BAB III METODE PENELITIAN
E. Tehnik Analisis Data
Untuk menganalisis data penulis menggunakan analisis data kuantitatif karena data kuantitatif data yang menggunakan perhitungan atau rumus statistik. Tehnik statistik yaitu dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Rumus:
rxy = Keterangan:
rxy = Koefesien korelasi
∑x = Jumlah skor dalam sumbu X
∑y = Jumlah skor dalam sumbu Y
∑xy = Jumlah hasil kali skor X dengan skor Y yang berpasangan
∑x² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sembarang X
∑y² = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sembarang Y N = Banyaknya subjek skor X dan Y yang berpasangan.53
Jika rxy atau rhitung pada taraf signifikasi 5% sama besarnya dengan
53 Suharsimi, Arus Baru, h. 274.
r tabel atau rt, maka pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis Alternatif (Ha) diterima. Ini berarti bahwa pada taraf signifinkan terdapat pengaruh positif yang signifikan antara variabel x dan variabel y.
tetapi, jika pada taraf signifikan 1% rxy atau Rhitung lebih kecil daripada rtabel , maka pada taraf signifikan 1% tersebut hipotesis nol (Ho) diterima, sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) ditolak. Ini berarti bahwa untuk taraf signifikansi 1% tersebut tidak terdapat pengaruh positif yang signifikansi antara variabel x dan variabel y.54
54 Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarat: Raja Grafindo Persada, 2007). h.
211.
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas Instrumen
Pada umumnya peneliti akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen. Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya.55
Sebagai sebuah alat ukur, instrumen penelitian harus dilakukan sebelum digunakan dalam pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan menguji coba instrumen pada sejumlah responden untuk memeriksa kualitasnya sebagai alat ukur. Pengukuran yang dilakukan menggunakan instrumen yang telah diuji cobakan terlebih dahulu sebelum digunakan.
Menjaga agar diperoleh data hasil pengukuran yang baik.
Instrumen yang baik mempunyai syarat-syarat validitas. Disamping mempunyai tingkat kesukaran dan daya beda, berkenaan dengan validitas instrumen. Sumadi Suryabrata mengatakan bahwa validitas instrumen didefinisikan “sejauh mana instrumen itu mengukur apa yang mau diukur.56
Berdasarkan pendapat di atas, maka validitas instrumen berarti fketetapan suatu instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur.
55 Margono. Metode Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 155
56 Sumandy Suryabrata. Metodologi Penelitian (Jakarta: PT. Grafindo, 2003), 25.
NO Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Y Y2
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
2 3 2 3
3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1
38 1444
3 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1296
4 2 3 3 3 3 1 2 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1296
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
6 2 2 1 1 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 31 961
7 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 32 1024
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
10 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 43 1849
11 2 2 1 1 1 1 3 3 3 1 1 3 1 3 3 29 841
12 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 38 1444
13 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 37 1369
14 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 2 2 1 2 35 1225
15 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1229
16 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 3 2 36 1369
17 2 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 1 1 3 3 32 1156
18 2 2 1 1 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 31 961
19 2 2 1 1 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 31 961
20 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 32 1042
21 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 3 1 38 1444
22 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 37 1369
25 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1296
26 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 42 1764
27 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 2 3 3 33 1089
28 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 43 1849
29 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 33 1089
30 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
31 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1296
32 2 2 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 1 3 3 32 1024
33 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 1 2 1 3 3 30 900
34 2 1 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 3 37 1369
35 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 3 36 1296
36 2 2 3 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 2 35 1225
37 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
38 2 2 1 1 2 2 3 3 1 3 1 3 1 3 3 31 961
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 2025
40 2 2 1 2 2 2 3 2 3 1 1 2 1 3 3 30 900
41 2 2 1 2 2 2 3 3 1 3 1 3 1 3 3 32 1024
42 2 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 1 3 3 2 34 1156
Jumla
h 98 92 98 107 111
99 115 117 114 92 76 104 88 124 113
1548 5813 6 A 3276 1254 1638 4464
335
4 486
3756 6
3724
2 1314 5634 6168 540 5736 3648
6 1128
B
4.21 8.99 7
5.60 5.56 3
8.43 7.99 4
6.23 8.16 1
5.10 0.86 1
4.05 4.34 3
5.18 9.11 8
4.15 9.38 1
4.49 6.47 0
7.62 3.79 4
7.36 9.39 4
7.36 9.39 4
8.00 7.25 3
2.72 8.90 3
5689 ,98
r tabel
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
0,30 4
Criter
ia valid
tidak valid
tidak valid
Vali d
Vali d
tidak
valid valid Vali d
tidak valid
Vali
d valid
tidak
valid valid valid
tidak valid
B. Pengumpulan dan Pengujian Data 1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh suatu data yang valid dan akurat untuk dituangkan dalam penyajian data, sehingga dapat diketahui tentang penguasaan materi Aqidah Akhlak dapat berpengaruh atau tidak dalam tingkah laku siswa. Hal ini akan sangat membantu dalam penyajian data, sehingga dapat diketahui hasilnya tersebut.
