BAB I PENDAHULUAN
D. Manfaat Penelitian
9. Langkah-langkah Penggunaan Media Bahan Alam
Menurut Department Education, Training and Employment, (2012:2), langkah dalam menggunakan bahan alam dilakukan dengan:
a) Mengelompokkan bahan alam berdasarkan jenisnya, berdasarkan warna, berdasarkan ukuran dan berdasarkan bentuk. Misalnya, ketika guru atau peneliti ingin merencanakan suatu kegiatan yang akan dilakukan oleh anak, maka guru atau peneliti dapat merancang kegiatan mengelompokkan batu berdasarkan ukurannya, mengelompokkan daun, buah atau bunga berdasarkan warnanya, mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya serta mengelompokkan bahan alam berdasarkan jenisnya (sayur, buah dan lain sebagainya).
b) Mencocokkan bahan alam berdasarkan ukuran atau berdasarkan warnanya.
Contohnya, anak diberikan kegiatan mencocokkan antara batu dan buah berdasarkan ukurannya serta anak mencocokkan antara daun, bunga dan buah berdasarkan warnanya.
c) Menyediakan bahan-bahan pendukung yang bisa dikombinasikan dengan bahan alam seperti menggunakan ranting, dahan, daun dan sebagainya.
Contohnya, ketika anak diberikan kegiatan mewarnai gambar dengan teknik kolase, maka guru atau peneliti bisa menyediakan berbagai macam bahan alam agar bisa dikombinasikan yaitu daun (hijau, kuning dan coklat), kulit telur, biji-bijian (jagung, kacang hijau) dan bahan alam lainnya.
d) Menyusun objek bahan alam menggunakan lem, kuas dan bahan-bahan pendukung lainnya. Contohnya dalam kegiatan menempel dan mewarnai serta kegiatan lainnya.
B. Kerangka Berpikir
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini yaitu, dimana pada kondisi awal, guru belum menggunakan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam. Kemudian pada kondisi tersebut, kemampuan pengetahuan sains anak didik melalui media bahan alam masih rendah.
Berdasarkan kondisi awal tersebut, selanjutnya tindakan yang dilakukan guru yaitu menggunakan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam. Pada siklus I, guru menggunakan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam dengan 9 orang anak. Pada siklus II pun demikian. Kemudian, kondisi akhir dari tindakan yang dilakukan oleh guru yaitu, dimana dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam, dapat meningkatkan pengetahuan sains anak didik.
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
C. Hipotesis Tindakan
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:
1. Menerapkan metode demonstrasi. Jika dengan memberikan contoh terlebih dahulu kepada anak, maka anak akan lebih mudah untuk meniru.
2. Menerapkan metode pemberian tugas secara individu. Jika dengan banyak latihan mengerjakan tugas secara mandiri, maka anak akan dapat memahami konsep dalam pembuatan dan penggunaan media bahan alam.
Kondisi Awal Anak didik: kemampuan
pengetahuan sains melalui media bahan alam daun-daunan masih rendah
Guru :belum menggunakan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam daun-daunan
Siklus I:
Guru menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas melalui media bahan alam daun- daunan dengan 9 orang anak dikelas Guru: menggunakan metode
demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam daun- daunan
Tindakan
Siklus II:
Guru menggunakan metode demonstrasi dan pemberian tugas melalui media bahan alam daun- daunan dengan 9 orang anak dikelas
Melalui metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam dapat meningkatkan pengetahuan sains anak Kondisi
Akhir
23
Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode penelitian tindakan menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart. Tahapan penelitian tindakan menurut Kemmis dan Taggart dalam Arikunto (2009), mencakup: (a) Perencanaan (planning), (b) tindakan (acting), (c) observasi (observing), (d) refleksi (reflecting). Kemudian berlanjut dengan perencanaan ulang (replanning), tindakan, observasi dan refleksi untuk siklus berikutnya.
B. Lokasi Dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Jalan Tupai No.35. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan.
Subyek dalam penelitian ini yaitu anak usia 5 sampai 6 tahun yang terdiri dari 9 anak dimana jumlah anak perempuan sebanyak 6 orang dan jumlah anak laki-laki sebanyak 3 orang.
