1. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 BAB I, telah dijelaskan tentang UMKM. UMKM adalah usaha ekonomi produktif milik orang perorangan yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha yang memenuhi kriteria usaha kecil35.
Dalam UMKM terdapat 3 kriteria yang diatur dalam PP UMKM No.7 Tahun 2021 diantarannya yaitu36:
a. Usaha mikro, mempunyai aset maksimal Rp 1 Milyar dan mempunyai hasil penjualan tahunan maksimal Rp 2 Milyar
b. Usaha kecil, mempunyai aset bersih Rp 1 Milyar – 5 Milyar dan memiliki hasil penjualan tahunan Rp. 2 Milyar – Rp 15 Milyar.
c. Usaha menengah, mempunyai aset Rp 5 Milyar – 10 Milyar dan memiliki hasil usaha tahunan 15 Milyar – 50 Milyar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa, UMKM merupakan suatu usaha yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha dan kriterianya telah diatur dalam Undang-Undang. Memiliki 3 golongan, yakni 15 golongan usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang memiliki kriteria kekayaan yang berbeda-beda.
2. Penyusunan Laporan Keuangan
Menurut IAI laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang
35 Ganjar Isnawan, Akuntansi Praktis Untuk Umum, ed. by Suharyono (Sleman Yogyakarta:
Deepublish, 2012).
36 Annisa Layina dan Lantip Sosilowati. Hal 5.
bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut37.
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran data transaksi bisnis. Dalam hal ini, laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk komunikasikan data keuangan atau aktivitas prusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Beberapa pengertian tersebut di atas disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan suatu aktivitas pencatatan yang dilakukan oleh perusahaan setiap akhir periode untuk mengetahui ekonomi perusahaannya, dimana laporan tersebut berisikan laporan laba rugi dan laporan posisi keuangan yang merupakan laporan utamanya.
Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan juga disusun untuk memenuhi kepentingan pemilik perusahaan dan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
37 Bambang Wahyudiono.
yang bersangkutan. Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu:38
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan pada saat ini
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
h. Informasi keuangan lainnya.
Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan yakni pihak- pihak yang memerlukan laporan keuangan sebagai berikut:39
a. Pemilik. Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan adalah untuk melihat kondisi perusahaan atau sejauh mana perkembangan
38 kementrian koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia.
39 Julio and others.
perusahaan dalam menghasilkan laba. Dan untuk menilai kinerja manajemen atas capaian yang telah dihasilkan ataupun tidak.
b. Manajemen. Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan cerminan hasil kerja mereka untuk suatu periode tertentu. Dengan adanya laporan keuangan, manajemen dapat mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dengan melihat target- target atau capaian yang telah dihasilkan. Dan dengan laporan keuangan manajemen dapat mengambil keputusan untuk masa yang akan datang berdasarkan kelemahan dan kekuatan serta sumber daya yang dimiliki perusahaan. Guna memajukan perusahaan dan menciptakan laba yang maksimal.
c. Kreditor. Kreditor merupakan penyandang dana bagi perusahaan seperti bank. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangat diperlukan. Oleh sebab itu, penting pihak kreditor mengetahui laporan keuangan perusahaan sebagai pertimbangan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mematuhi pembayaran kewajibannya. Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembalian jika tidak sesuai kemampuan perusahaan yang diperkirakan.
d. Pemerintah. Pemerintah melalui Departemen Keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. Arti penting
laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya dan untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dengan jumlah pajak yang harus dibayar secara jujur dan adil.
e. Investor. Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu perusahaan. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu perusahaan maka ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli saham.
Dasar pertimbangan nya yaitu laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Investor akan menilai prospek usaha dimasa yang akan datang dengan melihat laporan keuangan dimasa sekarang.
Mulai dari keuntungan yang akan diperoleh hingga perkembangan nilai saham ke depannya perlu dipertimbangkan dengan matang.
