• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Terdahulu

Dalam dokumen implementasi metode kerja kelompok untuk (Halaman 33-38)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Terdahulu

Disamping memanfaatkan berbagai teori yang relevan dengan Batasan ini, peneliti juga melakukan kajian terhadapa penelitian-

38Rifki Afandi, “Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Ips Di Sekolah Dasar”, Jurnal Pedagogia 1, No1, (2011), 96.

39Rizki Ananda, “Penerapan Pendekatan Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas Iv Sd,” . . Vol 1 (n.d.): 66–67.

penelitian terdahulu yang ada relevansinya dengan penelitian ini.

1. Jurnal karya Wulan Himasari “ Upaya Guru Dalam Meningkatkan Mo- tivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Matematika Di Kelas Vi Sd Negeri 2 Klahang” Hasil Dalam Penelitianya : Upaya yang dilakukan guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran ma- tematika di kelas VI SD Negeri 2 Klahang Kecamatan Sokaraja Kabupaten, Banyumas yaitu guru melakukan pengondisian kelas yang kondusif, menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, melibatkan siswa da- lam pembelajaran, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, pemberian reward dan punishment kepada siswa, penggunaan media pem- belajaran atau alat peraga, dan pengadaan evaluasi pembelajaran. Pelaksa- naan upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pem- belajaran matematika di kelas VI SD Negeri 2 Klahang Kecamatan So- karaja Kabupaten Banyumas, ada tiga tahap yaitu pertama, tahap perencanaan diantaranya guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelaja- ran (RPP) yang berpedoman pada silabus, menyiapkan soal-soal essay un- tuk evaluasi, dan penyiapan media pembelajaran. Kedua, tahap pelaksa- naan diantaranya gur melaksanakan kegiatan pembelajaran yang tidak ter- lepas dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Ke- tiga, tahap evaluasi diantaranya guru melakukan penilaian dan perbaikan kepada siswa setelah melaksanakan pembelajaran dan sebagai tolak ukur siswa. Evaluasi ini dilakukan secara tes dan non tes. Hambatan yang ter- jadi pada upaya guru dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika di kelas VI S siswa Negeri 2 Klahang Kecama- tan Sokaraja Kabupaten Banyumas yaitu kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung dalam belajar, adanya perbedaan kemampuan setiap siswa dalam belajar sehingga guru perlu menyesuaikan cara belajar siswa, serta keterbatasan media pembelajaran40

40DI Kelas, VI Sd, and Negri Klaseng, “Upaya Guru Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Program Studi Pendidikan Guru Madrasah” 2021 hal75.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu sama meneliti cara meningkatkan motivasi belajar pada siswa.

Perbedannya penelitian ini lebih menfokuskan untuk menumbuhka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Sedangkan penelitian terdahulu pada mata pelajaran matematika.

2. Jurnal karya Witri Lestari “Efektivitas Strategi Pembelajaran Dan Mo- tivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

Hasil dalam Penelitianya : Berdasarkan hasil penelitian terbukti penggunaan strategi pembelajaran TTW mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik. Proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW dapat membantu peserta didik dalam mengkonstruksikan penge- tahuannya sendiri sehingga pemahaman konsep peserta didik menjadi lebih baik. Peserta didik dapat mengkomunikasikan dan mendiskusikan pemikirannya dengan temannya sehingga mereka saling membantu dan saling bertukar pikiran. Hal ini akan membantu peserta didik dalam me- mahami materi yang diajarkan. Pada kelompok yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW, rata-rata hasil belajar matematika yang bermotivasi belajar tinggi (76,80) lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan peserta didik yang bermotivasi belajar rendah(64,00). Sedangkan pada ke- lompok yang diajar dengan strategi pembelajaran konvensional, rata- rata hasil belajar matematika yang bermotivasi belajar tinggi (62,80) tidak ber- beda secara signifikan dengan peserta didik yang bermotivasi belajar ren- dah (59,60). Pada kelompok yang bermotivasi belajar tinggi, rata-rata hasil belajar peserta didik yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW (76,80) lebih tinggi dan berbeda secara signifikan dengan peserta didik yang diajar melalui strategi pembelajaran konvensional (62,80). Se- dangkan pada kelompok yang bermotivasi belajar rendah, rata-rata hasil belajar matematika yang diajar dengan strategi pembelajaran TTW (6,00) tidak berbeda secara signifikan dengan peserta didik yang diajar melalui strategi pembelajaran konvensional (59,60). Hal ini senada dengan penelitian penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write yang dilakukan oleh Fikriyah (2007) yang meneliti kemampuan

komunikasi dan pemecahan masalah siswa terhadap pelajaran matematika pokok bahasan logika melalui belajar dalam kelompok kecil dengan strategi Think Talk Write pada siswa kelas X SMA Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2006/2007. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa dalam kelompok kecil dengan strategi Think Talk Write adalah baik.