C. Faktor yang Diselidiki
Untuk dapat memecahkan masalah yang telah dirumuskan diatas, ada beberapa faktor yang akan diteliti pada penelitian ini sebagai berikut:
1. Faktor Proses
Apakah terjadi peningkatan pengetahuan sains pada anak setelah guru menerapkan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas melalui media bahan alam?
2. Faktor Hasil
Diselidiki penggunaan metode demonstrasi dan metode pemberian tugas menggunakan media bahan alam dapat meningkatkan pengetahuan sains pada anak.
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari II siklus yang dimana masing-masing siklus ini terdiri dari perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi dan evaluasi, refleksi (reflecting).
1. Perencanaan (Planning)
Dalam tahap perencanaan ini disusun mencakup semua langkah tindakan rinci. Selanjutnya dibuat Rancangan Porses Pembelajaran Harian (RPPH) dan tema yang akan diajarkan, menyediakan media atau alat peraga untuk dijadikan sebagai bahan ajar, menyediakan rencana pelajaran yang mencakup metode dan teknik menghafal, mengalokasikan waktu serta teknik observasi dan evaluasi.
2. Pelaksanaan (Acting)
Tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang dibuat ketika yang dilaksanakan di kelas adalah pelaksanaan data kuantitatif, dikumpulkan melalui observasi, respon anak terhadap media bahan alam yang digunakan sehingga hasilnya dapat meningkatkan pengetahuan sains anak.
3. Observasi dan Evaluasi
Kegiatan observasi ini dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan kelas. Observasi dilakukan dalam rangka mengumpulkan data. Data yang
dikumpulkan pada tahap ini, berisi tentang pelaksanaan tindakan dan rencana yang akan dibuat. Data yang akan dibuat adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif melalui observasi dan mengambil tafsiran secara benar. Sedangkan data kuantitatif yaitu data yang dianalisis dengan menggunakan angka dan presentasi. Dalam melaksanakan observasi dan evaluasi guru tidak harus selalu bekerja sendiri tetapi guru dibantu oleh teman sejawat.
4. Refleksi (Reflecting)
Tahap ini merupakan tahap memproses data yang di dapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi) dari data yang di dapat. Kemudian ditafsirkan dan dianalisis, hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi apakah diperlukan tindakan selanjutnya atau tidak. Proses refleksi ini memegang peran yang sangat penting dalam menemukan suatu keberhasilan PTK. Apabila hasil yang dicapai belum mencapai hipotesis tujuan, akan dilakukan siklus kedua atau siklus selanjutnya.
Adapun gambaran tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto sebagai berikut.
Model Suharsimi Arikunto
Gambar 3.1 Bagan Penelitian Tindakan Kelas Model Suharsimi Arikunto
Perencanaan (planning)
Refleksi (reflecting)
Siklus I
Pelaksanaan (acting)Obeservasi dan evaluasi
Siklus I
a.) Tahap Perencanaan Tindakan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu menyiapkan:
1.) Membuat RPPH (terlampir) 2.) Alat peraga yang akan digunakan.
3.) Menyiapkan lembar kerja siswa serta alat dan bahan yang mendukung kegiatan pembelajaran.
4.) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus satu.
b.) Pelaksanaan Tindakan 1.) Kegiatan awal
(a.) Anak disiapkan dalam barisan, guru menyapa dan memberi salam serta mengajak berdoa sebelum memulai aktivitas.
(b.) Anak aktif ikut bernyanyi lagu bagian tanaman sambil olahraga mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga untuk pemanasan dengan kegiatan motorik yaitu melompat dengan menggunakan satu kaki.
Perencanaan (planning)
Refleksi (reflecting)
Siklus II
Pelaksanaan (acting)Obeservasi dan evaluasi
(c.) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini yaitu: Tema Tanaman, Sub Tema Bagian-bagian Tanaman, Sub-sub Tema Daun.
(d.) Anak menyimak dan mendengarkan penjelasan dari Guru.
2.) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini, sebelum anak diberikan tugas terlebih dahulu guru menjelaskan secara rinci tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu cara memanfaatkan daun sebagai media bahan alam. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu: (1) LKA, (2) Daun yang sudah diawetkan/dikeringkan, (3) Pewarna/cat tembok, (4) Kuas, (5) Lem fox.
