• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Penelitian

Dalam dokumen SURAT REKOMENDASI (Halaman 48-55)

BAB II KAJIAN TEORI

A. Jenis Penelitian

BAB III

METODE PENELITIAN.

sumber data yang ada di lokasi penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan secara bertahap yaitu:

1. Tahap persiapan yaitu, mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Seperti mendapatkan rekomendasi surat izin penelitian dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram maupun lembaga terkait lainnya dan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada informan serta menentukan siapa saja yang akan dijadikan informan.

2. Tahap pelaksanaan yaitu, tahapan penelitian terjun langsung ke lokasi penelitian dan melakukan wawancara dengan informan guna mendapatkan data yang dibutuhkan.

3. Tahap penulisan laporan yaitu, tahap pengelolaan dan analisis data-data yang di peroleh dari lapangan sesuai dengan ketentuan yang digunakan dalam penelitian ini.

C. Lokasi Penelitian.

Lokasi penelitian ini adalah koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

D. Sumber Data.

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan organisasi.40 Dalam penelitian ini yang termasuk

40 Rosdy Ruslan, metode penelitian public relations dan komunikasi, ( Jakarta : PT Raja Grapfndo Persada, 2006) h.. 29

data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan hasil kedua dari hasil penelitian lapangannya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif.41 Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat selama periode 2016-2018. Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data ini diperoleh dari catatan-catatan perusahaan, bahan-bahan dokumen, laporan skripsi dan juga dari buku-buku literature yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan perusahaan selama periode 2016-2018 yang meliputi neraca dan laba-rugi.

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian.42 Metode pengumpulan data juga merupakan suatu langkah dalam metode ilmiah melalui prosedur sistematik, logis dan pencarian data yang valid, baik diperoleh secara langsung atau tidak langsung untuk keprluan analisis dan pelaksanaan pembahasan suatu riset secara benar untuk

41 Muhammad Teguh, metode penelitian ekonomi, teori dan aplikasi, (Jakarta : Grapindo Persada 2005) h, 121

42Yurli Haryanti, dalam jurnal “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia” periode 2012-2016. Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Intan (Lampung 2018 M/1439 H), hlm. 67

menemukan kesimpulan, memperoleh jawaban dan sebagai upaya untuk memecahkan suatu persoalan yang dihadapi oleh peneliti.43

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu mengumpulkan data melalui data yang tersedia, metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data berupa data-data tertulis yang mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang penomena yang masih aktual dan sesuai dengan masalah penelitian.44

Dokumen merupakan fakta dan data yang tersimpan dalam berbagai bahan yang berbentuk dokumentasi. Sebagian data-data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, laporan, peraturan, catatan harian, biografi, simbol, artefak, foto, sketsa dan data lainnya yang tersimpan. Suatu dokumen tak terbatas pada ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal yang pernah terjadi untuk penguat data yang dibutuhkan oleh peneliti setelah melakukan observasi dan wawancara untuk memastikan keabsahan suatu data, interprestasi dan penarikan kesimpulan. Data-data yang digunakan dalam penelitian menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan laporan tahunan

43 Rosdy Ruslan, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 27

44 Muhammad, Metodelogi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008), hlm. 152

yang diperoleh dari Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat pada periode tahun 2016-2018.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai melalui komunikasi langsung.45 Penulis melakukan teknik wawancara untuk mencari data tentang laporan keuangan.

F. Teknik Analisis Data.

Setelah data-data diperloleh dari lapangan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. 46 Dalam penelitian ini teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah metode almant Z-Score Modifikasi. Pengukuran standar atau nilai Cut Off dalam memprediksi kebangkrutan dengan metode Almant Z-Score yang dimodifikasi yaitu sebagai berikut:

Z = 6,56 (X1) + 3,26 (X2) + 6,72 (X3) + 1,05 (X4) Keterangan :

1. Net Working Capital To Total Assets (X1).

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan modal kerja bersih dari keseluruhan total aktiva yang dimiliki. Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aktiva. Modal

45 Muri Yusuf, Metode Penelitian…,hlm.372.

46Ibid, hlm.121

kerja bersih dihitung dengan cara aktiva lancar dikurangi dengan kewajiban lancar.47

X1 =

2. Retaine tEarning To Total Assets (X2)

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba ditahan dari total aktiva perusahaan. Laba ditahan merupakan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham.48

X2 =

3. Earning Before Tax To Total Assets. (X3)

Rasio ini menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang diukur dari jumlah laba sebelum pajak dibandingkan dengan toyal aktiva.

