• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator Keberhasilan

BAB III METODE PENELITIAN

H. Indikator Keberhasilan

Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa indikator dalam proses pembelajaran sains yaitu:

a.) Pengenalan sains sederhana kepada anak melalui lingkungan sekitar baik itu makhluk hidup maupun makhluk tak hidup (benda mati).

b.) Percobaan awal dengan menggunakan metode demonstrasi, dimana peneliti/guru memberikan gambaran tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dilakukan, serta masalah yang akan dipecahkan.

c.) Pengamatan yaitu dimana peneliti mengamati apa yang dijelaskan dan dilakukan oleh guru dan mengamati respon anak terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.

d.) Hipotesis awal, dimana peneliti membuat dugaan sementara berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.

e.) Vertifikasi, merupakan kegiatan untuk membuktikan dari kebenaran dugaan awal.

f.) Evaluasi, merupakan kegiatan akhir yang dilakukan oleh peneliti/guru setelah selesai melakukan seluruh kegiatan.

2. Indikator hasil

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan untuk gabungan dari keseluruhan kegiatan mencapai 75%.

36

RA Aisyiyah Ranting Mamajang diawal tahun 50-an merupakan salah satu Ranting dari Aisyiyah Cabang Makassar yang didirikan oleh Bapak Dahlan Mangngerangi Daeng Sibali. Pada tahun 1955, Aisyiyah Ranting Mamajang tersebut diganti menjadi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang dengan usaha dari para pengurusnya yakni Bapak Basri Daeng Mallawi (anggota DPRD), Bapak H. Mansyur Daeng Nuntung (Kepala Jawatan Pendidikan Kota Makassar) dan Bapak Palenrungi, yang dimana sekolah tersebut berlokasikan di Jalan Tupai Nomor 35, Kelurahan Mamajang Dalam, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.

Pembangunan gedung sekolah tersebut diupayakan oleh Bapak H. Djubi walaupun gedungnya sangat sederhana tapi sekolah tersebut sudah memiliki tempat yang tetap untuk dipakai beraktifitas oleh anak-anak dan guru.

Pengurus Aisyiyah terus berupaya menghimpun dana agar dapat membangun gedung yang permanen. Segala upaya dilakukan seperti mencari donatur baik dari pengurus Aisyiyah/Muhammadiyah, keluarga maupun dari handai taulan.

Diawal tahun 1960 dibentuk panitia pembangunan yang terdiri dari Hj.

Nurhayati Yasin Limpo, Hj. Qalbi Mansyur dan Hj. Bansuhari. Dengan bantuan seorang pengusaha yang merupakan keluarga dari Ibu Hj. Nurhayati Yasin Limpo, pembangunan gedung TK yang permanen terdiri dari 2 ruang belajar dan 1 ruang kantor. Seiring berjalannya waktu, akhirnya TK Aisyiyah

Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar tersebut mampu membangun gedung yang terdiri dari 6 ruang belajar sentra (persiapan, sains dan bahan alam, bermain peran, pembangunan, ibadah, seni dan kreativitas), 1 ruang kelompok bermain (KB), 1 ruang tempat penitipan anak (TPA), 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang mushalah, 1 ruang kantin dan 6 ruang kamar kecil (WC) serta tambahan 1 kolam renang.

Adapun Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar dari awal berdirinya hingga saat ini yaitu:

1. Ibu Hj. Zuhriyah Djubi Daeng Baji (Almarhumah) menjabat pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1957.

2. Ibu Rosmiati menjabat pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1958.

3. Ibu Dra. Rukiah Karim menjabat pada tahun 1958 sampai dengan tahun 1963.

4. Ibu Hj. Siti Aisyah Mansyur menjabat pada tahun 1963 sampai dengan tahun 1998.

5. Ibu Hj. Misbahu Abdullah, S.Ag menjabat sebagai kepala TK dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2017.

6. Ibu Siti Aminah, S.Pd menjabat sebagai kepala TK dari tahun 2017 hingga saat ini.

Selanjutnya tenaga kerja di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar terdiri dari Kepala TK, tenaga pendidik/guru sebanyak 14 orang, tenaga kebersihan 2 orang, tenaga keamanan 1 orang dan guru tahfiz 3 orang. Demikian sejarah singkat berdirinya TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar.