Metode observasi dilakukan dengan cara mengamati secara langsung situasi, kondisi, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs.
Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat. Metode wawancara peneliti melakukan wawancara langsung kepada guru Aqidah Akhlak(H.M.
Muslim, BA. Wawancara tgl 18,08,2010), menurutnya penguasaan materi Aqidah Akhlak peserta didik kurang menguasai. Metode dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tentang struktur organisasi serta sarana dan prasarana MTs. Putra Al-Ishlahuddiny yang dilihat langsung dari papan organisasi yang sudah ada. Kemudian data tentang nama siswa dari absen siswa, data keadaan guru dan pegawai di MTs. Putra Al- Ishlahuddiny, data tersebut diperoleh dari guru kelas, bagian administrasi sekolah dan petugas tata usaha. Metode angket diberikan kepada peserta didik untuk memperoleh data tentang tingkah laku siswa.
2. Penyajian Data
a. Pengambilan data tentang pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak.
Pengambilan data tentang pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana mendapatkan data tentang pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak, diperoleh dari hasil raport siswa.
Tabel 01
Nilai Raport Siswa Tentang Penguasaan Materi Aqidah Akhlak Kelas VII MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Tahun Ajaran 2009/2010.57
No. Nama Siswa Kelas Nilai
1. Ahmad Junwari I A 80
2. Zulkarnaen I A 70
3. Rojian Hadi I A 70
4. Supriadi I A 70
5. Jaelani I A 70
6. M. Sahlan I A 70
7. Gilang Wahirdi I A 70
8. M. Yusuf Khalidi I A 80
9. L. Adam I A 80
10. M. Ali Gazali I A 70
11. Ahmad Zakaria I B 70
57 Sumber : Nilai Raport Siswa (Dikutip Tanggal 19 Agustus 2010)
12. Taufikurrahman I B 70
13. M. Rosandi I B 70
14. M. Yudi Hidayatullah I B 70
15. Irawan Sastra I B 70
16. Diana Muliadi I B 60
17. Ismail I B 60
18. Pia kurniawan I B 70
19. M. Abdul Rais I B 70
20. L. Abi Satria Mandala I B 80
21. Muhammad Fauzi I B 70
22. M. Hafrizal I C 60
23. M. Akrom Zubaidi I C 70
24. M. Juliadi Hasbullah I C 70
25. L. Fauzan Iswandi I C 80
26. Suhaili I C 70
27. L. Nanang Sanjaya I C 80
28. Ahmad Tamimi I C 70
29. Fathol Muis I C 70
30. M. Sairil Firman I C 80
31. Herman Faelani I D 70
32. Samsuri I D 60
33. Sapoan I D 60
34. Muhammad Hamidi I D 70
35. Hairur Rozikin I D 70
36. Abdul Muzib I D 60
37. Muhammad Lutfi I D 70
38. Abdul Hafis I D 70
39. Abdul Aziz I D 60
40. M. Suhailin I D 60
41. Khaerul Aotan I D 60
42. M. Rizal I D 70
Jumlah 42 2910.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa kelas VII MTs. Putra Al-Ishlahuddiny kediri mempunyai tingkat penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak kategori sedang, ini dilihat dari nilai hasil tes yang diperoleh rata-rata 2910/42 = 69,28 dalam arti tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi.
b. Pengambilan data tentang tingkah laku siswa.
