• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURNAL PRAKTIKUM WATERPASS (AUTO LEVEL)

Dalam dokumen JURLENG AMIN PERPET revisi (Halaman 80-90)

AMINULLA 09320220130

C4

LABORATORIUM PERPETAAN

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2023

Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

WATERPASS (AUTO LEVEL)

Aminulla1, Muammar Rifqi Risqullah2, Arul Gunawan, S.T.3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia Makassar Jl. UripSumoharjo KM 05, Telp/Fax (+62) 411 455695

Email: [email protected]

SARI

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara horizontal. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Adapun cara kerja dari alat ini, pertama–tama periksa kelengkapan dan kondisi alat dan bahan seperti kompas geologi brunton, waterpass, rambu ukur, roll meter, dan patok. Kemudian kita memasang alat Waterpass dititik patok pengamatan lalu mengaturnya mulai dari mendirikan statif/tripod, memasang alat ukur waterpass diatas statif/tripod dan mengeratkan dengan skrup pengunci, mensejajarkan unting-unting dengan titik patok pengamatan, menyentringkan alat ukur waterpass dengan mengatur gelembung air kotak/nivo ketengah dengan sekrup A,B dan C, dan mengatur fokus pencerahan melalui sekrup fokus benang sampai rambu ukur terbaca, Lalu mengukur jarak lapangan antara titik patok pengamatan dengan patok yang diamati menggunakan alat bantu roll meter dan mengukur tinggi alat, diukur landasan titik patok pengamatan atau tempat statif/tripod didirikan hingga pada alat pesawat waterpass, Kemudian kami memeasang/mendirikan rambu ukur di titik patok yang akan diamati, selanjutnya kami membidik patok yang diamati dengan diarahkan sejajar dengan rambu ukur kemudian mengambil data setelah itu menetukan sudut dalam melalui alat waterpass, kemudian kami menembak arah patok menggunakan alat ukur kompas geologi brunton dan setelah itu kami mencatat data di tabel data pengamatan data yang di ambil yaitu patok 1 (patok utama) kepatok 2 lalu patok 2 kepatok 3 kemudian patok kepatok 4, patok 4 kepatok 1. Kita juga menggambil data patok detail yaitu patok 1 kepatok A dan terakhir yaitu pengolahan data denga mengsketsakan membentuk poligon.

Kata kunci: Waterpass, Kompas, Patok, Kordinat, Peta.

ABSTRACT

Waterpass is a tool used to measure or determine an object or line in a flat position either horizontally measurement. Apart from different brands, the use and features of this measuring instrument are the same. It is a tool used to indicate how parallel or perpendicular a surface is. As for how this tool works, firstcheck the completeness and condition of tools and materials such as brunton geological compass, waterpass, measuring signs, roll meters, and stakes. Then we install the Waterpass tool on the observation peg and then set it up starting from setting up a stative / tripod, installing the waterpass measuring instrument on the stative / tripod and tightening it with a locking coupler, aligning the unting with the observation peg point, squinting the waterpass measuring instrument by adjusting the box / nivo water bubbles middle with Screws A,B and C, and set the focus of enlightenment through the thread focus screw until the measuring sign is read, Then measure the field distance between the observation peg point and the observed peg using a roll meter auxiliary and measure the height of the tool, measured the observation peg point foundation or the place where the stative / tripod is erected up to the waterpass aircraft tool, Then we set up a measuring sign at the peg point to be observed, then we aim at the observed peg by being directed parallel to the measuring sign then take the data after that determine the inner angle through the waterpass tool, then we shoot the direction of the stake using the brunton geological compass measuring instrument and s After that we recorded the data in the table of data observations taken, namely peg 1 (main stakes) pegs 2 then pegs 2 pegs 3 then pegs pegs 4, pegs 4 pegs 1.

We also draw detailed peg data, namely peg 1 to peg A and finally, data processing by packaging to form polygon.

Waterpass (Auto Level)-68 Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

PENDAHULUAN

Istilah peta dalam bahasa Inggris disebut map. Kata itu berasal dari bahasa Yunani mappa yang berarti taplak atau kain penutup meja. Peta dapat diartikan sebagai gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan alam atau budaya, misalnya; sungai, gunung, danau, rawa-rawa, laut, batas wilayah, perkampungan, kota, jalan raya dan lain-lain). (Waluya, 2015).