Kegiatan belajar mengajar di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang hanya dilakukan pada hari senin sampai jum’at saja dan hari sabtu anak-anak diliburkan karena sekolah ini menggunakan system full day school dari pagi jam 08.00-09.00 kegiatan belajar mengajar, jam 09.00-30.00 anak-anak diarahkan ke musholah untuk melaksanakan sholat dhuhah berjamaah, jam 09.30- 11.00 anak-anak diistirahatkan, jam 11.00-12.00 anak-anak masuk kembali untuk melakukan recalling, pukul 12.00-13.00 anak-anak diarahkan untuk wudhu dan melaksanakan sholat dzuhur berjamaah dikelas masing-masing, pukul 13.00- 14.30 anak-anak kembali diistirahatkan dan pukul 14.30-16.00 anak-anak mengikuti tahfiz bersama guru tahfiz, begitulah setiap harinya. Sekolah inipun menerapkan system rolling dari satu sentra ke sentra yang lain. Seiring berjalannya waktu pada awal tahun ajaran 2019 hingga saat ini, pelaksanaan proses belajar mengajar akhirnya dilakukan secara daring karena adanya Corona Virus Differensiasi (Covid-19) yang diberitahukan melalui surat edaran dari Pemerintah bahwa sekolah akan melaksanakan kegiatan secara daring tetapi pendidik tetap wajib datang ke sekolah.

Pada penelitian pra siklus ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan teknik pengumpulan data pada lembar observasi. Stimulasi yang diberikan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam pada anak usia 5-6 tahun sebelum dan sesudahnya dilakukan tindakan.

Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan media dari bahan alam, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu pada anak usia 5-6 tahun. Kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alamyang diamati terdiri dari 4 indikator pencapaian yakni, anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya, anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya, anak mampu mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai bentuknya masing-masing dan anak mampu mencetak daun dengan berbagai macam variasi sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing.

1. Deskripsi Penelitian Prasiklus

Observasi awal dilakukan pada tanggal28 Januari 2020, dengan tema Tanaman, sub tema Bagian-bagian Tanaman, sub-sub tema Daun. Keadaan awal sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukkan kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiaatan mencetak masih rendah, masih banyak anak belum bisa melakukan kegiatan mencetak dengan benar. Proses pembelajaran meningkatkan kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar pembelajaran tersebut disusun oleh guru kelas sentra sains.

Langkah pertama yang dilakukan yaitu anak-anak diajak untuk berbaris didepan kelas dan memberi arahan kepada anak bahwa kita akan masuk kedalam kelas, sebelum masuk anak-anak menyanyikan lagu (Baris Dihalaman) setelah itu anak diajak untuk berdoa terlebih dahulu, setelah

berdoa selesai anak menyetor hafalan untuk tiket masuk kelas. Selanjutnya, anak-anak melakukan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, setelah selesai melakukan kegiatan belajar mengajar jam pertama, anak didik diajak berwudhu untuk melakukan kegiatan sholat dhuha berjamaah, sholawat, dzikir, dan berdoa bersama. Kegiatan tersebut adalah kegiatan unggulan disekolah, guru juga mengajak anak-anak merapikan tempat sholatnya masing-masing. Setelah melakukan sholat dhuha berjamaah, sholawat, dzikir, dan berdoa, anak-anak kembali masuk ke kelas masing-masing.

Pada saat anak-anak berada didalam kelas guru mengucapkan salam dan anak diwajibkan untuk menjawabnya dan menanyakan kabar anak. Kemudian anak diajak untuk berdoa bersama sebelum belajar secara bergiliran untuk memimpin doa di depan teman-temannya. Setelah berdoa anak membaca surah-surah pendek (Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan An-Naas). Guru menjelaskan tema, sub tema, sub-sub tema dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu mencetak menggunakan media bahan alam daun-daunan.