Pen- erapan strategi pembelajaran Think Talk Write juga dapat meningkatkan prestasi belajar dan kemandirian siswa dalam pembelajaran.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu sama- sama mengupayakan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa.

Perbedaannya penelitian menggunakan metode kerja kelompok untuk mengatasi perma- salahan pada siswa. Sedangkan penelitian terdahulu menggunkana strategi TTW untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa.

3. Artikel karya Harun, Syamsiati, dan Endang Uliyanti dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Menggunakan Metode Kerja Kelompok di Sekolah Dasar.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa melalui Metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 08 Sungai Duri Kecamatan Sungai Raya. Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator keberhasi- lan penelitian tindakan kelas sebagai berikut : Kemampuan guru me- rencanakan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok terdapat peningkatan jumlah nilai dari siklus I ke siklus II yaitu pada IPKG I siklus I dengan rata-rata 2.40 dan naik pada IPKG I siklus yang II dengan dengan rata-rata 3. Terdapat peningkatan sebesar 0.60%.

Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok dilihat dari hasil penilaian IPKG II siklus I dengan rata-rata 3 dan naik pada IPKG II siklus II dengan dengan rata-rata 3,80 terdapat peningkatan sebe- sar 0.80. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan metode kerja kelompok pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan

siswa sebesar 63.64 % dengan rata-rata kelas 56.69 dan pada siklus II diperoleh persentase ketuntasan siswa sebesar 81.81 % dengan ra ta-rata kelas 76.06. berarti untuk persentase ketuntasan siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan sebesar 18.17% dan rata-rata kelas sebe- sar 12.42.41

Persamaan penelitian ini degan penelitian terdahulu yaitu sama menggunakan metode kerja kelompok untuk mengatasi permasalahn da- lam pembelajaran. Perbedaannya penelitian ini menggunakan metode ker- ja kelompok untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sedangkan penelitian terdahulu untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Jurnal karya dari Amirudin, Dkk, yang berjudul Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Siswa Dasar Di Masa Pandemic Covid-19 Melalui Ke- lompok Belajar berdasarkan peelitian ini ditemukan pembelajaran dengan strategi guru dalam menerapkan kelompok belajar untuk menghidupkan motivasi belajar siswa di tengah pandemic covid-19 terbukti dapat dapat memotivasi siswa untuk melaksanakan pembelajarn. Adapun beberapa hambatan yang ditemui guru dalam pelaksanaan metode publikasi tersebut berhubungan dengan aspek orangtua siswa, sarana prasarana pembelajara. Adanya penerapan pembelajaran kelompok dapat memberikan manfaat berupa tumbuhnya motivasi belajar siswa, melatih kedisiplinan siswa.42

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah sama- sama meneliti bagaiaman cara menumbuhkan motivasi belajar siswa. Perbedaan penelitian ini lebih memfokuskan dengan menggunakan metode kerja kelompok pada mata pelajaran IPS, sedangkan penelitian terdahulu lebih menfokuskan menghidupka motovasi belajar dengan sis- tem penerapan kelompok belajar pada masa pandemic covid-19.

5. Artikel karya Syaparuddin, Dkk yang berujudul Strategi

41Harun, Dkk, “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Menggunakan Metode Kerja Kelompok Di Sekolahdasar”, Fkip Universitar Tanjungpura, Pontianak, Hal 12.

42 Amiridin, Dkk, “Strategi Menghidupkan Motivasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Dimasa Pandemic Covid-19 Melalui Kelompok Belajar”, Islamic Education Journal, no. 1 2021. 11.

Pembelajaran Aktif Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Pkn Peserta Didik Ber- dasarkan hasil penelitian dan pembahasan secara umum dari tiga siklus yang diterapkan sudah dilihat perkembangan motivasi belajar siswa yang bisa dilihat dari keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran. Rata- rata siswa mendapatkan nilai bagus, presentasi peningkatan nilai siswa pada siklus 1 sebesr 24, 3% pada siklus II sebesar 34,5%.

Hal terse- but siswa sudah muncul motivasi untuk selalu semangat belajar.43

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu yaitu sama sa- ma meneliti tengan motivasi belajar siswa sekolah dasar. Perbedaannya, penelitian ini penelitian ini mefokuskan pada metode kerja kelompok, sedangkan penelitian terdahulu dengan strategi pembelajaran aktif.

Dalam dokumen implementasi metode kerja kelompok untuk (Halaman 33-38)

Dokumen terkait