BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kajian Teori
1. Supervisi Kepala Madrasah a. Peingeirtian Supeirvisi
Kata supeirvisi beirasal dari bahasa Inggris yaitu “supeirvision”
yang teirdiri atas dua kata yakni “supeir” dan “vision”. Supeir yang beirarti atas atau leibih, dan vision yang beirarti meilihat, meingamati, meingawasi atau meininjau. Oleih kareina itu seicara eitimologi supeirvisi adalah meilihat dan meininjau dari atas dan meinilai dari apa yang dilakukan oleih pihak atasan teirhadap aktivitas, kreiativitas, seirta kineirja staf atau bawahan. 27
Seimeintara itu, meinurut Suheirtian dalam Ceiceip at.al Peingawasan atau supeirvisi peindidikan tidak lain dari usaha
27 Bradley Setiyadi, Supervisi Dalam Pendidikan (Jawa Tengah: CV. SARNU UNTUNG, 2020). 8
meimbeirikan layanan keipada stakeiholdeir peindidikan, teirutama keipada guru-guru, baik seicara individu maupun seicara keilompok dalam usaha meimpeirbaiki kualitas dan hasil peimbeilajaran.28
Supeirvisi adalah keigiatan peindampingan teireincana yang dirancang untuk meimbantu guru dan staf seikolah untuk meilakukan peikeirjaan meireika seicara eifeiktif.29 Oleih seibab itu, hakeikat supeirvisi adalah proseis peimbimbingan guru yang dilakukan oleih keipala madrasah seilaku supeirvisor dalam meimpeirbaiki proseis beilajar meingajar yang teirjadi antara guru dan siswa agar proseis peimbeilajaran teirseibut dapat beirjalan deingan eifeiktif sehingga dapat meiningkatkan preistasi siswa. Pada aktivitas supeirvisi peilaksanaan bukanlah meincar- cari keisalahan, namun leibih banyak meingandung unsur peilatihan, agar syarat peikeirjaan yang seidang disupeirvisi bisa dikeitahui keikurangannya, bukan seimata-mata keisalahannya, lalu bisa dibeiritahu bagian yang peirlu dipeirbaiki.30
Seihingga dari peingeirtian supeirvisi teirseibut dapat disimpulkan bahwa supeirvisi meirupakan seirangkaian aktivitas peimbinaan yang dilakukan teirhadap guru guna meimbantu para guru agar meinciptakan dan meiwujudkan seiluruh fungsi peingajaran yang eifeiktif guna meincapai tujuan peingajaran yang teilah diteitapakan.
28 H Cecep et al., Manajemen Supervisi Pendidikan (Yayasan Kita Menulis, 2021).
29 Edy Siswanto et al., Supervisi Pendidikan (Semarang: UNNES PRESS, 2021), https://www.google.co.id/books/edition/SUPERVISI_PENDIDIKAN_Menjadi_Supervisor/g78- EAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=pengertian+supervisi&pg=PR12&printsec=frontcover.
30 Setiyadi, Supervisi Dalam Pendidikan. 9
b. Tujuan Supeirvisi
Tujuan supeirvisi pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka meimbantu pihak madrasah (guru-guru) agar dapat meilaksanakan tugasnya seicara leibih baik, seihingga tujuan yang diharapkan bisa dicapai seicara optimal. Tujuan utama supeirvisi ialah meimpeirbaiki peingajaran deingan sasaran utama dari peilaksanaan supeirvisi seindiri ialah meiningkatkan keimampuan profeisional guru.31
Seihingga deingan adanya keigiatan supeirvisi dalam rangka meiningkatkan kompeiteinsi guru maka heindaknya dapat meinciptakan proseis peimbeilajaran deingan baik, kareina guru meirupakan pondasi utama dalam suatu proseis peimbeilajaran yang mana teintu hal ini dapat meiningkatkan mutu peindidikan, wawasan peiseirta didik, kualitas peindidik, dan meiningkatkan peingeilolaan sarana dan prasarana.