Guru menjelaskan bahwa pada kegiatan mencetak ini, anak yang akan berkreasi sendiri untuk mengembangkan idenya melalui hasil karyanya sendiri.

Peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu macam-macam bentuk daun, cat air, tempat cat air, kuas dan lembar kerja yang telah diambil masing-masing anak dan cara menggunakannya. Pastikan lembar kerja berada didepan anak, beri cat air pada daun, lalu biarkan anak mencapkannya pada lembar kerja agar anak memiliki karya sendiri dengan

mengembangkan idenya. Setelah kegiatan selesai, anak diajak untuk merapikan semua alat dan bahan yang digunakan. Kemudian, anak mengumpulkan hasil karyanya pada guru. Peneliti dan gurumemberi pujian kepada anak agar lebih termotivasi.

Setelah pembelajaran selesai, anak istirahat dan bermain. Pada kegiatan akhir, guru mengajak anak untuk bernyanyi lagu “Bagian Tanaman” dan membaca do’a pulang dan mengingatkan anak untuk hati-hati dijalan sedangkan anak yang belum ada penjemputnya, bisa menunggu sambil bermain di lingkungan sekolah dan yang sudah ada penjemputnya harus memberitahukan ibu guru, setelah itu mengucapkan salam dan anak pun diwajibkan untuk menjawabnya.

Dilihat dari hasil observasi yang dilakukan guru sebelum melakukan tindakan penelitian, kemampuan awal pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan bahan alam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar masih rendah. Sebagian besar anak mengalami kesulitan pada saat melakukan kegiatan mencetak. Anak masih mengalami kesulitan dalam mengkreasikan karyanya dengan bahan alam dan belum mampu mengembangkan idenya melalui hasil karyanya.

Berdasarkan deskripsi data prasiklus tentang meningkatkan kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan bahan alam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar di ketahui bahwa:

a.) Pada indikator anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya yang belum berkembang ada 3 anak atau 33,3%, mulai berkembang 3 anak atau 33,3%, berkembang sesuai harapan 3 anak atau 33,3% dan berkembang sangat baik 0 anak atau 0%.

b.) Pada indikator anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya belum berkembang 3 anak atau 33,3%, mulai berkembang ada 4 anak atau 44,4%, berkembang sesuai harapan ada 2 anak atau 22,2%, dan berkembang sangat baik 0 anak atau 0%.

c.) Pada Indikator anak mampu mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai dengan bentuknya masing-masing belum berkembang ada 4 anak atau 44,4%, mulai berkembang ada 3 anak atau 33,3%, berkembang sesuai harapan 2 anak atau 22,2%, dan berkembang sangat baik 0 atau 0%.

d.) Pada Indikator anak mampu mencetak daun dengan berbagai macam variasi sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing belum berkembang ada 3 anak atau 33,3%, mulai berkembang ada 4 anak atau 44,4%, berkembang sesuai harapan ada 2 anak atau 22,2%, dan berkembang sangat baik 0 atau 0%.

Berdasarkan observasi awal, kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan daun-daunan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar dapat diperoleh rata-rata 25%. Hal ini menunjukkan kemampuan pengetahuan sains anak dalam melakukan kegiatan mencetak masih sangat rendah. Peneliti sangat perlu

untuk melanjutkan penelitian tersebut agar dapat mencapai keberhasilan yang diharapkan.

2. Deskripsi Tahap Siklus I

Tahap melaksanakan siklus I dilakukan pada tanggal 25-29 januari 2021.

