• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA 1 Tinjauan Bandar Udara

TUGU MALL DAN HOTEL BERASTAGI BERKONSEP GREEN BUILDING

4. KAJIAN PUSTAKA 1 Tinjauan Bandar Udara

Bandara atau bandar udara merupakan sebuah fasilitas di mana pesawat terbang seperti pesawat udara dan helikopter dapat lepas landas dan mendarat. Menurut Annex 14 dari ICAO (International Civil Aviation Organization), Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat

Letak suatu Bandar Udara akan dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:

1. Tipe pengembangan sekitarnya Kondisi- kondisi atmosfer meteorology

2. Kemudahan untuk dicapai dengan transportasi darat

3. Ketersediaan lahan

4. Adanya Bandar Udara yang lain dan ketersediaan ruang angkasa dalam daerah tersebut

5. Halangan sekeliling

6. Keekonomisan biaya konstruksi 7. Ketersediaan utilitas

8. Keeratan (proximity) dengan permintaan aeronotika.

Bandar udara secara umum digolongkan dalam beberapa tipe menurut berbagai criteria yang disesuaikan dengan keperluan penggolongannya, antara lain:

• Berdasarkan kriteria fisiknya, bandara dapat digolongkan menjadi seaplane base, stol port (jarak take-off dan landing yang pendek), dan Bandar udara kovensional.

• Berdasarkan pengelolaan dan penggunaanya, Bandar udara dapat digolongkan menjadi dua, yakni Bandar udara umum yang dikelola pemerintah untuk penggunaan umum maupun militer atau bandara swasta/pribadi yang dikelola/digunakan untuk kepentingan pribadi/perusahaan swasta tertentu.

• Berdasarkan aktifitas rutinnya, bandara dapat digolongkan menurut jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanements) serta menurut karakteristik operasinya.

• Berdasarkan fasilitas yang tersedia, bandara dapat dukategorikan menurut jumlah runway yang tersedia, alat navigasi yang tersedia, kapasitas hangar, dan lain sebagainya.

• Berdasarkan tipe perjalanan yang dilayani, bandara dapat digolongkan bandara internasional, bandara domestik dan gabungan bandara internasional domestik.

ANALISA POLA SIRKULASI KEBERANGKATAN PENUMPANG PADA BANDAR UDARA STUDI KASUS : BANDAR UDARA AHMAD YANI, BANDAR UDARA ADI SUCIPTO DAN BANDAR UDARA ADI SOEMARMO Menurut peraturan direktur jenderal

perhubungan udara No.

SKEP/77/VI/2005 tentang Persyaratan Teknis Bandar Udara, bandar udara berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

• Bandar udara yang merupakan simpul yang merupakan simpul dalam jaringan transportasi udara sesuai dengan hierarki fungsinya yaitu Bandar udara pusat penyebaran dan bukan pusat penyebaran.

• Bandar udara sebagai pintu gerbang kegiatan perekonomian Nasional dan Internasional.

• Bandar udara sebagai tempat kegiatan alih moda transportasi.

Di Indonesia klasifikasi Bandar udara sesuai dengan keputusan Menteri Perhubungan No. 36 Tahun 1993 didasarkan pada beberapa criteria berikut ini :

• Komponen jasa angkutan udara.

• Komponen pelayanan keselamatan dan keamanan penerbangan.

• Komponen daya tamping bandara (landasan pacu dan tempat parker pesawat).

• Komponen fasilitas keselamatan penerbangan (fasilitas elektronika dan listrik yang menunjang operasi fasilitas keselamatan

penerbangan).

• Komponen status dan fungsi bandara dalam konteks

keterkaitannya dengan lingkungan sekitarnya

4.2 Terminal Penumpang

Menurut Neufert (1970) Pengertian terminal adalah suatu bangunan kompleks yang memenuh, kebutuhan komp.eks tetapi tujuan dasarnya sederhana membantu para penumpang yang menuju atau memngga.kan pesawa, terbang dengan mudah, aman dan nyaman. Terminal ini, bertujuan untuk memberikan daerah pertemuan antara

dan cara jalan masuk bandar udara, guna memproses penumpang yang memulai atau mengakhir, suatu perjalanan udara atau mengangkut penumpang ke dan dari

pesawat.

Menurut Sistem pelayanan penumpang adalah suatu sistem yang merupakan penghubung utama antar jalan masuk ke bandara dengan pesawat/helikopter (mulai dari jalan masuk sampai ke dalam pesawat/helikopter (Zainuddin, 1983).

Sistem pelayanan penumpang merupakan hal yang paling utama dari terminal area.

Sistem pelayanan penumpang terdiri dari tiga bagian utama yaitu jalan masuk (acces interface), sistem pemrosesan (processing), dan pertemuan dengan pesawat udara (flight interface)

Jalan masuk (acces interface)

Menurut Horonjeff dan McKelvey (1993) jalan masuk (acces interface) terdiri dari pelataran terminal fasilitas parkir dan jalan penghubung yang memungkinkan penumpang, pengunjung dan barang untuk masuk dan keluar dari terminal. Fasilitas- fasilitas yang tersedia meliputi tempat parkir kendaraan, area dropoff, Hall kedatangan dan keberangkatan, dan lain-lain.