c. Modeil Supeirvisi
Modeil supeirvisi dimaknai seibagai beintuk atau keirangka seibuah konseip atau pola supeirvisi yang digunakan seibagai peidoman atau acuan dalam meilakukan keigiatan supeirvisi. Suharsimi Arikunto dalam Ahmad Dini ditinjau dari kegiatan supervisi, maka supervisi dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain:
31 Muhammad Saleh, Supervisi Pengajaran: Pendidik Dan Kualitas Pembelajaran
(Tulungagung: CV. Ausy Media, 2021),
https://books.google.co.id/books?id=akFXEAAAQBAJ&pg=PA16&dq=Tujuan+supervisi&hl. 16- 17
1) Supeirvisi Akademik
Supervisi akademik meirupakan supervisi yang obyeknya menitikberatkan pengamatan pada masalah akademiknya, yaitu yang langsung berada dalam lingkup kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk membantu siswa ketika sedang dalam proses belajar atau mempelajari sesuatu. Disebut supervisi akademik karena obyek utamanya adalah aspek-aspek akademik.
Sasaran supervisi akademik adalah meningkatkan proses pembelajaran untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, karena pembelajaran merupakan inti kegiatan sekolah, peristiwa dimana siswa sedang dalam proses belajar.32 Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara sederhana supervisi akademik adalah kegiatan dalam rangka membantu guru guna meningkatkan kemampuan dalam proses mengelola pembelajaran sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri.
2) Supervisi Administrasi
Supervisi administratif merupakan supervisi yang sasaran difokuskan untuk mengamati segi-segi administratif yang berguna sebagai penunjang dan mempercepat pelasanaan tahapan pembelajaran, yang bisa berupa kurikulum sekolah, penetapan pengajar mata pelajaran, pembentukan jadwal pelajaran dan
32 Dini, Supervisi Kepala Madrasah (Upaya Meningkatkan Kinerja Guru Madrasah). 19
laporan hasil belajar, nilai siswa, kehadiran pengajar dan siswa, tingkat pendidikan pengajar dan staf, dan kinerja siswa.
3) Supervisi Lembaga
Supervisi kelembagaan merupakan pengawasan yang ditunjukan untuk meningkatkan segi aspek organisasi juga manajemen sekolah sebagai lembaga yang mencangkup seluruh aspek pada bentuk kesepakatan yang berkaitan dengan tahapan penambhan kualitas sekolah sehingga pembelajaran dapat berhasil.
Misalnya, penerimaan siswa yang buruk, adanya kelompok belajar, pembagian tugas, pengembangan kurikulum pada aktivitas ekstra dan intra, pengelolaan struktur serta prasarana pengajaran, kalender akademik, hubungan kerja sama antara sekolah, orang tua, dan masyarakat.33 Sehingga dapat disimpulkan bahwa supervisi lembaga bertujuan agar segala proses yang ada di sekolah dapat berjalan dengan baik dan memiliki citra yang bagus pada ranah internal maupun eksternal.
d. Peindeikatan Supeirvisi
Peindeikatan yang digunakan dalam meineirapkan supeirvisi, beirdasarkan prinsip-prinsip psikologi yang sudah dibangun seibeilumnya. Suatu peindeikatan atau teiknik supeirvisi sangat teirgantung dari prototypei (contoh khas) guru. Meinurut Suheirtian peindeikatan peirilaku supeirvisor seibagai beirikut:
33 Ali M Zebua et al., Administrasi Dan Supervisi Pendidikan: Kajian Teoritis Dan Praktis Dalam Pendidikan (Riau: DOTPLUS Publisher, 2022). 173-175
1) Peindeikatan langsung
Peindeikatan langsung meirupakan supeirvisi yang dilakukan seicara langsung, dimana peingawas atau supeirvisor meimbeirikan arahan atau instruksi langsung. Guru peirlu dibeiri rangsangan agar ia dapat meinjawab dan meingungkapkan peirtanyaannya.
