• Tidak ada hasil yang ditemukan

Momen terfaktor di lajur kolom .1 Lajur kolom harus menahan

34 12 klu

PASAL 8 PELAT DUA ARAH

R.8.10.1.1 Metode desain langsung dikembangkan dari pertimbangan prosedur

8.10.5 Momen terfaktor di lajur kolom .1 Lajur kolom harus menahan

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 167 dari 695

momen positif dan rata-rata momen adalah sama dengan Mo.

Dalam peraturan ACI 1977, faktor distribusi didefinisikan sebagai fungsi dari rasio kekakuan tumpuan eksterior yang digunakan untuk memproporsikan momen statis total Mo di ujung bentang. Pendekatan ini dapat digunakan pada nilai-nilai yang sesuai dengan ketentuan ini.

8.10.4.3 Modifikasi momen positif dan momen negatif terfaktor diizinkan hingga 10 persen jika total momen statis terfaktor untuk panel, Mo, dalam arah yang ditinjau tidak kurang dari yang disyaratkan pada Pers. (8.10.3.2). Redistribusi momen seperti pada 6.6.5 tidak diizinkan.

R8.10.4.3 Ketentuan ini memperbolehkan pengurangan hingga 10 persen pada momen negatif atau positif terfaktor, dihitung sesuai 8.10.4, dengan syarat total momen statis untuk sebuah panel dengan arah yang ditinjau tidak kurang dari Mo sesuai Pers. (8.10.3.2). Hal ini dimaksudkan untuk membatasi perilaku inelastik dan redistribusi momen yang dapat terjadi pada pelat dianalisis dengan metode desain langsung.

Distribusi momen yang diizinkan oleh 6.6.5 tidak diizinkan digunakan bila nilai momen menggunakan metode pendekatan.

8.10.4.4 Penampang kritis untuk momen terfaktor negatif Mu harus berada pada muka tumpuan persegi.

8.10.4.5 Momen negatif Mu harus yang terbesar dari dua momen negatif interior Mu

yang dihitung dari bentang-bentang yang merangka pada tumpuan yang sama kecuali analisis dilakukan untuk mendistribusikan momen tidak seimbang sesuai dengan kekakuan elemen yang bersebelahan.

R8.10.4.5 Perbedaan momen dalam pelat pada kedua sisi kolom atau jenis tumpuan yang lain harus dimasukkan dalam desain tumpuan tersebut. Jika analisis dibuat untuk distribusi momen yang tidak seimbang, maka kekakuan lentur dapat diperoleh berdasarkan luas bruto penampang beton pada komponen yang terlibat.

8.10.4.6 Balok tepi atau bagian tepi pelat

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 168 dari 695

αf12/ℓ1 2/1

0,5 1,0 2,0

0 0,75 0,75 0,75

≥1,0 0,90 0,75 0,45

Catatan: Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan

balok yang berbeda yang terjadi dengan koefisien momen telah berhasil digunakan.

Untuk tujuan menghasilkan momen di lajur tengah kolom bersebelahan dengan ujung tumpuan dinding, n di Pers. (8.10.3.2) dapat diasumsikan sama dengan kolom bersebelahan yang sejajar dengan bentang kolom, dan dinding dapat dipertimbangkan sebagai balok yang memiliki momen inersia, Ib tak berhingga.

8.10.5.2 Lajur kolom harus menahan sebagian dari momen eksterior negatif Mu sesuai Tabel 8.10.5.2.

Tabel 8.10.5.2 – Bagian momen negatif eksterior Mu di lajur kolom

αf1𝓵𝟐𝓵𝟏 𝛃𝒕 𝓵𝟐𝓵𝟏

0,5 1,0 2,0

0 0 1,0 1,0 1,0

≥ 2,5 0,75 0,75 0,75

1,0 0 1,0 1,0 1,0

≥ 2,5 0,90 0,75 0,45 Catatan: Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan, dimana 𝛃𝒕 dihitung dengan Pers.

(8.10.5.2a), dan C dihitung dengan Pers. (8.10.5.2b).