Pengambilan data tentang tingkah laku siswa adalah dengan cara membagikan angket kepada siswa kelas VII MTs. Putra Al- Ishlahuddiny kediri. Kemudian angket tersebut dijawab oleh responden. Maka dari angket tersebut diperoleh data tentang tingkah laku siswa. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 02
Data Angket Tentang Tingkah Laku Siswa Kelas VII MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat tahun pelajaran
2009/201058.
No. Nama Siswa Nilai
1 Ahmad Junwari 45
2 Zulkarnaen 44
3 Rojian Hadi 43
4 Supriadi 44
5 Jaelani 44
6 M. Sahlan 43
7 Gilang Wahirdi 41
8 M. Yusuf Khalidi 45
9 L. Adam 43
10 M. Ali Gazali 44
11 Ahmad Zakaria 45
12 Taufikurrahman 44
13 M. Rasandi 45
14 M. Yudi Hidayatullah 44
15 Irawan Sastra 43
16 Diana Muliadi 43
17 Ismail 45
18 Pia Kurniawan 45
19 M. Abdul Rais 44
20 L. Abi Satri Mandala 45
21 Muhammad Fauzi 44
22 M. Hafrizal 45
23 M. Akrom Zubaidi 43
24 M. Juliadi Hasbullah 45
25 L. Fauzan Iswandi 45
26 Suhaili 44
27 L. Nanang Sanjana 45
28 Ahmad Tamimi 45
29 Fathul Muis 43
30 M. Sairil Firman 45
31 Herman Faelani 44
32 Samsusi 43
58 Hasil penyebaran angket tanggal 19 Agustus 2010
33 Sapoan 44
34 Muhammad Hamidi 42
35 Hairur Rozikin 44
36 Abdul Muzib 43
37 Muhammad Lutfi 42
38 Abdu Hafiz 45
39 Abdul Aziz 43
40 M. Suhailin 41
41 Khoirul Aotan 44
42 M. Rizal 44
Jumlah 1841
C. Analisis Data
Sebelum memasukkan data-data tersebut kedalam rumus, maka peneliti akan memaparkan variabel X dan variabel Y. Dalam menganalisis data penelitian, peneliti melaksanakan serangkaian kegiatan seperti mengelompokkan data, mengolah data, dan melakukan pembuktian melalui uji hipotesis.
Sebagaimana telah dijelaskan pada bab III pada bagian analisis data.
