• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Dalam dokumen laporan aksi perubahan kinerja organisasi (Halaman 103-106)

BAB V PELAKSANAAN AKSI PERUBAHAN

C. KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Pelaksanaan aksi perubahan lebih dominan pada implementasi jangka pendek namun setelah melihat produk yang dapat dihasilkan memiliki dampak yang baik terhadap program pencegahan kejahatan Obat dan Makanan. Peningkatan jumla intelejen dan penurunan kasus toko yang menjual obat keras yang disalahgunakan di lingkungan desa menjadi salah satu indicator yang tepat, maka aksi perubahan ini tentu tidak akan berhenti pada jangka waktu program jangka pendek saja akan tetapi menjadi penting untuk dilanjutkan setelah melihat manfaat dan dampak yang di timbulkan.

Perubahan dan kewaspadaan yang di timbukan akibat pelaksanaan Desa Solid. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang peredaran Obat Obat Tertentu yang merupakan ancaman serius untuk generasi muda menjadi hal yang perlu di utamakan, mendorong masyarakat dan komunitas sekolah tentang fenomena penyalahgunaan obat harus terus di sampaikan sehingga mampu menekan kasus penyalahgunaan OOT di masyarakat.

Pelaksanaan Desa Solid telah di repilkasi oleh pemerintah daerah Kabupaten Pasangkayu dan dilaksanakan di Desa Sarudu melalui pemberian informasi dan pembentukan Kader Perangkat Desa.

Aksi Perubahan ini dapat di jadikan pemicu dalam mengembangkan inovasi lainya yang utamanya pada upaya kolaborasi program pemerintah pusat dan daerah serta program internal dari Badan POM. Keberlanjutan dari program ini akan memiliki dampak lebih signifikan dan mengubah alternatif solusi dari pemberantasan dan pencegahan penyalahgunaan OOT di masyarakat. Modifikasi dalam pelakansaan program Desa Solid masih perlu disesuaikan dengan kondisi wilayah dari masing-masing daerah

1. Capaian Jangka Pendek

Target capaian jangka pendek selama 2 bulan yang penulis susun dapat dilaksanakan 100 persen (terlaksana semua), dari awal tahapan persiapan sampai dengan peluncuran dan evaluasi efektifitas Desa Solid.

Bahkan ada beberapa capaian jangka menengah yang dapat dilakukan

94

pada tahap jangka pendek yaitu penambahan Desa Solid sebagai perluasan.

2. Capaian Jangka Menengah

Jangka pendek yang sudah diselesaikan akan mendorong dari pelaksanaan jangka menengah dari pelaksanaan desa solid. Pelaksanaan target jangka menengah adalah melakukan replikasi di desa lainnya dan pelaksanaan secara mandiri oleh Pemerintah Daerah. Replikasi Desa Solid sudah dilaksanakan di Desa Sarudu di Kabupaten Pasangkayu dan di Desa Katumbangan Lemo Campalagian berlokasi di Kabupaten Polewali Mandar. Adapun hasil yang di capai adalah pembentukan Kader Desa Solid dan kegiatan pemberian informasi komunitas. Adapun capaian yang di peroleh dalam jangka menengah adalah berikut :

Tabel 5.8. Capaian Jangka Menengah Target

Jangka Menengah

Capaian Jangka

Menengah Kegiatan Timeline

Replikasi 2 Desa Solid

Sudah di capai sebanyak 3 Desa

Desa Solid

dilaksanakan di Desa Kalola, Desa Sarudu

dan Desa

Katumbangan Lemo

Minggu ke 3 Juli dan Ke 4 Juli 2022

FGD dengan Pemerintah Daerah khususnya untuk perluasan Desa Solid

Laporan hasil jangka pendek sedang dalam tahapan penyusunan

Penyampaian hasil dan analisis efektivitas program Desa Solid

Minggu ke II Agustus 2022

Pernyempurn aan Materi Desa Solid

Diskusi dengan

Badan POM

Direktorat

Evaluasi dari Booklet dan Subsite BPOM Mamuju

Pelaksana an 25 Juli 2022

95 Target

Jangka Menengah

Capaian Jangka

Menengah Kegiatan Timeline

Pengawasan

Distribusi Obat dan NPP

https://sites.google.com /view/desasolid

Sumber: Data Diolah Penyusun, 2022

2. Capaian Jangka Panjang

Setelah menyelesaikan jangka menengah, perencanaan jangka panjang adalah proses penyempurnaan dan pengembangan Program Desa Solid, Hal ini dibuatkan perencanaannya dalam tabel dibawah ini:

