• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembagian Jam Mengajar

Dalam dokumen KURIKULUM SMK HISBABUANA SEMARANG (Halaman 129-136)

Kurikulum SMK Hisbabuana Semarang pada setiap jenis dan jenjang yang diselenggarakan tetap berpedoman pada kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Tengah.

a. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

b. Dasar Hukum

Peraturan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Nomor 420/ 09748 tentang Pedoman Penyusunan Kalender Pendidikan Tahun 2019-2020

c. Permulaan Waktu Pelajaran Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.Permulaan waktu pelajaran di SMK Hisbabuana Semarang dimulai pada setiap awal tahun pelajaran.

d. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran pada SMK Hisbabuana Semarang di luar waktu libur untuk setiap tahun pelajaran.

2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran di SMK Hisbabuana Semarang pada setiap minggunya yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat provinsi Jawa Tengah atau Kota Semarang), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting.

3) Jam pembelajaran efektif adalah durasi waktu pembelajaran tatap muka atau pembelajaran praktik terkuantisasi di SMK Hisbabuana Semarang; dengan ekuivalensi 1 jam pembelajaran efektif setara 45 menit pada setiap minggunya. Meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal (muatan kurikulum tingkat provinsi Jawa Tengah atau Kota Semarang), ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting.

e. Pengaturan Waktu Libur

1) Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah.

2) Waktu libur berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari - hari besar nasional, dan hari libur khusus.

3) Pengaturan ini berazaskan kontekstualitas kegiatan terstruktur sesuai jenjang dan tingkat kepentingan yang menjadi acuan program utama sekolah.

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

2020

a. Semester Gasal

b. Semester Genap

Semarang, Juni 2019 Kepala SMK Hisbabuana

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

Siti Istirochah, S. KM, S. Pd

BAB IV

PROSES PENGEMBANGAN KTSP

Kurikulum SMK Hisbabuana Semarang dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap satuan pendidikan dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah yang mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada panduan penyusunan kurikulum yang disusun oleh BNSP.

1. Prinsip pengembangan kurikulum SMK

Hisbabuana

Prinsip yang digunakan dalam pengembangan Kurikulum SMK Hisbabuana Semarang adalah sebagai berikut :

a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungannya. Peserta didik

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

peserta didik.

b. Beragam dan terpadu. Artinya memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender.

c. Tanggap terhadap perkembangan ilmu

pengetahuan, teknologi, dan seni. Isi kurikulum harus memberikan kegiatan pembelajaran peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha/industri dan dunia kerja.

e. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

f. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Pendekatan dalam Penyusunan KTSP SMK

Pendekatan yang digunakan dalam merancang Kurikulum SMK Hisbabuana adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Akademik

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

Kaidah-kaidah akademik yang harus diikuti dalam penyususnan kurikulum antara lain adalah sebagai berikut :

1) Kurikulum harus berisi rancangan pendidikan dan pelatihan yang menyentuh dan terpadu.

2) Kurikulum harus mengandung komponen tujuan, isi atau materi dan evaluasi yang dirancang menjadi satu kesatuan yang utuh.

b. Pendekatan Kecakapan Hidup (life skills)

Isu yang mengemukakan dewasa ini yakni adanya kesenjangan antara sekolah dengan kehidupan nyata di masyarakat. Apa yang dipelajari di sekolah, merupakan hal lain yang terjadi di masyarakat, sehingga disinyalir sekolah semakin menjauhkan peserta didik dengan dunia nyatanya di mana ia hidup dan bermasyarakat. Oleh karena itu, agar peserta didik dapat mengenal dengan baik dunianya dan dapat hidup wajar di masyarakat, perlu dibekali kecakapan hidup (life skills).

Kecakapan hidup meliputi:

1) kecakapan personal (personal skills) 2) kecakapan sosial (social skills)

3) kecakapan akademik (academic skills) 4) kecakapan vokasional ( vocational skills).

c. Pendekatan kurikulum berbasis kompetensi

(competency–based curriculum)

Kompetensi mengandung makna kemampuan seseorang yang diisyaratkan untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada dunia kerja dan ada pengakuan resmi atas kemampuan tersebut. Dalam lingkup pendidikan menengah kejuruan, pengertian kurikulum berbasisi kompetensi dapat di uraikan sebagai berikut :

1) Kurikulum berbasis kompetensi diartikan sebagai rancangan pendidikan dan pelatihan yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi yang berlaku di tempat kerja.

2) Substansi kompetensi memuat pernyataan pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude).

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

kompetensi diorganisasi dengan sistem modular (satuan utuh), ditata secara sekuensial dan sistemik.

4) Ada koreksi langsung antara penjenjangan jabatan pekerjaan di dunia kerja dengan pentahapan pencapaian kompetensi di SMK.

d. Pendekatan kurikulum berbasisi Luas dan mendasar (broad–based curriculum)

Kurikulum berbasis luas dan mendasar adalah rancangan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memahami dan menguasai konsep, prinsip dan keilmuan yang melandasi suatu bidang keahlian. Dengan demikian peserta didik tidak hanya memahami dan menguasai “apa” (know what) dan “bagaimana” (know how) suatu pekerjaan dilakukan, tetapi harus sampai kepada pemahaman dan penguasaan tentang “mengapa” (know why) dilakukan. Oleh karena itu, pengembangan kurikulum tidak hanya diarahkan agar peserta didik dapat beradaptasi dan mengalihkan/transfer kompetensi, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan lain yang dimiliki ke dalam situasi dan kondisi yang berbeda.

e. Pendekatan kurikulum berbasis produksi

(production based curriculum)

Kegiatan pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi atau menggunakan proses produksi sebagai media pembelajaran.

Pendekatan ini dilakukan dengan tujuan terutama untuk memperkenalkan peserta didik dengan iklim kerja yang nyata. Pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut:

1) Di dunia industri, peserta didik mendapat pelatihan dan pengalaman nyata melalui keterlibatan langsung dalam proses produksi sebagai media pendidikan.

2) Di sekolah, peserta didik dilibatkan dalam proses produksi diunit produksi sekolah. Di sekolah, peserta didik berpraktik diruang praktikum yang menerapkan mekanisme produksi, sehingga tercipta suasana kerja seperti di industri. Pelatihan harus menghasilkan produksi yang memenuhi standar industri dan layak jual.

Kurikulum 2013 SMK Hisbabuana

BAB V

Dalam dokumen KURIKULUM SMK HISBABUANA SEMARANG (Halaman 129-136)

Dokumen terkait