X3 =

4. Total Equity To Total DebtRatio (X4)

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban dari modal sendiri.49

X4=

47Mamduh M. hanafi, manajemen keuangan edisi kedua,(yogyakarta : BPFE 2016), hlm. 656

48Eka oktarina, op cit, hlm. 27

49Eka oktarina, op cit, hlm. 28

Adapun nilai ”Cut Off” untuk indeks adalah :

Peringkat Keterangan Kriteria 1 Sehat / tidak bangkrut 2,6 > Z 2 Daerah kelabu /grey area 1,1 < Z < 2,6

3 Bangkrut Z < 1,1

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN

A. Gambaran Umum Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

1. Sejarah Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat

Pondok pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat adalah sebuah lembaga pendidikan yang membelajarkan pada santri-santri untuk belajar ilmu agama dengan model kitab klasik ulama. Bukti nyata majunya Pondok Pesantren adalah dengan adanya Koperasi dalam meningkatkan perekonomian atau dapat di sebut dengan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP).

Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah berdiri pada tanggal 22 April 2008, No&tgl, akta pendirian notaris 584 / BH /XXVIII.4 / IV / 2008 yang beralamat Jln. Desa Dasan baru RT/RW 00/07, Kelurahan Dasan Baru Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha kecil atau mikro yang berbasis syariah yang di singkat menjadi Kopontren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

2. Landasan, azas, peran Koperasi pondok pesantren (Kopontren) AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat

a. Berlandaskan pada Pancasila UUD 1945.

b. Berasas kekeluargaan.

c. Dalam menjalankan usaha di pondok pesantren koperasi berperan dalam membantu kebutuhan santri dan membantu meningkatkan ekonomi pondok pesantren.

3. Visi dan mis a. Visi

Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan dengan pemberdayaan usaha kecil menengah / mikro dan bakul

b. Misi

1) Meningkatkan pendapatan keluarga anggota

2) Memperluas akses anggota terhadap sumber daya ekonomi

3) Memperluas akses anggota terhadap hak-hak pelayanan publik oleh negara.

4) Meningkatkan wawasan anggota menuju keluarga sejahtera

5) Membangun jaringan dan memperluas kemitraan dengan para pihak yang mendukung aktivitas Koperasi Pondok Pesantren Al-

Mutmainnah.1

1 http://diskop.ntbprov.go.id/photo-kunjungan-kadiskop-ukm-ntb-ke-kopsyah- almuthmainnah-dasan-baru/

4. Letak geografis

Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah adalah salah satu lembaga keuangan mikro yang berbasis syariah, jika di lihat dari letak geografisnya Kantor Koperasi Pondok PesantrenAl-Mutmainnah di nilai cukup strategis karena berada dipusat desa Dasan baru kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat sehingga mudah dijangkau oleh masyarakat, keberadaan Koperasi PondokPesantrenAl-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat terletak pada:

a. Sebelah Barat :Yayasan Pondok Pesantren Al-Mutmainnah.

b. Sebelah Timur : Aula Pondok Pesantren Al-Mutmainnah.

c. Sebelah Utara : SDN 1 Desa Dasan Baru d. Sebelah Selatan : Rumah Warga.

5. Struktur Organisasi a. Dewan Pembina :

1) Drs. H. Akhyar ruzaidy 2) Ir. H. Amin, SP

3) Abdurrahman Jaelani, S. Ag b. Dewan Pengawas :

Dr. H. Muslihun, S.Ag, SHI c. Dewan Pengurus:

1) Ketua : L. Mudjitahiddin 2) Sekertaris : M. Syukri, SE

3) Bendahara : Dwi AquarezaNurrachman, SE2

2 Laporan Keunagan Koperasi P[Ondom Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

B. Perhitungan Analisis Prediksi Kebangkrutan Dengan Metode Altman ZScore (Modifikasi) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Untuk menentukan nilai Z dan mengkategorikan nilai tersebut ke dalam kelompok yang telah ditentukan maka yang dilakukan adalah menghitung rasio keuangan yangada dalam model Altman Z-Score modifikasi.