Tabel 5.9. Perencanaan Jangka Panjang

Tahapan Rencana

Pelaksanaan

Timeline

FGD tingkat Nasional tentang Desa Solid dan Desa Paman

Presentasi secara nasional terkait dengan inovasi Desa Solid

Desember 2022

Replikasi Desa Solid di Provinsi lainnya

Pembuatan Pedoman

Pelaksanaan Desa Solid

Januari 2023

Sumber: Data Diolah Penyusun, 2022

96

BAB VI PENUTUP

Aksi perubahan ini disusun dalam rangka memenuhi target kinerja peserta sesuai agenda pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan V yang bertujuan untuk menunjukkan kompetensi kepemimpinan peserta mengelola perubahan dalam bentuk inovasi, kolaborasi dan optimalisasi seluruh sumber daya internal dan eksternal yang bertujuan meningkatkan kinerja organisasi serta administrasi pemerintahan dan pembangunan di unit instansinya.

Laporan Aksi perubahan disusun berdasarkan pengalaman penulis dalam melaksanakan kinerja di BPOM di Mamuju, dengan kondisi belum efektifnya program pencegahan pemberantasan penyalahgunaan OOT, hal ini bisa terjadi dari masih belum maksimalnya program pencegahan penyalahgunaan OOT ditingkat terbawah, sehingga mendorong penulis untuk membuat rancangan aksi perubahan dengan terobosan inovasi Permodelan DESA SOLID.

A. Kesimpulan

Aksi perubahan yang dilakukan dalam jangka pendek telah memberikan suatu proses pembelajaran bagaimana menggali dan mengaplikasikan nilai-nilai filosofi kepemimpinan untuk diaktualisasikan di Balai POM di Mamuju, BNN dan Pemerintah Daerah. Aksi perubahan yang dilakukan diharapkan dapat terbentuknya sinergisme dan kolaborasi program yang efektif sehingga dalam melaksanakan program pengawasan Obat dan Makanan dapat dijalankan dengan cepat, efektif dan efisien tanpa terkendala.

Proses capaian yang dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan jangka pendek telah diselesaikan dengan baik. Secara rinci ruang lingkup aksi perubahan ini dilakukan dengan kegiatan yaitu membentuk tim efektif, Pembuatan MOU, Pembuatan Bahan Ajar Berbasis Subsite dan Pembentukan Kader Desa Solid telah selesai.

97

Aksi perubahan yang dilakukan memberikan manfaat khususnya dalam peningkatan efektivitas program pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan OOT di Balai POM Mamuju. Secara umum manfaat dari pelaksanaan aksi perubahan ini dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Dampak Instansi Balai POM di Mamuju

a) Terjadi peningkatan efektivitas dan kinerja organisasi, khususnya dalam hal penyebaran informasi dan program pencegahan penyalahgunaan OOT di masyarakat;

b) Terjadi efisiensi anggaran, waktu dan tenaga dalam pelaksanaan program nasional karena menggabungkan Desa Pangan Aman dan Program Nasional Pemberantasan Penyalahugunaan Obat Palsu dan Ilegal Badan POM;

c) Terjadi peningkatan jumlah informan pengawasan Obat dan Makanan sampai ke tingkat desa;

d) Terjadi peningkatan penyediaan layanan publik yang lebih menyeluruh kepada masyarakat

e) Desa Solid dan Aplikasi Booklet dan Buku Digital Desa Solid dapat menjadi salah satu instrument yang mudah di akses masyarakat sehingga meningkatkan kualitas layanan pubik, setelah adanya booklet dan buku digital berbasis subsite sudah ada peningkatan survey kepuasan pelanggan meningkat dari nilai 90.03 menjadi 96,47 (meningkat 6 poin);

f) Balai POM di Mamuju memiliki program cegah tangkal yang efektif untuk penggalangan komunitas;

g) Desa Solid juga dapat menaikan performa dan nilai Reformasi Birokrasi BPOM di Mamuju khsusunya di faktor pengungkit area peningkatan pelayanan publik.

