Kesimpulan dari wawancara diatas Pemilik Warung Lontong Kupang Wak Ri masih mengharapkan usahanya bisa berkembang dan memiliki banyak cabang namun, bapak Munari masih memikirkan tidak adanya dana guna memperluas usahanya. Maka dari itu pada penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM merupakan ketentuan yang sederhana yang salah satunya dapat berguna untuk peminjaman keuangan di bank. Tentu dari penjelasan tersebut tidak ada kata tidak mungkin jikalau Warung Lontong Kupang Wak Ri dapat berkembang namun, kembali lagi kepada pemilik Warung Lontong kupang Wak Ri masih tetap menggunakan pencatatan yang lama atau memulai untuk melakukan pencatatan keuangannya berdasarkan SAK EMK. Karena dari hasil wawancara dan observasi pencatatan yang digunakan Warung Lontong Kupang Wak Ri dapat diteruskan untuk menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM.
1. Pencatatan laporan keuangan Warung Lontong Kupang Wak Ri
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung, Warung Lontong Kupang Wak Ri melakukan penyusunan laporan keuangan masih tidak sesuai dengan laporan keuangan UMKM pada umumnya dan masih berdasarkan pengetahuannya sendiri dengan dibantu oleh karyawannya yang bernama Ibu Anis. Hal ini menunjukkan bahwa temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian Natasya Tinike dan Aprili Enima (2020), UMKM restoran Delli Tomohon tidak menenrapkan SAK EMKM pada penyusunan Laporan keuangannya.
Penerapan pencatatan laporan keuangan pada Warung Lontong Kupang Wak Ri di Kecamatan Sidoarjo dapat dikatan tidak lengkap dan dapat dibuktikan dengan adanya buku pencatatan keuangan Warung Lontong Kupang Wak Ri yang ada di halaman lampiran. Pencatatan tersebut hanya berupa kas masuk dan kas keluar, namun pada penyusunan laporan keuangan tersebut bersifat sederhana dikarenakan hanya mengacu pada pemahaman saja. Hal ini menunjukkan bahwa temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian Datuk Marolelo (2021) yang mengungkapkan bahwa banyak pelaku UMKM di Kabupaten Sidoarjo yang belum melakukan Penyusunan laporan keuangan. Dari hasil observasi tersebut juga dapat ditemukan bahwa Warung Lontong Kupang Wak Ri merupakan usaha mikro dengan bukti bahwasannya pendapatannya <Rp.
500.000.000.000 selama setahun. Hal ini menunjukkan bahwa temuan ini
sejalan dengan penelitian Annisa Layina dan Lantip Sosilowati (2021), yang mengungkapkan bahwa karakteristik UMKM telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008.
2. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan Menengah (SAK EMKM)
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan selama penelitian berlangsung, pencatatatn sederhana yang dilakukan oleh Warung Lontong Kupang Wak Ri tidak mengetahui tentang Penyusunan Laporan Keuangan Berdasarkan Standar Akutansi Keuangan Entitas Mikro Kecil dan menengah (SAK EMKM) karena faktor pengetahuan dan kesibukan pribadi. Hal ini menunjukkan bahwa temuan ini sejalan dengan penelitiannya Ikamala Zakia Nisfah (2021), yang menggungkapkan bahwa UMKM CV. Mahesa Jaya belum menerapkan SAK EMKM.
Dalam penelitian ini juga menemukan bahwasannya laporan keuangan Warung Lontong Kupang Wak Ri dapat berlanjut apabila pemilik Warung Lontong Kupang Wak Ri dapat dan mau menyusun laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dengan dibuktikan oleh peneliti yang telah melakukan penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK EMKM dengan rujukan bahan catatan dari laporan keuangan yang berupa kas masuk, kas keluar, dan sejumlah wawancara dengan pemilik dan karyawan Warung Lontong Kupang Wak Ri. Dengan adanya laporan keuangan SAK EMKM yang dapat mempermudah para pemilik usaha
dalam hal penyusunan laporan keuangan dan dapat memberikan dampak positif kemajuan usahannya.