Berikut ini perhitungan dan analisis rasio keempat variabel berdasarkan laporan keuangan pada koperasi pondok pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat periode 2016-2018.

a. Net Working Capital To Total Assets (X1).

X1 =

Modal Kerja Bersih = (Aktiva Lancar – Hutang Lancar)

Rasio ini dapat dicari dengan cara membandingkan modal kerja bersih dengan total aktiva perusahaan. Besarnya rasio ini merupakan gambaran tentang besarnya kondisi likuiditas suatu perusahaan di bandingkan dengan total aktivanya, serta bagaimana posisi dari modal kerja tersebut.

Rasio ini dihitung dengan membagi modal kerja bersih dengan total aktiva. Modal kerja bersih diperoleh dengan cara aktiva lancar dikurangi

dengan kewajiban lancar. Modal kerja bersih yang negatif kemungkinan besar akan menghadapi masalah dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya karena tidak tersedianya aktiva lancar yang cukup untuk menutupi kewajiban tersebut. Sebaliknya, perusahaan dengan modal kerja bernilai positif jarang sekali menghadapi kesulitan dalam melunasi kewajibannya.

Tabel 4.1

Perhitungan Modal Kerja Bersih (Aktiva Lancar – Hutang Lancar) Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri

Kab. Lombok Barat

Tahun Aktiva lancar Hutang lancar Modal kerja bersih = (aktiva lancar-hutang

lancar ) 2016 15,500,000 7,580,000 7,920,000 2017 17,243,000 5,738,000 11,505,000 2018 20,500,000 10,000,000 10,590,000 Sumber data olahan 2018

Tabel 4.2

Perhitungan Rasio X1 (Net Working Capital To Total Assets) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri

Kabupaten Lombok Barat Tahun Modal Kerja

Bersih

Total Aset X1 =

2016 7,920,000 18,342,000 0,431 2017 11,505,000 26,381,500 0,436 2018 10,590,000 154,521,550 0,068 Sumber Data Olahan 2019

Penjelasan:

a. Pada Tahun 2016, rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva menunjukkan nilairasio X1 sebesar 0,431 yang artinya setiap Rp.1,00 total aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu dijamin oleh modal kerja bersih sebesar 0,431. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara modal kerja bersih sebesar Rp 7,920,000 dengan total aktiva sebesar Rp18,342,000.

b. Pada Tahun 2017, rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva menunjukkan nilai rasio X1 sebesar 0,436 yang artinya setiap Rp.1,00 total aktivayang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu dijamin oleh modal kerja bersih sebesar 0,436. Pada tahun ini rasio ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu 0,431 menjadi 0,436. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara modal kerja bersih sebesar Rp11,505,000 dengan total aktiva sebesar Rp 26,381,500.

c. Pada Tahun 2018, rasio modal kerja bersih terhadap total aktiva menunjukkan rasio X1 sebesar 0,068 yang artinya setiap Rp.1,00 total aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu dijamin oleh modal kerja bersih sebesar 0,068. Pada tahun ini rasioini mengalami penurunan dari tahun

sebelumnya yaitu 0.436 menjadi 0.068. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara modal kerja bersih sebesar Rp 10,590,000 dengan total aktiva sebesar Rp 154,521,550.

b. Retained Earning To Total Assets (X2).

X2 =

Besarnya rasio ini dapat dicari dengan membandingkan total laba ditahan dengan total aktiva perusahaan. Laba ditahan sangat penting bagi perbankan mengingat pentingnya dana sendiri yang dimiliki untuk mengatasi masalah kesulitan likuiditas akibat kecilnya total deposit, serta digunakan untuk pengembangan usaha bank dalam mengahadapi ketatnya persaingan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan kata lain, laba ditahan menunjukkan berapa banyak pendapatan perusahaan yang tidak dibayarkan dalam bentuk deviden kepada para pemegang saham.

Tabel 4.3

Perhitungan Rasio X2 (Retainede Erning To Total Assets) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri

Kabupaten Lombok Barat.

Tahun Laba Di Tahan

Total Aktiva X2 =

2016 6,830,000 18,342,000 0,372

2017 4,909,000 26,381,500 0,186 2018 1,000,000 154,521,550 0,006 Sumber data olahan 2019

Penjelasan:

a. Pada Tahun 2016 rasio laba ditahan terhadap total aktiva hasil yang di menunjukkan nilai rasio X2 sebesar 0,372, yang artinya setiap Rp.1,00 Total Aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba ditahan sebesar 0,372 atau 37,2 %. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara laba ditahan sebesar Rp6,830,000 dengan total aktiva sebesar Rp 18,342,000.

b. Pada Tahun 2017,rasio laba ditahan terhadap total aktiva menunjukkan nilai rasio X2 sebesar 0,186 yang artinya setiap Rp.1,00 Total Aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba ditahan hanya sebesar 0,186 atau 18,6%. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara laba ditahan sebesar Rp 4,909,000 dengan total aktiva sebesar Rp 26,381,500.

c. PadaTahun 2018, rasio laba ditahan terhadap total aktiva

menunjukkan nilai rasio X2 sebesar 0,006, yang artinya setiap Rp1,00 Total Aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren

AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba ditahan sebesar 0,006 atau 0,6%. Nilai rasio tersebut merupakan pembagian antara laba ditahan sebesar Rp 1,000,000 dengan total aktiva sebesar Rp 154,521,550.

c. Earning Before and Tax To Total Assets (X3).

X3 =

Perhitungan rasio ini membandingkan laba sebelum bunga dan pajak dengan total aktiva yang dimiliki. Semakin besar variabel ini mengindikasikan semakin baik kinerja operasional suatu perusahaan dalam menggunakan aktiva. Sedangkan semakin kecil variabel ini, menujukkan kinerja operasional yang semakin buruk.

Tabel 4.4

Perhitungan Rasio X3 (EarningBeforeandTax To Total Assets) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah

Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Tahun Laba Sebelum Pajak

Total Aktiva

X3 =

2016 2,246,000 18,342.000 0,122 2017 7,656,000 26,381,5000 0,290 2018 1,700,000 154,521,550 0,011 Sumber data olahan 2019 Penjelasan:

a. Pada Tahun 2016, rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva menunjukkan nilai rasio X3sebesar 0,122 yang artinya setiap Rp1,00 total aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 0,122 atau 12,2%. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 2,246,000 dengan total aktiva sebesar Rp18,342,000.

b. Pada Tahun 2017, rasiolaba sebelum pajak terhadap total aktiva menunjukkan nilai rasio X3 sebesar 0,290 yang artinya setiap Rp1,00 total aktiva yang dimiliki oleh Koperasi Pondok PesantrenAlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 0,290 atau 29%. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 7,656,000dengan total aktiva sebesar Rp 26,381,500. Pada tahun ini rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva menunjukkan kenaikan sebesar 16,8% dari tahun sebelumnya.

c. Pada Tahun 2018, rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva laba sebelum pajak terhadap total aktiva menunjukkan nilai rasio X3

sebesar 0,011, yang artinya setiap Rp.1,00 total aktiva dapat menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 0,011 atau 1,1 %. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara laba sebelum pajak (EBT) sebesar Rp 1,700,000 dengan total aktiva sebesar Rp

154,521,550 Pada tahun rasio laba sebelum pajak terhadap total aktiva menunjukkan penurunan sebesar 27,9 % dari tahun sebelumnya.

d. Total Equity to Total DebtRatio(X4)

X4=

Rasio ini merupakan variabel yang dapat menggambarkan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menjamin setiap hutangnya dengan modal sendiri yang dimiliki. Semakin besar variabel ini, maka menunjukkan semakin besar tingkat kepercayaan dunia usaha khususnya para investor terhadap kinerja manajemen perusahaan. Hal tersebut akan menambah kepercayaan para debitur tentang keamanan dana mereka, sehingga di harapkan bank akan memperoleh total deposit dari nasabah dengan jumlah besar. Dana dari deposan tersebut merupakan dana yang akan digunakan untuk penyaluran pembiayaan maupun kredit.