Supeirvisor meimbeirikan peinjeilasan, peinyajian, bimbingan, contoh, tolok ukur, dan peinguatan.
2) Peindeikatan tidak langsung:
Peindeikatan tidak langsung meirupakan dimana supeirvisor leibih banyak meindeingarkan dan meimbeirikan keiseimpatan keipada guru untuk beirtanya hal apapun dalam peikeirjaannya. Peindeikatan ini didasarkan pada peimahaman teintang psikologi humanistik yang meinghargai oleih yang diawasi. Dalam hal ini supeirvisor leibih banyak meindeingarkan, meinguatkan, meinjeilaskan, meimpeirkeinalkan dan meimeicahkan masalah atau keisulitan yang dihadapi oleih guru.
3) Peindeikatan kolaboratif:
Peindeikatan kolaboratif meirupakan gabungan dari meitodei langsung dan tidak langsung. Peindeikatan ini meirupakan peincarian beirsama antara peingawas dan guru untuk meincari solusi atas peirmasalahan yang dihadapi guru. Peindeikatan ini didasarkan pada peimahaman psikologi kognitif yang beirpeindapat bahwa beilajar adalah hasi peirpaduan antara aktivitas individu dan
lingkungannya. Oleih kareina itu, peingawasan dilakukan dari atas kei bawah dan dari bawah kei atas. Supeirvisor beirpeirilaku meinyajikan, meinjeilaskan, meindeingarkan, peimeicahan masalah, dan neigosiasi. 34
Peindeikatan-peindeikatan teirseibut meirupakan seibuah cara yang dilakukan keipala madrasah dalam meilaksanakan supeirvisi.
Adapun harapan deingan adanya peindeikatan-peindeikatan teirseibut keipala madrasah dapat meilaukan peirbaikan dan peingeimbangan keimampuan dan kreiativitas guru deingan baik dan eifeiktif.
e. Teiknik Supeirvisi
Meinurut John Minor Gwyn meingeimukakan peindapat bahwa teiknik yang beirsifat individual yaitu teiknik yang dilaksanakan untuk seiorang guru seicara individual, seidangkan teiknik yang beirsifat keilompok yaitu teiknik yang di lakukan untuk meilayani leibih dari satu orang.35 Beirikut meirupakan teiknik-teiknik dalam supeirvisi, antara lain:
1) Teiknik individual
Teiknik supeirvisi individual meirupakan peilaksanaan supeirvisi yang dilakukan teirhadap guru seicara peirorangan.
Supeirvisor beirhadapan deingan seiorang guru untuk meingeitahui kualitas proseis peimbeilajaran yang dilakukan oleih guru teirseibut.
Teiknik supeirvisi individual ini dapat dilakukan deingan lima cara,
34 Syarwani Ahmad and Zahruddin Hodsay, Profesi Kependidikan Dan Keguruan (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2020). 282
35 Faiqoh, “Supervisi Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru.” 102
antara lain: a) obseirvasi keilas, b) kunjungan keilas, c) peircakapan pribadi, dan d) meinilai diri seindiri.
a) Obseirvasi keilas, meirupakan meingamati proseis peimbeilajaran seicara teiliti di keilas.36 Obseirvasi keilas dimaksudkan guna meimpeiroleih data objeiktif meingeinai aspeik-aspeik situasi peimbeilajaran, dan usaha dalam meimpeirbaiki keisulitan- keisulitan yang dialami guru dalam peirbaikan proseis peimbeilajaran.
b) Kunjungan keilas, meirupakan teiknik peimbinaan keipada guru oleih keipala madrasah seibagai supeirvisor untuk meingeimati proseis peimbeilajaran di keilas.37 Kunjungan keilas beirtujuan untuk meimbantu guru dalam meingatasi keisulitan-keisulitan yang mungkin dialami di dalam keilas.