Peneliti menggunakan rumus “product moment” untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak (Variabel x) terhadap tingkah laku siswa kelas VII (Variabel Y) MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak (Variabel x) terhadap tingkah laku siswa (variabel Y), maka langkah selanjutnya adalah memasukkan harga variabel X dan Variabel Y kedalam korelasi “Product Moment” sebagai berikut :
Tabel 03
Kerja Korelasi r(Product Moment)
No. Nama Siswa X Y X2 Y2 XY
1 Ahmad Junwari 80 45 6400 2025 3600
2 Zulkarnaen 70 44 4900 1936 3080
3 Rojian Hadi 70 43 4900 1849 3010
4 Supriadi 70 44 4900 1936 3080
5 Jaelani 70 44 4900 1936 3080
6 M. Sahlan 70 43 4900 1849 3010
7 Gilang Wahirdi 70 41 4900 1681 2870 8 M. Yusuf Khalidi 80 45 6400 2025 3600
9 L. Adam 80 43 6400 1849 3440
10 M. Ali Gazali 60 44 3600 1936 3080 11 Ahmad Zakaria 70 45 4900 2025 3150 12 Taufikurrahman 70 44 4900 1936 3080
13 M. Rasandi 70 45 4900 2025 3150
14 M. Yudi Hidayatullah 70 44 4900 1936 3080 15 Irawan Sastra 70 43 4900 1849 3010 16 Diana Muliadi 60 43 3600 1849 2580
17 Ismail 60 45 3600 2025 2700
18 Pia Kurniawan 70 45 4900 2025 3150 19 M. Abdul Rais 70 44 4900 1936 3080s 20 L. Abi Satri Mandala 80 45 6400 2025 3600 21 Muhammad Fauzi 70 44 4900 1936 3080 22 M. Hafrizal 60 45 3600 2025 2700 23 M. Akrom Zubaidi 70 43 4900 1849 3010 24 M. Juliadi Hasbullah 70 45 4900 2025 3150 25 L. Fauzan Iswandi 80 45 6400 2025 3600
26 Suhaili 70 44 4900 1936 3080
27 L. Nanang Sanjana 80 45 6400 2025 3600 28 Ahmad Tamimi 70 45 4900 2025 3150 29 Fathul Muis 70 43 4900 1849 3010 30 M. Sairil Firman 80 45 6400 2025 3600 31 Herman Faelani 70 44 4900 1936 3080
32 Samsusi 60 43 3600 1849 2580
33 Sapoan 60 43 3600 1849 2580
34 Muhammad Hamidi 70 42 4900 1764 2940 35 Hairur Rozikin 70 44 4900 1936 3080 36 Abdul Muzib 60 43 3600 1849 2580 37 Muhammad Lutfi 70 42 4900 1764 2940
38 Abdu Hafiz 70 43 4900 1849 3010
39 Abdul Aziz 60 43 3600 1849 2580
40 M. Suhailin 60 41 3600 1681 2460 41 Khoirul Aotan 60 44 3600 1936 2640
42 M. Rizal 70 44 4900 1936 3080
Jumlah 2910 1841 203300 80747 127960
Memasukkan data kedalam rumus dari paparan tabel di atas dapat diketahui bahwa:
N = 42 X = 2910 Y = 1841 X2 = 203300 Y2 = 80747 XY = 127960
Langkah-langkah selanjutnya adalah memasukkan data kedalam rumus product moment, yaitu:
( ) ( ) ( ) }
( { }
{ }{ }
( ) ( )
{ }{ }
400 . 1 283 , 12147
17010 147556500
17010 2093 70500
17010
3389281 3391374
8468100 8538600
5357310 5374320
) 1841 ( 40747 . 42 ) 2910 ( 203300 42
) 1841 ( ) 2910 ( 127960 .
42
) ( .
2 2
2 2 2
2
=
=
=
=
−
−
= −
−
−
= −
−
−
= −
∑ ∑
∑
∑
∑
∑
∑
x x
y y
N x x
N
y x x xy
rxy N
D. Hasil Analisis
Dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai r hitung adalah 1,400 sedangkan nilai r tabel pada taraf signifikasi 5% dengan jumlah sampel 42 (N) adalah 0,304. Karena r hitung lebih besar dari r tabel (1,400 > 0,304), maka hipotesis alternatif (Ha) yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan
“DITERIMA”. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penguasaan materi mata pelajaran Aqidah Akhlak siswa kelas VII MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Lombok Barat tahun pelajaran 2009/2010.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdiri Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Kabupaten Lombok Barat berdiri pada tahun 1958 yang didirikan oleh T.G.H.
Khalidy dan T.G.H Ibrahim Khalidy yang berstatus swasta, dan mendapat SK dari KANWIL DEPAG PROVINSI NTB dengan No.03/MTs/NTB/81.