98 3. Dampak Masyarakat

a) Masyarakat dapat mengakses bahan ajar dan informasi seputar penyalahgunaan OOT dan pencegahannya secara mudah, cepat, efisien dan tanpa biaya;

b) Masyarakat mendapatkan kader desa yang mampu memberikan perlindungan untuk desa nya karena sudah memiliki kader yang kompeten;

c) Terlindunginya anak-anak dan keluarga di Desa Solid dari bahaya dan ancaman penyalahunaan OOT;

4. Dampak Stakeholder

a) Pemerintah Daerah dapat melakukan pemetaan terhadap desa yang rawan akan kejahatan Obat dan Makanan;

b) Desa yang menjadi sasaran program akan memiliki citra positif sebagai desa percontohan dan sudah bebas dari penyalahgunaan OOT;

c) Bagi BNN Provinsi Sulawesi Barat, program Desa Bersinar akan lebih efektif dan cepat dilaksanakan karena akan banyak dukungan dari stakeholder lainnya;

d) Terjadi peningkatan komitmen Pemerintah Daerah dan Stakeholder terhadap pemberantasan penyalahgunaan OOT.

B. Rekomendasi

Rekomendasi Untuk menjamin keberlanjutan aksi perubahan dibutuhkan komitmen yang kuat dari pemimpin serta dukungan berbagai stakeholder. Dukungan, bimbingan dan peran serta yang kuat dari berbagai stakeholder akan menjadi titik ungkit atau leverage keberlanjutan dan keberhasilan aksi perubahan. Keberlanjutan aksi perubahan dalam jangka menengah adalah memperluas cakupan Desa Solid yang bertujuan untuk tercapainya pengawasan Obat dan Makanan yang efektif, efisien dan berdaya ungkit tinggi.

99

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam rencana aksi perubahan ini, untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk penyempurnaan aksi perubahan kinerja organisasi.

Penulis berharap rancangan aksi perubahan ini mewujudkan peningkatan pelayanan terhadap unsur patroli sehingga menimbulkan kepercayaan demi masa depan organisasi yang lebih baik.

100

DAFTAR PUSTAKA

Andayani, Heny. (2009). Konsistensi Pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Terhadap Peredaran Produk Pangan Kadaluwarsa. Jakarta: UI Tesis.

Bappenas. (2008). Pedoman Penerapan Regulatory Impact Assessment . Jakarta: Bappenas.

BNN. (2012). Petunjuk Teknis Peran Serta Masyarakat di Bidang P4GN.

Jakarta: BNN.

BPOM. (2016). LAPORAN TAHUNAN BADAN POM RI TAHUN 2016.

Jakarta: Badan POM RI.

BPOM.(2021). LAPORAN TAHUNAN BPOM DI

MAMUJU.Mamuju,Sulawesi Barat: BPOM di Mamuju.

BPOM. (2017). Strategi Nasional Aksi Pemberantasan Penyalahgunaan Obat Keras. Jakarta: Badan POM RI.

Creswell, J. W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design Choosing Among Five Approaches 2nd Edition. California: Sage Publication.

Creswell, J. W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif an Mixed Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ducca, A. (2006). Prescriptions Drug Counterfeiting : Distributor Meet The Challenge. Journal of Pharmacy Practice 19.4, 230-235. 173 Universitas Indonesia Dunn,

W. N. (2003). Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua.

Yogayakarta: Gadjah Mada University Press.

Dye, T. R. (2013). Understanding Public Policy Fourteenth Edition. New Jersey: Pearson Educations. Ebrahim Zabihi1,

101

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kanvas Inovasi

Sumber: Data Diolah Penulis, 2022

102 Lampiran 2. Kumpulan Berita

Sosialisasi Kegiatan Desa Solid melalui Radio tanggal 30 Juni 2022

https://www.instagram.com/p/CfWXuNOLg5p/?utm_source=ig_web_copy_link

Masih maraknya penyalahgunaan obat-obat tertentu khususnya di Sulawesi Barat, BPOM Mamuju terus melakukan pencegahan, pengawasan dan penindakan, melalui kampanye Gerakan Waspada obat Ilegal dengan pembentukan Kader Desa Solid melalui program DESA SOLID.

