• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bagian sebelumnya, maka kualitas penerapan pelayanan emergency saverity index di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD H.Padjonga Dg.Ngalle Kabupaten Takalar dapat disimpulkan sebagai berikut:

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas penerapan pelayanan emergency saverity index di IGD RSUD H.Padjonga Dg.Ngalle kabupaten Takalar diperoleh bahwa: Akurasi pelayanan termasuk dalam kategori berkualitas, dimana kemampuan tenaga medis selalu berpedoman dengan SOP yang telah ditetapkan di IGD RSUD Kabupaten Takalar, dan dilihat dari ketepatan waktu pelayanan belum termasuk dalam kategori berkualitas, karna belum sepenuhnya diterapkan dengan baik, para rekam medis lebih mengendepankan yang namanya administrasi bagi pasien yang masih dalam keadaan sadar.

Tanggung jawab sudah dalam kategori berkualitas, dapat dilihat dari proses dalam melayani pasien dan sudah ada jaminan keamanan dan keselamatan pasien. begitupun dengan kemudahan pelayanan dapat dilihat dari mudahnya pasien mendapatkan informasi dan tidak ada perbedaan pelayanan baik pasien (Umum) maupun (Bpjs).

Kelengkapan belum termasuk dalam kategori berkualitas, ruangan, alat serta dokter spesialis bagi pasien yang membutuhkan pengobatan tindak

lanjutantidak tersedia di IGD. Kemudian kesopanan dan keramahan sudah cukup baik, dapat dilihat dari cara melayani pasien dengan prinsip 5 S.

Saran

1. Perlunya meningkatkan komunikasi yang baik antara pemerintah setempat dengan dinas kesehatan agar prasarana dapat dilengkapi khususnya prasarana tindak lanjutan agar pasien bisa mendapatkan penanganan yang cepat dan berkualitas.

2. Diharapkan kedepannya kepala ruangan instalasi gawat darurat agar selalu mengontrol para pegawai yang bertugas di IGD, baik dokter, perawat, maupun tenaga administrasi agar jangan mempersulit pasien dalam memperoleh layanan. Kotak saran sebaiknya difungsikan.

3. Perlunya meningkatkan hubungan komunikasi yang baik antar sesama petugas, pasien maupun keluarga pasien agar pasien dapat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Maka dari itu diharapkan kedepannya selaku pimpinan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum H.Padjonga Dg.Ngalle Kabupaten Takalar agar dapat mengadakan/memberikan pelatihan kepada rekam medis tentang cara berkomunikasi dengan baik dalam memberikan pelayanan prima khususnya pada bagian pelayanan di instalasi gawat darurat (IGD).

DAFTAR PUSTAKA

Arya vermasari dkk. (2029). Analisis Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Mayjen Ha Thalib Kabupaten Kerinci. Jurnal Kesehatan Andales.

Affirsta frisky ayunda. (2021). Analisis Kualitas Pelayanan Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah Duri Kabupaten Bengkalis.

Bahari,Z,K.(2019).Penerapan ESI (Emergency Severity Index) Terhadap Response Time Pasien Di Instalasi Gawat Darurat Rsu Pku Muhammadiyah Gombong. Skripsi Gombong. Stikes Muhammadiyah Gombong.

Departemen Kesehatan RI. (2009). Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.

Dewi harmoni dkk. (2022). Tanggung Jawab Rumah Sakit Atas Kelalaian Tenaga Kesehatan Dalam Pelayanan Kegawatdaruratan Medik. Jurnal Ilmiah Multi Disiplin Indonesia (Vol 2 No 1).

Ervianingsih dkk. (2020). Kebijakan & Manajemen Pelayanan kesehatan.

Bandung: Widina Bhakti.

Erika Revida, dkk (2021). Manajemen Pelayanan Publik. Yayasan Kita Menulis.

Hinson JS, et al. (2018). Accuracy Of Emergency Departement Triage Using The Emergency Severity Index And Independent Predictors Of Undertriage And Over-Triage In Brazil:A Retrospective Cohort Analysis. Int J Emerg Med.

Hardiyansyah Dr. (2018). Kualitas Pelayanan Publik. Yogyakarta: Gava Media.

Irwan Hadi. (2017). Manajemen Keselamatan Pasien. Yogyakarta: Depublish.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD)Rumah Sakit.

Kurniasari Regina. (2016). Hubungan antara level emergency severity index (ESI) dengan kepuasan pasien di instalasi gawat darurat dirumah sakit sido waras. Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia (Vol.4 No.2) Di akses pada tanggal 7 februari 2022.

Muhammad Zukri Malik. Dkk. (2001). Analisi penerapan model triase emergency severity index (ESI)di ruangan instalasi gawat darurat: literature

review. jurnal Keperawatan (Volume 13 No 1).Di akses pada tanggal 7 februari 2022.