Kemudian mendapat status akreditasi dari KANWIL DEPAG PROVINSI NTB dengan No. SK.KW.19.1/2/216/2005 dengan perangkat B. Piagam No. 01/akr. MTs/B/IV/2005 Tgl/Bln/Thn, 07 April 2005.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kediri, salah satunya dari segi pendidikan. Dengan pendidikan akan membawa perubahan dalam masyarakat. Untuk mewujudkan semua itu, dua bersaudara yaitu TGH. Mustafa Al Khalidy dan TGH. Ibrahim Al Khalidy membentuk lembaga pendidikan yaitu MTs. Putra Al Ishlahuddiny Kediri.
Lembaga ini adalah lembaga Pendidikan Agama Islam dan pembelajaran umum yang berciri khas agama islam.
Pondok Pesantren Al Ishlahuddiny merupakan salah satu diantara pondok pesantren yang tertua diwilayah Lombok yang berlokasi di desa Kediri. Masyarakat Kediri pada saat itu yang kehidupannya belum memahami secara mendalam ajaran agama islam. Keadaan ini, mendorong
tekad dua bersaudara yaitu TGH. Mustofa Al Khalidy dan TGH. Ibrahim Al Khalidy untuk membimbing mereka kejalan yang benar dengan menyelenggarakan pengajian secara tradisional dan sederhana. Setahun setelah kemerdekaan tepatnya pada tahun 1946 (15 syawal 163 H) berdirilah lembaga pendidikan non formal sebagai lanjutan dari pengajian yang telah diselenggarakan guna menampung anak-anak yang membutuhkan pengajaran umum disamping pengajaran agama. Pada tahun 1953, mulai dirintis lembaga pendidikan formal yaitu Sekolah Rakyat.
Kemudian pada 1955 lembaga ini berubah menjadi madrasah Ibtida’yah enam tahun dan pada tahun 1956 berdirilah madrasah Mu’alimin enam tahun dan madrasah Mu’alimat empat tahun. Demikian pula pada saat yang sama berdiri pula Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP) empat tahun.
Pada tahun 1980 terjadi perubahan kembali nama dan lama belajar berdasarkan pertimbangan penyesuaian kurikulum dan masa belajar yang terlalu lama. Madrasah Mu’alimin enam tahun berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah Putra tiga tahun dan Madrasah Aliyah Putra tiga tahun.
Madrasah Mu’allimat 4 tahun berubah menjadi Madrasah Putri tiga tahun dan Madrasah Aliyah Putri tiga tahun. Kemudian pada tahun 1984 dibuka kembali lembaga pendidikan yaitu pendidikan Tingkat Takhasus tiga tahun dan pada tahun 1986 pendidikan Tahfizul Qur’an. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tokoh di pondok pesantren Al Ishlahuddiny Kediri mengatakan bahwa “salah satu ciri khas dari pondok ini adalah
pendidikan takhasusnya karena pondok pesantren lain yang ada di Lombok menggunakan istilah Ma’had”.
Dengan demikian gambaran umum tentang kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, selanjutnya akan dibahas tentang:
a. Letak geografis MTs. Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
b. Keadaan gedung kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri.
c. Keadaan sarana dan prasaran kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
d. Keadaan siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
e. Keadaan Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
1) Letak geografis MTs. Putra Al-Ishlahuddini Kediri.
Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri berada atau letak geografisnya yakni sebagai berikut:
a) Sebelah utara berbatasan dengan jalan raya TGH. Ibrahim dan rumah penduduk.
b) Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk.
c) Sebelah selatan berbatasan dengan sawah.
d) Sebelah barat berbatasan dengan rumah penduduk.
Melihat letak geografis pondok pesantren Al Ishlahuddiny Kediri di atas, bisa dikatakan bahwa Pondok Pesantren Al
Ishlahuddiny Kediri terletak dilokasi yang mudah dijangkau.