Kemudian peneliti menemukan bahwasannya Warung Lontong Kupang Wak Ri dapat menerapkan laporan keuangannya berdasarkan SAK EMKM, hal ini sejalan dengan penelitian Annisa Layina dan Lantip Sosilowati (2021) yang mengungkapkan bahwasannya laporan keuangan pada UMKM dapat disusun berdasarkan SAK EMKM yang mempunyai 3 komponen yaitu, laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan. Maka dari itu penelitian ini memberikan format rancangan laporan keuangan yang sesuai dengan SAK EMKM sehingga dapat digunakan oleh Warung Lontong Kupang Wak Ri untuk membuat laporan keuangan sendiri.
a. Laporan posisi keuangan
Laporan posisi keuangan atau bisa dikenal dengan nama neraca adalah suatu daftar yang menunjukkan posisi keuangan yaitu jumlah asset, leabilitas dan ekuitas tertentu pada suatu tanggal tertentu.
Tabel 4.3
Laporan posisi keuangan Warung Lontong Kupang Wak Ri WARUNG LONTONG KUPANG WAK RI
Laporan Posisi Keuangan Per 31 Januari 2022
Aset
Kas Rp 12,090,500.00 Sewa dibayar dimuka Rp 300,000.00 Total Aset Rp 12,390,500.00
Liabilitas -
Ekuitas
Modal Rp 10,367,500.00
Laba tahun berjalan Rp 7,661,000.00 Total Ekuitas Rp 18,028,500.00
Total Liabilitas Dan
Ekuitas Rp 18,028,500.00 Sumber: Diolah oleh peneliti, 2022.
b. Laporan laba rugi
Laporan laba rugi merupaka laporan yang memberikan informasi kinerja terhadap perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya dalam jangka waktu tertentu. Laporan laba rugi entitas dapat mencakup akun-akun sebagai berikut:
a) Pendapatan b) Beban
Dalam membuat laporan keuangan laba rugi adapun data yang dibutuhkan antara lain:
a) Data seluruh pendapatan pada Warung Lontong Kupang Wak Ri mulai dari penjualan dan pendapatan
b) Data semua beban yang dikeluarkan untuk kepentingan usaha Warung Lontong Kupang Wak Ri seperti beban perlengkapan, beban listrik, dan air, serta beban-beban yang bersangkutan dengan kegiatan usaha.
Laporan laba rugi dapat di uraikan sebagai berikut:
Tabel 4.4
Laporan laba rugi Warung Lontong Kupang Wak Ri WARUNG LONTONG KUPANG WAK RI
Laporan Laba Rugi Per 31 Januari 2022
Pendapatan
pendapatan usaha Rp 10,361,000.00
pendapatan lain-lain -
jumlah pendapatan Rp 10,361,000.00
Beban
beban gaji Rp 2,400,000.00 beban sewa Rp 300,000.00
total beban Rp 2,700,000.00
laba sebelum pajak Rp 7,661,000.00 Sumber: Diolah oleh peneliti,2022
c. Catatan atas laporan keuangan
Pada pencatatan atas laporan keuangan menjelaskan mengenai asumsi dan prinsip metode yang digunakan oleh laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi, berikut catatan atas laporan keuangan pada Warung Lontong Kupang Wak Ri:
Tabel 4.5
Catatan atas laporan keuangan Warung Lontong Kupang Wak Ri Catatan atas laporan keuangan
WARUNG LONTONG KUPANG WAK RI Per 31 januari 2022
1. Umum
Warung Lontong Kupang Wak Ri berdiri pada tahun 1977 berlokasi di Desa Terung Kulon kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo. Entitas bergerak di bidang kuliner khas Kabupaten Sidoarjo dan termasuk dalam kriteria entitas mikro kecil dan menengah sesuai dengan UU Nomor 20 Tahun 2008.
2. Ikhtisar kebijakan akuntansi penting a. Pernyataan kepatuhan
Laporan keuangan disusun berdasarkan susunan Standar Akuntasni Entitas Mikro Kecil dan Menengah.
b. Dasar penyusunan
Dasar penyusunan laporan keuangan adalah biaya historis dan menggunakan asumsi dasar akrual. Mata uangan penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.
c. Aset tetap
Aset tetap dicatat sebesar biaya perolehannya jika aset tersebut dimiliki secara hukum oleh entitas. Aset tetap disusutkan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu.
d. Pengakuan pendapatan dan beban
Pendapatan jasa diakui ketika tagihan diterbitkan atau orderan sudah selelsai dikerjakan dan sudah diambil oleh customer.
3. Kas
Kas Rp 12.090.500 4. Saldo laba
Saldo laba adalah akumulasi selisih antara pendapatan dan beban Laba sebelum pajak Rp 7.661.000
5. Pendapatan penjualan
Pendapatan Rp 10.361.000 6. Beban
Beban Gaji Rp 2.400.000
Beban Sewa Rp 300.000
Jumlah Rp 2.700.000
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2022.
72