• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kredit

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 32-38)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

F. Kredit

1. Pengertian Kredit

Perkataan kredit berasal dari bahasa latin “credere” yang artinya percaya. Secara praktis kredit dapat diartikan penyediaan dana oleh pihak bank yang dapat digunakan oleh debitur (nasabah) dengan syarat yang telah disepakati bersama.

Menurut Undang-Undang perbankan nomor 10 tahun 1998 dalam buku Kasmir (2012:113) yang dimaksud dengan kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

Menurut Kasmir (2012:113) dalam bukunya Dasar-Dasar Perbankan mengartikan kredit adalah Kredit atau pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mangembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.

Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kredit atau pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan uang. Contoh berbetuk tagihan (kredit barang), misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil. Kredit ini berarti nasabah tidak memperoleh uang tetapi rumah atau mobil, karena bank langsung membayar ke developer dan nasabah hanya membayar cicilan rumah atau mobil tersebut setiap bulan. Kemudian adanya kesepakatan antara bank dengan nasabah penerima kredit, bahwa mereka sepakat sesuai dengan perjanjian yang telah dibuatnya. Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing- masing pihak, termasuk jangka waktu dan bunga yang diterapkan bersama.

Demikian pula dengan masalah sangsi apabila sidebitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat bersama.

2. Unsur-Unsur Kredit

Dalam kata kredit terkandung unsur-unsur yang direkatkan menjadi satu. Sehingga jika kita membicarakan tentang kredit maka termasuk unsur- unsur yang ada di dalamnya. Unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian kredit menurut Kasmir (2012:114) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Perbankan dalam pemberian kredit terdapat lima unsur, yaitu:

a. Kepercayaan

merupakan suatu keyakinan bagi pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan benar-benar diterima kembali dimasa yang akan datang sesuai dengan jangka waktu kredit. Kepercayaan diberikan oleh bank sebagai dasar utama yang melandasi mengapa suatu kredit berani dikucurkan.

Oleh sebab itu sebelum kredit dikucurkan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap permohonan kredit dari nasabah.

b. Kesepakatan

Disamping unsur percaya di dalam kredit juga terdapat unsur kesepakatan antara pemberi kredit dengan penerima kredit. Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjin dimana masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberiakan memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek (di bawah satu tahun), jangka menengah (satu sampai tiga tahun) dan jangka panjang (di atas tiga tahun).

d. Resiko

Akibat adanya tenggang waktu, maka pengembalian kredit akan memungkinkan suatu resiko tidak tertagih. Semakin panjang suatu jangka waktu kredit maka semakin besar pula resikonya, demikian pula sebaliknya. Resiko ini menjadi tanggungan bank, baik yang disengaja oleh nasabah maupun yang tidak disengaja.

e. Balas jasa

Bagi bank balas jasa merupakan keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari pemberian kredit. Sedangkan dalam bank jenis konvensional balas jasa kita kenal dengan nama bunga.

3. Tujuan dan Fungsi Kredit

Pemberian kredit oleh bank mempunyai fungsi dan tujuan tertentu.

Tujuan dari pemberian kredit bagi bank adalah untuk mencari keuntungan, membantu nasabah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan stabilitas ekonomi. Sedangkan fungsi dari pemberian kredit itu sendiri untuk meningkatkan daya guna uang dan barang, mendorong dan mempelancar produksi dan konsumsi. Fungsi dan tujuan bank ini pada akhirnya adalah untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Pemberian suatu fasilitas kredit mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai yang tentunya tergantung dari tujuan bank itu sendiri. Tujuan pemberian kredit juga tidak akan terlepas dari misi bank tersebut didirikan.

Tujuan pemberian kredit menurut Kasmir (2012:116) dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Perbankan adalah sebagai berikut :

a. Mencari keuntungan

Tujuan utama dari pemberian kredit adalah untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan yang diperoleh adalah berbentuk bunga yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah. Keuntungan ini penting untuk kelangsungan hidup bank, disamping itu keuntungan juga dapat membesarkan usaha bank.

b. Membantu usaha nasabah

Tujuan selanjutnya adalah untuk membatu nasabah yang sedang membutuhkan dana, baik dana untuk investasi maupun dana untuk modal

kerja. Dengan dana tersebut, maka pihak debitur akan dapat mengembangkan dan memperluaskan usahanya. Dalam hal ini baik bank maupun nasabah sama-sama diuntungkan.

c. Membantu pemerintah

Tujuan lainnya dalah untuk membatu pemerintah di berbagai bidang.

Bagi pemerintah semakin banyak kredit yang disalurkan oleh bank maka akan semakin baik, mengingat dengan semakin banyak kredit berarti adanya kucuran dana dalam meningkatkan pembangunan diberbagai sektor.

Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas kredit juga memiliki suatu fungsi yang sangat luas. Fungsi kredit yang secara luas tersebut antara lain:

a. Untuk meningkatkan daya guna uang.

Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang, artinya jika uang hanya disimpan saja dirumah tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh si penerima kredit.

b. Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c. Untuk meningkatkan daya guna barang.

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh si debitur untuk mengolah barang yang semula tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

d. Meningkatkan peredaran barang.

Kredit dapat pula menambah dan memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pulah meningkatkan jumlah barang yang beredar. Kredit untuk meningkatkan peredaran barang biasanya untuk kredit perdagangan atau kredit ekspor impor.

e. Sebagai alat stabilitas ekonomi.

Dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai alat stabilitas ekonomi, karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang yang diperlukan oleh masyarakat.

f. Untuk meningkatkan kegairahan berusaha.

Bagi si penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi si nasabah yang memang modalnya pas-pasan.

Dengan memperoleh kredit nasabah bergairah untuk dapat memperbesar atau memperluas usahanya.

g. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.

Semakin banyak kredit yang disalurkan, maka akan semakin baik, terutama dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit

digunakan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi pengangguran.

h. Untuk meningkatkan hubungan internasional.

Dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara sipenerima kredit dengan sipemberi kredit.

Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerja sama di bidang lainnya, sehingga dapat pula tercipta perdamaian dunia.

Dalam dokumen FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (Halaman 32-38)

Dokumen terkait