Waterpass adalah instrumentasi yang digunakan untuk melakukan pengukuran benda atau titik-titik dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal ataupun horizontal. Pemanfaatan waterpass sebagai instrumentasi untuk mengukur bagaimana kemiringan pada pemasangan tiang listrik, generator bahkan dalam dunia bangunan membutuhkan tingkat presisi yang sangat tinggi terhadap kemiringan suatu benda atau permukaan. Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Alat ini adalah bagian penting dibandingkan dengan alat apapun dalam sebuah konstruksi, dan penting untuk mengetahui cara menggunakannya. Fungsi dari alat ini adalah memastikan bahwa pondasi atau awal mula suatu pondasi tidak miring dan sejajar sesuai dengan sketsa.

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang. Saat ini waterpass banyak dijumpai dalam berbagai ukuran dan bahan. Ukuran yang umum dapat dijumpai adalah waterpass dengan panjang 0,5 m, 1 m, 2m, dan 3 m.

Umumnya berbentuk persegi panjang denganl ebar 5–8 cm dan tebal 3 cm. Kedua sisi mempunyai permukaan rata sebagai bidang yang ditempatkan kepermukaan yang akan diperiksa kedataran atau ketegakannya. Ditengah bagian adalah terdapat berbentuk lubang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan kedataran, dan pada salah satu ujung terdapat lubang dan ditengahnya sebagai penempatan kaca gelembung sebagai alat pemeriksaan ketegakan vertikal. Bahan waterpass yang umum terdapat adalah dari bahan kayu dan aluminium. Umumnya orang lebih menyukai waterpass yang terbuat dari bahan aluminium karena lebih tahan lama dan lebih ringan untuk digunakan.

Pemakaian waterpass dilakukan dengan sederhana, yaitu menempatkan permukaan alat kebidang permukaan yang di cek. (Syaputra, 2020).

TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan praktikum tersebut agar praktikan dapat mengetahui dasar penggunaan waterpass, mengetahui nagian-bagian waterpass, cara pengambilan data di lapangan, dan cara pengolahan dan interpretasi data hasil.

TINJAUAN PUSTAKA

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara horizontal. Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama.

Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan.

Hasil – hasil dari pengukuran waterpass di antaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran – saluran yang sudah ada, dan lain – lain.

Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu:

1. Garis vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama dengan garis unting – unting.

2. Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik. Bidang horizontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.

3. Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian, misalnya permukaan laut rata – rata.

Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

4. Elevasi adalah jarak (ketinggian) yang diukur terhadap bidang datum.

5. Banchmark (BM) adalah titik yang tetap yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai, untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.

Prinsip cara kerja dari alat ukur waterpass adalah membuat garis sumbu teropong horizontal.

Bagian yang membuat kedudukan menjadi horizontal adalah nivo, yang berbentuk tabung yang berisi cairan dengan gelembung di dalamnya.

Dalam menggunakan alat ukur waterpass harus dipenuhi syarat – syarat sbb:

1. Garis sumbu teropong harus sejajar dengan garis arah nivo.

2. Garis arah nivo harus tegak lurus sumbu 1.

3. Benang silang horizontal harus tegak lurus sumbu 1.

Pada penggunaan alat ukur waterpass selalu harus disertai dengan rambu ukur (baak). Yang terpenting dari rambu ukur ini adalah pembagian skalanya harus betul-betul teliti untuk dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Di samping itu cara memegangnya pun harus betul-betul tegak (vertikal). Agar letak rambu ukur berdiri dengan tegak, maka dapat digunakan nivo rambu . Jika nivo rambu ini tidak tersedia, dapat pula dengan cara menggoyangkan rambu ukur secara perlahan-lahan ke depan, kemudian ke belakang, kemudian pengamat mencatat hasil pembacaan rambu ukur yang minimum. Cara ini tidak cocok bila rambu ukur yang digunakan beralas berbentuk persegi.

Pada hakikatnya setiap pengukuran selalu mengandung suatu kesalahan yang sifatnya acak. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode yang dapat menentukan nilai parameter tertentu dengan meminimalkan kesalahan acak. Syarat geometrik merupakan suatu kondisi yang harus dipenuhi dari hubungan suatu pengukuran dengan pengukuran lainnya. Sampai saat ini, pengukuran tinggi dengan metode sipat datar atau waterpassing adalah cara yang paling teliti dibanding dengan cara yang lain.

Tinggi suatu obyek di permukaan bumi ditentukan dari suatu bidang referensi, yang ketinggiannya dianggap nol. Di bidang Geodesi bidang referensi tersebut disebut Geoid, yaitu bidang equipotensial yang berimpit dengan permukaan air laut rata-rata (mean sea level), atau disebut juga dengan bidang nivo.