Yuk Dengarkan dialognya. Kamis, 30 Juni 2022. Pukul 09.00-10.00 WITA.

Hanya di 96FM, App RRIPlayGo dan audio streaming rri.co.id.

#RRIMamuju #96FM #RadioRepublikIndonesia #RRIRadio #RRIPlayGo #Radio

103

Kegiatan Sosialisasi melalui Radio RRI dengan menggandeng dari BNNP Sulbar, Bapak Tino, S.Psi, dimana mensosialisasikan kegiatan Desa Solid yang sinergi dengan program Desa Bersinar dari BNN.

104

Perkuat Pencegahan Penyalahgunaan OOT, BPOM Mamuju Kolaborasi BNN membentuk Desa Solid https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/26928/Perkuat-Pencegahan-Penyalahgunaan-OOT--BPOM- Mamuju-Kolaborasi-BNN-membentuk-Desa-Solid.html

Mamuju - Peredaran obat illegal merupakan masalah serius yang tidak saja terjadi di Indonesia, tapi secara global. Untuk memberantas peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Badan POM menerapkan kebijakan berbasis kolaboratif dan sinergisme bersama lintas sektor melalui Gerakan Waspada Obat Ilegal (WOI). Strategi BPOM untuk mencegah terjadinya peredaran obat ilegal dan penyalahgunaan obat diantaranya strategi pencegahan, pengawasan dan penindakan. Strategi pencegahan dilakukan melalui penguatan regulasi, pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pemberdayaan masyarakat serta peningkatan koordinasi lintas sektor. Untuk mewujudkan hal tersebut, Balai POM di Mamuju berkolaborasi dengan BNN Provinsi Sulawesi Barat membentuk Desa Solid.

105

BPOM di Mamuju pada tahun 2022 telah melakukan penindakan hukum terhadap 4 orang pengedar obat-obat tertentu yang sering disalahgunakan yang menandakan masih maraknya penyalahgunaan obat-obat tertentu di Sulawesi Barat, Oleh karena itu startegi pencegahan BPOM Mamuju melalui kampanye Gerakan Waspada obat Ilegal melalui pembentukan Kader Desa Solid melalui program DESA SOLID merupakan inovasi pemberdayaan masyarakat secara terpadu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap Obat dan Makanan yang beresiko terhadap Kesehatan. Kegiatan Desa Solid nantinya akan bersinergi dengan Program Badan Narkotika Nasional Provinisi Sulawesi Barat melalui program Desa Bersinar (Desa Bebas Dari Narkoba)

Sebagai langkah awal dalam program ini, Balai POM di Mamuju bersama BNNP Sulawesi Barat melaksanakan Bimbingan Teknis Kader Desa Solid untuk dua desa yang diintervensi sebagai pilot project yaitu Desa Polewali dan Desa Kalola Kabupaten Pasangkayu. Melalui Bimtek Kader Desa Solid ini dibentuk 10 kader aktif yang berasal dari kader profesi IAI, kader puskesmas, kader guru dan kader desa. Para kader ini yang nantinya sebagai perpanjangan tangan untuk menyebarluaskan informasi terkait pencegahan penyalahgunaan OOT di komunitasnya masing - masing sehingga memperoleh target awal untuk komunitas yang terpapar sebanyak 200 orang di desa tersebut.

Diharapkan melalui sinergitas program ini, dapat menekan tingkat penyalahgunaan obat - obat tertentu di wilayah masing - masing serta meningkatkan kesadaran masyarakat hingga tingkat perseorangan tentang bahaya penyalahgunaan obat - obat tertentu sehingga generasi muda penerus tidak terpapar penggunaan obat ilegal tersebut.

106

Video Pengungkapan OBat Terlarang BPOM Mamuju bersama Polda Sulbar

https://sulbar.tribunnews.com/2022/04/13/video-pengungkapan-obat-terlarang-bpom-mamuju-bersam-polda- sulbar.

Penulis: Abd Rahman | Editor: Munawwarah Ahmad

107

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju dan Ditreskrimsus Polda Sulbar berhasil mengamankan pelaku pengedar obat-obatan terlarang di Mamuju inisial RM (35).

