• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketuntasan Belajar

Dalam dokumen KURIKULUM SMK HISBABUANA SEMARANG (Halaman 122-128)

Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM adalah kriteria ketuntasan belajar untuk mata pelajaran muatan umum ditentukan oleh satuan pendidikan dan mata pelajaran muatan kejuruan ditentukan oleh satuan pendidikan bersama dengan DUDI dan /atau lembaga terkait.

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam Permendikbud No 23 tahun 2016 dinyatakan sebagai kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, krakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan.

Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan.

Dalam Panduan Penilaian Hasil Belajar Untuk Sekolah Menengah Kejuruan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dinyatakan bahwa khusus untuk SMK, standar nasional nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib A, B dan C1 adalah minimal 60. Sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 standar nasional untuk nilai ketuntasan belajarnya adalah minimal 70 dengan menyesuaikan karakteristik program maupun paket keahlian.

Di SMK Hisbabuana Semarang pada tahun pelajaran baru ini (2018-2019) menetapkan KKM sesuai dengan Panduan Penilaian dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI, yakni 60 untuk mapel nuatan nasional (A), muatan Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

untuk mata pelajaran muatan peminatan dasar program keahlian (C2) dan muatan peminatan kompetensi keahlian (C3) sama yaitu 70.

G. Mekanisme Penilaian 1. Sistem penilaian

Pelaksanaan penilaaan pada Kurikulum SMK Hisbabuana Semarang mengikuti prinsip penilaian yanga ada pada pada Kurikulum 13 yakni:

a. Penilaian Sikap Spritual

Penilaian sikap spiritual dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.Sikap siswa di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.

b. Penilaian Sikap Sosial

Penilaian sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester.Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap siswa di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut.

c. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian tersebut dilakukan melalui penilaian harian (PH), ujian tengah semester (PTS), dan ujian akhir semester (PAS). Penilaian harian dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan.Cakupan penilaian harian meliputi satu kompetensi dasar atau lebih, sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar. Selain itu dapat pula dilakukan penilaian portofolio

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

tugas-tugas dan penilaian untuk melengkapi deskripsi pengetahuan pada akhir semester.

Ujian tengah semester (PTS) dan ujian akhir semester (PAS) dilakukan melalui tes tertulis. UTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung 8-9 minggu. Cakupan PTS meliputi seluruh KD pada periode tersebut sedangkan PAS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran di akhir semester. Cakupan PAS meliputi seluruh KD pada satu semester.

d. Penilaian Keterampilan

Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian kompetensi keterampilan dapat juga dilakukan melalui penilaian harian sesuai karakteristik kompetensi dasar sedangkan penilaian keterampilan pada PTS dan PAS sesuai karakteristik setiap mata pelajaran.

Intensitas (frekuensi) pelaksanaan penilaian keterampilan ditentukan guru berdasarkan tuntutan KD. Berikut ini adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam melaksanakan penilaian keterampilan.

2) Penilaian Praktik

Penilaian praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktifitas sesuai dengan tuntutan kompetensi. Penilaian praktik bertujuan untuk dapat menilai kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan keterampilannya dalam melakukan suatu kegiatan.

3) Penilaian Produk

Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan peserta didik dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki ke dalam wujud produk dalam waktu tertentu sesuai dengan krtieria yang telah ditetapkan baik dari proses maupun hasil akhir. Penilaian produk Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

produk tertentu sehubungan dengan pencapaian tujuan pembelajaran di kelas; (2) menilai penguasaan keterampilan sebagai syarat untuk mempelajari keterampilan berikutnya; (3) menilai kemampuan siswa dalam mengeksplorasi dan mengembangkan gagasan dalam mendesain dan menunjukkan inovasi dan kreasi.

4) Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalh suatu kegiatan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuannya melalui penyelesaian suatu instrumen proyek dalam periode/waktu tertentu. Penilaian proyek dapat dilakukan uuntuk mengukur satu atau beberapa KD dalam satu atau beberapa mata pelajaran. Penilaian proyek bertujuan untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki dan menganalisa proyek.

5) Penilaian Portofolio

Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu.