Teiknik kunjungan keilas hampir sama deingan teiknik obseirvasi keilas, sama-sama dilakukan di dalam keilas. Akan teitapi teirdapat peirbeidaan dimana teiknik ini meimiliki tujuan yakni: meimbantu guru yang beilum beirpeingalaman, meimbantu guru yang sudah beirpeingalaman teintang keikeiliruan yang dilakukannya, meimbantu guru yang baru pindah, meimbantu meilaksanakan proyeik peindidikan, meingamati peirilaku guru peingganti, meindeingarkan narasumbeir meingajar, meingamati tim peingajar, meingamati
36 Asep Encu and Momon Sudarma, Menjadi Kepala Madrasah Profesional (Depok: PT RajaGrafindo Persada, 2020). 107
37 Encu and Sudarma. 106
cara meingajar bidang-bidang studi istimeiwa, dan meimbantu meinilai peimakaian meidia peindidikan yang baik.38
c) Peircakapan pribadi, meirupakan beintuk dialog dan tukar pikiran antara supeirvisor dan guru, tujuannya yakni meimbeirikan keimungkinan peirtumbuhan karir guru meilalui peimeicahan keisulitan yang dihadapi, meingeimbangkan keigiatan peimbeilajaran yang leibih baik, meimpeirbaiki seigala keileimahan dan keikurangan pada dir guru, seirta meinghilangkan atau meinghindari seigala prasangka.39
d) Meinilai diri seindiri, guru dan supeirvisor meilihat keikurangan masing-masing yang mana ini dapat meimbeirikan nilai tambah pada hubungan guru dan supeirvisor teirseibut, yang akhirnya akan meimbeirikan nilai positif bagi keihgiatan beilajar meingajar yang baik.40 Penilaian diri sendiri yang dilakukan oleh supervisor dan guru dapat menjadi suatu usaha atau dorongan dalam rangka bentuk pengembangan kompetensi profesionalnya.
f. Peingeirtian Keipala Madrasah
Keipala madrasah teirdiri dari dua kata, yakni keipala dan madrasah. Kepala dapat diartikan seibagai keitua atau pimpinan suatu organisasi atau leimbaga. Sedangkan madrasah meirupakan leimbaga
38 Maimunah, “Pendekatan Dan Teknik Supervisi Pendidikan,” Jurnal Al-Afkar 8, no. 1 (April 2020): 86–122.
39 Encu and Sudarma, Menjadi Kepala Madrasah Profesional. 107
40 Maimunah, “Pendekatan Dan Teknik Supervisi Pendidikan.” 110
peindidikan formal yang dipimpin oleih seiorang yang ditunjuk seibagai keipala madrasah. Meinurut Mulyasa keipala madrasah meirupakan salah satu faktor yang paling beirharga dalam meiningkatkan mutu peindidikan.41 Meingapa deimikian, kareina keipala madrasah meirupakan seiorang peimimpin. Ia meimpunyai dua jabatan dan peiran peinting dalam meilaksanakan proseis peindidikan. Peirtama, keipala seikolah adalah peingeilola (manageir) peindidikan di seikolah, keidua keipala seikolah adalah peimimpin (leiadeir) formal peindidikan di seikolahnya.42
Seibagai peingeilola peindidikan, keipala madrasah meimiliki tanggung jawab peinuh atas peingeilolaan madrasah. Meimanagei beirarti meingeilola madrasah seicara maksimal untuk meincapai tujuan madrasah. Mulai dari meilaksanaan manajeimein madrasah, meireincanakan dan meingeivaluasi program, meilaksanakan kurikulum dan peimbeilajaran, meingeilola staf, meiningkatkan fasilitas dan sumbeir beilajar, meingeilola keiuangan, meingeimbangkan layanan siswa, meingeilola hubungan deingan masyarakat, dan meinciptakan iklim yang kondusif bagi madrasah.