(a.) Kegiatan yang dilakukan yaitu: (1) Anak mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya, (2) Anak mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya, (3) Anak mengurutkan daun dari yang terbesar ke yang terkecil sesuai dengan bentuknya masing- masing, dan (4) Anak mewarnai daun dengan menggunakan kuas dan cat tembok, lalu anak mencetak daun tersebut sesuai dengan kreatifitasnya pada lembar kerja yang sudah disediakan oleh guru.
(b.) Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: (1) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam demonstrasi, (2) Guru memandu langkah kerja, (3) Guru memperhatikan dan memberi semangat anak untuk mengamati demonstrasi.
3.) Istirahat (Makan dan Bermain di luar ruangan)
Anak mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta doa sebelum dan sesudah makan, lalu bermain diluar ruangan.
4.) Kegiatan Akhir
(a.) Anak diajak berdiskusi tentang kegiatan selama satu hari.
(b.) Guru menilai hasil pekerjaan anak hari ini.
(c.) Guru memberikan penjelasan dan memberikan semangat kepada anak yang masih kurang berhasilserta memberi penghargaan kepada anak yang dapat melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
(d.) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari serta menyampaikan beberapa pesan.
(e.) Berdoa dan memberi salam.
c.) Observasi dan Evaluasi
Pada saat melakukan kegiatan, guru dibantu teman sejawat untuk melakukan penilaian. Pada saat inilah guru dapat melihat langsung keberhasilan anak dalam melakukan atau melaksanakan kegiatan.
d.) Refleksi
Pada tahap ini, guru wali kelas Ir. Andryani Akib, M.Pd dan Rostia Ichsan, S.Pd membantu peneliti menulis dan mengamati kegiatan yang dilakukan anak, pada saat anak mengerjakan tugas yang diberikan atau melakukan kegiatan yang diberikan oleh peneliti/guru. Selain mengamati
anak, peneliti juga mengamati guru pada saat melakukan pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir.
Jika pada siklus pertama masih belum ada peningkatan pada pengetahuan sains anak, maka hasil siklus I akan ditindak lanjuti pada siklus II.
Siklus II
Siklus ke II akan dilaksanakan dengan melakukan perubahan pada bagian tertentu yang didasarkan pada refleksi sikluske I dan akan disesuaikan dengan rencana pembelajaran yang telah disusun.
Langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II sama halnya dengan siklus I, hanya saja pada siklus II anak mengerjakan tugas menggunakan batas waktu yang ditentukan oleh guruyaitu:
a.) Tahap Perencanaan Tindakan
Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu menyiapkan:
1.) Membuat RPPH (terlampir) 2.) Alat peraga yang akan digunakan.
3.) Menyiapkan lembar kerja anak serta menyediakan alat dan bahan yang mendukung kegiatan pembelajaran.
4.) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi siklus II.
b.) Pelaksanaan Tindakan 1.) Kegiatan awal
(a.) Anak disiapkan dalam barisan, guru menyapa dan memberi salam serta mengajak anak berdoa sebelum memulai aktivitas.
(b.) Anak aktif ikut bernyanyi lagu bagian tanaman sambil olahraga mengikuti irama lagu, melakukan kegiatan olahraga untuk pemanasan dengan kegiatan motorik yaitu melompat dengan satu kaki.
(c.) Menerangkan tema dan tujuan pelajaran hari ini yaitu Tema Tanaman, Sub Tema Bagian-bagian Tanaman, Sub-sub Tema Daun.
(d.) Anak menyimak dan mendengarkan penjelasan dari Guru.
2.) Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini, sebelum anak diberikan tugas terlebih dahulu guru menjelaskan secara rinci tentang kegiatan yang akan dilakukan yaitu mendemonstrasikan cara memanfaatkan daun sebagai media bahan alam dan permainan. Alat dan bahan yang diperlukan yaitu: (1) LKA, (2) Daun yang sudah diawetkan, (3) Pewarna/cat tembok, (4) Lem fox, (5) Kuas.
(a.) Kegiatan yang dilakukan yaitu: (1) Anak mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya selama 15 menit, (2) Anak mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya selama 15 menit, (3) Anak mengurutkan daun dari yang terbesar ke yang terkecil sesuai bentuknya masing-masing selama 30 menit, (4) Anak mewarnai daun yang sudah diawetkan lalu mencetak daun tersebut sesuai dengan kreatifitasnya pada lembar kerja yang telah disediakan selama 30 menit.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu:
(1.) Guru menyiapkan alat dan bahan yang akan dipakai dalam kegiatan.