Tujuan utama dilakukannya portofolio adalah untuk menentukan hasil karya dan proses bagaimana hasil karya tersebut diperoleh sebagai salah satu bukti yang dapat menunjukkan pencapain belajar siswa, yaitu mencapai kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan.

2. Mekanisme Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur capaian hasil belajar peserta didik.

e. perencanaan metode penilaian dan teknik penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;

f. penilaian aspek sikap dilakukan oleh pendidik melalui observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan, dan pelaporannya menjadi tanggung jawab wali kelas atau guru kelas;

g. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

h. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, jurnal, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai; dan i. pembelajaran remedi dilaksanakan bagi peserta didik yang belum

mencapai KKM yang ditetapkan pada satuan pendidikan.

j. Penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan di kelas, laboratorium, studio, pentas/panggung, galeri, bengkel kerja, lahan, dan/atau DUDI.

k. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan melalui US dan USBN.

l. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui UN dan Uji Kompetensi Keahlian.

m. Kisi-kisi US disusun dan ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.

n. Kisi-kisi UN dan USBN disusun dan ditetapkan oleh BSNP berdasarkan kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, standar isi, dan kurikulum yang berlaku.

o. Penilaian yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh DUDI dapat dilakukan pada teaching factory atau technopark oleh pendidik dan/atau pembimbing yang memiliki kompetensi dalam bidangnya.

p. Penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan yang berwenang dan sesuai dengan ketentuan.

q. Mekanisme penilaian UUK dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan terakreditasi.

r. Mekanisme penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP atau pemerintah.

s. Mekanisme pelaksanaan UKK dilakukan sesuai ketentuan satuan pendidikan terakreditasi bersama DUDI atau LSP atau pemerintah.

t. Pelaksanaan UUK, Skema Sertifikasi Profesi, dan UKK dilakukan di tempat uji kompetensi (TUK) pada satuan pendidikan atau tempat lain yang ditunjuk.

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

bersertifikat dan/atau guru berpengalaman.

3. Mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan

Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) adalah proses penilaian dan pengakuan berbasis KKNI, atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh selama hidupnya, baik melalui program pendidikan formal, informal, non-formal maupun secara otodidak. RPL dapat dikembangkan pada sektor pendidikan, sektor ketenagakerjaan (kenaikan pangkat, jenjang karir) atau pemberian penghargaan dan pengakuan oleh masyarakat terhadap seseorang yang telah menunjukkan bukti-bukti unggul dalam keahlian atau kompetensi tertentu. RPL diharapkan dapat memperluas akses dan kesempatan serta mempercepat waktu bagi masyarakat luas dalam meningkatkan kemampuan maupun keahliannya melalui program kursus dan pelatihan.

Pengembangan dan pelaksanaan RPL harus didasari oleh beberapa prinsip, antara lain:

a. Mengutamakan transparansi dan akuntabilitas. Informasi tentang proses penyelenggaraan dan persyaratan untukmengikuti RPL harus dapat diakses secara luas baik oleh pengguna (indvidu yang membutuhkan) maupun masyarakat umum.

b. Institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus telah terakreditasi oleh badan akreditasi tingkat nasional, memiliki mandat yang sah dari institusi atau badan yang relevan dan berwenang untuk hal tersebut.

c. Menunjukkan kesadaran mutu terhadap penyelenggaraan dan implikasi RPL pada lulusan, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya.

d. Setiap institusi atau lembaga penyelenggara RPL harus melakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menjamin pencapaian mutu lulusan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

e. Penyelenggara kursus dan pelatihanyang memiliki sifat multi disiplin perlu mempertimbangkan kemungkinan untuk menyelenggarakan program RPL.

Terkait dengan kursus dan pelatihan teknisi komputer dan jaringan, maka pembelajaran lampau yang dapat diakui sebagai bagian dari capaian pembelajaran khusus adalah:

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

a. Pengalaman kerja teknisi teknik komputer dan jaringan di warnet atau perusahaan berbasis jaringan;

b. Belajar mandiri mengenai teknisi teknik komputer dan jaringan; atau c. Mengikuti jenjang kursus dan pelatihan teknisi teknik komputer dan

jaringan resmi yang diakui oleh pemerintah.

Dalam dokumen KURIKULUM SMK HISBABUANA SEMARANG (Halaman 122-128)

Dokumen terkait