Disamping itu, gedung Pondok Pesantren yang dibatasi oleh sawah sangat menunjang kelancaran dan keamanan proses pembelajaran walaupun disebelah barat dibatasi oleh rumah penduduk akan tetapi gedung Pondok Pesantren Al Ishlahuddiny Kediri dikelilingi oleh tembok yang cukup tinggi untuk menambah ketenangan proses pembelajaran. Untuk lebih jelasnya letak geografis Pondok Pesantren Al Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Letak Geogerafis Ponpes Al Ishlahuddiny59
59 Sumber: Dokumentasi MTs Putra Ishlahuddiny Kediri (dikutip 27 November 2010)
U
B
S
T
Praya Pringgarata
JL. TGH. Ibrahim
JL. TGH. Yusuf Abdussatar JL. TGH. Abd . Hafizd
Jalur Sweta
Jalur Lembar
Ponpes Al-Ishlahuddiny
2) Keadaan gedung Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Adapun keadaan gedung Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri tahun 2009/2010 memiliki ruangan seperti dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel I
Keadaan gedung Madrasah Tsanawiyah Putra Ishlahuddiny Kediri tahun 2009/2010.60
No Nama Ruang Jumlah
1. Ruang Kepala Madrasah I
2. Ruang Guru I
3. Ruang TU I
4. Ruang BP/BK I
5. Ruang Belajar 12
6. Perpustakaan I
7. Laboratorium I
8. Mushalla I
9. Ruang Aula I
10. Kamar mandi/ WC I
Mengacu pada data di atas dengan adanya ruang laboratorium, perpustakaan, dan mushalla, akan memberikan nilai tambah bagi peserta didik. Dengan adanya perpustakaan dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan tugasnya, terutama yang berhubungan dengan pelajaran di kelas, sehingga peserta didik mampu mencari atau memperoleh informasi-informasi dari berbagai sumber belajar yang menyangkut pelajarannya. Selanjutnya, dengan adanya mushalla sangat membantu dalam hal bagaimana guru mengontrol ibadahnya sehari-hari.
60 Sumber : Hasil Observasi tanggal 4 Agustus 2010.
Begitu juga dengan adanya ruang BP/BK tersendiri juga sangat membantu guru BP/BK dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik yang memerlukannya.61 (Dra. Sri Karnia, guru BP/BK (B. Indonesia), wawancara tanggal 4 Agustus 2010).
3) Keadaan sarana dan prasarana Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri.
Lancarnya kegiatan proses belajar mengajar sangat tergantung pada keberadaan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolah yang bersangkutan. Begitu pula dengan Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri harus memiliki sarana dan prasarana yang mencukupi agar dapat mencapai tujuan pelaksanaan proses belajar mengajar tersebut. Adapun sarana dan prasarana belajar yang ada di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
61 Wawancara, 4 Agustus 2010
Tabel 02
Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Tahun 2009/2010.62
4) Keadaan siswa Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
Peserta didik kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri sebagian dari mereka tinggal di asrama atau mondok di lingkungan pesantren, sehingga dapat memungkinkan bagi peserta didik mengikuti kegiatan atau aktivitas-asktivitas pesantren yang ada di lingkungan Pondok Pesantren Al-Ishlahuddiny. Bagi mereka yang tidak tinggal di asrama, biasanya tempat tinggal mereka cukup dekat dengan pesantren sehingga merekapun dapat mengikuti pengajian atau aktivitas pesantren dengan baik.63 (H.M. Muslim, BA.
Guru Aqidah Akhlak, wawancara tanggal 11 Agustus 2010). Adapun
62 Sumber: Dokumentasi Kelas I MTs Putra Ishlahuddiny Kediri (dikutip 6 Agustus 2010
63 Wawancara, 11 Agustus 2010.
No. Sarana dan Prasarana Jumlah Keadaan 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Meja kursi Meja kursi guru Papan tulis Lemari
Papan absen kelas Globe
Peta Indonesia Peta dunia Rangka manusia Kursi tamu
491 stel 12 stel 12 stel 6 stel 12 stel 1 stel 1 stel 1 stel 1 stel 1 stel
Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik
jumlah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri semuanya berjumlah 168 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3 :
Jumlah Siswa Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri tahun 2009/2010.64
No. Kelas JUMLAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7 8 9 10 11 12
IA IB IC ID IIA IIB IIC IID IIIA IIIB IIIC IIID
42 43 41 42 44 45 44 43 43 45 44 43
Jumlah 519 Orang
5) Keadaan guru Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri Pada tahun pelajaran 2009/2010 guru atau tenaga pengajar di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri serta pegawai
64 Sumber: Dokumentasi Kelas I MTs Putra Ishlahuddiny Kediri (dikutip 5 Agustus 2010).
administratif tercatat sebanyak 20 orang tenaga guru, baik guru negeri maupun guru swasta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.
