I Guru Fiqih, Madrasah Aliyah NW Samawa Sumbawa Besar Rabu,Tanggal 20 Oktober 2020.

121 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

122 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

123 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

Penguasaan diri juga harus tetap dijaga agar selalu terkendali maka pendidikan karakter memberikan ruang untuk menguasai dirinya sendiri.

Peneliti mewawancarai Rohani, mengatakan: Saya sendiri sebenarnya sulit mengendalikan diri terutama saat saya marah, tapi saya lebih baik pergi dari tempat tersebut. Ini yang saya jelaskan pada anak-anak.”124

Ciri yang lain disebutkan dalam pendidikan karakter adalah kerendahan diri yang merupakan ajaran murni dari Agama yang kemudian di masukkan dalam pendidikan karakter. Dalam hal ini peneliti mewawancarai pendidik, mengatakan: Dalam Agama di istilahkan dengan tawadduk. Saya sering mencontohkan agar jangan mengangkat pundak alias sombong jangan sok.125

Mempergunakan istilah yang lain yang di pakai oleh ajaran Agama akan menambah wawasan peserta didik serta menjelaskan dengan kesederhanaan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik.

Kompetisi merupakan bagian dari pendidikan karakter yang ingin membangun semangat seseorang untuk bersaing dalam kebaikan.

Menumbuhkan rasa agar mau menunjukkan kemampuannya didepan orang agar mampu bersaing dalam kehidupannya. Peneliti mewawancarai Rohani yang mengtakan:

124 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

125 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

Dalam islam di kenal dengan istilah fastabikul khair, berlomba-lomba dalam kebaikan tentu saya selalu memberikan semangat kepada anak- anak untuk melakukan kebaikan.126

Manusia yang tersusun dari berbagai macam elemen yang ada didalamnya termasuk hati yang menjadi sumber dan tempat keinginan manusia. Hati harus dibina dan dibimbing untuk mendapatkan kebenaran sehingga hati tidak akan merasa bebas dalam mewujudkan keinginannya maka dalam perkara ini pendidikan karakter sebagai jalan untuk mendidiknya. Saya menjelaskan kepada anak-anak bahwa kata hati terhadap sesuatu yang kita dambakan adalah keinginan.127

Menurut Rohani bahwa menjelaskan keinginan yang ada dalam diri mereka dengan masuk kedalam wilayah hatinya sehingga tersentuh dengan pendidikan yang sedang di alaminya.

Pendidikan karekter juga menuntut agar kebaikan ada padanya sehingga implementasi di lakukan dalam pembelajarannya lebih-lebih dalam Agama tapi yang berbeda adalah cara mengimplementasikannya. Wawancara peneliti dengan Rohani mengatakan: Menjelaskan bahwa kebaikan bersumber dari al-quran dan hadist bukan dari akal pikiran.128 Nilai kalau ditelusuri memiliki sumber yang berbeda-beda. Adapun sumber nilai yang ada sekarang

126 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 21 Oktober 2014.

127 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

128 Wawancara, Rohani, S.Ag. Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah NW Samawa Sumbawa Besar Rabu,Tanggal 20 Oktober 2020.

ini berdasarkan Agama yang menjadi pegangan umat islam secara keseluruhan. Untuk mengajarkan hal tersebut dalam pendidikan merupakan keharusan. Maka dalam pendidikan khususnya pendidikan karakter tentu menjadi sangat urgen. Sebagaimana wawancara peneliti: Menjelaskan kepada siswa bahwa dalam masyarakat banyak sekali penyimpangan nilai kalau menemukan nilai-nilai dalam masyarakat hendaknya mengembalikan kepada Agama.”129

Sifat ingin tahu juga harus diimplementasi sehingga rasa haus peserta didik dalam belajar terus tertanam maka perlu bagi pendidik untuk mengajarkannya. Dalam pendidikan karakter hal tersebut harus di masukkan sehingga menjadi baik sebagaiman dikatakan oleh Rohani: “Memberikan motivasi dan penghargaan contoh punya nilai 4 dan mengatakan bagus nilainya di tingkatkan lagi.”130

Dalam mengarungi kehidupan, Allah SWT. juga memberikan hak kepada hambanya. Bukan itu saja kewajibanpun harus di emban oleh hambanya. Dalam melaksanakan tentu di perlukan ilmu tentang hal tersebut.

Dalam pendidikan karakter pendidkan tersebut dimasukkan agar menjadi pelajaran yang berharga bagi peserta didik namun implementasi mengunakan cara yang berbeda-beda sebagaimana wawancara peneliti: Dijelaskan sesuai

129 Wawancara, Rohani, S.Ag. Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 21 Oktober 2014.

130 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

kompetensi yang dimiliki saling timbal balik menanamkan rasa saling menghargai.”131 Syukron, mengatakan: Mejelaskan tentang hal itu.”132

Sifat demokratis juga perlu ditanamkan dalam pendidikan karakter dengan mengunakan cara yang baik dalam hal ini peneliti mewawancarai Rohani: Menanamkan sifat kegotong royongan, dan juga ada semacam intraksi.133

Manusia juga memiliki kewajiban yang harus dijalankan untuk itu, perlu diimplementasi dalam pendidikan karakter peneliti mewawancarai Rohani yang mengatakan:

Kewajiban ini banyak bentuknya kewajiban kepada Allah kewajiban kepada aturan-aturan yang di buat oleh Madrasah minsalnya. Saya menjelaskan bahwa kewajiban yang dibebankan kepada kita harus kita kerjakan kalau tidak kita akan mendapatkan dosa bagaimanapun keadaan kita minsalnya seperti shalat.”134 Rohani juga menyampaikan:

Saya jelaskan bahwa perintah-perintah Allah adalah kewajiban untuk kita kewajiban adalah kalau kita kerjakan dapat pahala jika kita tinggalkan dapat dosa.”135

131 Wawancara, Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

132 Wawancara, Syukron, S.Pd.I Guru Fiqih, Madrasah Aliyah NW Samawa Rabu,Tanggal 21 Oktober 2020.

133 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

134 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

135 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

Materi yang disampaikan oleh Guru tentang kewajiban sangat menarik jika di hubungkan dengan kehidupan sosial dan tanggung jawab ada didalamnya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti saat pembelajaran di kelas XI Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan samawa Sumbawa Besar ada beberapa anak yang mengajukan pertanyaan kepada Guru tentang materi yang di ajarkan dan Guru saat itu mengizinkan siswa untuk bertanya tentang masalah yang belum jelas dan yang belum dipahami.”136

Hasil observasi di atas menunjukkan bahwa siswa Madrasah sangat respon terhadap pembelajaran Aqidah khusunya dalam materi kewajiban dengan manusia dan tuhan.

b. Metode Keteladanan

Keteladanan merupakan salah satu cara untuk menanamkan ilmu pengetahuan terhadap peserta didik. Pemahaman sesorang tentang nilai akan menuntunnya melakukan perbuatan yang bernilai dan tidak mudah terjerumus mengikuti arus global dalam pergaulan.

Sebagai seorang Guru yang menjadi uswatun hasanah (ikutan yang baik) bagi peserta didik selayaknya memiliki tingkah laku yang baik sopan santun dan menunjukkan kewibawaan di depan anak. Peneliti dalam hal ini mewawancarai Guru Mata Pelajaran aqidah, beliau mengatakan

136 Pelajaran Aqidah Akhlak, proses pembelajaran di Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa, Observasi, tanggal 22 oktober 2020.

Sudah, caranya dengan hadir lebih awal di Madrasah berpakaian dengan rapi selayaknya selaku seorang Guru, saat masuk kelas saya berdiri dan ana-anak mengucapkan tanda penghormatan yang di pimpin oleh ketua kelas.”137

Selama dalam proses pembelajaran tentunya tidak selalu mulus pasti ada permasalahan yang di hadapi oleh Guru Mata Pelajaran apapun. Guru akan menunjukkan sikap yang sesuai dengan karakter yang islami yang di tunjukkan oleh seorang Guru sebagaimana wawancara yang peneliti lakukan terhadap seorang Guru beliau mengatakan:

Mencari atau menanyakan penyebab permasalahan yang timbul lansung kepada anak-anak yng bersangkutan kemudian memberikan al-ternatif pemecahan yang dapat dilakukan oleh siswa yang membuat permasalahan.”138

Pendidik dalam hal ini mendapat cobaan dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik dengan permasalahan yang di temukan di lapangan saat terjadi proses pembelajaran. Dan tentunya sikap seorang Guru yang ingin mengimplementasi pendidikan karakter dalam pembelajarannya melaluai tingkah laku dan kata-kata yang di pergunakan. Selanjutnya Rohani menuturkan:

137 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 23 Oktober 2020.

138 Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.

“Saya setiap masuk sekolah berpakaian rapi sesuai dengan aturan yang di buat oleh sekolah. Dalam berpakaian kami sudah disiapkan dari sekolah terkadang setiap tahun kami mendapat baju untuk dipakai selama seminggu. Dua hari dalam seminggu kami mempergunakan baju yang tidak di tentukan oleh sekolah.”139

Guru yang selalu bernampilan baik ketika ingin masuk kelas merupakan Guru yang menjaga atribut propesionalitas dan para siswa tentunya akan merasa segan dan enggan untuk bahkan Guru tersebut akan mendapatkan wibawa yang sangat tinggi dihadapan peserta didiknya.

Sikap seorang Guru dalam menyampaikan materi pelajan juga menjadi cerminan bagi anak-anak sehingga seorang Guru dalam segalam harus memperhatiakan baik dari perhatian.

Dalam mengimplementasi pendidikan karakter melalui pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan keharusan yang terjadi karena nilai merupakan bagian dari Agama yang digambarkan dengan bentuk dan cara yang berbeda sebagaimana wawancara peneliti Rohani mengatakan:

Sikap saya kalau masuk kedalam kelas saat murid mungucapkan salam saya menjawab mereka dengan sempurna kemudian saya

139Wawancara, Rohani, S.Ag, Guru Aqidah Akhlak, Madrasah Aliyah Nahdlatul Wathan Samawa Sumbawa Besar Selasa,Tanggal 20 Oktober 2020.