Dalam pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama peneliti berdiskusi dengan guru kelas terlebih dahulu, berikut beberapa tahapan yang akan dilaksanakan pada siklus I, yaitu:

a.) Perencanaan

Pada tahap perencanaan yang akan dilakukan peneliti yaitu, tahap sebelum dilaksanakan penelitian. Langkah-langkah yang akan dilakukan pada tahap ini oleh peneliti antara lain yaitu:

1.) Peneliti dan guru kelas berdiskusi untuk menyusun RPPH sesuai dengan Tema Tanaman, Sub Tema Bagian-bagian Tanaman, Sub-sub Tema Daun.

2.) Mengatur jadwal untuk proses pembelajaran

3.) Media yang akandigunakan adalah daun-daunan pada kegiatan mencetak tersebut telahdisepakati peneliti yang akan menyiapkan seluruhnya.

4.) Peneliti menyiapkan instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu checklist dan dokumentasi.

Instrumen yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu lembar observasi berupa checklist. Tugas dari peneliti yaitu membuat dan menyiapkan lembar observasi yang berhubungan dengan kegiatan yang

akan dilaksanakan menggunakan media bahan alam daun-daunan untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sains anak.

b.) Pelaksanaan Tindakan 1.) Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama dilaksanakan hari senin tanggal 25 Januari 2021 dengan mengambil tema tanaman. Pada pertemuan pertama ini, guru dan peneliti membagi tugasnya kembali dan pembelajarannya menggunakan video call melalui grup Whats App (WA) bersama anak yang ingin diteliti. Pembelajarannya dibagi dua sesi. Dimana pada sesi pertama, hanya ada 1 orang guru beserta 5 orang anak yang akan melakukan kegiatan belajar mengajar, begitupun sesi kedua dengan 1 orang guru yang berbeda dan 4 orang anak yang berbeda. Adapun tema yang akan dipelajari yaitu tema tanaman, sub tema bagian-bagian tanaman, sub-sub tema daun. Berikut merupakan proses belajar mengajar yang akan dilakukan pada siklus I pertemuan pertama:

(a.) Kegiatan Awal

Sebelum guru memulai pembelajaran, guru memberikan salam dan anak menjawab salam, kemudian guru menanyakan kabar anak dan mengajak anak untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing. Setelah memperkenalkan nama, anak diajak untuk berdo’a bersama dan bernyanyi. Selanjutnya guru menjelaskan tentang tema dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari ini.

(b.) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pada hari pertama ada dua kegaiatan yaitu, pertama mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya dan kedua mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya. Sebelum anak melakukan kegiatan tersebut, terlebih dahulu guru menunjukkan cara mengelompokkan daun berdasarkan bentuk dan ukurannya melalui video yang telah dikirimkan pada anak. Kemudian, anak memperhatikan cara guru mengelompokkan daun berdasarkan bentuk dan ukurannya pada video tersebut. Setelah itu anak mengelompokkan daun berdasarkan bentuk dan ukurannya dalam bentuk video.

(c.) Kegiatan Akhir

Setelah melakukan kegiatan inti, guru mengajak anak untuk merapikan bahan yang digunakan. Kemudian guru menanyakan pada anak tentang kegaian yang dilakukan hari ini, lalu mengajak anak untuk bernyanyi “Jari-jari” dengan gerakan. Selanjutnya, guru menanyakan tentang perasaan anak pada hari ini lalu mengajak anak untuk berdo’a sesudah melakukan kegiatan kemudian member salam dan anak menjawab salam.

2.) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua dilakukan pada hari rabu tanggal 27 Januari 2021 masih dengan tema yang sama. Pada pertemuan kedua ini, pembagian tugasnya masih sama dimana guru yang mengajar dan

peneliti menilai. Berikut merupakan deskripsi proses belajar mengajar yang akan dilakukan di siklus I pertemuan kedua.

