BAB I PENDAHULUAN
F. Kerangka Teori
4. Kedisiplinan
12) Pembiasaan dzikir dan wirid.
13) Berbusana Islami 14) Subhah
15) Sosialisasi kata-kata hikmah dan panduan tata krama. 48
Dari pemaparan bentuk-bentuk kegiatan program Imtaq di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan program Imtaq adalah muatan materi mata pelajaran agama dan akhlak mulia yang dilaksanakan melalui kegiatan keagamaan. Sehingga dalam pembelajaran agama dan akhlak mulia peserta didik tidak hanya mencapai domain kognitif saja namun dapat memenuhi tri domain pendidikan yakni kognitif, afektif, dan psikomotorik.
kewajiban serta sikap atau perilaku yang sesuai dengan aturan dan tata kelakukan yang semestinya di dalam lingkungan tertentu.50
2) Menurut Ki Hajar Dewantoro, disiplin adalah peraturan tata tertib yang dilakukan secara tegas dan ketat.51
3) Menurut Amir Danien Indrakusuma, “disiplin adalah adanya kesediaan untuk memenuhi peraturan-peraturan dan larangan-larangan tanpa adanya paksaan.”52
4) Menurut Heidjrachman dan Husnan disiplin adalah setiap perorang ataupun kelompok memiliki kepatuhan terhadap perintah dan memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu yang diperlukan tanpa adanya perintah.53
5) Menurut Zubaedi, disiplin adalah perilaku tertib dan patuh terhadap berbagai peraturan dan ketentuan.54
6) Menurut Anoraga, disiplin adalah “sikap atau perbuatan untuk selalu menaati tata tertib”.55
50Suradi, “Pembentukan Karakter Siswa melalui Penerapan Disiplin Tata Tertib Sekolah”, Briliant: Jurnal Riset dan Konseptual, Vol. 2, Nomor 4, November 2017, hlm. 528-529.
51Ibid., hlm. 529.
52Retmono Jazib Prasojo, “Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Kedisiplinan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS”, Jurnal Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang, Vol. 2, Nomor 1, November 2014, hlm. 3.
53Elias Rhando, “Upaya Meningkatkan Disiplin Guru dalam Kehadiran Mengajar di kelas melalui Penerapan Reward dan Punishment di SDI Wolowona 1 Kabupaten Ende”, Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol. 4, Nomor 2, September 2019, hlm. 59.
54Maryunis, “Peningkatan Disiplin Guru dalam Mengumpulkan Perangkat Pembelajaran melalui Sistem Reward dan Punishment di SDN 29 Sungai Limau”, Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 02, Nomor 02, 2017, hlm. 470.
55Ibid.
Dari beberapa definisi disiplin yang telah dipaparkan oleh ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah perilaku taat dan patuh terhadap peraturan dan larangan yang berlaku di lingkungan tertentu tanpa adanya paksaan. Adapun disiplin peserta didik dalam kegiatan program Imtaq adalah perilaku patuh dan taat peserta didik terhadap peraturan dan larangan yang berlaku dalam kegiatan program Imtaq.
b. Faktor Disiplin Peserta Didik
Tu’u berpendapat bahwa ada beberapa faktor disiplin, diantaranya:
1) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin itu penting.
2) Mengikuti dan menaati peraturan yang mengatur perilaku.
3) Alat pendidikan untuk membentuk, mengubah dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai.
4) Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan perilaku yang salah.
5) Teladan, manusia banyak dipengaruhi oleh peniruan-peniruan apa yang dianggap baik dan patut ditiru.
6) Lingkungan disiplin, apabila lingkungan berdisiplin baik maka individu akan terbawa oleh lingkungan.
7) Latihan disiplin, artinya dengan latihan dan membiasakan disiplin sehari-hari akan menjadikannya sebagai kebiasan (habit).56
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor yang melatarbelakangi disiplin peserta didik dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang dapat mempengaruhi disiplin peserta didik seperti, tata tertib yang berlaku, pengaruh perilaku masyarakat
56Eggy Nararya Narendra, dkk, “Kedisiplinan…, hlm. 145.
sekitar, lingkungan tempat peserta didik berinteraksi sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat, serta sistem pembelajaran peserta didik di lingkungan sekolah.
c. Tujuan Penegakan Kedisiplinan Peserta Didik
Menurut Mochamad Nursalim kedisiplinan sebagai alat pendidikan bertujuan sebagai perbuatan yang sengaja diterapkan dalam kepentingan sekolah yang berbentuk suatu tindakan perintah, larangan, hukuman, sanksi dan nasehat.57 Menurut Y. Singgih disiplin bertujuan agar peserta didik akan mudah untuk dapat:
1) Meresapkan pengetahun dan pengertian sosial secara mendalam dalam dirinya.
2) Mengerti dengan segera untuk menjalankan apa yang menjadi kewajibannya dan secara langsung mengerti larangan-larangan yang harus ditinggalkan.
3) Mengerti dan dapat membedakan tingkah laku baik dan buruk.
4) Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa adanya peringatan dari orang lain.58
Sedangkan tujuan disiplin menurut Piet Shertian, yakni:
1) Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah dari sifat ketergantungan ke arah tidak ketergantungan.
2) Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan situasi dan kondisi dalam belajar mengajar agar mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.59
57Aida Nasma, “Implementasi Konseling Islami dalam Menegakkan Kedisiplinan Peserta Didik di MTs Al Wahliyah Gading Tanjungbalai”, (Tesis, FITK UIN Sumatera Utara, Medan, 2019), hlm. 36.
58Ibid., hlm. 36-37.
59Ibid., hlm. 36.
d. Indikatior Kedisiplinan Peserta Didik
Menurut Kemendiknas indikator kedisiplinan peserta didik, antara lain:
1. Menyelesaikan tugas pada waktunya.
2. Saling menjaga dengan teman agar semua tugas-tugas kelas terlaksana dengan baik.
3. Saling mengajak teman menjaga ketertiban kelas.
4. Mengingatkan teman yang melanggar peraturan dengan kata- kata sopan dan tidak menyinggung.
5. Berpakaian sopan dan rapi.
6. Mematuhi aturan sekolah.60
Adapun indikator kedisiplinan peserta didik menurut para ahli, antara lain:
a. Menurut Syafrudin indikator kedisiplinan peserta didik, adalah:
1) Ketaatan terhadap waktu belajar.
2) Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran.
3) Ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang.61 b. Menurut Asmani indikator kedisiplinan peserta didik, adalah:
1) Disiplin waktu.
2) Disiplin dalam beribadah.
3) Disiplin menegakkan aturan.
4) Disiplin sikap.62
60Ibid., hlm. 38.
61Faizal Chan, dkk, “Implementasi Pendidikan Karakter Disiplin pada Peserta Didik di SD Negeri 187/1 Teratai”, Jurnal Pendas Mahakam, Vol. 4, Nomor 2, Desember 2019, hlm. 139.
62Viona Calista S, dkk, “Hubungan reinforcement terhadap Disiplin Anak Usia Dini di PAU Pembina 1 Kota Bengkulu”, Jurnal Ilmiah Potensia, Vol. 4, Nomor 1, 2019, hlm. 15.
c. Menurut Cece wijaya dan A. Tabrani Rusyan indikator kedisiplinan peserta didik, adalah:
1) Persensi atau kehadiran peserta didik di sekolah.
2) Ketepatan waktu masuk ke ruang kelas dalam proses pembelajaran.
3) Memakai seragam sekolah dengan lengkap dan rapi.
4) Keaktifan dalam mengikuti materi pembelajaran.
5) Patuh pada peraturan kelas maupun sekolah.63
Tata tertib dapat dijadikan sebagai indikator sikap disiplin peserta didik, sehingga tata tertib diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik bagaimana standar menjadi peserta didik yang baik dan patuh sehingga tata tertib diposisikan sebagai standar kepatuhanpeserta didik. Oleh karena itu, peserta didik dapat dikatakan baik apabila mematuhi tata tertib yang berlaku di sekolah.64
Dari beberapa indikator menurut Kemendiknas dan para ahli yang sudah dipaparkan di atas dapat disimpulkan bahwa indikator kedisiplinan peserta didik, antara lain: disiplin dalam menegakkan aturan, disiplin waktu, disiplin dalam beribadah, disiplin sikap, disiplin dalam proses pembelajaran dan disiplin dalam berpakaian. Dengan pemamaparan di atas, indikator disiplin menegakkan aturan dalam hal ini berkaitan dengan
63Rengga Indrawati dan Ali Maksum, “Peningkatan Perilaku…, hlm. 305.
64Ibid., hlm. 37.
peraturan atau tata tertib yang berlaku dalam program Imtaq sebagai indikator kedisiplinan peserta didik dalam kegiatan program Imtaq.
e. Cara Membentuk Kedisiplinan Peserta Didik
Menurut Ali Imron ada beberapa teknik-teknik alternatif yang ditawarkan dalam mengatasi bentuk perilaku menyimpang dilakukan peserta didik yang melanggar aturan madrasah, antara lain:65
1. External control adalah suatu teknik disiplin yang dikendalikan dari luar peserta didik. Peserta didik harus didisiplinkan. Oleh sebab itu, peserta didik sangat membutuhkan dukungan dari pihak luar dari dirinya sendiri.
2. Inner control adalah suatu teknik disiplin yang dikendalikan dari dalam diri peserta didik. Teknik ini mengupayakan peserta didik untuk mendisiplinkan diri sendiri.
3. Cooperatif control. Konsep teknik ini adalah perpaduan antara eksternal control dengan inner control, artinya pihak dari luar peserta didik menjalin kerjasama dengan peserta didik dalam menegakkan kedisiplinan.
Maka dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan peserta didik dapat terbentuk dengan usaha atau upaya yang dilakukan oleh peserta didik itu
65Ali Imron, Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm.
174-175.
sendiri, adanya dukungan dan bantuan dari pihak luar atau orang lain, dan adanyakerja samayang terjalin diantara keduanya.
G. Metode Penelitian