Tabel 4.5

Perhitungan Rasio X4 (Total Equity To Total Debt Ratio) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah

Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Tahun Total Equitas Total Hutang

X4=

2016 3,285,000 11,472,000 0,286 2017 10,505,000 14,460,000 0,726 2018 35,925,000 55,289,000 0,650 Sumber data olahan 2019

Penjelasan:

a. Pada Tahun 2016, rasio total ekuitas atau modal terhadap total hutang atau kewajiban menunjukkan nilai rasio X4 sebesar 0,286 yang artinya setiap Rp.1,00 total hutang yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu dijamin oleh total ekuitas sebesar 0,286 atau 28,6%. Nilai rasio tersebut merupakan hasil pembagian antara total ekuitas atau modal sebesar Rp 3,285,000 dengan total hutang atau kewajiban sebesar Rp 11,472,000.

b. Pada Tahun 2017, rasio total ekuitas atau modal terhadap total hutang atau kewajiban menunjukkan nilai rasio X4 sebesar 0,726 yang artinya setiap Rp.1,00 total hutang yang dimiliki oleh koperasi pondok pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu

dijamin oleh total ekuitas sebesar 0,726 atau 72,6 %. Nilai rasio tersebut merupakan pembagiantotalekuitas atau modal sebesar Rp 10,505,00 dengan total hutang atau kewajiban sebesar Rp 14,460,000.

Pada tahun ini rasio tersebut mengalami kenaikan sebesar 0,44% dari tahun sebelumnya.

c. Pada Tahun 2018, rasio total ekuitas atau modal terhadap total hutang atau kewajiban menunjukkan nilai rasio X4 sebesar 0,650 yang artinya setiap Rp.1,00 total hutang yang dimiliki oleh Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri KabupatenLombok Barat mampu dijamin oleh total ekuitas sebesar 0,650 atau 65 %.Nilai rasio tersebut merupakan pembagian antara total ekuitas atau modal sebesar Rp 35,925,00 dengan total hutang atau kewajiban sebesar Rp 55,289,000.

Pada tahun ini rasio tersebut mengalami penurunan sebesar 0,076 % dari tahun sebelumnya.

C. Hasil Altman Z-Score(Modifikasi) Pada Koperasi Pondok Pesantren Al- Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat.

Berdasarkan data dari perhitungan keempat variabel yang digunakan dalam model Altman Z-Score modifikasi di atas, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan hasil tersebut kedalam model persamaan dari Altman Z-Score modifikasi dengan mengkalikan hasil data di atas dengan nilai konstanta atau standar dari masing-masing variabel. Model persamaan dan hasil dari perhitungan berdasarkan Z-Score modifikasi adalah :

Z = 1,2 (X1) + 1,4 (X2) + 3,3 (X3) + 0,6 (X4) + 1 (X5) Keterangan:

Z = Overall Index

X1 = Net Working Capital to Total Asset.

X2 = Retained Earning to Total Asset.

X3 = Earning Before and Tax to Total Asset.

X4 = Total Equity to Total Debt Ratio.

Tabel 4.6

Kriteria Pengujian Metode Almant Z-Score Modifikasi Peringkat Keterangan Kriteria

1 Sehat / tidak bangkrut 2,6 > Z 2 Daerah kelabu /grey area 1,1 < Z < 2,6

3 Bangkrut Z < 1,1

Sumber data olahan 2019

Selanjutnya yaitu menjumlahkan hasil perkalian dari masing-masing variabel diatas, untuk menegtahui hasil analisis prediksi kebangkrutan dengan metode Altman Z-Score yang dimodifikasi, dapat dilihat dari tabel dibawah ini

Tabel 4.7

Hasil Analisis Dengan Metode Z-Score Modifikasi Pada Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten

Lombok Barat Periode 2016-2018

Tahun X1 X2 X3 X4 Z-Score Hasil analisis

2016 0,431 0,372 0,122 0,286 5,159 Tidak bangkrut ( dalam keadaan sehat)

2017 0,436 0,186 0,290 0,726 6,177 Tidak bangkrut (dalam keadaan sehat)

2018 0,068 0,006 0,011 0,650 1,221 Daerah kelabu ( grey area) Sumber Data Olahan 2019

Penjelasan:

a. Pada tahun 2016, diketahui nilai Z-Score sebesar 5,159. Berdasarkan kriteria pengujian pada metode almant Z-Score modifikasi dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2016, Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainah Kediri Kabupaten Lombok Barat tergolong sehat atau terhindar dari financial distres, karena nilai Z-score pada padatahun 2016 sebesar 5,159 lebih besar dari 2,60 atau 5,159 > 2.60, maka Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainah Kediri Kabupaten Lombok Barat tergolong sehat atau terhindar dari financial distres. Hal ini terjadi karena nilai rasio X1 memiliki nilai tertinggi pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,431, hal ini mencerminkan tingkat likuiditas pada koperasi pondok pesantren Al-Mutmaiinnah Kediri Kabupaten Lombok Barat sangat baik, sehingga koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba yang

optimal.

b. Pada tahun 2017, diketahui nilai Z-Score sebesar 6,177. Berdasarkan kriteria pengujian metode Almant Z-Score modifikasi dapat

disimpulkan bahwa pada periode 2017, Koperasi pon Pondok Pesantren Al-Mutmainah Kediri Kabupaten Lombok Barat tergolong sehat atau terhindar dari financial distres, karena nilai Z-score pada periode 2017 sebesar6,177 lebih besar dari 2,60 atau 6,177> 2.60, maka Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainah Kediri Kabupaten Lombok Barat tergolong sehat atau terhindar dari financial distres. Hal ini terjadi karena nilai rasio X1 dan X4 memiliki nilai rasio tertinggi pada tahun 2017. Diketahui nilai rasio X1 = 0,436, hal ini mencerminkan tingkat likuiditas koperasi pondok pesantren Al-Mutmaiinnah Kediri Kabupaten Lombok Barat sehingga koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat mampu menghasilkan laba yang optimal. Sedangkan nilai rasio X4 = 0,726, nilai rasio ini bernilai tinggi maka kemampuan Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat untuk menjamin hutangnya sangat baik, sehingga tingkat kepercayaan debitur pada koperasi pondok pesantren Al-Mutmaiinnah Kediri Kabupaten Lombok Barat sangat tinggi.

c. Pada tahun 2018 diketahui nilai Z-score sebesar 1,221. Berdasarkan kriteria pengujian metode almant Z-Score dapat disimpulkan bahwa Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainah Kediri Kabupaten Lombok Barat tergolong dalam daerah kelabu, karena nilai Z-score pada tahun 2018 sebesar 1,221 berada di antara 1,10 dan2,60 atau 1,10<2,153

<2,60, maka Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainah Kediri

Kabupaten Lombok Barat tergolong kedalam daerah kelabu atau grey area. Hal ini terjadi karena nilai rasio X1, X2, dan X3 yang dimiliki Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2018 , mamiliki nilai yang sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Diketahui nilai rasio X1 = 0.068 sehingga tingkat rasio likuiditas pada koperasi pondok pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat sangat rendah sehingga sehingga Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat tidak mampu menghasilkan laba yang optimal. Sedangkan nilai pada rasi X2 yaitu sebesar 0,006, sehingga Koperasi Pondok Pesantren Al- Mutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat tidak mampu mengembangkan usahanya dalam persaingan pasar. Sedangkan nilai rasio X3 yaitu sebesar 0,011, sehingga kinerja operasional Koperasi Pondok Pesantren AlMutmainnah Kediri Kabupaten Lombok Barat sangat rendah dalam menggunakan aktivianya. Sehingga pada tahun 2018 Koperasi Pondok Pesantren Al-Mutmainnah Kediri kabupaten Lombok barat berada pada posisi grey area.

Dalam dokumen SURAT REKOMENDASI (Halaman 48-55)

Dokumen terkait