• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja Kayawan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2. Kinerja Kayawan

Berbicara dan membahas manusia dalam kapasitasnya sebagai tenaga kerja maupun sebagai sumber daya. Manusia diperintahkan untuk mencari pekerjaan dengan menjelajahi bumi yang terbentang luas, dan dilarang untuk berdiam diri dengan sikap malas. Hal ini

19 Harsono, Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Bumi Aksara, 2005), hlm.

154-155

memberikan indikasi bahwa manusia harus memanfaatkan potensi dan daya yang ada di dalam dirinya agar menjadi manusia yang memiliki kualitas tinggi serta mampu melakukan kompetisi secara sehat. Manusia juga diperintahkan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan kadar kemampuan dan ilmu pengetahuan yang dimilikinya sehingga melahirkan profesionalisme dalam bekerja. Pembagian dan distribusi kerja di atas, tanpa membedakan jenis kelamin yang ada pada diri manusia.20

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.21 Adapun istilah lain yang sering digunakan dalam mengartikan kinerja adalah performa yang dialami.

Dalam bahasa inggris kata padanan untuk kinerja adalah performance.

Jadi kinerja merupakan proses penilaian kepada seseorang telah bekerja dibandingkan dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.22

Para ahli manajemen memberikan berbagai pengertian tentang kinerja ini sesuai dengan sudut pandang mereka masing masing, dan bahkan juga berdasarkan pengalaman kerja yang langsung mereka

20 Muhammad Irwan Dan Muh. Salahuddin, Human Resources Dalam Kajian Ekonomi

Syariah (Mataram: Sanabil, 2021), Hlm.51

21 Monica Widuriyanti, ‘Pengaruh Pelatihan Terhdap Kinerja Karyawan Pada Pt Bank Bni Syari’ah Cabang Mataram’, Jurnal Ekonomi Syariah, Vol Vlll, No.2, Juni (2017), Hlm.132.

22 Ibid, Hlm. 238

alami dan rasakan. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Wibowo menyebutkan kinerja itu berasal dari kata performance yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja.

2) Wirawan, kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kerja yang padanannya dalam bahasa Inggris adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator- indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.

3) Amstrong dan Baron kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategi organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi.23

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil dari implementasi rencana kerja yang dibuat oleh suatu institusi yang dilaksanakan oleh pimpinan dan karyawan (SDM) yang bekerja di institusi itu baik pemerintah maupun perusahaan (bisnis) untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Pengertian Karyawan

Karyawan adalah seseorang yang bekerja pada suatu instansi dan menyediakan jasa baik dalam proses berfikir atau memiliki keterampilan dalam berkerja dan mendapatkan balas jasa ataupun kompensasi yang besarannya telah ditentukan terlebih dahulu oleh

23 Ma‘ruf Abdullah, Manajemen Dan Evaluasi Kinerja Karyawan (Yogyakarta: Swaja Pressindo, 2014), hlm.3

pihak instansi.24 Jadi kinerja karyawan harus dituntut untuk lebih kreatif dalam memajukan suatu organisasi perusahaan, karna mutu dalam proses tidak mungkin dicapai tanpa organisasi yang tepat. Organisasi yang tepat merupakan syarat proses pelayanan yang baik. Organisasi yang tepat lebih merujuk pada model organisasi yang dapat menjalankan aktivitas organisasi tanpa selalu melihat apakah organisasi tersebut besar atau kecil. Demikian juga, organisasi yang tepat harus dikawal dengan kepemimpinan yang memadai pula. Tidak ada satu teori kepemimpinan yang memadai dalam menjawab satu situasi yang diperlukan, teori kepemimpinan dibutuhkan dan diperlukan ketika dapat menjawab persoalan dan tantangan organisasi.25

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Prawirosentono ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Efektivitas dan efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya kinerja diukur olek efektivitas dan efisiensi.

Masalahnya adalah bagaimana proses terjadinya efisiensi dan efektifitas organisasi.

24 Ma‘ruf Abdullah, Manajmen Dan Evaluasi Kinerja Karyawan (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2014), hlm. 209.

25Ahyar, ‗Strategi Peningkatan In Put Dan Mutu Kelulusan Fakultas Dakwah Dan Ilmu

Komunikasi Uin Mataram, Jurnal Tasamuh, Vol.16, No.1, Desember (2018), Hlm.32.

2) Otoritas dan tanggung jawab

Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah di delegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang tindih tugas.

Karna masing-masing karyawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi haknya dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

3) Disiplin

Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan. Karna disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara perusahaan dan karyawannya.

4) Inisiatif

Inisiatif seeorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi. 26

d. Penilaian kinerja

Organisasi perusahaan terlihat aktif karena tidak lepas dari aktivitas yang di lakukan oleh para karyawannya. Sesuai dengan unit kerja yang terdapat dalam organisasi perusahaan, maka masing-masing unit dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya manusia yang terdapat dalam unit dapat dinilai secara objektif. Oleh karna itu, setiap orang

26 Edy Sutrisno, Budaya Organisasi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), Hlm. 176-178

sebagai pelaku yang melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan fungsinya harus dinilai kinerjanya. Pada prinsipnya kinerja unit-unit organisasi di mana seorang atau atau kelompok orang berada di dalamnya merupakan pencerminaan dari kinerja sumber daya manusia bersangkutan. Untuk mengetahui kinerja karyaawan di perlukan kegiatan-kegiatan khusus. Bernardin mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana kinerja dari seorang karyawan, untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Quality merupakan tingkat yang menjadi ukuran sejauh mana proses yang dihasilkan dalam pelaksanaan kegiatan untuk mendekati tujuan yang di harapkan.

2) Quantity merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah,unit, dan siklus kegiatan yang di lakukan.

3) Timeliness merupakan sejauh mana suatu kegiatan dapat terselesaikan pada waktu yang sudah ditentukan, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu yang tersedia untuk kegiatan orang lain.

4) Cost effectiveness merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumber daya organisasi dalam mencapai hasil yang tertinggi ataupun pengurangan kerugian dari setiap kegiatan.

5) Need for supervision merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan tugas dari pekerjaan yang diberikan

tanpa membutuhkan pengawasan dari seorang supervisor untuk mencegah terjadinya tindakan yang tidak di inginkan.

6) Interpersonal impact merupakan tingkat sejauh mana pegawai mampu menjaga harga diri, nama baik, dan kerja sama dengan rekan kerja dan bawahan.27

e. Pengukuran kinerja karyawan

Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan, dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan. Untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan, standar pekerjaan harus dapat diukur melalui jumlah, kualitas, ketepatan waktu mengerjakan, kehadiran, kemampuan bekerja sama yang di tuntut suatu pekerjaan tertentu.

Ada empat yang dapat diukur oleh penilaian kinerja karyawan, untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:

1) Jumlah pekerjaan

jumlah pekerjaan yang dihasilkan dari individu atau kelompok merupakan sebuah persyaratan yang menjadi syarat standar dari pekerjaan. Setiap pekerjaan memiliki beberapa persyaratan yang tidak sama, sehingga karyawan harus berusaha dalam memenuhi persyaratan yang telah ditentukan tersebut baik dari segi pengetahuan, keterampilan, maupun kemampuan yang sesuai. Berdasarkan beberapa persyaratan pekerjaan tersebut dapat

27 Ibid,Hlm. 178-180.

diketahui dari jumlah karyawan yang akan dibutuhkan agar dapat mengerjakan beberapa unit pekerjaan.

2) Kualitas pekerjaan

Setiap karyawan dalam suatu instansi atau perusahaan harus memenuhi beberapa standar persyaratan, agar dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan kualitas yang dituntut dalam suatu pekerjaan tertentu. Karyawan memiliki kinerja baik jika dapat menghasilkan pekerjaan yang sesuai dengan persyaratan kualitas yang dituntut pada pekerjaan tersebut.

3) Ketepatan waktu

Setiap pekerjaan memiliki karateristik yang berbeda untuk jenis pekerjaan tertentu harus diselesaikan tepat waktu, karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya. Jadi, bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada suatu bagian lain, sehingga memengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. Demikian pula, suatu pekerjaan harus diselesaikan tepat waktu karena batas waktu pesanan pelanggan dan penggunaan hasil produksi.