Bidangbidang ini selalu tegak lurus dengan arah gaya berat terhadap setiap titk-titik di permukaan bumi.

Pada setiap pengukuran tinggi, alat yang didirikan diatas suatu titik di permukaan bumi selalu searah dengan gaya berat. Beda tinggi antara dua titik di permukaan bumi dihitung berdasarkan selisih antara pembacaan benang tengah antara dua rambu dengan menggunakan peralatan Waterpass yang dilengkapi dengan tripot, rambu ukur dan meteran.

METODOLOGI

Alat-alat yang di gunakan dalam praktikum Waterpass yaitu penggaris 30cm, busur derajat 360º, kalkulator, alat tulis menulis, waterpass, patok kayu, roll meter, kompas geologi, rambu ukur dan tripod.

Adapun bahan yang di gunakan modul dan tabel pengamatan.

Pertama–tama periksa kelengkapan dan kondisi alat dan bahan seperti kompas geologi brunton, waterpass, rambu ukur, roll meter, dan patok. Kemudian kita memasang alat Waterpass dititik patok pengamatan lalu mengaturnya mulai dari mendirikan statif/tripod, memasang alat ukur waterpass diatas statif/tripod dan mengeratkan dengan skrup pengunci, mensejajarkan unting-unting dengan titik patok pengamatan, menyentringkan alat ukur waterpass dengan mengatur gelembung air kotak/nivo ketengah dengan sekrup A,B dan C, dan mengatur fokus pencerahan melalui sekrup fokus benang sampai rambu ukur terbaca, Lalu mengukur jarak lapangan antara titik patok pengamatan dengan patok yang diamati menggunakan alat bantu roll meter dan mengukur tinggi alat, diukur landasan titik patok pengamatan atau tempat statif/tripod didirikan hingga pada alat pesawat waterpass, Kemudian kami memeasang/mendirikan rambu ukur di titik patok yang akan diamati, Selanjutnya kami membidik patok yang diamati dengan diarahkan sejajar dengan rambu ukur kemudian mengambil data benang atas, benang tengah, dan benang bawah setelah itu menetukan sudut dalam melalui alat waterpass, kemudian kami menembak arah patok menggunakan alat ukur kompas geologi brunton dan Setelah itu kami mencatat data di tabel data pengamatan data yang di ambil yaitu patok 1 (patok utama) kepatok 2 lalu patok 2 kepatok 3 kemudian patok kepatok 4, patok 4 kepatok 1. Kita juga menggambil data patok detail yaitu patok 1 kepatok A dan terakhir yaitu pengolahan data denga nmengsketsakan membentuk polygon.

Waterpass (Auto Level)-70 Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

HASIL Tabel 1 Data Pratikum

NO PATOK TINGGI

ALAT BENANG JARAK

LAPANGAN ARAH SUDUT

DALAM KETERANGAN

DARI KE ATAS TENGAH BAWAH

1 1 2 124 229 217 204 2500 253 0 -

2 2 3 125 153 135 171 3600 275 0 -

3 3 4 144 68 46 23 4500 3 0 +

4 4 5 141 168 144 120 4800 92 0 -

5 5 1 116 135 114 93 4200 240 0 -

6 1 BM 124 142 125 93 3300 294 24 +

7 2 A 125 135 127 120 1500 15 146 -

8 4 B 141 193 184 173 2000 130 23 -

BM 801198 9490173 182 m

PEMBAHASAN 1. Patok Utama

1. Beda Tinggi ∆Tn = TAn − BTn

∆T1 = 124-217= -93

∆T2 = 125-135= -10,0

∆T3 = 144-46= -98,0

∆T4 = 141-144= -3,0

∆T5 = 116-114= 2,0

∑∆Tn = -6

|∑Tn| = 206 2. Koreksi Beda Tinggi

K∆Tn = |∆Tn|

|∑∆𝑇𝑛| × ∑∆Tn K∆T1 = 93

206 × -6,0 = -2,70874 K∆T2 = 10,0

206 × -6,0 = -0,29126 K∆T3 = 98,0

206 × -6,0 = -2,85437 K∆T4 = 3,0

206 × -6,0 = -0,08738 K∆T5 = 2,0

206 × -6,0 = -0,05825 3. Beda Tinggi Terkoreksi

∆TTn = ∆Tn − KTn

∆TT1 = (-93,0) – (-0,29126) = -90,29126

∆TT2 = (-10,0) – (-0,29126) = -9,70874

Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

∆TT3 = (98,0) – (-2,85437) = 100,85437

∆TT4 = (-3,0) – (-0,08738) = -2,91262

∆TT5 = (2,0) – (-0,05825) = 2,05825

∑ ∆TTn = 0.0000 4. Jarak Horizontal

JHn = √JL2+ ∆TTn2

JH1 = √26322+ −90,291262 = 9,50217 JH2 = √37322+ −9,708742 = 3732,00130 JH3 = √46322+ 100,854372 = 4631,98981 JH4 = √49322+ −2,912622 = 4932,00029 JH5 = √43322+ 2,058252 = 4331,99976 5. Koordinat X