Setelah itu baru diambil keputusan untuk membeli saham perusahaan tersebut atau tidak.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.40 Pengguna tersebut
40 Bambang Wahyudiono.
meliputi penyedia sumber daya bagi entitas seperti kreditor maupun investor. Berikut jenis-jenis laporan keuangan41:
a. Laporan posisi keuangan atau neraca
laporan ini memberikan informasi mengenai gambaran keuangan suatu perusahaan.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang disusun dengan maksud untuk menggambarkan hasil operasi perusahaan dalam suatu metode tertentu.
c. Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal memberikan suatu informasi mengenai peningkatan atau penurunan pada model keuangan perusahaan pada periode tertentu.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas memberikan informasi yang berhubungan dengan penggunaan kas dan penerimaan kas yang disajikan pada periode tertentu.
e. Catatan atas laporan keuangan
Laporan ini memberikan informasi tambahan yang berupa penjelasan rinci mengenai empat jenis laporan keuangan diatas.
41 Ikatan Akuntansi Indonesia.
3. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah.
(SAK EMKM) yaitu standar akuntansi keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan laporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. SAK EMKM dirancang untuk entitas mikro, kecil, dan menengah dan untuk entitas yang tidak memenuhi kriteria Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).42
Tujuan dari SAK EMKM yaitu berguna untuk menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi para pengguna pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun.
Berikut tujuan laporan keuangan yang lainnya43: a. Sebagai perencana bisnis.
b. Untuk mengetahui posisi keuangan setiap bulan.
c. Untuk menilai kemampuan UMKM dalam melunasi kewajiban.
d. Untuk informasi pengambil keputusan dalam usahanya.
Berikut 3 komponen dalam laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM44:
42 Sri Mangesti Rahayu, Wita Ramadhani.
43 Ikatan Akuntansi Indonesia.
44 Annisa Layina dan Lantip Sosilowati.
a. Laporan posisi keuangan (neraca)
Laporan posisi keuangan adalah laporan yang menggambarkan aset (harta), leabilitas (kewajiban/utang), dan ekuitas (modal) entitas per-satu tanggal akhir periode. Laporan posisi keuangan atau neraca mempunyai 2 bentuk format yaitu:
1) Bentuk laporan (staffel) 2) Bentuk akun (skontro)
Dalam bentuk laporan, aset dilaporkan terlebih dahulu dibagian atas kemudian dibagian bawahnya dilaporkan kewajiban dan ekuitas. Sedangkan bentuk akun, aset dilaporkan sebelah kiri sedangkan kewajiban dan ekuitas dilaporkan sebelah kanan, kewajiban di laporkan lebih dahulu baru melaporkan ekuitas dibawahnya. Berikut contoh ilustrasi laporan keuangan sesuai SAK EMKM:45
Tabel 2.2
Format Laporan Posisi Keuangan SAK EMKM Entitas
Laporan posisi keuangan 31 januari 20XX ASET
Kas dan setara kas Kas
Giro Deposito
Jumlah kas dan setara kas Piutang usaha
Persediaan
CATATAN
3 4 5
6
20XX
XXX XXX XXX XXX XXX XXX
45 Ikatan Akuntansi Indonesia.
Beban dibayar dimuka Aset tetap
Akumulasi penyusutan Jumlah aset
Liabilitas Utang usaha Utang bank Jumlah liabilitas
Ekuitas Modal
Saldo laba (defisit) Jumlah ekuitas
Jumlah liabilitas dan ekuitas
7
8
9
XXX XXX (XXX)
XXX
XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX Sumber: Diolah dari buku akuntansi untuk UMKM berdasarkan SAK EMKM.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisi penghasilan dan beban sebelum periode tertentu. Menurut IAI dalam SAK EMKM entitas yang dapat menyajikan laporan laba rugi yang merupakan kinerja keuangan entitas dalam suatu periode . Dalam laporan laba rugi entitas dapat mencakup akun-akun sebagai berikut:46
1) Pendapatan 2) Beban keuangan 3) Beban pajak.
Berikut contoh ilustrasi laporan laba rugi pada SAK EMKM.
