BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Keunggulan Bersaing
Menurut Chandler (Rangkuti , 2006 : 4 ) keunggulan bersaing merupakan kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh perusahaan agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya.
1. Persaingan diukur dengan menggunakan indikator komprehensif
Menurut Handito Hadi joewono ( 2006 :10 )Bisniss Competition strategy :
a. Great percetion
Kompetesi bisnis merupakan kompetensi persepsi,perusahaan perlu membangun persepsi lebih baik dari sisi harga,kualitas,gengsi atau persepsi lain yang sesuai dengan brand positioning-nya. Persepsi yang baik bisa berlaku terhadap perusahaan maupun produk yang dipasarkan.
b. Quality product
Pada konsumen yang paham dengan baik kualitas produk,dan terutama yang memerlukan kualitas riil produknya.Artinya presepsi kualitas harus berasal dari kenyataan riil seperti hasil pengujian laboraturium atau riset konsumen,quality priduck merupakan pilihan strategi kopentensi yang efektif.
c. Innivative produck
Antar perusahaan berlomba-lomba meluncurkan produk baru.
d. Customer enggement
Dalam kasus yang banyak kita perhatikan di bisnis asuransi, banyak perusahaan menggunakan strategi kompetesi yang mengutamakan kedekatan dengan konsumen . Kualitas hubungan dengan konsumen terus ditingkatkan sampai seolah seperti
“bertunangan” dengan konsumen sehingga disebut strategy customer enggement .Dalam hal ini,peningkatan kinerja kopetensi dipacu dengan menerapkan customer relationship management.
e. Massive distribution
Para real costumer goods, seperti permen atau rokok distribusi punya peran sangat penting. Jaringan dan sitem yang bisa menjamin ketersediaan produk secara real time merupakan sala satu alternatif strategi kompetesi,khususnya pada produk dengan konsumen yang massal. Distibusi dengan pendekatan sebagai stategi bagi perusahaan.
f. Competive price
Efesien tetap saja sangat relevan di era kompetisi yang semakin rasional seperti sekarang. Bayak konsumen yang cenderung membanding-bandingkan harga.Terutama ketika produk suda semakin generik dengan biaya produksi yang efisien,perusahaan bisa menggunakan strategi competitive price lebih leluasa. competitive price tidak selalu bermakna jual murah semua produk. Perusahaan besar biasanya memadukan kesiapan bersaing harga dengan beragam produk dengan portofolio yang lengkap, perusahaan bisa menjual produk harga beragam sesuai permintaan konsumennya.
g. Stive sales person
Pada akhirnya yang menjual produk tentulah sales person,baik penjual langsung konsumen maupun penjualan melalui agen. Kehebatan tenaga kerja bisa menjadi pilihan strategi kompetisi.
Persaingan diukur dengan menyeimbangkan posisi atau kinerja yang suda dicapai dengan kemampuan untuk berkompetesi di masa depan. Persaingan diukur dengan mengunakan indikantor konprensif sebagai berikut :
1) Kinerja pesaingan pasar
Beberapa perusahaan menetapkan merket share sebagai indikator utama untuk mengukur kinerja bersaing di pasar,bahkan ada
perusahaan yang rela berkurang ateu bahkan kehilangan keuntungan hanya demi menjaga kinerjaga merket share.
2) Kinerja keuangan
Pemilik perusahaan menginvestasikan uang yang dimiliki atau dipinjaman dengan harapan mendapatkan return lebih besar dari sekedar ongkang-onkang kaki untuk mendapatkan bunga tabungan.
3) Kinerja SDM
Kinerja saing dalam hal SDM masing-masing perusahaan mempunyai makna ganda. Di satu sisi memberi arti berupa “volue” bagi karyawan yang merupakan stakeholder,dan disisi lain kinerja SDM juga menjamin kelanggengan daya saing di jangka panjang. Kinerja SDM diukur dengan berbagai indikator seperti kesejahteraan karyawan,kepuasan karyawan,dan pembelajaran karyawan.
4) Kontribusi sosial
Keunggulan juga diukur daru keberhasilan perusahaan berkontribusi pada masyarakat sekitarnya,yang tercermin dari pembayaran paja,sumbangan sosial sponsor pada kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat. Pada era saat ini,dimana lingkungan menjadi penghambat sekaligus memicu keberhasilan,maka kontribusi sosial akan mempengaruhi keuggulan perusahaan.
2. Lingkungan eksternal
Lingkungan ekternal adalah lingkungan luar perusahaan yang sangat mempengaruhi perusahaan untuk mengetahui peluang dan ancaman yang terdiri atas lingkungan umum dan lingkungan industri yang terdiri dari :
a. Politik
Menurut Madura ( 2007 : 210 ), resiko politik yang terkandung didalamnya adalah resiko bahwa tindakan politik suatu negarab dapat berdampak buruk bagi suatu bisnis. Kebijakan politik suatu negara mempengaruhi suatu kepastian pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pucuk pimpinan perusahaan yang ingin melakukan bisnis dinegara tersebut. Beberapa bentuk resiko politik yang dapat terjadi misalnya, pemerintah asing dapat mengenakan tarif pajak badan yang lebih tinggi pada anak perusahaan asing yang beroperasi di negaranya, atau perintah suatu negara dapat mengambil alih kepemilikan anak perusahaan asing yang beroperasi di negara tersebut. Sementara hukum perundang-undangan dihasilkan untuk berbagai alasan, diantaranya untuk melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak adil, melindungi konsumen dari pratek
penipuan yang merugikan konsumen dan melindungi masyarakat dari tingkah laku bisnis.
b. Sosial
Menurut Madura (2007 : 29 ) , lingkungan sosial meliputi demografi dan preferensi pelanggan , mencerminkan terdensi sosial yang mempengaruhi kinerja suatu bisnis . Demografis adalah karateristik dari populasi manusia atau segmen tertentu dari populasi.
Perubahan dari preferensi pelanggan sejalan dengan waktun juga mempengaruhi permintaan akan produk yang dihasilkan.
c. Ekonomi
Menurut Madura (2007 : 30 ), kondisi ekonomi memiliki dampak yang kuat terhadap kinerja dari setiap bisnis. Ketika perekonomian kuat, tingkat lapangan kerja tinggi , dan konpensasi yang diberikan kepada karyawan juga tinggi. oleh karena itu orang yang memiliki penghasilan yang relatif baik dalam kondisi ini, mereka membeli sejumlah besar produk. Ketika perekonomian lemah, perusahaan cenderung menghentikan sebagian karyawannya dan tidak mampu membayarkan upah yang tinggi. Karna orang memiliki penghasilan yang relatif rendah dalam kondisi ini, maka mereka membeli produk dalam jumlah yang sedikit. Konsekuensinya perusahaan mungkin perlu memberhentikan sebagian karyawan. Dalam kondisi ini kondisi
ini perusahaan mengalami kegagalan dan seluruh karyawan kehilangan pekerjaannya, dan tingkat pengangguran meningkat sebagai dampaknya.
c. Teknologi
Menurut Madura (2007 : 11), teknologi dapat didefenisikan sebagai pengetahuan atau perlengkapan yang digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa,contohnya internet.Dengan mengguakan tegnilogi untuk meningkatkan modalnya ,banayak bisnis yang menghasilkan produk dan jasa lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih tinggi. Dengan demikian ,bisnis lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Banyak bisnis memantau lebih ketat perubahan dalam prefarensi pelanggan sehingga mereka dapat mengakomodasikan perubahan kebutuhan dari pelanggan dan sebagai akibatnya meningkatnya profitabilitas mereka.