KXn = Xn – 1 ± (JHn – 1) × sin(∝) KX1 = 1 + 1 +(JH1-1) × sin 0) = 0 KX2 = 0 + (9,50217× 𝑠𝑖𝑛 253) = -9,08697

KX3 = --9,08697+ (3732,00130× 𝑠𝑖𝑛 275) = -3726,88688 KX4 = -3726,88688+ (4631,98981× 𝑠𝑖𝑛 3) = -3484,46730 KX5 = -3484,46730+ (4932,00029× 𝑠𝑖𝑛 92) = 1444,52855 KX6 = 1444,52855+ (4331,99976× 𝑠𝑖𝑛 240) = -2307,093291 6. Koreksi Koordinat X

KKXn = (KXn + 1) – Xn

KKX1 = (-9,08697) – 0 = -9,08697

KKX2 = (-3726,88688) – (-9,08697) = -3717,79990 KKX3 = (-3484,46730) – (-3726,88688) = 242,41957 KKX4 = (1444,52855) – (-3484,46730) = 4928,99585 KKX5 = (-2307,093291) – (1444,52855) = -3751,62184

∑KKXn = -2307,09329

|∑KKXn| = 12649,9226 7. Faktor Koreksi Koordinat X

FKKXn = |∑KKXn||KKXn| × ∑KKXn FKKX1 = 9,08697

12649,9226× −2307,09329= -1,65728 FKKX2 = 3717,7999012649,9226× −2307,09329= -678,05249 FKKX3 = 242,41957 × −2307,09329= -44,21249

Waterpass (Auto Level)-72 Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

8. Koordinat X Terkoreksi KXTn = KKXn –FKKXn

KXT1 = (-9,08697) – (-1,65728) = -7,42969

KXT2 = (-3717,79990) – (-678,05249) = -3039,7474 KXT3 = 242,41957– (-44,21249) = 286,63207 KXT4 = 4928,99585– (-898,95045) = 5827,94630 KXT5 = -3751,62184– (-684,22058) = -3067,40127

∑KXTn = 0.0000 9. Koordinat X Pada Peta

KKPn = (XPn−1) + KXTn

KXPP1 = 0 + (-7,42969) = -7,42969

KXPP2 = -7,42969+ (-3039,7474) = -3047,17711 KXPP3 = -3047,17711+ (286,63207) = -2760,54504 KXPP4 = -2760,54504+ (5827,94630) = 3067,40127 KXPP5 = 3067,40127+ (-3067,40127) = 0,00000 10. Koordinat Y

KYn = Yn – 1 ± (JHn – 1) × cos(∝) KY1 = 1+1 + ((JH1 − 1) × cos 𝑎) = 0 KX2 = 0 + (9,50217× 𝑐𝑜𝑠 253) = -2,77817

KX3 = --9,08697+ (3732,00130× 𝑐𝑜𝑠 275) = 322,48718 KX4 = -3726,88688+ (4631,98981× 𝑐𝑜𝑠 3) = 4948,12831 KX5 = -3484,46730+ (4932,00029× 𝑐𝑜𝑠 92) = 4776,00398 KX6 = 1444,52855+ (4331,99976× 𝑐𝑜𝑠 240) = 2610,0041 11. Koreksi Koordinat Y

KKYn = (KYn + 1) – Yn

KKY1 = (-2,77817) – 0 = -2,77817

KKY2 = (322,48718) – (-2,77817)= 325,26534 KKY3 = (4948,12831) – (-322,48718) = 4625,64113 KKY4 = (4776,00398 – 4948,12831= -172,12433 KKY5 = (2610,0041) – 4776,00398 = -2165,9999