I E E C

s cs t cb

2

 (8.10.5.2.a)

63 3 , 0 1

3y x y

Cx

 

 

(8.10.5.2.b)

R8.10.5.2 Pengaruh dari parameter kekakuan torsi βt diterapkan pada semua momen negatif terfaktor eksterior terhadap lajur kolom, dan tidak untuk lajur tengah, kecuali kekakuan torsi balok relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kekakuan lentur pada tumpuan pelat. Dalam definisi βt, modulus geser dapat diambil sebagai Ecb/2.

Ketika dinding-dinding yang digunakan sebagai tumpuan sepanjang garis kolom, dinding tersebut dapat dianggap sebagai balok yang sangat kaku dengan nilai αf1𝓵𝟐⁄ 𝓵𝟏lebih besar dari 1. Ketika tumpuan eksterior terdiri dari dinding tegak lurus terhadap arah momen yang akan dihitung, βt dapat bernilai nol jika dinding tembok tersebut tidak memiliki tahanan torsi, dan βt dapat bernilai 2,5 untuk dinding yang memiliki tahanan torsi yang baik dimana didinding tersebut monolit dengan pelat.

8.10.5.3 Untuk penampang T dan L, pehitungan konstanta 𝑪 pada Pers.

(8.10.5.2b) dilakukan dengan membagi penampang menjadi bagian-bagian persegi terpisah, seperti didefinisikan dalam 8.4.1.8, dan menjumlahkan nilai-nilai 𝑪 untuk setiap bagiannya.

8.10.5.4 Bila lebar kolom atau dinding sekurang-kurangnya (3/4)𝓵𝟐, momen negatif Muharus didistribusikan merata selebar 𝓵𝟐.

8.10.5.5 Lajur kolom harus menahan bagian dari momen positif interior Mu sesuai Tabel 8.10.5.5.

Tabel 8.10.5.5 – Bagian momen positif Mu di lajur kolom

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 169 dari 695

αf12/1

2/1

0,5 1,0 2,0

0 0,60 0,60 0,60

≥1,0 0,90 0,75 0,45

Catatan: Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan.

8.10.5.6 Untuk pelat dengan balok di antara tumpuan, bagian pelat dari lajur kolom harus menahan momen lajur kolom yang tidak ditahan oleh balok.

8.10.5.7 Momen terfaktor balok R8.10.5.7 Momen terfaktor balok – Beban yang diberikan secara langsung ke balok tambahan dari beban mati terdistribusi merata di seluruh pelat; seperti langit- langit, finishing lantai, atau setara dengan beban partisi; dan beban hidup terdistribusi merata. Semua beban ini biasanya sudah dimasukkan ke qu di Pers.

(8.10.3.2). Beban garis diberikan secara langsung ke balok termasuk dinding partisi sepanjang garis tengah balok dan tambahan beban mati dari balok. Beban terpusat termasuk tiang di atas atau di bawah balok. Untuk menentukan beban yang terjadi, hanya beban yang terletak pada lebar batang balok yang dianggap sebagai beban yang terjadi pada balok. Lebar efektif balok yang didefinisikan dalam 8.4.1.8 hanya untuk perhitungan kekuatan dan kekakuan relatif. Beban garis dan beban terpusat yang terletak di pelat sepanjang balok perlu ditentukan pembagian beban untuk pelat dan balok tersebut. Merujuk juga pada R8.10.5.

8.10.5.7.1 Balok di antara tumpuan harus menahan momen lajur kolom Mu sesuai Tabel 8.10.5.7.1.

Tabel 8.10.5.7.1 – Bagian momen lajur kolom Mu pada balok

αf12/1 Koefisien distribusi

0 0

≥1,0 0,85

Catatan: Interpolasi linier harus dilakukan antara nilai-nilai yang ditunjukkan.

8.10.5.7.2 Sebagai tambahan momen yang telah dihitung sesuai 8.10.5.7.1, balok harus menahan momen yang disebabkan oleh beban terfaktor yang diaplikasikan

standar ini dibuat untuk Sub KT 91-01-S4 Bahan,Sain,Struktur & Konstruksi Bangunan, dan tidak untuk dikomersialkan”

© BSN 2019 170 dari 695

secara langsung pada balok, termasuk berat badan balok yang menjorok di atas dan di bawah pelat.

8.10.6 Momen terfaktor pada lajur tengah R8.10.6 Momen terfaktor pada lajur