(2.) Guru memandu langkah kerja.
(3.) Guru memperhatikan dan memberi semangat pada anak dalam menyelesaikan kegiatan.
3.) Istirahat (Makan dan Bermain di luar ruangan)
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, serta doa sebelum dan sesudah makan.
4.) Kegiatan Akhir
(a.) Anak diajak berdiskusi tentang kegiatan satu hari.
(b.) Guru menilai hasil pekerjaan anak hari ini.
(c.) Guru memberikan penguatan kepada anak yang masih kurang berhasil dan memberi penghargaan kepada anak yang dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik.
(d.) Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan esok hari.
(e.) Guru menyampaikan beberapa pesan kepada anak.
(f.) Guru mengajak anak berdoa sebelum pulang dan memberi salam.
c. Observasi dan Evaluasi
Pada saat melakukan kegiatan, peneliti dibantu oleh wali kelas untuk melakukan penilaian. Pada saat inilah peneliti dapat melihat langsung keberhasilan anak dalam melakukan kegiatandan menjawab pertanyaan yang diberikan.
d. Refleksi
Pada tahap ini guru wali kelas Ir. Andryani Akib, M. Pd dan Rostia Ichsan, S.Pd membantu peneliti untuk menulis dan mengamati kegiatan yang dilakukan anak pada saat anak melaksanakan kegiatan yang diberikan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Selain mengamati anak, peneliti juga mengamati guru pada saat melakukan pembelajaran dari kegiatan awal sampai akhir.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto, dkk, (2015), Instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang semua proses pembelajaran agar kegiatan tersebut lebih sistematis, cermat, lengkap sehingga lebih mudah diolah.
Adapun instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah check list.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilaksanakan setiap putaran sejak perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi untuk komponen data yang diperlukan.
Data tentang pencapaian peningkatan pengetahuan sains diambil melalui hasil prapenelitian dan setelah tindakan. Data persiapan pembelajaran diperoleh melalui wawancara dengan guru. Data kesesuaian rancangan kegiatan pengetahuan sains dengan tindakan oleh guru diperoleh melalui observasi.
Sedangkan, data situasi sekolah menggunakan catatan lapangan yang dilengkapi dengan dokumentasi untuk kegiatan selama penelitian.
G. Teknik Analisis Data 1. Nilai rata–rata
Menurut Aqib, dkk (2009:204-205), Penelitian menjumlahkan nilai yang diperoleh anak yang kemudian dibagi dengan jumlah anak yang ada di kelas yang diteliti sehingga nilai rata–rata.
Nilai rata–rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus : NR = ∑X
N Keterangan rumus :
NR = Nilai rata–rata
∑ X = Jumlah nilai N= Jumlah anak 2. Ketuntasan Belajar
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
P = f X 100%
n Keterangan :
P = tingkat kemampuan pengetahuan sains anak f = Jumlah anak yang tuntas belajar ≥ B (5-6) n = Jumlah anak/ indikator/ sub-sub indikator 100% = Nilai konstan
Kategori Skor Hasil Observasi Dari angket Interval Kriteria
80% - 100 % Sangat Baik, 75 % - 79 % Baik, 60 % - 74 % Cukup dan 55 % - 59 % Tidak Baik. Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjutan dalam siklus selanjutnya.
Menurut Aqib,dkk (2009:41), Hasil analisis juga dijadikan sebagai bahan refleksi dalam memperbaiki rancangan pembelajaran, bahkan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penentuan model pembelajaran yang tepat.
H. Indikator Keberhasilan 1. Indikator Proses
Penelitian tindakan kelas ini memiliki beberapa indikator dalam proses pembelajaran sains yaitu:
a.) Pengenalan sains sederhana kepada anak melalui lingkungan sekitar baik itu makhluk hidup maupun makhluk tak hidup (benda mati).
b.) Percobaan awal dengan menggunakan metode demonstrasi, dimana peneliti/guru memberikan gambaran tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dilakukan, serta masalah yang akan dipecahkan.
c.) Pengamatan yaitu dimana peneliti mengamati apa yang dijelaskan dan dilakukan oleh guru dan mengamati respon anak terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.
d.) Hipotesis awal, dimana peneliti membuat dugaan sementara berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
e.) Vertifikasi, merupakan kegiatan untuk membuktikan dari kebenaran dugaan awal.
f.) Evaluasi, merupakan kegiatan akhir yang dilakukan oleh peneliti/guru setelah selesai melakukan seluruh kegiatan.
2. Indikator hasil
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila indikator keberhasilan untuk gabungan dari keseluruhan kegiatan mencapai 75%.
36
RA Aisyiyah Ranting Mamajang diawal tahun 50-an merupakan salah satu Ranting dari Aisyiyah Cabang Makassar yang didirikan oleh Bapak Dahlan Mangngerangi Daeng Sibali. Pada tahun 1955, Aisyiyah Ranting Mamajang tersebut diganti menjadi TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang dengan usaha dari para pengurusnya yakni Bapak Basri Daeng Mallawi (anggota DPRD), Bapak H. Mansyur Daeng Nuntung (Kepala Jawatan Pendidikan Kota Makassar) dan Bapak Palenrungi, yang dimana sekolah tersebut berlokasikan di Jalan Tupai Nomor 35, Kelurahan Mamajang Dalam, Kecamatan Mamajang, Kota Makassar.
Pembangunan gedung sekolah tersebut diupayakan oleh Bapak H. Djubi walaupun gedungnya sangat sederhana tapi sekolah tersebut sudah memiliki tempat yang tetap untuk dipakai beraktifitas oleh anak-anak dan guru.
Pengurus Aisyiyah terus berupaya menghimpun dana agar dapat membangun gedung yang permanen. Segala upaya dilakukan seperti mencari donatur baik dari pengurus Aisyiyah/Muhammadiyah, keluarga maupun dari handai taulan.
Diawal tahun 1960 dibentuk panitia pembangunan yang terdiri dari Hj.
Nurhayati Yasin Limpo, Hj. Qalbi Mansyur dan Hj. Bansuhari. Dengan bantuan seorang pengusaha yang merupakan keluarga dari Ibu Hj. Nurhayati Yasin Limpo, pembangunan gedung TK yang permanen terdiri dari 2 ruang belajar dan 1 ruang kantor. Seiring berjalannya waktu, akhirnya TK Aisyiyah
Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar tersebut mampu membangun gedung yang terdiri dari 6 ruang belajar sentra (persiapan, sains dan bahan alam, bermain peran, pembangunan, ibadah, seni dan kreativitas), 1 ruang kelompok bermain (KB), 1 ruang tempat penitipan anak (TPA), 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang mushalah, 1 ruang kantin dan 6 ruang kamar kecil (WC) serta tambahan 1 kolam renang.
Adapun Kepala TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar dari awal berdirinya hingga saat ini yaitu:
1. Ibu Hj. Zuhriyah Djubi Daeng Baji (Almarhumah) menjabat pada tahun 1955 sampai dengan tahun 1957.
2. Ibu Rosmiati menjabat pada tahun 1957 sampai dengan tahun 1958.
3. Ibu Dra. Rukiah Karim menjabat pada tahun 1958 sampai dengan tahun 1963.
4. Ibu Hj. Siti Aisyah Mansyur menjabat pada tahun 1963 sampai dengan tahun 1998.
5. Ibu Hj. Misbahu Abdullah, S.Ag menjabat sebagai kepala TK dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2017.
6. Ibu Siti Aminah, S.Pd menjabat sebagai kepala TK dari tahun 2017 hingga saat ini.
Selanjutnya tenaga kerja di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar terdiri dari Kepala TK, tenaga pendidik/guru sebanyak 14 orang, tenaga kebersihan 2 orang, tenaga keamanan 1 orang dan guru tahfiz 3 orang. Demikian sejarah singkat berdirinya TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar.