∑KKYn = 2610,0041

|∑KKYn| = 7291,80885 12. Faktor Koreksi Koordinat Y

FKKYn = │∑𝐾𝐾𝑌𝑛││𝐾𝐾𝑌𝑛│ × ∑KKYn FKKY1 = 2,77817

7291,80885 × 2610,0041= 0,994407 FKKY2 = 325,26534

7291,80885 × 2610,0041= 116,42431 FKKY3 = 4625,641137291,80885 × 2610,0041= 1655,68655

Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

FKKY4 = 172,12433

7291,80885 × 2610,0041= 61,60957 FKKY5 = 2165,9999

7291,80885 × 2610,0041= 775,29028 13. Koordinat Y Terkoreksi

KYTn = KKYn – FKYYn

KYT1 = (-2,77817) – (0,994407) = -3,77257293 KYT2 = 325,26534– (116,42431) = 208,8410255 KYT3 = 4625,64113– (1655,68655) = 2969,955613 KYT4 = -172,12433– 61,60957) = -233,733897 KYT5 = -2165,9999– (775,29028) = -2941,29017

∑KXTn = 0,00000 14. Koordinat Y pada Peta

KYPPn = (Ypn – 1) + KYTn

KYPP1 = 0 + (-3,77257293) = -3,77257293 KYPP2 = (-3,77257293) + 208,8410255= 205,0685 KYPP3 = (-1101,30374) + 2969,955613= 3175,024 KYPP4 = (3360,41131) + (-233,733897) = 2941,29 KYPP5 = (3191,73354) + (-2941,29017) = 0,00000 2. Patok Detail

1. Beda Tinggi

∆Tn = TAn-BTn

∆T1 = 124 − 125 = -1

∆T 2= 125− 127 = -2

∆T 3= 141− 184 = -43 2. Jarak Horizontal

JHn = √JL2+ ∆TTn2

JH1 = √34322+ −12= 3432 JH2 = √16322+ −22= 1632,00123 JH3 = √21322+ −432= 2132,43359 3. Koordinat X

KXn = JHn × Sin (α)

KX1= 3432 x Sin (294) = -3135,28814 KX2= 1632,00123 x Sin (15) = 422,392999 KX3= 2132,43359 x Sin (130) = 1633,5389 4. Koordinat Y

Waterpass (Auto Level)-74 Jurnal Praktikum, Laboratorium Perpetaan, Ma. III, 2023

KY3 = 2132,43359 x Cos (130) = -1285,27806 Tabel 2 Hasil Pengolahan Data Centimenter

CM

NO X Y Z

1-1 0 0 2,058252427

1-2 -7,4296899 -3,772572934 -90,2912621

1-3 -3047,1771 205,0684526 -9,70873786

1-4 -2760,545 3175,024065 100,8543689

1-5 3067,40127 2941,290168 -2,91262136

1-BM -3135,2881 1395,920218 -3431,95566

2-A 422,392999 1576,392132 -275,219993

4-B 1633,5389 -1370,701888 -108,33319

Tabel 3 Hasil Pengolahan Data Meter

METER

NO X Y Z

1-1 0 0 0,020583

1-2 -0,0743 -0,03773 -0,90291

1-3 -30,4718 2,050685 -0,09709

1-4 -27,6055 31,75024 1,008544

1-5 30,67401 29,4129 -0,02913

1-BM -31,3529 13,9592 -34,3196

2-A 4,22393 15,76392 -2,7522

4-B 16,33539 -13,707 -1,08333

Tabel 4 Hasil Pengolahan Data Kordinat KORDINAT

ID X Y Z

1 801229,4 9490159 216,3196

2 801229,3 9490159 215,4166

3 801198,9 9490161 215,3196

4 801201,7 9490191 216,3281

5 801260 9490188 216,299

2 801233,5 9490175 212,6644

4 801215,2 9490177 215,2448

BM 801198 9490173 182

KESIMPULAN

Alat ini sudah diproduksi dengan berbagai merk yang tersedia di pasaran. Terlepas dari merk yang berbeda, penggunaan dan fitur alat ukur ini sama. Ini adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan seberapa sejajar atau tegak lurus suatu permukaan. Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal. Ada banyak jenis alat waterpass yang digunakan dalam pertukangan, tapi jenis yang paling sering dipergunakan adalah waterpass panjang 120 cm yang terbuat dari bahan kayu dengan tepi kuningan, dimana alat ini terdapat dua buah alat pengecek kedataran baik untuk vertikal maupun horizontal yang terbuat dari kaca dimana didalamnya terdapat gelembung cairan, dan pada posisi pinggir alat terdapat garisan pembagi yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur panjang.

MATA ACARA IV

Dalam dokumen JURLENG AMIN PERPET revisi (Halaman 80-90)

Dokumen terkait