Pelanggan sudah melakukan pemesanan produk sampai batas waktu tertentu. Untuk memenuhi tuntutan tesebut, pihak perusahaan harus menghasilkannya tepat waktu. Suatu jenis produk tertentu hanya dapat digunakan sampai batas waktu tertentu saja, ini menuntut agar diselesaikan tepat waktu, karena

akan berpengaruh atas penggunannya. Pada dimensi ini karyawan dituntut untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

4) Kehadiran

Suatu jenis pekerjaan tertentu menurut kehadiran karyawan dalam mengerjakannya suatu waktu yang ditentukan. Ada tipe pekerjaan yang menuntut kehadiran karyawan selama delapan jam sehari untuk lima hari kerja seminggu. Kinerja karyawan ditentukan oleh tingkat kehadiran karyawan dalam mengerjakannya.

5) Kemampuan kerja sama

Tidak semua pekerjaan dapat diselesaikan oleh satu orang karyawan saja. Untuk jenis pekerjaan tertentu mungkin harus diselesaikan oleh dua orang karyawan atau lebih, sehingga membutuhkan kerja sama antara karyawan sangat dibutuhkan.

Kinerja karyawan dapat dinilai dari kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja lainnya.28

F. Kriteria-kriteria dalam penilaian kinerja

Terdapat tiga jenis kriteria dalam penilaian kinerja, anatara lain kriteria berdasarkan sifat,perilaku, dan hasil.

1) Kriteria berdasarkan sifat, berpusat para karakteristik pribadi setiap orang karyawan, jenis kriteria ini berpusat pada bagaimana kepribadian setiap karyawan dalam mengidentifikasi dan

28 Dwi Sulisworo, Pengukuran Kinerja Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan, 2009, Hlm.3

melaksanakan suatu jenis pekerjaan. Loyalitas, pengetahuan, keterampilan, dan kemampuannya dalam melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari hasil pekerjaannya. Instrument-instrumen yang dibuat untuk menilai kinerja hanya berkaitan dengan karakteristik karyawan, bukan mengarah pada pencapaian tujuan atas pekerjaannya. Korelasi antara karakteristik karyawan dengan kinerja pekerjaan seringkali lemah.

2) Kriteria yang dilihat berdasarkan prilaku, pengukuran ini lebih mengarah pada bagaimana suatu pekrjaan dilaksanakan dengan baik atau tidak, apakah disiplin atau tidak.

3) Kriteria yang dilihat berdasarkan hasil, jenis kriteria ini lebih mengarah pada pencapaian hasil pekerjaan.

Pengukuran dilakukan berdasarkan hasil yang dapat diterapkan. 29

G. Indikator kinerja karyawan

Adapun beberapa indikator dari kinerja karyawan, adalah sebagai berikut:

1) Indikator kinerja sebagai nilai atau karakteristik tertentu yang di pergunakan untuk mengukur output atau outcome suatu kegiatan.

2) Sebagai alat ukur yang di pergunakan untuk menentukan derajat keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.

29 Ibid, Hlm. 235.

3) Sebagai ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi.

4) Suatu informasi operasional yang berupa indikasi mengenai kinerja atau kondisi suatu fasilitas atau kelompok fasilitas.30

Untuk membangkitkan kinerja dari para karyawan, perusahan harus memberikan motivasi khusus kepada para karyawan guna membangkitkkan semangat kerja oleh para karyawan. Karna kita ketahui bahwa Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Selain itu Motivasi adalah proses pemberian dorongan yang dapat menentukan intensitas, arah, dan ketekunan individu dalam usaha mencapai sasaran serta berpengaruh secara langsung terhadap tugas dan psikologi seseorang. Motivasi seringkali diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat, sehingga motivasi merupakan suatu tenaga yang menggerakkan manusia untuk

30 H. Ismail Nawawi Uha,Mpa., Budaya Organisai Kepemimpinan & Kinerja (Jakarta:

Prenadamedia, 2013), Hlm. 240-241

bertingkah laku di dalam perbuatannya yang mempunyai tujuan tertentu.31

Dokumen terkait