Kegiatan belajar mengajar di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang hanya dilakukan pada hari senin sampai jum’at saja dan hari sabtu anak-anak diliburkan karena sekolah ini menggunakan system full day school dari pagi jam 08.00-09.00 kegiatan belajar mengajar, jam 09.00-30.00 anak-anak diarahkan ke musholah untuk melaksanakan sholat dhuhah berjamaah, jam 09.30- 11.00 anak-anak diistirahatkan, jam 11.00-12.00 anak-anak masuk kembali untuk melakukan recalling, pukul 12.00-13.00 anak-anak diarahkan untuk wudhu dan melaksanakan sholat dzuhur berjamaah dikelas masing-masing, pukul 13.00- 14.30 anak-anak kembali diistirahatkan dan pukul 14.30-16.00 anak-anak mengikuti tahfiz bersama guru tahfiz, begitulah setiap harinya. Sekolah inipun menerapkan system rolling dari satu sentra ke sentra yang lain. Seiring berjalannya waktu pada awal tahun ajaran 2019 hingga saat ini, pelaksanaan proses belajar mengajar akhirnya dilakukan secara daring karena adanya Corona Virus Differensiasi (Covid-19) yang diberitahukan melalui surat edaran dari Pemerintah bahwa sekolah akan melaksanakan kegiatan secara daring tetapi pendidik tetap wajib datang ke sekolah.
Pada penelitian pra siklus ini peneliti melakukan pengamatan terhadap kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan teknik pengumpulan data pada lembar observasi. Stimulasi yang diberikan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam pada anak usia 5-6 tahun sebelum dan sesudahnya dilakukan tindakan.
Untuk mengetahui kondisi awal kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak dengan menggunakan media dari bahan alam, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu pada anak usia 5-6 tahun. Kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alamyang diamati terdiri dari 4 indikator pencapaian yakni, anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan bentuknya, anak mampu mengelompokkan daun berdasarkan ukurannya, anak mampu mengurutkan daun dari terbesar ke terkecil sesuai bentuknya masing-masing dan anak mampu mencetak daun dengan berbagai macam variasi sesuai dengan kreatifitasnya masing-masing.
1. Deskripsi Penelitian Prasiklus
Observasi awal dilakukan pada tanggal28 Januari 2020, dengan tema Tanaman, sub tema Bagian-bagian Tanaman, sub-sub tema Daun. Keadaan awal sebelum dilakukan tindakan penelitian menunjukkan kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiaatan mencetak masih rendah, masih banyak anak belum bisa melakukan kegiatan mencetak dengan benar. Proses pembelajaran meningkatkan kemampuan pengetahuan sains anak melalui kegiatan mencetak menggunakan media bahan alam di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Cabang Mamajang, Makassar pembelajaran tersebut disusun oleh guru kelas sentra sains.
Langkah pertama yang dilakukan yaitu anak-anak diajak untuk berbaris didepan kelas dan memberi arahan kepada anak bahwa kita akan masuk kedalam kelas, sebelum masuk anak-anak menyanyikan lagu (Baris Dihalaman) setelah itu anak diajak untuk berdoa terlebih dahulu, setelah
berdoa selesai anak menyetor hafalan untuk tiket masuk kelas. Selanjutnya, anak-anak melakukan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, setelah selesai melakukan kegiatan belajar mengajar jam pertama, anak didik diajak berwudhu untuk melakukan kegiatan sholat dhuha berjamaah, sholawat, dzikir, dan berdoa bersama. Kegiatan tersebut adalah kegiatan unggulan disekolah, guru juga mengajak anak-anak merapikan tempat sholatnya masing-masing. Setelah melakukan sholat dhuha berjamaah, sholawat, dzikir, dan berdoa, anak-anak kembali masuk ke kelas masing-masing.
Pada saat anak-anak berada didalam kelas guru mengucapkan salam dan anak diwajibkan untuk menjawabnya dan menanyakan kabar anak. Kemudian anak diajak untuk berdoa bersama sebelum belajar secara bergiliran untuk memimpin doa di depan teman-temannya. Setelah berdoa anak membaca surah-surah pendek (Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, dan An-Naas). Guru menjelaskan tema, sub tema, sub-sub tema dan kegiatan yang akan dilakukan pada hari ini yaitu mencetak menggunakan media bahan alam daun-daunan.
Guru menjelaskan bahwa pada kegiatan mencetak ini, anak yang akan berkreasi sendiri untuk mengembangkan idenya melalui hasil karyanya sendiri.
Peneliti mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu macam-macam bentuk daun, cat air, tempat cat air, kuas dan lembar kerja yang telah diambil masing-masing anak dan cara menggunakannya. Pastikan lembar kerja berada didepan anak, beri cat air pada daun, lalu biarkan anak mencapkannya pada lembar kerja agar anak memiliki karya sendiri dengan