• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor –faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Siswa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

5. Faktor –faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Siswa

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya perilaku peserta didik , berhubungan dengan hal ini akan memaparkan sebagian saja yang dianggap penting, antara lain:

39 Ibid., h. 98.

a. Faktor keluarga/orang tua

Kelurga mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan corak dan tingkah laku anak, sebab dalam keluarga anak pertama kali mendapat pendidikan semenjak dia lahir ke dunia ini, sehingga keluarga merupakan sumber yang banyak menjadi dasar bagi anak, terutama bagi ibu dan bapak berupa pergaulan hidup, cara berbicara, dan bertindak.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak- anaknya, karena dari keluarganya anak mula-mula menerima pendidikan. Degan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga.

Orang tua, Ibu atau Ayah memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu yang meniru peragai ibu dan kebiasaanya, seorang anak lebih cinta kepada ibu, apabila ibu tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal oleh anak, yang pertama menjadi temannya dan yang mula-mula dipercayainya. Apapun yang dilakukan oleh ibu dapat dimaafkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan. Dengan memahami segala sesuatu yang terkandung dalam hati anaknya, juga anak telah mulai agak besar disertai kasih sayang, dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya.40

40 Zakiyah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), h. 35.

Dari uraian tersebut di atas telah memberikan suatu pengertian bahwa salah satu kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah memberikan tauladan yang baik, membiasakan dan menanamkan akhlak yang baik pula. Dalam hal ini tentu harus dimulai sejak anak masih kecil, maka nantinya akan tumbuh menjadi anak yang berakhlak mulia, sebaliknya anak yang dibiarkan tanpa pendidikan, bimbingan dan petunjuk-petunjuk semenjak masih kecil, sehingga anak melakukan kebiasaan yang kurang baik, maka sukarela bagi orang tua meluruskan atau meninggalkan kebiasaanya tersebut.

b. Faktor guru/pendidik.

Pendidik adalah salah satu faktor pendidikan yang sangat penting, karena pendidik itulah yang akan bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak didiknya. Terutama pendidikan agama, ia mempunyai pertanggungjawaban yang lebih berat dibandingkan dengan pendidikan pada umumnya, karena selain bertanggung jawab terhadap pembentukan pribadi anak didiknya yang sesuai dengan ajaran Islam, ia juga bertanggung jawab terhadap Allah SWT.

Sehubungan dengan itu, tugas pendidik/guru adalah sebagai berikut:

1) Mengajarkan ilmu pengetahuan tentang Aqidah Akhlak.

2) Menanamkan keimanan dalam jiwa anak.

3) Mendidik anak agar taat menjalankan agama.

4) Mendidik anak agar berbudi pekerti yang mulia.41

Jadi jelaslah bahwa kepribadian guru itu ikut serta mempengaruhi tingkah laku siswa, apabila tingkah laku guru itu baik, maka tingkah laku siswa juga akan baik, oleh karena itu agar guru berhasil dalam mendidik anak dituntut untuk memiliki prilaku yang baik serta melaksanakan apa yang diajarkan kepada anak didiknya.

c. Faktor lingkungan/masyarakat

Lingkungan/masyarakat adalah mempunyai peranan yang sangat penting terhadap tingkah laku anak. Karena perkembangan jiwa anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Lingkungan dapat memberikan pengaruh yang positif maupun pengaruh yang negatif terhadap pertumbuhan jiwa, sikap, akhlak, maupun agamanya.

Pengaruh tersebut terutama datang dari teman-teman sebaya dan masyarakat sekitarnya.

Sehubungan dengan hal ini prof. muchtar yahya dalam bukunya yang berjudul “Fannut Tarbiyah” yang dikutip oleh zuhairini, dkk sebagai berikut :

Saling meniru dengan teman sangat cepat dan sangat kuat, karena pengaruh teman itu sangat besar terhadap akal dan akhlaknya, sehingga dengan demikian kita dapat memastikan, bahwa hari depan anak adalah tergantung pada keadaan masyarakat dimana anak itu bergaul. Anak yang hidup diantara tetangga-tetangga yang baik, akan menjadi baik. Sebaliknya anak yang hidup diantara tetangga-tetangga yang kurang baik akhlaknya, akan menjadi kurang baik pula.42

41 Zuhairini, dkk. Metodik Khusus Pendidikan Agama (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), h. 35.

42 Ibid., h. 55.

Dengan memperhatikan penjelasan di atas dapat dikatakan keadaan lingkungan masyarakat tempat hidup anak lebih-lebih teman sepermainnya akan dapat mempengaruhi tingkah laku anak tersebut, baik itu pengaruh positif maupun negatif tergantung pada lingkungan masyarkat tersebut. Apabila keadaan masyarakat tersebut atau teman sepermainanya itu orang baik-baik, maka anak tersebut akan menjadi baik, atau sebaliknya. Artinya bahwa lingkungan hidup anak itu akan memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pembentukan akhlak dan pembentukan pribadi.

B. KERANGKA BERPIKIR

Penguasan materi Aqidah Akhlak merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan anak didik untuk mengenal dan memahami, menghayati dan mengimani Allah SWT dan merealisasikan dalam perilaku akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari melalui bimbingan, pelajaran, latihan, penggunaan pengalaman, keteladanan dan kebiasaan.

Setiap orang harus memiliki aqidah yang kuat yang didasari oleh iman tanpa terkontaminasi oleh segala hal yang membuat seseorang bisa berpaling dari aqidah, sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, dengan aqidah yang kuat maka akan tercermin segala hal yang baik dari seseorang, baik menyangkut perbuatan maupun ucapan.

Dengan kata lain salah satu yang dilahirkan oleh aqidah, ialah sikap, pebuatan, dan ucapan yang dikaprahkan dalam kehidupan sehari-hari yang menjadi adat istiadat dan kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Jadi Aqidah Akhlak merupakan salah satu alat untuk penghayatan dan keyakinan yang benar terhadap hal-hal yang harus diimani sehingga keyakinan itu tercermin dalam sikap dan tingkah lakunya sehari-hari agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Pengakuan dan kemauan yang kuat untuk mengamalkan Akhlak yang baik dan meninggalkan Akhlak yang buruk, baik hubungannya dengan Allah, dengan dirinya, dengan sesama manusia maupun dengan lingkungannya sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bangsa dan negara.

Dokumen terkait