(a.) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, seperti biasa guru akan memberikan salam dan anak menjawab salam. Setelah itu anak diajak untuk bernyanyi dan berdo’a, kemudian guru menanyakan kepada anak tentang kegiatan kemarin. Selanjutnya guru akan menjelaskan tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

(b.) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti hari kedua ini yaitu anak akan melakukan kegiatan mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai dengan bentuknya masing-masing. Bahan yang disiapkan pada kegiatan hari ini yaitu LKA, lem dan daun. Dimana guru memperlihatkan terlebih dahulu cara mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai dengan bentuknya masing-masing lalu menempelkannya pada LKA yang sudah disediakan. Cara yang digunakan untuk menjelaskan pada anak langkah-langkah kegiatannya sama seperti pertemuan pertama. Setelah melakukan kegiatan, guru mengajak anak untuk merapikan bahan yang sudah digunakan.

(c.) Kegiatan Akhir

Kegiatan akhir dilakukan setelah kegiatan inti. Pada kegiatan akhir ini, guru menanyakan kembali kepada anak tentang kegiatan yang telah dilakukan dan guru memberikan reward pada anak yang

melakukan kegiatan dengan baik dan benar. Guru juga memberikan nasehat dan memotivasi anak yang belum melaksanakan kegiatan dengan baik dan benar. Setelah itu guru mengajak anak untuk bernyanyi “Merawat Tanaman” dengan gerakan, lalu mengajak anak untuk berdo’a sebelum menutup telpon. Guru juga memberikan salam dan anak menjawab salam.

3.) Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 29 Januari 2021. Pada pertemuan ketiga ini, kegiatan yang akan dilakukan yaitu mencetak daun menggunakan cat tembok (kuning, biru dan pink), kuas, daun, lem dan LKA.

(a.) Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal, seperti biasa guru akan memberikan salam dan anak menjawab salam. Setelah itu guru mengajak anak untuk berdo’a sebelum belajar, kemudia guru menanyakan kepada anak tentang kegiatan hari kemarin lalu menjelaskan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan hari ini.

(b.) Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti ini, guru mempersilahkan kepada anak untuk menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Setelah alat dan bahan yang akan digunakan sudah tersedia, guru menjelaskan kepada anak cara menggunakan alat dan bahan yang ada melalui video yang telah dikirimkan pada anak. Kemudian

anak mengerjakan sesuai dengan yang dijelaskan oleh guru dan anak diperbolehkan agar dibantu oleh orang tuanya dirumah jika anak membutuhkan bantuan. Setelah selesai mengerjakan, guru mengajak anak untuk merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan selama kegiatan.

(c.) Kegiatan Akhir

Pada kegiatan ini, guru menanyakan pada anak tentang kegiatan yang telah dilakukan lalu guru menanyakan kepada anak warna yang digunakan pada kegiatan tadi. Anak menyebutkan macam-macam warna yang digunakan tadi dalam bahasa inggris, setelah itu anak dipersilahkan untuk menunjukkan hasil karyanya dan menyebutkan warna yang ada pada hasil karyanya selain tiga warna tadi. Anakpun menyebutkan yaitu warna hijau, orange dan abu-abu.

Selanjutnya guru memberikan reward kepada anak yang sudah mengerjakan tugas dengan baik dan benar. Kemudian guru mengajak anak untuk bernyanyi lagu “Jari-jari” dengan gerakan, lalu mengajak anak berdo’a untuk menutupi kegiatan hari ini.

Akhirnya guru memberikan salam dan anak menjawab salam.

c.) Observasi

1.) Observasi anak

Observasi yang dilaksanakan pada siklus I sebanyak 3 kali, awalnya anak didik memperhatikan guru cara mengelompokkan daun

berdasarkan bentuk dan ukurannya dengan benar. Setelah diminta untuk mengelompokkan daun sesuai petunjuk guru, hanya ada 1 sampai 2 orang anak yang mengalami kesulitan untuk mengelompokkan daun berdasarkan bentuk dan ukurannya. Begitupun dengan kegiatan mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil serta mencetak daun dengan berbagai macam variasi sesuai kreatifitasnya, hanya ada 1 sampai 2 orang anak yang masih kesulitan. Sehingga guru meminta orang tua agar memberikan sedikit bantuan kepada anaknya dirumah.

