• Tidak ada hasil yang ditemukan

34 12 klu

PASAL 8 PELAT DUA ARAH

R.8.10.1.1 Metode desain langsung dikembangkan dari pertimbangan prosedur

8.11.4 Kolom

8.11.4.1 Momen inersia kolom dari atas ke bawah joint pelat-balok harus dianggap tidak terhingga.

8.11.4.2 Variasi pada momen inersia sepanjang sumbu kolom harus diperhitungkan.

8.11.4.3 Diizinkan penggunaan luas penampang bruto beton dalam penentuan momen inersia kolom pada sebarang penampang di luar joint atau kepala kolom.

R8.11.4 Kolom – Kekakuan kolom didasarkan pada panjang kolom dari pertengahan tengah pelat atas sampai pertengahan tengah pelat bawah. Momen inersia kolom dihitung berdasarkan

penampangnya, dengan

mempertimbangkan peningkatan kekakuan yang disebabkan oleh kepala kolom, jika ada.

Jika pelat-balok dianalisis secara terpisah untuk beban gravitasi, konsep sebuah kolom ekuivalen, digunakan penggabungan kekakuan pelat-balok dan elemen torsi ke sebuah elemen komposit. Fleksibilitas kolom diubah untuk menghitung fleksibilitas torsi sambungan pelat-kolom yang mengurangi efisiensi perpindahan momen. Kolom ekuivalen terdiri dari kolom yang berada di atas dan di bawah pelat-balok, ditambah elemen torsi di setiap sisi kolom hingga garis tengah dari panel yang bersebelahan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar R8.11.4.

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 175 dari 695

Gambar R8.11.4 – Kolom ekuivalen (kolom ditambah komponen struktur torsi) 8.11.5 Komponen torsi

8.11.5.1 Komponen-komponen torsi harus dianggap mempunyai penampang konstan (prismatik) pada seluruh panjang komponen tersebut yang terdiri dari yang terbesar dari a), b), dan c):

a) Bagian pelat yang mempunyai lebar sama dengan lebar kolom, bracket, atau kepala kolom dalam arah bentang dimana momen akan dihitung.

b) Untuk konstruksi monolit atau komposit penuh, bagian pelat yang ditetapkan dalam a) ditambah bagian balok transversal di atas dan di bawah pelat.

c) Balok transversal sesuai 8.4.1.8.

8.11.5.2 Bila balok-balok merangka ke kolom dalam arah bentang dimana momen dihitung, kekakuan torsi harus dikalikan dengan rasio momen inersia pelat termasuk baloknya dibagi dengan momen inersia pelat tanpa balok tersebut.

R8.11.5 Komponen torsi – Perhitungan kekakuan elemen torsi memerlukan beberapa asumsi penyederhanaan. Jika tidak ada balok merangka ke kolom, proporsi dari pelat sama dengan lebar kolom atau kapital diasumsikan menjadi elemen torsi. Jika sebuah balok merangka ke kolom, diasumsikan sebagai balok-L atau balok-T, dengan flens membentang dari muka balok dengan jarak yang sama dengan balok di atas atau di bawah pelat tetapi tidak lebih dari empat kali ketebalan pelat; merujuk kepada 8.4.1.8. Selain itu, hal ini diasumsikan bahwa tidak adanya rotasi torsi pada balok sepanjang lebar tumpuan.

Penampang komponen yang digunakan untuk menghitung kekakuan torsi dinyatakan oleh 8.11.5.1.

Studi analisis tiga dimensi dari berbagai macam pelat menyarankan bahwa nilai kekakuan torsi dapat diperoleh dengan mengasumsikan distribusi momen sepanjang elemen torsi yang bervariasi linear dari maksimal di tengah- tengah kolom sampai nol di tengah panel. Distribusi momen diamsumsikan sepanjang tengah kolom ditampilkan dalam Gambar. R8.11.5.

Perkiraan nilai kekakuan torsi, berdasarkan hasil dari analisis tiga dimensi pelat (Corley et al. 1961; Jirsa et al. 1963; Corley and Jirsa 1970), diberikan sebagai:

Kolom atas

Komponen struktur torsi

Komponen struktur torsi

Kolom bawah

l1

l2

l2

l1 A

A

l1

Balok paralel C kolomL

C kolomL

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 176 dari 695



 

 

 

2 2 1 2

3 9

c C Kt Ecs

Gambar R8.11.5 – Distribusi momen torsi sepanjang sumbu kolom AA pada

gambar R8.11.4 8.11.6 Momen-momen terfaktor R8.11.6 Momen-momen terfaktor 8.11.6.1 Pada tumpuan interior,

penampang kritis untuk momen negatif terfaktor Mu pada kedua lajur kolom dan lajur tengah harus diambil pada muka tumpuan yang dianggap persegi, tetapi tidak lebih jauh dari 0,175𝓵𝟏 dari pusat kolom.

8.11.6.2 Pada tumpuan eksterior tanpa bracket atau kepala kolom, penampang kritis untuk momen negatif terfaktor Mu pada bentang yang tegak lurus terhadap suatu tepi harus diambil di muka komponen penumpu.

R8.11.6.1 hingga R8.11.6.4 Pasal standar ini menyesuaikan momen negatif terfaktor ke muka tumpuan. Untuk tumpuan eksterior dengan bracket atau kepala kolom, pengaturan yang dilakukan adalah memodifikasi untuk membatasi pengurangan momen negatif. Gambar R8.10.1.3 menggambarkan beberapa tumpuan persegi yang digunakan sebagai muka tumpuan untuk mendesain tumpuan yang tidak berbentuk persegi.

8.11.6.3 Pada tumpuan eksterior dengan bracket atau kepala kolom, penampang kritis untuk momen negatif terfaktor Mu pada bentang yang tegak lurus terhadap suatu tepi harus diambil sejarak dari muka komponen penumpu yang tidak melebihi setengah proyeksi bracket atau kepala kolom melewati muka komponen penumpu.

8.11.6.4 Tumpuan berbentuk bundar atau poligon beraturan harus dianggap sebagai tumpuan persegi dengan luas yang sama untuk lokasi penampang kritis untuk momen desain negatif.

8.11.6.5 Bila sistem pelat dalam batasan- batasan 8.10.2 dianalisis dengan metode rangka ekuivalen, diizinkan untuk mereduksi momen-momen yang dihasilkan dengan proporsi sedemikian rupa hingga jumlah absolut momen-momen positif dan negatif rata-rata yang digunakan dalam

R8.11.6.5 Ketentuan ini didasarkan pada prinsip bahwa jika dua metode yang berbeda digunakan untuk mendapatkan jawaban tertentu, standar ini tidak mensyaratkan nilai yang lebih besar dari nilai terkecil yang diizinkan. Dari pengalaman yang ada, momen statis

l 2

2

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 177 dari 695

desain tidak perlu melebihi nilai yang didapat dari Pers. (8.10.3.2).

terfaktor total tidak melebihi nilai yang diberikan oleh Pers. (8.10.3.2), sehingga nilai-nilai tersebut dapat digunakan untuk desain jika batasan-batasan yang berlaku terpenuhi.

8.11.6.6 Diizinkan untuk mendistribusikan momen-momen pada panampang- penampang kritis ke lajur kolom, balok, dan lajur tengah sesuai dengan metode desain langsung dalam 8.10.2, yang memberikan bahwa Pers. (8.10.2.7a) terpenuhi.

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 178 dari 695