Keadaan guru dan pegawai Madrasah Tsanawiyah putra Al- Ishlahudiny Kediri.65
No. Nama guru Jabatan Ijazah Mata pelajaran
1 2 3 4 5
1 Waki’ah, S.Pt Kepala Sekolah S-1 Tarbiyah
2 Azhar, S.PdI Wakasek S-1 Tarbiyah KTK/Imla
3 Dra. Sri Karyani BP S-1 PPB B. Indonesia
4 Heri P, S. PdI Wali kelas VIIA STITA SKI
5 Mawardi KTU SMA TIK
6 Fahrurrozi Waka Humas S-1 KTK
7 Mifsan Y, S. PdI Wali kelas VIIB S-1 Tarbiyah B. Arab 8 Abu Bakar S. PdI Wali kelas VIIC S-1 Fkip MTK
9 Junaidin, S.PdI Wali kelas VIID S-1 Tarbiyah Qur’an Hadist
10 Jum’ah, S.Pd Guru S-1 FKIP B. Inggris
11 H.M. Muslim, BA Guru Sarmud Iain Aqidah Akhlak 12 Ishlahudin, S.Pd Guru S-1 Tarbiyah Fiqih
13 Saefudin, S.Si Guru S-1 MIPA Sejarah
14 Eni Suarni, S.Pd Guru S-1 FKIP PPKN
15 Safwan, S.Ag Guru S-1 IAIN Sejarah
16 Bidayah, S. Pd.I Guru S-1 Tadris Fisika
17 Huswatun H, S.Pd Guru S-1 FKIP Gookup
18 Abdul Basit, S.Com Guru Amikom Tikom
19 Rona Irawan Guru FPOK IKIP Olahraga
20 Haerul Anam, S.Pd Guru S-1 FKIP Biologi
65 Sumber : Dokumentasi Madrasah Tsanawiyah Putra Ishlahuddiny Kediri (Dikutip 5 Agustus 2009
Dilihat dari pendidik di atas yang mengajar Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri yang perguruan tinggi atau sarjana, maka dapat dikatakan para guru yang mengajar cukup berkompetensi dalam bidangnya untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri.
5). Struktur organisasi
Untuk dapat membantu kelancaran proses belajar mengajar dalam suatu lembaga pendidikan, diperlukan suatu pengorganisasian yang baik dan terartur. Begitu pula di Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri. Adapun struktur yang ada di Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri dapat dilihat pada gambar berikut:
STRUKTUR ORGANISASI
MTs. PUTRA AL-ISHLAHUDDINY KEDIRI LOMBOK BARAT66
Pengatur dan penanggung jawab Madrasah Tsanawiyah Putra Al- Ishlahuddiny Kediri secara intern adalah kepala sekolah. Kepala sekolah Madrasah Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri mencoba melaksanakan kepemimpinan demokrasi dalam memimpin Madrasah
66 Sumber : Skema Struktur Organisasi MTs Putra Ishlahuddiny Kediri (dikutip 19 Agustus 2010
Osis/Siswa Pembinaan-pembinaan
kesiswaan dan guru BP Satgas Kurikulum
Pelatih-pelatih
Guru Mata Pelajaran Wali Kelas
KEPALA MADRASAH Wakiah, S.Pt Kepala Yayasan
Waka Ur. Kesiswaan Azhari, S.Pd.I Waka Ur. Kurikulum
Dra. Sri Kariani
Waka Ur. Humas Fahrurrazi, S.Ag
Kepala TU.