Muwardi.(2019). Materi pelatihan PPGD.Surakarta : Putra Nugraha.

Mohammad saleh gamal. (2019). Analisis kualitas Pelayanan. Jurnal katalogis (Vol 6 No 2).

Robertus AD.(2018). Emergency Severity Index (ESI): Salah Satu Sistem Triage Berbasis Bukti. RAD jornal. 2013; 10: 007.

Reza Mochammad Yanuar. (2019). Inovasi Pelayanan Publik (Studi Kasus:

Public Safety Center (PSC) 119 Kabupaten Bantul Sebagai Layanan Kesehatan dan Kegawatdaruratan). Jurnal Ilmu PemerintahanVolume 04 Nomor 01.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suyeno dkk. (2020). Efektivitas Pelayanan Kesehatan Dalam Meningkatkan Kepuasan Masyarakat. Jurnal Respon Publik ( Vol 12 No 2).

UUD RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.

Ulfatimah, H. (2020). Implementasi Tabungan Baitullah Ib Hasanah Dan Variasi Akad Pada Pt. Bni Syariah Kantor Cabang Pekanbaru.

Undang-Undang No.25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

UU No.24 tahun 2011 tentang BPJS.

Wydiawati, R., & Achmad, H. (2021). Pengaruh Kompentensi Dan Kepatuhan Petugas Kesehatan Terhadap Pengambilan Keputusan Pasien Melakukan Rawat Inap Dengan Pencapaian Indikator Triase Sebagai Variabel Intervening Instalasi Gawat Darurat RS . AM. 5(1), 39–

49.Use the "Insert Citation" button to add citations to this document.

Yoon, P. Steiner, I., & Reinhardt, G. (2003).Analysis of factors influencing length of stay in the emergency department. CJEM,5(3),155-61.

Vincent gaspersz dalam Yunita Gobel dkk. (2018). Kualitas pelayanan kesehatan instalasi gawat darurat rumah sakit umum daerah kota makassar.

Jurnal administrasi negara, (volume 24 nomor 3).Di akses pada tanggal 20 februari 2021.

LAMPIRAN DOKUMENTASI Gambar 1

Wawancara Dengan Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Gambar 2

Wawancara Dengan Perawat Pelaksana IGD

Gambar 3

Wawancara Dengan Pasien dan IGD dan Keluarganya

Gambar 4

Struktur Organisasi Instalasi Gawat Darurat (IGD)

Gambar 5

Alur Pelayanan Pasien Umum

Gambar 6

Alur Pelayanan Pasien Jamkesmas/Jamkesda

Gambar 7

Alur Sistem Triase Pasien

Gambar 8

IGD RSUD H.Padjonga Dg.Ngalle Kabupaten Takala

LAMPIRAN DOKUMEN

TABEL MATRIKS INSTRUMEN PENELITIAN SKRIPSI

NO Kerangka Konseptual

Informan Sumber Data Pertanyaan

1 Akurasi Pelayanan

1. Kepala IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara Dokumentasi

1. Bagaimana cara agar pasien terhindar dari kesalahan terhadap penanganan yang diberikan perawat ? 2. Bagaimana ketika

ada perawat yang menindaki pasien yang tidak sesuai dengan instruksi dokter IGD ?

3. Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang pelayanan pasien yang akurasi pelayanannya tidak sesuai dengan alur pelayanan pasien ? 4.

2 Ketepatan Waktu

1. Kepala IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara

Dokumentasi

1. Apa langkah yang diambil perawat ketika ada pasien emergency yang tidak mempunyai keluarga ?

2. Bagaimana

pelayanannya ketika

ada pasien darurat yang tidak

mempunyai keluarga (misalnya tabrak lari). Dan bagaimana cara menilai pasien bahwasanya ini yang harus terlebih dahulu ditangani ketika ada pasien yang

datangnya bersamaan

?

3. Bagaimana penilaian bapak/ibu mengenai ketepatan waktu pelayanan yang diberikan IGD di Rumah sakit ini ? 3 Tanggung

Jawab 1. Kepala IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara

Dokumentasi

1. Bagaimana tanggung jawab bpk/ibu terhadap pelayanan pasien yang tidak memiliki kelengkapan administrasi ?

2. Bagaimana tanggung jawab perawat terhadap pasien yang tidak puas terhadap pelayanan perawat IGD ?

3. Apakah bapak/ibu

merasa satker (satuan kerja) sudah

bertanggung jawab terhadap pelayanan yang diberikan ketika ada keluhan ?

