34 12 klu
6.6.3 Properti penampang .1 Analisis beban terfaktor
6.6.5.1 Kecuali bila nilai pendekatan untuk momen digunakan sesuai 6.5, dengan
standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019 112 dari 695
6.6.4.6.3 Komponen-komponen lentur (balok) harus direncanakan terhadap momen-momen ujung total yang diperbesar dari kolom-kolom yang bertemu pada joint.
R6.6.4.6.3 Kekuatan rangka bergoyang ditentukan oleh stabilitas kolom dan oleh derajat kekangan ujung yang disediakan oleh balok dalam rangka tersebut. Jika sendi plastis terbentuk dalam balok pengekang, struktur tersebut mendekati mekanisme kegagalan dan kapasitas beban aksialnya secara drastis tereduksi.
Pasal ini mensyaratkan kekangan komponen struktur lentur mempunyai kapasitas untuk menahan total pembesaran momen ujung kolom pada joint.
6.6.4.6.4 Pengaruh orde kedua harus diperhitungkan pada seluruh panjang kolom pada rangka bergoyang. Pengaruh ini boleh diperhitungkan menggunakan 6.6.4.5, dimana 𝑪𝒎 dihitung menggunakan 𝑴𝟏 dan 𝑴𝟐 dari 6.6.4.6.1.
R6.6.4.6.4 Momen maksimum komponen struktur tekan seperti kolom, dinding, atau bresing mungkin terjadi di antara ujung-ujungnya. Sedangkan program komputer analisis orde kedua mungkin digunakan untuk mengevaluasi pembesaran momen ujung, pembesaran di antara ujung-ujungnya mungkin tidak diperhitungkan kecuali komponen struktur dipecah-pecah sepanjang bentangnya.
Pembesaran dapat dievaluasi menggunakan prosedur yang dijelaskan dalam 6.6.4.5.
6.6.5 Redistribusi momen di komponen lentur menerus
6.6.5.1 Kecuali bila nilai pendekatan untuk
standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019 113 dari 695
akibat reaksi yang ditimbulkan oleh prategang.
6.6.5.3 Pada penampang dimana momen dikurangi, redistribusi tidak boleh lebih yang terkecil dari 1000𝜺𝒕 persen dan 20 %.
6.6.5.4 Momen yang tereduksi harus digunakan untuk menghitung momen teredistribusi pada semua penampang lainnya dalam bentang sedemikian sehingga kesetimbangan statis harus dipertahankan setelah redistribusi momen untuk setiap pengaturan pembebanan.
6.6.5.5 Geser dan reaksi tumpuan harus dihitung sesuai dengan kesetimbangan statis memperhitungkan redistribusi momen untuk setiap pengaturan pembebanan.
(Bondy 2003). Sendi plastis tersebut memberikan pemanfaatan kapasitas penuh penampang komponen struktur lentur yang lebih banyak pada saat beban ultimit.
Standar redistribusi izin ditunjukkan dalam Gambar R.6.6.5. Dengan menggunakan nilai regangan beton ultimit yang konservatif dan panjang sendi plastis yang diturunkan dari hasil pengujian yang ekstensif, komponen struktur lentur dengan kapasitas rotasi yang kecil telah dianalisis untuk redistribusi momen hingga 20 persen tergantung rasio tulangan. Seperti diperlihatkan, persentase redistribusi izin adalah konservatif terhadap persentase terhitung yang tersedia untuk
fy=420 MPa dan 550 MPa. Studi oleh Cohn (1965) dan Mattock (1959) mendukung kesimpulan ini dan menunjukkan bahwa retak dan defleksi balok yang didesain dengan redistribusi momen tidak jauh lebih besar pada saat beban layan daripada untuk balok yang didesain distribusi momen teori elastis.
Studi ini juga telah menunjukkan bahwa tersedia kapasitas rotasi yang cukup untuk redistribusi momen yang diperkenankan oleh standar ini jika komponen struktur tersebut memenuhi 6.6.5.1.
Ketentuan-ketentuan redistribusi momen berlaku sama untuk komponen struktur prategang (Mast 1992).
Deformasi elastis yang ditimbulkan oleh tendon yang ditarik secara tidak berurutan (nonconcordant) mengubah jumlah rotasi inelastis yang diperlukan untuk memperoleh sejumlah tertentu redistribusi momen. Sebaliknya, untuk balok dengan suatu kapasitas rotasi inelastis yang diketahui, jumlah dengan mana momen di perletakan bisa divariasikan dapat diubah oleh suatu jumlah yang sama dengan momen sekunder di tumpuan akibat prategang. Jadi, standar mensyaratkan momen sekunder disebabkan oleh reaksi perletakan yang dihasilkan oleh gaya penarikan harus dimasukkan dalam penentuan momen desain.
Redistribusi momen yang diizinkan oleh 6.6.5 tidak berlaku ketika nilai pendekatan momen lentur digunakan, seperti yang diberikan oleh metode pendekatan 6.5
standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019 114 dari 695
atau metode desain langsung (direct design method) di 8.10 yang dinyatakan dalam 8.10.4.3, dimana 10 persen modifikasi momen diizinkan.