Pemrosesan (Processing)

Disini penumpang diproses untuk mempersiapkan pemberangkatan atau mengakhiri perjalanan. Aktivitas yang terutama disini adalah mengurus tiket, menyerahkan barang- barang bawaan untuk diperiksa, pengambilan barang- barang bawaan dan pemeriksaan lain (Zainuddin, 1983). Fasilitas yang

Gambar 1 Bagian dari system bandara Sumber: Robert Horonjeff/ Francis McKelvey, 1988

tersedia meliputi tempat penjualan tiket, pengumpulan dan pengambilan baarang, area check-in, ruang tunggu bagi tamu, dan lain- lain.

Pertemuan daerah pesawat (fligh interface)

Disini penumpang dipindahkan dari daerah komponen prosesing (processing component) ke pesawat.

Aktivitas yang ada disini adalah meliputi pengumpulan, untuk pemindahan ke dan dari pesawat, menaikan ke pesawat dan menurunkannya (Zainuddin, 1983).

Area ini emnghubungkan terminal ke pesawat/helicopter yang terparkir.

Fasilitas-fasilitas yang tersedia meliputi ruang tunggu keberangkatan, area transit, Garbarata penumpang ke pesawat, dan lain-lain.

4.3 Sirkulasi

Sirkulasi adalah suatu pola lalu lintas atau pergerakan yang ada dalam suatu area atau bangunan di dalam bangunan, suatu pola pergerakan yang memberikan keluwesan, pertimbangan ekonomis dan fungsional, dalam pola lalu lintas (Cryill Haris, 1975).

Menurut (Tofani, 2011) menyebutkan pada dasarnya sirkulasi dapat dibagi menjadi 3 berdasarkan fungsinya, yaitu:

1. Sirkulasi Manusia: Pergerakan manusia akan mempengaruhi sistem sirkulasi dalam tapak. Sirkulasi manusia dapat berupa pedestrian atau plaza yang membentuk hubungan erat dengan aktivitas kegiatan di dalam tapak. Hal yang perlu diperhatikan, antara lain lebar jalan, pola lantai, kejelasan orientasi, lampu jalan, dan fasilitas penyeberangan (Hari, 2009). Selain itu ada beberapa ciri dari sirkulasi manusia, yakni: 1) kelonggaran dan flaxsibel dalam bergerak, 2) berkecepatan rendah, dan 3) sesuai dengan skala manusia (Tofani, 2011).

2. Sirkulasi Kendaraan: Secara hierarki sirkulasi kendaraan dapat dibagi menjadi 2 jalur, yakni antara lain:

1) jalur distribusi, jalur untuk gerak

perpindahan lokasi (jalur cepat), dan

2) jalur akses, jalur yang melayani hubungan jalan dengan pintu masuk bangunan. (Hari. Aditya, 2008) 3. Sirkulasi Barang: Sirkulsi barang

umumnya disatukan atau menumpang pada sistem sirkulasi lainnya. Namun, pada perancangan tapak dengan fungsi tertentu sistem sirkulasi barang menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Contoh sitem sirkulasi barang secara hovizontal dan vertikal adalah lift barang, conveyor belt, jalur troli, dan lain-lain (Rahmah, 2010).

Menurut Francis D.K. Ching (2008), sirkulasi memiliki berbagai macam pola yang dipengaruhi oleh organisasi ruang yang dihubungkannya, antara lain:

1. Pola sirkulasi linear Pola sirkulasi ini jalurnya berbentuk lurus dan linear.

Jalurnya dapat berbentuk kurvalinear, bersimpangan dengan jaur lain, bercabang, atau berbentuk putaran balik.

2. Pola sirkulasi radial Pola sirkulasi dengan ciri memiliki pusat ruang, berkembang ke seluruh arah, sirkulasi tidak terlalu panjang, membutuhkan luasan tapak yang besar, dan adanya hubungan antar ruang yang erat.

Memiliki jalur yang menyebar dari satu titik atau berpusat ke satu titik.

3. Pola sirkulasi spiral Merupakan sebuah jalur tunggal yang menerus yang berasal dari satu titik pusat dan berputar mengelilingi titik pusatnya dengan bergerak melingkar atau berputar menjauhinya.

4. Pola sirkulasi grid Terdiri atas 2 jalur sejajar yan berpotongan yang berkembang ke segala arah dan tidak memiliki titik pusat. Menciptakan ruang berbentuk persegi atau persegi panjang.

5. Pola sirkulasi jaringan Terdiri dari jalur- jalur yang menghubungkan titik-titik yang terbentuk di dalam ruang dan dapat menyesuaikan kondisi tapak.

ANALISA POLA SIRKULASI KEBERANGKATAN PENUMPANG PADA BANDAR UDARA STUDI KASUS : BANDAR UDARA AHMAD YANI, BANDAR UDARA ADI SUCIPTO DAN BANDAR UDARA ADI SOEMARMO

Sirkulasi Penumpang bandar Udara

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan no. 20 (2005), sirkulasi penumpang dibagi menjadi tiga, yaitu sirkulasi penumpang keberangkatan, kedatangan dan transit.

Sirkulasi Penumpang Keberangkatan menggunakan pesawat udara di awali dari area semi restricted menuju area restricted di bandara. Dibagian semi restricted, dilakukan kegiatan pemeriksaan dan pelaporan (check-in), lalu sampailah dibagian restricted yaitu ruang tunggu keberangkatan.

Sirkulasi Penumpang Kedatangan Penumpang kedatangan, turun dari pesawat. Diawali dari bagian restricted menuju bagian semi restricted.

Sirkulasi Penumpang Transit Penumpang transit adalah penumpang yang datang kemudian turun dari pesawat dan akan naik ke pesawat untuk berpindah. Diawali dari bagian restricted menuju bagian semi restricted dan kembali ke area restricted.

5. PEMBAHASAN