46 Ikatan Akuntansi Indonesia.
Tabel 2.3
Format Laporan Laba Rugi SAK EMKM ENTITAS
Laporan Laba Rugi 31 Januari 20XX PENDAPATAN
Pendapatan usaha Pendapatan lain-lain Jumlah pendapatan
Beban Beban usaha Beban lain-lain:
Jumlah beban
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Beban pajak penghasilan
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK PENGHASILAN
CATATAN 10
11
12
20XX XXX XXX XXX
XXX XXX XXX XXX
XXX XXX Sumber: Diolah dari buku akuntansi untuk UMKM berdasarkan SAK EMKM
c. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan menjelaskan tentang asumsi, prinsip keuangan dan laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi. Menurut IAI dalam SAK EMKM Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis dimana Setiap akun dalam laporan keuangan menunjukan informasi terkait dalam catatan atas laporan
keuangan. Catatan atas laporan keuangan yang berisikan tambahan memuat:47
1) Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan SAK EMKM
2) Ikhtisar kebijakan akuntansi
3) Informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan.
Berikut contoh ilustrasi format catatan atas laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.
Tabel 2.4
Format Catatan Atas Laporan Keuangan SAK EMKM
ENTITAS
Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Januari 20XX
1. UMUM
Entitas didirikan pada 0x xxx 20xx berlokasi di Jakarta berdasarkan akta Nomor XX yang dibuat dihadapan Notaris, telah memperoleh persetujuan dari Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. xx 20xx tanggal 0x xxx. Entitas bergerak dalam bidang usaha manufaktur dan termasuk kriteria mikro, kecil, dan menengah sesuai UU Nomor 20 Tahun 2008.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil dan Menengah.
b. Dasar penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya histori dan menggunakan asumsi dari akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan adalah Rupiah.
c. Piutang usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah tagihan
47 Ikatan Akuntansi Indonesia.
d. Persediaan
Biaya persediaan bahan baku meliputi biaya pembelian yang meliputi biaya tenaga kerja langsung dan overhead. Overhead tetap dialokasikan ke biaya konversi berdasarkan kapasitas produk normal. Overhead variabel dialokasikan pada unit produksi. Entitas menggunakan rumus biaya persediaan rata-rat.
e. Aset tetap
Aet tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut memiliki hukum entitas. Aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.
f. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan penjualan diakui ketika tagihan diterbitkan atau pengiriman dilakukan kepada pelanggan. Beban diakui saat terjadi.
g. Pajak penghasilan
Pajak penghasilan mengikuti ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia.
3. KAS
Kas kecil kota x – Rupiah 20xx xxx 4. GIRO
PT. Bank xx – Rupiah 20xx xxx 5. DEPOSITO
PT. Bank xx – Rupiah 20xx xxx suku bunga deposito:Rupiah 20xx 4,50
6. PIUTANG USAHA
Toko A xxx Toko B xxx Jumlah xxx 7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA
Sewa xxx Asuransi xxx Lisensi dan perizinan xxx Jumlah xxx 8. UTANG BANK
Pada tanggal 0x xx 20xx, entitas memperoleh pinjaman Kredit Modal Kerja (KMK) berasar dari PT. Bank ABC dengan maksimal kredit Rp xxx, suku bunga efektif 11 per tahun dengan jatuh tempo berakhir tanggal 0x xx 20xx pinjaman dijamin dengan persediaan dan sebidang tanah milik entitas.
9. SALDO LABA
Saldo laba merupakan akuntansi selisih penghasilan dan beban setelah dikurangi dengan distribusi kepada pemilik.
10. PENDAPATAN PENJUALAN Penjualan xxx Return penjualan xxx Jumlah xxx 11. BEBAN LAIN-LAIN
Bunga penjualan xxx Lain-lain xxx
Jumlah xxx 12. BEBAN PAJAK PENGHASILAN
pajak penghasilan xxx
Sumber: Diolah dari buku akuntansi untuk UMKM berdasarkan SAK EMKM
44 A. Pendekatan dan Jenis Penelitan
Metode penelitian yang dipakai oleh peneliti menggunakan penelitian kualitatif. Metode kualitatif merupakan metode penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitin seperti contoh; perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara hilistik48. Cara menggambarkan permasalahan pada penelitian kualitatif yaitu dengan didasari data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut lagi dan ditarik sebuah kesimpulan. Pada metode penelitian kualitatif peneliti merupakan sebagai kunci dari penelitian.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan jenis deskriptif yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke lapangan dan mewancarai pemilik, karyawan, serta yang terlibat langsung mengenai Warung Lontong Kupang Wak Ri Kecamatan Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo.