• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelengkapan Komponen

Dalam dokumen Landasan Pengembangan Bahan Ajar (Halaman 187-193)

BAB VI ASPEK PENTING DALAM PENGEMBANGAN

E. Kelengkapan Komponen

Komponen pembelajaran yang paling berpengaruh terhadap proses pembelajaran adalah bahan/buku ajar. Sehingga banyak pendidik yang mengajar dengan mengikuti urutan penyajian dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang telah dirancang dalam buku atau bahan ajar.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan kebudayaan telah menyiapkan bahan ajar dalam implementasi Kurikulum 2013. Oleh karena itu guru wajib menggunakan buku- buku tersebut dalam proses pembelajaran. Buku/bahan ajar tersebut telah memenuhi sejumlah kriteria kelayakan meliputi kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan grafika.

Pada umumnya bahan ajar berbasis aktivitas/kegiatan (task).

Sebuah aktivitas/kegiatan belajar, baik secara eksplisit atau implisit terbentuk atas enam komponen, yakni:

a) Tujuan b) Input

c) Aktivitas

d) Pengaturan (setting) e) Peran pendidik f) Peran peserta didik

Oleh karena itu dalam melakukan adaptasi bahan ajar dengan berbagai disiplin ilmu harus memperhatikan komponen-komponen tersebut. Secara umum keenam komponen di atas dijelaskan sebagai berikut.

1) Tujuan

Kegiatan pembelajaran dapat bermakna apabila tujuan pembelajaran tidak hanya berorientasi pada pengetahuan dan keterampilan, namun juga aspek sikap, kejujuran, rasa percaya diri, kerja keras, saling menghargai, dan nilai lainnya.

2) Input

Input merupakan bahan atau rujukan yang dijadikan pangkal tolak pelaksanaan aktivitas belajar oleh peserta didik.

Dalam hal ini, input dapat berupa teks lisan maupun tertulis, grafik, diagram, gambar, model, charta, benda sesungguhnya, video/film.

Perlu disadari bahwa input yang dapat memperkenalkan nilai-nilai tidak hanya menyajikan pengetahuan saja. Tetapi juga menguraikan nilai-nilai yang terkait dengan pengetahuan tersebut.

3) Aktivitas

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik bersama dan/atau tanpa guru atu pendidik dengan input belajar untuk mencapai tujuan belajar. Kegiatan belajar yang dapat membantu peserta didik menumbuhkan budi pekerti adalah aktivitas yang mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learne-centered.

Contoh-contoh aktivitas belajar yang memiliki sifat-sifat tersebut antara lain diskusi, eksperimen, observasi, debat, presentasi oleh siswa, dan mengerjakan proyek.

4) Pengaturan (Setting)

Pengaturan (setting) pembelajaran terkait dengan kapan dan di mana kegiatan dilaksanakan, berapa lama, apakah secara individu, berpasangan, atau kelompok. Masing-masing setting berimplikasi terhadap nilai-nilai yang mendidik. Setting waktu penyelesaian tugas yang pendek akan menjadikan peserta didik terbiasa kerja dengan cepat sehingga menghargai waktu dengan baik. Sementara itu melalui kegiatan kerja kelompok dapat menjadikan peserta didik memperoleh kemampuan bekerjasama, saling menghargai, dan solidaritas lainnya.

5) Peran Pendidik

Pada buku ajar biasanya peran pendidik tidak dinyatakan secara eksplisit dalam kegiatan pembelajaran. Namun pernyataan eksplisit peran pendidik tercantum dalam buku petunjuk guru atau pendidik. Karena cenderung dinyatakan secara implisit, pendidik perlu melakukan inferensi terhadap peran pendidik pada kebanyakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dilakukan apabila buku petunjuk pendidik tidak dimiliki.

Peran pendidik yang memfasilitasi tumbuhnya nilai-nilai, sikap, budi pekerti dan sebagainya antara lain pendidik sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik. Pendidik yang dengan efektif dan efisien menumbuhkan nilai-nilai, sikap, budi pekerti adalah pendidik yang berpegang pada ajaran oleh Ki Hajar Dewantara. Yaitu mereka yang ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Artinya di depan guru berperan sebagai teladan, di tengah-tengah peserta didik, guru membangun prakarsa dan bekerja sama dengan mereka. Sedangkan di

belakang, guru memberi daya semangat dan dorongan kepadai peserta didik.

6) Peran Peserta Didik

Sama halnya dengan peran pendidik pada bahan atau buku ajar, peran peserta didik juga tidak dinyatakan secara eksplisit dalam kegiatan pembelajaran. Peran peserta didik secara eksplisit ditulis pada buku petunjuk guru, maka guru perlu melakukan inferensi terhadap peran peserta didik pada setiap pembelajaran. Oleh karena itu agar peserta didik terfasilitasi dalam mengenal, menjadi peduli, dan menginternalisasi karakter, maka harus diberi diaktifkan dalam pembelajaran.

Peran aktif tersebut dapat dikembangkan sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek.

DAFTAR RUJUKAN

Afandi, Muhammad dan Badarudin. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Alan Januszewski dan Michael Molenda, Educational Technology-A definitbn with coomentary (New York: Lawrence Erfbaum Associates, 2008)

Bates, A.W. (1995). Technology, Open Learning and Distance Education.

London: Rutledge.

Benny A. Pribadi, Model ASSURE untuk Mendesain Pembelajaran Sukses (Jakarta: Dian Rakyat. 2011).

Bruce Joyce, (2011). Marshal Weil, and Emily Chalhoun, Model-model Pengajaran terjemahan Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza (Yogyakarta: Pustaka Pelajar)

Campbell, Donald T. danStanley, Julian C. Experimental and Quasi Experimental Designs for Research (London: Houghton Mifflin Company, 1963) h.13.

Ellington, H and Race, P. (1993). Producing Teaching Materials, London Kogan Page.

Gardon Dryden & Jeannette Vos, Revolusi Cara Belajar terjemahan Ahmad Baiquni (Bandung: Mizan Pustaka, 2003)

Gary R. Morrison, Steven M. Ross, and Jerrold E. Kemp. Designing Effective Instruction,(New York: Jhon Wiley & Sons, Inc., 2007) Hannafin, Micahel, J. & Peck, Kyle L. 1988. The Design, Development,

and Evaluation of Instructional Software. New York: Macmillan Publishing Company.

http://www.lpmpjateng.go.id/web/index.php/arsip/karya-tulis- ilmiah/839-penelitian-r-a-d (diakses 20 Agustus 2013)

Kemp, J.E. & Dayton, D.K. (1985). Planning and Producing Instructional Media. New York: Harper and Row

Kent L. Gustafson and Robert Maribe Branch. Survey of Instructional Development Models. Fourth edition (New York: ERIC Clearinghouse on Information and technology: 2002)

Komalasari, Kokom (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT.

Refika Aditama

Komalasari, Kokom (2010). Pembelajaran Kontekstual. Bandung : PT. Refika Aditama.

M. Atwi Suparman, Desain Instruksional (Jakarta: Universitas Terbuka, 2004).

Molenda, ADDIE Instructional Design Model. Online http://itsinfo.tamu.edu/works Hops/handouts/

pdf_handouts/addie.pdf (Diakses 20 Agustus 2013)

Pannen, P. (1996). Mengajar di Perguruan Tinggi, buku empat, bagian

"Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 Pasal 20 tentang Standar Nasional Pendidikan

Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Pujiadi, “Penelitian Pendidikan Bergenre Research and Development (R&D)”.

Online;

Rochmad, 2012. “Desain Model Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Matematika”. Jurnal Kreano, ISSN:2086-2334.

Vol:3, No:1, Juni. 61.

Rowntree, D. (1995). Preparing Materials for Open, Distance, and Flexible Learning. London: Kogan Page.

Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Edisi kedua (Jakarta: Rajawali Pers. 2012). h. 152.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran.

Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). op cit.

Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. (1994). Teknologi Pembelajaran : Definisi dan Kawasannya. (Terjemahan Dewi S. Prawiradilaga dan Raphael Rahardjo dan Yusufhadi Miarso). Washington DC: AECT.

Sugiarto, Agung (2011) Analisa Pengaruh BETA, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dhinamika Akuntansi, Vol. 3, No. 5.

Supardi, Pengembangan Paket Pembelajaran Aktif Mata Kuliah Strategi Pembelajaran di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram,. Disertasi Universitas Negeri Jakarta, 2015. Disertasi tidak Dipublikasi.

Dalam dokumen Landasan Pengembangan Bahan Ajar (Halaman 187-193)