Karena hanya 1 sampai 2 orang anak saja yang masih kesulitan dalam kegiatan tersebut, peneliti memilih untuk tidak melanjutkan penelitian ke tahap selanjutnya (siklus II), dikarenakan hasil persentase yang didapatkan telah mencapai target atau standar pencapaian keberhasilan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

2.) Observasi guru

Hasil observasi kegiatan mengajar guru dilihat dari keterampilan guru pada proses pembelajaran berlangsung untuk meningkatkan kemampuan pengetahuan sains anak didik. Peneliti menyiapkan lembar observasi guru terdapat langkah-langkah kegiatan berupa penilaian checklist yang didalamnya terdapat tindakan penilaian Ya/tidak, diberi tanda checklist Ya apabila guru melakukan langkah- langkah kegiatan dan tanda checklist Tidak apabila guru tidak melakukan langkah-langkah kegiatan pada lembar observasi tersebut.

d.) Refleksi 1.) Proses

Pada refleksi proses siklus I tersebut, sebagian besar anak sudah mampu melakukan kegiatan mengelompokkan daun, mengurutkan daun dan mencetak daun secara mandiri dengan baik dan benar tanpa bantuan dari guru ataupun orang tua.

2.) Hasil

Hasil refleksi pada siklus I menunjukkan apabila dalam kegiatan mengelompokkan daun berdasarkan bentuk dan ukurannya, mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai bentuknya masing- masing serta mencetak daun dengan berbagai macam variasi sesuai dengan kreatifitasnya menggunakan bahan alam untuk meningkatkan pengetahuan sains anak usia 5 sampai 6 tahun sudah sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh peneliti, karena peneliti hanya mengharapkan 75% anak dari jumlah keseluruhan untuk mampu dalam melakukan semua kegiatan tersebut.

B. Pembahasan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dengan 1 siklus saja yaitu siklus I, siklus ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dimana tahap perencanaan yaitu peneliti dan guru menyusun strategi untuk melakukan kegiatan pembelajaran mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir yang dimuat dalam RPPH. Setelah itu pada tahap pelaksanaan, guru dan peneliti

menerapkan seluruh kegiatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Selanjutnya pada tahap observasi, dimana peneliti melihat cara guru dalam menyampaikan materi serta cara anak melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Lalu pada tahap refleksi, peneliti melakukan penilaian akhir dari seluruh kegiatan yang telah dilakukan untuk mengetahui tercapai dan tidaknya indikator pencapaian yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti. Dari data yang telah di peroleh dalam proses penelitian pada pra siklus dan siklus I terlaksana dengan baik. Maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mengelompokkan, mengurutkan dan mencetak menggunakan media bahan alam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar meningkat. Hal ini terlihat pada saat anak selama kegiatan. Berdasarkan hasil rekapitulasi data pada prasiklus nilai menunjukkan angka 25% dan siklus I naik menjadi 86,1%.

Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai pengalaman belajar bagi anak, mampu meningkatkan pengetahuan sains pada anak dan mendorong anak untuk mencari informasi agar menambah pengetahuan yang mereka peroleh dari pengalaman eksplorasinya. Pengenalan alam pada anak usia dini diharapkan menjadi sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung baik dengan makhluk hidup maupun dengan benda mati sehingga dapat menumbuh kembangkan anak menjadi manusia yang kaya akan ilmu pengetahuan alamnya.

Seperti yang dikemukakan oleh Musbikin (2010:124), menyatakan alam dan lingkungan sekitar merupakan media yang sangat baik untuk mengajarkan banyak hal kepada manusia, terutama bagi anak usia dini. Sebab dengan menggunakan media alam, anak akan mudah melihat dan mencerna apa yang telah diajarkan kepadannya.

Jan Lighhart (Musbikin, 2010: 126) menyatakan bahwa, sumber utama pembelajaran adalah lingkungan sekitar anak. Dimana bahan-bahan pengajaran yang ada pada lingkungan sekitar anak akan mudah diingat, dilihat dan dipraktekan.

Dokumen terkait