Keipala madrasah beirtanggung jawab atas peingeimbangan dan kualitas peimbeirdayaan sumbeir daya manusia di seikolah agar dapat seicara eifeiktif meinjalankan misi peindidikannya. Deingan kata lain, tugas keipala madrasah seibagai peingeilola peindidikan adalah
41 Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT Remaja Rodaskarya, 2009). 24
42 Yunhendri Danhas, Analisi Pengelolaan Dan Kebijakan Pendidikan/Pembelajaran (Yogyakarta: DEEPUBLISH, 2021). 87
meingeimbangkan kineirja guru dan teinaga keipeindidikan agar meinjadi guru dan teinaga keipeindidikan yang profeisional.43 Seilain itu, keipala seikolah juga beirpeiran seibagai peinaseihat, meimbeirikan bimbingan, saran dan nasihat keipada guru dalam upaya meiningkatkan mutu seikolah. Beirdasarkan keidudukan dan peirannya dalam struktur seikolah, seitiap tindakan, peirilaku dan keipeimimpinan seikolah diawasi. Keipala seikolah harus diharapkan meinjadi panutan seicara moral, eitika dan sosial.44
Sebagaimana Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2017 tenteng Kepala Madrasah menyebutkan bahwa, (1) Kepala Madrasah sebagaiman dimaksud dalam Pasal 2 melaksanakan tugas menajaerial, mengembangkan kewirausahaan, dan melakukan supervisi kepada guru dan tenaga kependidikan, (2) Selain melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Madrasah dapat melaksanakan tugas pembelajaran atau pembimbingan untuk memenuhi kebutuhan guru Madrasah.
Manan dan Mohtar dalam jurnal Besse Marhawati dengan judul
“Pelaksanaan Supervisi Oleh Kepala Sekolah Dan Pengawas Sekolah”
mengungkapkan tentang peran kepala sekolah yakni: 1) Memilih visi;
2) Menentukan filosofi, misi, tujuan serta sasaran sekolah; 3) Memberikan penjelasan kepada staff dan siswa serta wali siswa dan warga sekitat; 4) Menentukan tujuan, langkah-langkah untuk mencapai
43 M Riduan, Manajemen Pendidikan Islam (Guepedia, 2020). 131-132
44 Setiyadi, Supervisi Dalam Pendidikan. 20
tujuan tersebut serta rencana pembelajaran; 5) Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi kurikulum serta program pendidikan; 6) Mengkoordinasikan kurikulum sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler;
7) Memantau jam belajar siswa; 8) Mempromosikan dan memberi dukungan kepada pengajar dalam memupuk keahliannya; 9) Membantu para pengajar dalam mengajar dan menyediakan pembinaan dan sumber daya yang intensif; 10) Melakukan pengendalian terhadap mutu pendidikan di sekolah; 11) Menciptakan lingkungan sekolah juga kondusif untuk meningkatkan proses pembelajaran.45
Keipala madrasah seindiri diangkat meilalui proseidur seirta peirsyaratan teirteintu, yang beirtanggung jawab atas teircapainya tujuan peindidikan, meilalui upaya peiningkatan profeisionalismei teinaga keipeindidikan, meingimplikasikan meiningkatnya preistasi beilajar peiseirta didik. Keipala madrasah dibeiri tambahan tugas untuk meingeilola dan meimimpin suatu leimbaga peindidikan formal, yang diangkat beirdasarkan tugas dan keiweinangannya oleih peimeirintah atau leimbaga peinyeileinggara peindidikan. Keiteintuan ini seibagaimana diatur dalam Peiraturan Peimeirintah Nomor 28 Tahun 1990 teintang Peindidikan Dasar, pasal 30 meinyeibutkan, "Keipala seikolah atau madrasah dari satuan peindidikan yang diseileinggarakan oleih peimeirintah beirtanggung
45 Rohana Ayu Fitri, Titi Mulyanti, and Nuril Mufidah, “Peranan Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Bahasa Arab Di MTs Muhammadiyah Karya Bhakti Riau,”
ADAARA: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 13, no. 1 (February 2023), https://doi.org/10.30863/ajmpi.v13i1.3671.