Hal tersebut disampaikan Kepala Balai POM Mamuju Lintang Jaya Putra, saat konferensi pers di halaman kantor Balai POM Mamuju, Selasa (12/4/2022).

Ia mengatakan, penindakan pengamanan terhadap tersangka distributor obatan-obatan seorang laki-laki inisial RM (35) pada Sabtu, (26/3/2022) lalu sikira pukul 11.30 Wita.

Inisial RM diamankan di Jl Soekarano Hatta, Kelurahan Karema, Mamuju, Sulbar bersama dengan barang bukti berupa paket berwarna hitam.

Lintang menjelasakan, dalam paket berwarna hitam itu ditemukan obat boje sebanyak 20 botol dan obat tramadol (dodol) kemasan strip 20 tablet.

"Kemudian tas ransel yang dibawanya juga ditemukan didalamnya tuju botol obat boje atau Triheksifenidil,"

terang Lintang Jaya Putra.

Disebutkan, keseluruhan obat boje atau triheksifenidil yang dibawa oleh pelaku berjumlah 27.525 tablet.

Kemudian, untuk nilai ekonomi obat boje tersebut mencapai Rp 137 juta sementara untuk obat tramadol Rp 200 ribu.

"Tersangka mengedarkan boje ke Wilayah Mamuju, Pasangkayu dan Lalundu Sulawesi Tengah, dengan cara di ecer harga pertablet Rp 2 ribu," ungkpany.

Hingga kini RM ditahan di Polda Sulbar selama 20 hari kedepan dan dengan sangkaan melakukan tindak pasal 197 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009.

108

Tentang Kesehatan jo Pasal 53 Ayat (1) KUH Pidana dengan ancaman 10 tahun penjara denda maksimal Rp.1,5 miliar (*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman

BPOM Mamuju Amankan Puluhan Ribu Obat Terlarang dan Pemiliknya

https://radarsulbar.fajar.co.id/2022/04/12/bpom-mamuju-amankan-puluhan-ribu-obat-terlarang-dan-pemiliknya/

109

Kepala Bpom Mamuju Lintang Purba Jaya Menyampaikan Bahwa Hari Sabtu, 26 Maret 2022 Lalu, Balai Pom Di Mamuju Bersama Personil Ditreskrimsus Polda Sulawesi Barat Melakukan Penindakan Pengamanan Terhadap Tersangka Rm Alias Pn Beserta Sebuah Paket Yang Berisi Obat Terlarang Tersebut.

Pasal Yang Dikenakan Adalah Pasal 197 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Dengan Ancaman Sanksi Pidana Maksimal 10 Tahun Penjara Atau Denda Maksimal 1,5 Milyar Rupiah. (asm)

Operasi Penindakan, Balai POM di Mamuju amankan 27.525 Butir Obat mengandung Triheksifenidil Hcl https://bidiknasional.com/2022/04/13/operasi-penindakan-balai-pom-di-mamuju-amankan-27-525-butir- obat-mengandung-triheksifenidil-hcl/

110

MAMUJU, BIDIKNASIONAL.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju bersama Ditreskrimsus Polda Sulawesi Barat menyita sebanyak 27.525 butir obat-obatan jenis Triheksipenidil (boje/pil koplo).

Dalam pemaparannya Kepala BPOM Mamuju, Lintang Purba Jaya mengatakan sebanyak 27.525 butir pil koplo tersebut disita petugas dari seorang pria berinisial RM (35 th) yang disimpan dalam tas ransel miliknya.

“Penangkapan tersebut dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat,” kata Lintang dalam siaran persnya yang digelar di kantor BPOM Mamuju. Selasa (12/4/22)

Lintang menambahkan 27.525 butir pil koplo tersebut ditaksir senilai Rp. 137 juta.

Dari tangan RM, polisi menyita uang hasil transaksi Rp 1,5 juta, satu kartu ATM dan buku rekening yang telah diblokir dengan sisa saldo Rp 17.464.000 yang diduga hasil dari penjualan obat, sebuah tas ransel, satu unit handphone, dan satu unit sepeda motor.

“RM mengedarkan pil boje ke wilayah Mamuju, Pasangkayu, dan Lalundu Sulawesi Tengah dengan cara diecer yang dikemas plastik dengan harga per tablet Rp 2 ribu dan juga menjual dengan satuan botol (isi) 1.000 tablet dengan harga antara Rp 1,1 juta hingga Rp 1,2 juta,” jelas Lintang.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan Undang-undang nomor 36 pasal 197 tahun 2009 tentang Kesehatan juncto pasal 53 dan atau pasal 62 undang-undang nomor 05 tahun 1997 tentang Psikotropika dengan ancaman hukuman paling lama 15 (lima belas) tahun penjara dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000.

Ditempat yang sama, Perwakilan Ditkrimsus Polda Sulbar yang hadir dalam koferensi pers, AKBP Yunus Halid mengatakan bahwa polisi masih melakukan pengembangan jaringan peredaran obat daftar G tersebut.

111

Dia meminta masyarakat melaporkan jika menemukan atau mengetahui adanya penyalahgunaan peredaran obat daftar G.

Selanjutnya, kepla dinas kesehatan provinsi Sulawesi barat, dr. Asran juga menghimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan telitu dalam membeli atau mengkonsumsi obat-obatan sebab dapat menimbulkan efek negatif bagi tubuh ketika penggunaannya tidak tepat atau berlebihan.

“Obat ini sekilas hampir sama dengan vitamin tapi bukan. Jadi jangan sampai salah konsumsin, bisa berakibat buruk, ” Ucap dr. Asran.

“Obat ini memang dipakai di dunia kedokteran tetapi dengan dosis yang sudah di atur. Nah, Inikan sekarang tidak ada labelnya, apalagi ijin edarnya dari BPOM, jadi tidak dikerahui dosis pasti per butirnya”, tambah Kadinkes.

Provinsi Sulawesi barat itu. (Bahri)

Inovasi BPOM di Mamuju : Desa Solid, Cegah Penyalahgunaan Obat

https://harian.fajar.co.id/2022/08/02/inovasi-bpom-di-mamuju-desa-solid-cegah-penyalahgunaan-obat/

112

113

FAJAR, MAMUJU BPOM di Mamuju terus berinovasi dengan membentuk permodelan desa yang tumbuh dari semangat kolaborasi program-program nasional lintas instansi. Tujuannya memberdayakan masyarakat dengan membentuk Desa Solid.

DESA SOLID adalah inovasi pemberdayaan masyarakat secara terpadu untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap obat dan makanan yang berisiko terhadap kesehatan. Khususnya terkait pemberantasan penyalahgunaan obat keras dikalangan generasi muda.

Perkembangan perkara penyalahgunaan obat tertentu semakin meningkat, efek dari peningkatan penyalahgunaan Obat-Obat Tertentu (OOT) seperti Triheksilphenidil dan Tramadol, ini menjadi salah satu penyebab meningkatnya penggunaan narkoba dan kejahatan di wilayah Sulawesi Barat.

Berdasarkan data penindakan dan pengawasan selama tahun 2020-2022 perkara terhadap peredaran OOT semakin meningkat. Penyebab peningkatan ini antara lain karena kurangnya informasi terkait bahaya penyalagunaan OOT, juga kurangnya informasi terkait ancaman pidana penyalahgunaan OOT.

Tahun 2022, sudah di lakukan survey terkait pengetahuan masyarakat dengan Pengawasan Obat dan Makanan di Sulbar, menunjukkan masih rendah terutama dalam hal pengetahuan obat dan makanan. Lokus permodelan Desa Solid dilakukan di Desa Polewali dan Kalola berdasarkan analisis risiko kategori Tingginya Kasus Penyalahgunaan OOT, Desa Tujuan Wisata.

Desa Polewali juga merupakan lokus dari program prioritas nasioanal Gerakan Keamanan Pangan BPOM dan program Desa Bersih dari Narkoba BNN. Intervensi dilakukan melalui pelatihan dan sosialisasi kepada calon kader sebanyak 10 orang yang berasal dari organisasi Profesi IAI, Puskesmas setempat, Guru dan Pemuda Desa.

Dalam dokumen laporan aksi perubahan kinerja organisasi (Halaman 103-106)

Dokumen terkait