Mawardi
Keterangan
: Garis Koordinasi : Garis Komand
Tsanawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, yaitu dengan cara memberikan kebebasan kepada bawahannya dalam mengajukan usulnya. Selanjutnya peran dari kepala sekolah adalah menggabungkan atau memilih usulan- usulan yang paling baik.67 (Wakiah, S.Pt, Kepala Madrasah Tsnawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, wawancara 6 Agustus 2010).
Adapun yang membantu kepala sekolah dalam urusan operasional dengan berbagai urusan misalnya, dalam bidang kesiswaan dibantu oleh wakil kepala sekolah, dalam hal urusan pengaturan kurikulum dibantu oleh wakil kepala sekolah.68 (Wakiah, S.Pt, Kepala Madrasah Tsnawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, wawancara 6 Agustus 2010).
Selanjutnya personal yang membantu wakil kepala sekolah dalam pelaksanaan tugas sehari-hari adalah para guru wali kelas dan guru bidang studi. Berbagai masalah yang menyangkut masalah kesiswaan didekati melalui kelas yang mempunyai pengetahuan yang mendalam mengenai permasalahan yang dihadapi oleh murid.69 (Wakiah, S.Pt, Kepala Madrasah Tsnawiyah Putra Al-Ishlahuddiny Kediri, wawancara 6 Agustus 2010).
B. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil analisis data, nilai rxy yang diperoleh adalah 1,400, sedangkan angka batas penerimaan hipotesis nol yang terdapat pada tabel product moment pada taraf signifikasi 5% dan N = 42 adalah 0,304. Hal ini menunjukkan bahwa nilai rxy > r tabel product moment (1,400 > 0,304). Ini
67 Wawancara, 6 Agustus 2010.
68 Wawancara, 6 Agustus 2010.
69 Wawancara, 6 Agustus 2010.
berarti nilai rxy tersebut signifikan, yang sekaligus mengakibatkan hipotesis alternatif (Ha), yang berbunyi “ Ada Pengaruh Penguasaan Materi Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Tingkah Laku Siswa Kelas VII MTs. Putra Al-Ishlahuddiny kediri” DITERIMA.
C. Pembahasan
Penguasaan materi yang bisa dicapai oleh peserta didik merupakan cermin dari proses belajar. Penguasaan materi peserta didik bisa dilihat dengan mengadakan tes, dan dapat dibuktikan dengan nilai yang diperoleh dalam raportnya.
Penguasaan dalam pelajaran Aqidah Akhlak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari individu itu sendiri seperti, minat baca, motivasi dan kerja keras dari peserta didik untuk belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu perlengkapan belajar dan tingkah laku peserta didik yang baik dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru di lingkungan sekolah. Pesera didikt akan memperoleh nilai yang baik apabila didukung oleh tingkah laku yang baik pula.
Adapun tingkat penguasaan peserta didik itu berbeda-beda, ada yang tingkat penguasaannya tinggi, ada yang sedang, dan ada yang rendah juga.
Kriteria penilaian:
Nilai Kriteria
75 – 80 Tinggi
65 – 70 Sedang
10 – 60 rendah
Jumlah
keterangan
Kriteria Keterangan
Tinggi (75 – 80) Kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an telah mencapai ketuntasan, prilaku ikhlas, taat, tobat baik, tingkah laku budi pekerti amat baik, minat dan motivasi belajar baik.
Sedang (65 – 70) Kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an cukup baik, meyakini adanya malaikat dan makhluk gaib selain Allah cukup, tingkah laku, kejujuran, sikap cukup baik, minat dan motivasi belajar cukup baik.
Rendah (10 – 60) Kemampuan membaca ayat-ayat Al-Qur’an belum tuntas, tingkah laku,sikap cukup, minat dan motivasi belajar kurang, meyakini adanya malaikat dan makhluk gaib selain malaikat kurang, meneladani sifat-sifat Allah yang terkandung dalam asmaul husna kurang.