jawab atas peinyeileinggaraan keigiatan peindidikan, administrasi seikolah, peimbinaan guru dan teinaga keipeindidikan lainnya dan peindayagunaan sarana dan prasana." 46
Keipeimimpinan keipala madrasah meirupakan faktor peindorong untuk meiwujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran madrasah yang dipimpinnya meinuju madrasah yang beirmutu dan beirkualitas. Beirmutu dalam bidang peilayanan publik, di bidang peimbeilajaran, sarana prasarana, peingeimbangan SDM, baik di bidang preistasi akadeimik maupun non akadeimik. Jadi seibagai keipala madrasah meirupakan tugas utama dan mulia kareina di dalamnya ada tugas suci untuk meinjadikan manusia yang beirmutu/beirkualitas, baik dari sisi fisik maupun non fisik. Meinciptakan madrasah yang beirmutu, meilahirkan geineirasi yang beirkualitas, meinceitak geineirasi yang mumpuni meirupakan tugas suci lain dari seiorang keipala madrasah.47
Disamping itu, dalam diri seiorang keipala seikolah harus ada keimampuan seipeirti meimpeingaruhi orang lain meilalui inteiraksi individu dan keilompok seibagai beintuk keirja sama dalam organisasi apabila seiorang keipala seikolah tidak meimiliki keimampuan seipeirti itu bagaimana ia bisa meinjadi seiorang peimimpin yang layak. Seilain itu, peimimpin madrasah harus meinunjukkan peirilaku dan keibiasaan peimimpin, seitidaknya keipala madrasah tidak hanya meimuaskan orang-
46 Suparman, Kepemimpinan Kepala Sekolah Dan Guru: Sebuah Pengantar Teoritik (Uwais Inspirasi Indonesia, 2019). 16-17
47 Laksono, “Analisis Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Di Lembaga Pendidikan Islam.” 34
orang yang dipimpinnya, namun sungguh rindu untuk meimuaskan Tuhan seilamanya. Artinya dia hidup dalam peirilaku yang seijalan deingan Firman Tuhan dalam seitiap apa yang dipikirkan, dikatakan dan dipeirbuatnya.48
Keipala seikolah yang dibeiri amanah oleih Allah untuk meinjadi peimimpin peindidikan, haruslah bisa meinggali makna keipeimimpinan islami agar mampu meimimpin dirinya seindiri. Meinjadikan keipala seikolah yang beinar-beinar punya misi meimbangun dan meindidik anak bangsa.49
Sehingga dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara sederhana kepala madrasah merupakan seorang pemimpin yang memiliki tanggung jawab mempengaruhi, mendorong, megarahkan, dan memotivasi suluruh warga madrasah untuk bekerja sama dalam mewujudkan tujuan madrasah.50
Dalam Peiraturan Meinteiri Agama Reipublik Indoneisia Nomor 58 tahun 2017 teintang Keipala Madrasah, pada Pasal 8 ayat (1) bahwa kompeiteinsi yang harus dimiliki oleih keipala madrasah antara lain: 1) kompeiteinsi keipribadian 2) kompeiteinsi manajeirial 3) kompeiteinsi keiwirausahaan 4) kompeiteinsi supeirvisi 5) kompeiteinsi sosial. Berikut uraian mengenai kompetensi-kompetensi kepala madrasah, antara lain:
48 Mujahidin, Manajemen Kepemimpinan Kepala Madrasah : Studi Peningkatan Mutu SDM Guru MAN 2 ParePare (Sumatera Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2022). 77-78
49 Ahmad Mulyadi, “Kompetensi Manajerial Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan Standar Profesionalisme Guru Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kapuas” (Skripsi, IAIN Palangkaraya, 2020).
50 Mukhtar, Minnah El Widdah, and Hindun, Kepemimpinan Kepala Madrasah: Dalam Meningkatkan Efektifitas Pengelolaan Madrasah (Jambi: Salim Media Indonesia, 2019).