Redistribusi momen juga tidak berlaku pada sistem pelat dua arah yang menggunakan analisis pola beban diberikan sesuai 6.4.3.3. Beban ini hanya menggunakan 75 persen beban hidup terfaktor penuh, yang mana memperhitungkan redistribusi momen.
Gambar R.6.6.5 ─ Redistribusi momen yang diizinkan untuk kapasitas rotasi
minimum 6.7 - Analisis elastis orde kedua
6.7.1 Umum
R6.7 - Analisis elastis orde kedua R6.7.1 Umum – Analisis elastis orde kedua, geometri struktur terdeformasi disertakan dalam persamaan keseimbangan sehingga pengaruh 𝑷Δ ditentukan. Struktur diasumsikan tetap elastis, tetapi pengaruh retak dan rangkak diperhitungkan dengan menggunakan reduksi kekakuan 𝜠𝜤. Sebaliknya, analisis elastis orde kedua memenuhi persamaan keseimbangan menggunakan geometri tak terdeformasi dan estimasi pengaruh 𝑷Δ pembesaran momen kolom-ujung bergoyang menggunakan Pers.
(6.6.4.6.2a) atau (6.6.4.6.2b).
6.7.1.1 Analisis elastis orde kedua harus memperhitungkan pengaruh beban aksial, keberadaan daerah retak pada seluruh panjang komponen struktur, dan pengaruh
R6.7.1.1 Kekakuan 𝜠𝜤 yang digunakan dalam analisis untuk kekuatan desain harus mewakili kekakuan komponen struktur sesaat sebelum kegagalan. Hal ini
0,025 Regangan tarik netto, t
0 0,005 0,010 0,015 0,020
0 5 10 15 20 25
Persentase perubahan momen
Persentase yang tersedia berdasarkan hitungan d = 23 b/d = 1/5
Redistribusi yang diizinkan berdasarkan 6.6.5.3
Regangan ijin tarik netto yang diijinkan = 0,0075
standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019 115 dari 695
jangka waktu pembebanan. Pertimbangan ini terpenuhi dengan menggunakan properti penampang yang ditetapkan dalam 6.7.2.
sangat benar untuk analisis orde kedua yang harus memprediksi defleksi lateral saat beban mendekati ultimit. Nilai 𝜠𝜤 harus tidak secara total didasarkan pada hubungan momen-kurvatur untuk penampang yang terbebani paling tinggi di sepanjang bentang setiap komponen struktur. Sebagai gantinya, nilai 𝜠𝜤 tersebut harus sesuai dengan hubungan momen-rotasi ujung untuk komponen struktur yang lengkap.
Untuk menyertakan variabilitas dalam properti komponen struktur aktual dalam analisis, properti komponen struktur yang digunakan dalam analisis harus dikalikan dengan faktor reduksi kekakuan 𝛟𝑲
kurang dari 1,0. Properti penampang yang didefinisikan dalam 6.7.2 sudah menyertakan faktor reduksi kekakuan ini.
Faktor reduksi kekakuan 𝛟𝑲 dapat diambil sebesar 0,875. Catatan bahwa kekakuan keseluruhan direduksi lebih lanjut mempertimbangkan bahwa modulus elastisitas beton 𝜠c adalah didasarkan kekuatan tekan beton yang disyaratkan, sedangkan defleksi goyangan adalah fungsi rata-rata kekuatan beton, yang umumnya lebih tinggi.
6.7.1.2 Pengaruh kelangsingan seluruh panjang kolom harus diperhitungkan, diizinkan untuk menghitung pengaruh ini dengan menggunakan 6.6.4.5.
R6.7.1.2 Maksimum momen di komponen struktur tekan mungkin terjadi di antara ujung-ujungnya. Dalam analisis program komputer, kolom mungkin dipecah-pecah menggunakan nodal-nodal di sepanjang bentangnya untuk menghitung pengaruh kelangsingan diatara ujung-ujungnya. Jika kolom tidak dipecah-pecah sepanjang bentangnya, pengaruh kelangsingan dapat dievaluasi menggunakan pembesaran momen rangka tak bergoyang yang dijelaskan dalam 6.6.4.5 dengan momen ujung komponen struktur dari analisis elastis orde kedua sebagai masukan. Analisis orde kedua telah memperhitungkan perpindahan relatif ujung komponen struktur.
standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”
© BSN 2019 116 dari 695
6.7.1.3 Dimensi penampang setiap komponen struktur yang digunakan dalam analisis untuk menghitung pengaruh kelangsingan harus berada dalam 10 persen dimensi komponen struktur yang ditunjukkan pada dokumen perencanaan atau analisisnya harus diulang.
6.7.1.4 Redistribusi momen dihitung dengan analisis elastis orde kedua diizinkan sesuai 6.6.5.
6.7.2 Properti penampang 6.7.2.1 Analisis beban terfaktor
6.7.2.1.1 Diizinkan menggunakan propertis penampang yang dihitung sesuai 6.6.3.1.
R6.7.2 Properti penampang