4 Kemudahan dalam pelayana

1. Kepala IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara

Dokumentasi

1. Bagaimana prosedur pelayanan IGD pada rumah sakit ini ? dana pa yang membedakan pasien umum dan BPJS ?

2. Apa saja kendala yang sering dialami pasien/keluarga pasien ? Misalnya di pengadminitrasian 3. Selama bapak/ibu

dirawat di IGD RS ini apakah ada kendala- kendala yang dilalui.

Misalnya akses yang berbelit-belit ? 5 Kelengkapan 1. Kepala

IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara

Dokumentasi

1. Apa-apa saja

kelengkapan fasilitas pelayanan IGD yang dibutuhkan dan menunjang pada saat pemeriksaan awal ? 2. Bagaimana menurut

bapak/ibu apakah kelengkapan fasilitas pelayanan pasien IGD sudah lengkap dalam menangani pasien ? 3. Bagaimana menurut

bapak/ibu apakah sudah merasa puas dengan kelengkapan fasilitas pelayanannya yang diberikan di IGD RS ini ? 6 Keseponan

dan keramahan

1. Kepala IGD 2. Perawat

pelaksana 3.Pasien/kelu

arganya

Observasi Wawancara

Dokumentasi

1. Bagaimana pantauan dokter selaku kepala IGD terkait

kesopanan dan keramahan perawat dalam melayani ? 2. Bagaimana kesopanan

dan keramahan petugas IGD dalam melayani pasien ? 3. Selama bapak/ibu ditangani sampai mendapat perawatan, bagaimana penilaian terkait kesopanan dan keramahan yang diberikan petugas di IGD RS ini ?

PEDOMAN WAWANCARA

PENERAPAN PELAYANAN EMERGENCY SAVERITY INDEX DI IGD RSUD H.PADJONGA DG.NGALLE KABUPATEN TAKALAR I. Pertanyaan Penelitian:

1. Akurasi Pelayanan

1) Bagaimana cara agar pasien terhindar dari kesalahan terhadap penanganan yang diberikan perawat ?

2) Bagaimana ketika ada perawat yang menindaki pasien yang tidak sesuai dengan instruksi dokter IGD ?

3) Bagaimana penilaian bapak/ibu tentang pelayanan pasien yang akurasi pelayanannya tidak sesuai dengan alur pelayanan pasien ? 2. Ketepatan Waktu

1) Apa langkah yang diambil perawat ketika ada pasien emergency yang tidak mempunyai keluarga ?

2) Bagaimana pelayanannya ketika ada pasien darurat yang tidak mempunyai keluarga (misalnya tabrak lari). Dan bagaimana cara menilai pasien bahwasanya ini yang harus terlebih dahulu ditangani ketika ada pasien yang datangnya bersamaan ?

3) Bagaimana penilaian bapak/ibu mengenai ketepatan waktu pelayanan yang diberikan IGD di Rumah sakit ini ?

3. Tanggung Jawab

1) Bagaimana tanggung jawab bpk/ibu terhadap pelayanan pasien yang tidak memiliki kelengkapan administrasi ?

2) Bagaimana tanggung jawab perawat terhadap pasien yang tidak puas terhadap pelayanan perawat IGD ?

3) Apakah bapak/ibu merasa satker (satuan kerja) sudah bertanggung jawab terhadap pelayanan yang diberikan ketika ada keluhan ? 4. Kemudahan Dalam Pelayanan

1) Bagaimana prosedur pelayanan IGD pada rumah sakit ini ? dana pa yang membedakan pasien umum dan BPJS ?

2) Apa saja kendala yang sering dialami pasien/keluarga pasien ? Misalnya di pengadminitrasian

3) Selama bapak/ibu dirawat di IGD RS ini apakah ada kendala-kendala yang dilalui. Misalnya akses yang berbelit-belit ?

5. Kelengkapan

1) Apa-apa saja kelengkapan fasilitas pelayanan IGD yang dibutuhkan dan menunjang pada saat pemeriksaan awal ?

2) Bagaimana menurut bapak/ibu apakah kelengkapan fasilitas pelayanan pasien IGD sudah lengkap dalam menangani pasien ? 3) Bagaimana menurut bapak/ibu apakah sudah merasa puas dengan

kelengkapan fasilitas pelayanannya yang diberikan di IGD RS ini ? 6. Kesopanan dan Keramahan

1) Bagaimana pantauan dokter selaku kepala IGD terkait kesopanan dan keramahan perawat dalam melayani ?

2) Bagaimana kesopanan dan keramahan petugas IGD dalam melayani pasien ?

3) Selama bapak/ibu ditangani sampai mendapat perawatan, bagaimana penilaian terkait kesopanan dan keramahan yang diberikan petugas di IGD RS ini ?

Dokumen terkait